Hasil Penelitian Hasil Penelitian

dengan bantuan program olah data untuk mendapatkan nilai VIF, jika VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari atau sama dengan 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Setelah dilakukan pengujian diperoleh nilai VIF dan tolerance yang disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.19 Varian Inflection Point VIF dan Nilai Tolerance Variabel VIF Tolerance Status Kepegawaian Strata Pendidikan 1,266 1,266 0,790 0,790 Sumber : Hasil Olah Data 2016 Nilai VIF untuk variabel Status Kepegawaian X 1 dan Tingkat Pendidikan X 2 sebesar 1,266. Hal ini berarti antara variabel Status Kepegawaian dan Tingkat Pendidikan tidak terjadi korelasi antar kedua variabel bebas tersebut. Nilai tolerance untuk variabel Status Kepegawaian X 1 dan Tingkat Pendidikan X 2 sebesar 0,790. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinearitas antar kedua variabel bebas tersebut. 2 Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dalam model regresi bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan variance residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan bantuan program olah data, uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat adanya pola tertentu pada grafik plot scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Hasil uji heterokedastisitas disajikan dalam grafik di bawah ini : Gambar 4.1 Grafik plot Heterokesdastisitas Sumber: Hasil Olah Data,2016 Berdasarkan gambar grafik 4.1 diatas dapat diliahat bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas melainkan menyebar diatas dan di bawah angka nol pada sumbu y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. 3 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel terikat dan variabel bebas dalam model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. uji normalitas statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kolmogorof-smirnov KS test, yaitu dengan melihat angka profitabilitas signifikan, dimana data dapat disimpulkan berdistribusi normal jika angka signifikansinya lebih besar dari 0,05. Hasil uji normalitas dibantu program olah data disajikan dalam tabel Kolmogorof-smirnov KS test berikut : Table 4.20 Hasil Uji normalitas KS test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 43 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 1,60455987 Most Extreme Differences Absolute ,085 Positive ,064 Negative -,085 Test Statistic ,085 Asymp. Sig. 2-tailed ,200 c,d Sumber : Hasil Olah Data, 2016 Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan program olah data dengan menginput data X1 variable Status Kepegawaian dan X2 variable Tingkat pendidikan dan Y variable Disiplin Kerja maka didapatkan nilai dari Kolmogorof-smirnov KS test sebesar 0,85 dengan nilai signifikan sebesar 0,20. Nilai signifikan sebesar 0,20 maka nilai tersebut lebih besar 0,05 dan hal itu berarti variabel-variabel bebas dan variable terikat memiliki distribusi yang normal. b. Analisis Regresi Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda yang menguji ada atau tidaknya pengaruh dan seberapa jauh pengaruh antara status kepegawaian dan strata pendidikan sebagai variabel bebas terhadap disiplin kerja sebagai variabel terikat. Analisis regresi linier berganda dalam penilitian ini mengguanakan program olah data pada komputer. Model regresi linear berganda untuk variable Status Kepegawaian X 1 , Tingkat Pendidkan X 2 , dan Disiplin Kerja Y mempunyai formula sebagai berikut : Ү = α + β 1 Х 1 + β 2 Х 2 Keterangan : Y = Variabel dependen Disipli Kerja X 1 = Variabel independen Status Kepegawaian X 2 = Variabel independen Tingkat Pendidikan a = Konstanta β 1.... β 2 = Koefisien Regresi Variabel Independen Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bantuan program statistik olah data. Hasil rangkuman analisis regresi linier berganda adalah : Tabel 4.21 Estimasi Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2,668 2,268 1,176 ,246 Status.Kepegawaian ,455 ,225 ,295 2,027 ,049 ,790 1,266 Strata.Pendidikan ,537 ,208 ,376 2,584 ,014 ,790 1,266 Sumber : Hasil Olah Data, 2016 Pada Tabel 4.21 di atas perhitungan regresi linear berganda dengan menggunakan program olah data. didapat hasil sebagai berikut : Y= 2,668+0,455X 1 + 0,537X 2 1 Koefisien Regresi Status Kepegawaian β 1 Variabel Status Kepegawaian X 1 mempunyai pengaruh yang signifikan pada Disiplin Kerja dengan koefisien regresi sebesar 0,455 Adanya pengaruh yang signifikan maka antara variabel Status Kepegawaian dengan Disiplin Kerja menunjukkan hubungan yang searah. Nilai signifikan 0,049 yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh variabel Status Kepegawaian terhadap Disiplin Kerja adalah positif. 2 Koefisien Regresi Variabel Tingkat Pendidikan β 2 Variabel Tingkat Pendidikan X 2 mempunyai pengaruh yang signifikan pada Disiplin Kerja dengan koefisien regresi sebesar 0,537. Adanya pengaruh yang signifikan ini, maka antara variabel Tingkat Pendidikan dengan Disiplin Kerja menunjukkan hubungan yang searah. Nilai signifikan sebesar 0,014 yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh variabel Tingkat Pendidikan terhadap Disiplin Kerja adalah positif. c. Uji Hipotesis Uji hipotesis yang dilakukan berupa uji koefisien determinasi R 2 , dan uji parsial t test. 1 Uji Koefisien Determinasi R 2 Uji Koefisien Determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh Koefisien Determinasi R 2 terletak diantara 0 nol dan 1 satu. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.22 Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Sumber : Hasil Olah Data, 2016 Berdasarkan tabel 4.22 didapatkan nilai R 2 adalah sebesar 0,575 sedangkan nilai Adjusted R 2 0.330 yang artinya 33 variabel yang mempengaruhi Disiplin Kerja dapat dijelaskan oleh variabel status kepegawaian dan tingkat pendidikan. Selebihnya, yaitu 67 dipengaruhi oleh variabel lain. Hal ini membuktikan bahwa variabel-variabel bebas Status Kepegawaian dan Tingkat Pendidikan tidak memberikan semua informasi yang dibutuhkan oleh variabel terikat Disiplin Kerja karena masih banyak variabel lain yang mempengaruhi. Model R R Square Adjusted R Square 1 .575 .330 .297 2 Uji parsial t test Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y. Apakah variabel X 1, X 2, Status Kepegawaian, Tingkat Pendidikan benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y Disiplin kerja secara individual atau parsial. Uji parsial t test dibantu oleh program olah data menghasilkan output yang disajikan dalam berikut : Tabel 4.23 Uji Parsial t test Variabel t hitung t tabel p Keterangan Status Kepegawaian 2,027 2.00 0,049 signifikan Strata Pendidikan 2,584 2.00 0,014 signifikan Sumber : Hasil Olah Data, 2016 1. Pengujian t hitung pada variabel Status Kepegawaian X 1 Pengujian dua sisi yang menggunakan tingkat signifikansi sebesar  = 5 dan t tabel = 2,00. Hasil perhitungan pada regresi berganda diperoleh nilai t hitung sebesar 2,027 Dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel 2,027 2,00 maka variabel Status Kepegawaian secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan pada Disiplin Kerja. Ini diperkuat dengan probabilitas t hitung p sebesar 0,049 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel Status Kepegawaian berpengaruh pada Disiplin Kerja. 2. Pengujian t hitung pada variabel Tingkat Pendidikan X 2 . Pengujian dua sisi yang menggunakan tingkat signifikansi sebesar  = 5 dan t tabel =  2.00. Hasil perhitungan pada regresi linier berganda diperoleh nilai t hitung sebesar 2,584. Dengan demikian t hitung lebih besar dari t Tabel 2584 2,00 maka variabel Strata Pendidikan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan pada Disiplin Kerja. Ini diperkuat dengan probabilitas t hitung p sebesar 0,014 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel Strata Pendidikan berpengaruh pada Disiplin Kerja dimana hal tersebut mendukung hipotesis penelitian ini.

B. Pembahasan

Setelah dilakukan pengolahan data pada penelitian ini maka didapatkan hasil bahwa untuk variabel status kepegawaian mempunyai pengaruh positif terhadap disiplin kerja perawat dan bidan di RSUD Trikora Kabupaten Banggai Kepulauan, hal ini membuktikan bahwa dengan status yang di sandang baik itu pegawai negeri sipil PNS maupun tenaga honorer mempunyai tingkat disiplin kerja yang berbeda. Dari data yang didapat bahwa pegawai dengan status PNS 9,3 mempunyai disiplin kerja yang baik sedangkan 4,6 memiliki disiplin kerja yang sedang. Sedangkan pegawai dengan status honorer terdapat 11,6 mempunyai tingkat disiplin kerja yang baik, 58,1 mempunyai tingkat disiplin kerja yang sedang dan selebihnya terdapat 28 kurang disiplin, dalam hal ini kurang disiplin.Dengan data primer yang menyatakan bahwa jumlah tenaga honorer lebih banyak dibanding tenaga tetap dalam hal ini PNS, dapat menunjukkan bahwa pegawai dengan berstatus tenaga honorer dapat menunjukkan kedisiplinan kerja yang baik, dalam hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa mereka tenaga honorer bisa diangkat menjadi tenaga tetap rumah sakit. Inilah salah satu faktor penyemangat bagi tenaga honorer untuk menjaga kedisiplinan kerja di lingkungan rumah sakit, ada harapan bahwa dengan disiplin kerja yang dimiliki merupakan nilai tambah bagi tenaga honorer untuk direkrut menjadi pegawai tetap rumah sakit. Bagi tenaga tetap rumah sakit dalam hal ini PNS dengan menjaga kedisiplinan kerja sehingga dapat bekerja dengan baik pula, tidak menutup kemungkinan akan dipromosikan naik jabatan karena ada penghargaan dari pihak rumah sakit, hal inilah salah satu yang mendasari PNS menjaga kediplinan kerja dengan baik. Selain itu hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Maryani Nuryati dan