47 3
64 – 67 60 – 63
56 – 59 2.50 – 2.74
2.25 – 2.49 2.00 – 2.24
C Cukup
4 52 – 55
48 – 51 44 – 47
41- 43 1.75 – 1.99
1.50 – 1.74 1.25 – 1.49
1.00 – 1.24 D
Kurang
5 31 – 40
21 – 30 11 – 20
0 – 10 0.75 – 0.99
0.50 – 0.74 0.25 – 0.49
0.00 – 0.24 E
Sangat kurang Pusdiknakes, RI, 2001
c. Keberhasilan semester 1. Keberhasilan studi semester ditentukan pada tiap akhir semester
dengan cara menilai semua mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa selama semester yang baru berakhir. Dalam penelitian ini adalah nilai
untuk mata kuliah KDM I 2. Nilai lulus adalah A, B dan C.
3.Keberhasilan studi mahasiswa dinyatakan dengan Indeks Prestasi IP.
4. Keberhasilan studi dituangkan dalam Kartu Hasil Studi KHS dan disahkan oleh Direktur.
B. Kerangka Pemikiran
1. Hubungan Pengetahuan dengan prestasi belajar
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Tahu adalah merupakan tingkat pengetahuan
paling rendah yang diartikan mengingat suatu materi yang telah diberikan sebelumnya, tingkat kedua adalah memahami yang berarti suatu kemampuan
menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar, berikutnya adalah aplikasi
yaitu suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
48 situasi atau kondisi riil, analisis merupakan tingkatan yang keempat yaitu suatu
kemampuan untuk menjabarkan materi atau obyek ke dalam komponen- komponen yang masih di dalam suatu struktur organisasi, tingkat berikutnya
adalah sintesis yaitu suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari formasi – formasi yang ada, berikutnya adalah evaluasi yang berarti suatu
kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi berdasarkan suatu kriteria.
Pengetahuan merupakan salah satu kondisi internal yang mempengaruhi prestasi belajar, tingkat pengetahuan yang tinggi akan memberikan prestasi
belajar yang tinggi, sebaliknya tingkat pengetahuan yang rendah juga akan menyebabkan prestasi belajar menjadi rendah
2. Hubungan sikap dengan prestasi belajar
Sikap merupakan suatu kondisi untuk menyenangi atau menjauhi obyek baik secara positif maupun negatif. Tingkatan sikap yang pertama adalah
menerima kemudian merespon, setelah merespon tingkat selanjutnya adalah menghargai dan tingkat tertinggi dari sikap adalah bertanggung jawab. Sikap
bukan dibawa sejak lahir melainkan dapat dipelajari dan dibentuk sehingga sikap dapat berubah – ubah sesuai dengan keadaan, misalnya sikap terhadap
mata kuliah KDM I. Sikap yang positif terhadap suatu obyek misalnya terhadap mata kuliah
KDM I merupakan modal dasar yang menjadi penggerak mahasiswa untuk belajar tentang mata kuliah tersebut, sehingga diharapkan akan mendapat
prestasi belajar yang memuaskan
3. Hubungan minat dengan prestasi belajar