48 situasi atau kondisi riil, analisis merupakan tingkatan yang keempat yaitu suatu
kemampuan untuk menjabarkan materi atau obyek ke dalam komponen- komponen yang masih di dalam suatu struktur organisasi, tingkat berikutnya
adalah sintesis yaitu suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari formasi – formasi yang ada, berikutnya adalah evaluasi yang berarti suatu
kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi berdasarkan suatu kriteria.
Pengetahuan merupakan salah satu kondisi internal yang mempengaruhi prestasi belajar, tingkat pengetahuan yang tinggi akan memberikan prestasi
belajar yang tinggi, sebaliknya tingkat pengetahuan yang rendah juga akan menyebabkan prestasi belajar menjadi rendah
2. Hubungan sikap dengan prestasi belajar
Sikap merupakan suatu kondisi untuk menyenangi atau menjauhi obyek baik secara positif maupun negatif. Tingkatan sikap yang pertama adalah
menerima kemudian merespon, setelah merespon tingkat selanjutnya adalah menghargai dan tingkat tertinggi dari sikap adalah bertanggung jawab. Sikap
bukan dibawa sejak lahir melainkan dapat dipelajari dan dibentuk sehingga sikap dapat berubah – ubah sesuai dengan keadaan, misalnya sikap terhadap
mata kuliah KDM I. Sikap yang positif terhadap suatu obyek misalnya terhadap mata kuliah
KDM I merupakan modal dasar yang menjadi penggerak mahasiswa untuk belajar tentang mata kuliah tersebut, sehingga diharapkan akan mendapat
prestasi belajar yang memuaskan
3. Hubungan minat dengan prestasi belajar
Minat adalah ketertarikan seseorang terhadap obyek tertentu sehingga ada kecenderungan jiwa terhadap keinginan, seperti halnya seorang yang berminat
49 terhadap mata kuliah atau jurusan tertentu. Beberapa faktor yang dapat
membangkitkan minat seseorang antara lain : membangkitkan adanya suatu kebutuhan, menghubungan dengan persoalan pengalaman yang lampau,
memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik dan menggunakan berbagai macam bentuk mengajar. Minat akan mendorong seseorang untuk
melakukan aktifitas sesuai dengan kebutuhannya, misal seorang mahasiswa akan tergerak untuk aktif belajar sehingga dapat memperoleh hasil atau prestasi
seperti yang diharapkan. Minat yang tinggi terhadap suatu obyek akan timbul semangat yang tinggi
untuk memfasilitasi dalam rangka meraih prestasi, sebaliknya minat yang rendah akan menimbulkan ketidaktertarikan dalam belajarnya sehingga tidak
ada upaya untuk memperoleh prestasi Hasil penelitian yang dilakukan Nabhani 2007 menunjukkan bahwa ada
hubungan positif yang dsignifikan antara minat dengan prestasi belajar. Minat merupakan prediktor yang baik terhadap prestasi belajar dengan Sumbangan
Efektif SE sebanyak 23
4. Hubungan motivasi dengan prestasi belajar
Motivasi belajar seseorang yang tinggi merupakan motor penggerak untuk melakukan aktivitas belajar dan selalu berusaha untuk mencapai hasil seperti
apa yang diinginkan atau dicita – citakan. Misal seorang mahasiswa dengan motivasi tinggi untuk menjadi seorang perawat maka akan termotivasi untuk
belajar sehingga akan memperoleh prestasi belajar yang baik. Mengingat keterikatan yang cukup kuat antara motivasi belajar dengan prestasi belajar,
timbul dugaan bahwa prestasi belajar yang rendah di kalangan mahasiswa disebabkan karena rendahnya motivasi untuk belajar.
50 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Agnes Maria 2005 menunjukkan
bahwa setelah mengendalikan faktor intelegensi dan motivasi instrinsik diperoleh hasil ada pengaruh yang signifikan dari keempat komponen motivasi
belajar ekstrinsik terhadap prestasi belajar dengan R
2
sebesar 26,5 .
5. Hubungan pengetahuan, sikap, minat dan motivasi belajar dengan prestasi