69 b. Menanggapi responding yang terdiri dari sub-kategori persetujuan untuk
menanggapi kemauan dan kepuasan. c. Penilaian valuing yang terdiri dari sub-kategori peneriman, pemilihan
dan komitmen terhadap nilai-nilai tertentu. d. Organisasi organization yang terdiri dari sub-kategori penggambaran
dan pengorganisasian terhadap nilai. e. Pencirian characterization yang terdiri dari sub-kategori pencirian dan
pemasyarakatan nilai. c. Tingkah Laku Operasional dari Minat
Burus Galloway, 1976 menggambarkan bahwa terdapat ratusan istilah yang menunjukan tingkah laku operasional dari bidang afektif yang telah
ditemukan oleh Krathwohl. Istilah
minat tingkah
laku yang
operasional itu
adalah: “Menerima, menyetujui, sukar menghadapi sesuatu, meminta, memperhatikan,
mengikuti, memilih, mempertahankan, menikmati, melibatkan, membutuhkan, menawarkan, memberikan, ikut serta, memuji, bertanya, menolak, mencari,
menasihati, anjuran, mengusulkan, mengerti, dan lain-lain. Sedangkan yang dimaksud minat mahasiswa terhadap mata kuliah KDM I
adalah rasa ketertarikan mahasiswa terhadap mata kuliah KDM I yang dimanifestasikan dengan tindakan menerima
4. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata “motif’ yang berarti daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas
70 tertentu demi mencapai suatu tujuan. Dengan demikian motif dapat diartikan
sebagai suatu kondisi internal kesiapsiagaan. Berawal dari kata motif maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif, motif
menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan mendesak.
Menurut Mc. Donald motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian motivasi yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting, yaitu : 1 motivasi
mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia 2 motivasi ditandai dengan munculnya “rasafeeling”. Afeksi seseorang 3
motivasi akan terangsang karena adanya tujuan Sardiman, 2007 : 73-74. Dalam literatur lain disebutkan bahwa yang dimaksud motif adalah segala
sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Menurut Sartain dalam bukunya
Psychology Understanding of Human Behavior
yang dikutip oleh Ngalim Purwanto 2007:60, motif adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan
tingkah laku atau perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang. Buku lain menyebutkan setiap individu memiliki kondisi internal, dimana
kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah “motivasi”. Motivasi adalah dorongan
dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai
dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang diadasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi
yang mendasarinya. Istilah motivasi yang berasal dari kata motif, dapat
71 diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam individu, yang menyebabkan
individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung. Tapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah laku. Hamzah, 2006 : 1-
3. 5.
Kebutuhan Manusia dan Teori Motivasi Menurut Morgan dan ditulis kembali oleh S. Nasution, mengatakan manusia
memiliki berbagai kebutuhan, meliputi : a.
Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk sesuatu aktivitas Hal ini sangat penting, karena perbuatan sendiri itu mengandung
suatu kegembiraan baginya. Sesuai dengan konsep ini, maka dapat dihubungkan dengan suatu kegiatan belajar bahwa pekerjaan atau belajar itu
akan berhasil kalau disertai dengan rasa gembira. b.
Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain Banyak orang memiliki motivasi untuk berbuat sesuatu untuk
menyenangkan orang lain, hal ini tentunya merupakan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri bagi orang yang melakukannya. Konsep ini dapat
diterapkan dalam kegiatan belajar, misalnya : mahasiswa rajin belajar untuk menyenangkan orang tuanya.
c. Kebutuhan untuk mencapai hasil
Kegiatan belajar akan berhasil dengan baik kalau disertai dengan “pujian”, hal ini merupakan dorongan bagi seseorang untuk belajar lebih
giat lagi. Pujian dan reinforcement harus selalu dikaitkan dengan prestasi yang baik, seseorang harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk
melakukan sesuatu dengan hasil optimal, sehingga ada rasa “sense of succes”
d. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan
72 Kesulitan atau hambatan, misal ; cacat tubuh, mungkin
menimbulkan rasa rendah diri, tapi hal ini menjadi dorongan untuk mencari kompensasi dengan usaha yang keras dan tekun, sehingga mencapai
keberhasilan dalam bidang tertentu. Kebutuhan manusia selalu berubah, begitu juga motivasinya selalu
berubah sesuai dengan kebutuhannya atau bersifat dinamis. Relevansi dari masalah kebutuhan ini maka timbulah teori tentang motivasi.
6. Macam-macam Motivasi
Macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, maka dari itu penggolongan motivasinyapun bervariasi.
4. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
a. Motivasi bawaan
Yang dimaksud dengan motivasi bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir tanpa dipelajari. Sebagai contoh adalah : dorongan untuk makan,
minum, bekerja, istirahat, seksual, dll. Motivasi ini sering disebut motif biologis atau motif psysiological drive
b. Motivasi yang dipelajari
Maksudnya adalah motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh adalah : dorongan untuk belajar, dorongan untuk mengajar di
masyarakat, dll. Motivasi ini sering disebut social motives. 5.
Jenis motivasi menurut Frandsen : a.
Cognitive motives Motif ini merujuk pada gejala instrinsik, yaitu menyangkut kepuasan
individual. Kepuasan individu yang berada di dalam diri manusia dan biasanya berujud proses dan produk mental. Jenis motif seperti ini adalah
73 sangat primer dalam kegiatan belajar, terutama yang berkaitan dengan
pengembangan intelektual b.
Self expresion Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia, untuk itu memang
diperlukan kreativitas dan daya imajinasi, sehingga individu mampu membuat suatu keajaiban. Jadi dalam hal ini seseorang memiliki keinginan
untuk aktualisasi diri c.
Self-enhancement Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan
kemajuan diri seseorang, kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar diciptakan suasana kompetensi yang
sehat bagi peserta didik untuk mencapai suatu prestasi 6.
Jenis motivasi menurut Woodworth dan Marquis : a.
Motif atau kebutuhan organis, yaitu motif yang berhubungan dengan kebutuhan dasar tubuh manusia, misalnya : makan, minum, oksigen,
seksual, istirahat, dll. Ini sesuai dengan jenis physiological drives dari Frandsen
b. Motif-motif darurat
emergency motives
, yaitu yang timbul jika situasi menunut tindakan yang cepat. Motif timbul bukan dari dalam tapi atas
rangsangan dari luar, misalnya : dorongan untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan, dorongan menyelamatkan diri dari bahaya dan lain-
lain. c.
Motif-motif obyektif, yaitu motif yang diarahkan ditujukan pada obyek atau tujuan tertentu di sekitar kita. Motif ini timbul karena adanya dorongan
dari dalam diri kita kita menyadari untuk dapat menghadapi dunia luar
74 secara efektif, contohnya : keinginan untuk menyelidi, explorasi, menaruh
minat, dll. d. Klasifikasi motivasi
1. Motivasi jasmaniah dan rokaniah
Ada beberapa ahli yang menggolongkan motivasi menjadi dua, yaitu motivasi jasmaniah dan motivasi rokaniah. Yang dimaksud motivasi
jasmaniah misalnya : refleks, insting otomatis, nafsu, dll. Sedang yang termasuk motivasi rokaniah adalah kemauan.
2. Motivasi instrinsik dan ekstrinsik a.
Motivasi instrinsik Yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri tiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Sebagai contoh : seorang yang gemar membaca maka tidak usah ada orang yang mendorong, ia sudah rajin mencari literatur untuk dibaca.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar. Sebagai contoh : seseorang itu belajar karena
besok pagi ada ujian, dengan harapan mendapatkan nilai baik sehingga akan mendapatkan penghargaan atau pujian. Jadi belajar bukan karena
ingin mengetahui sesuatu, tapi karena ingin nilai baik dan mendapatkan hadiah.
e. Indikator Motivasi Menurut Uno, 2006 Indikator Motivasi belajar adalah :
a Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
75 c
Adanya harapan dan cita – cita masa depan d
Adanya penghargaan dalam belajar e
Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar f
Adanya lingkungan yang kondusif sehingga memungkinkan seorang peserta didik belajar dengan baik.
Motivasi belajar mahasiswa adalah dorongan individu baik dari dalam maupun dari luar untuk belajar mata kuliah KDM I
7. Prestasi Belajar