terhadap perluasan merek sehingga bisa meraih kesuksesan yang diharapkan.
b. Bagi Penulis
Untuk memperdalam pengetahuan dibidang manajemen pemasaran mengenai sensitivitas dan arah respon konsumen terhadap perluasan suatu
merek brand extension c.
Bagi Pihak lain Sebagai bahan referensi yang dapat dijadikan bahan perbandingan dalam
melakukan penelitian di masa yang akan datang
F. Metode Penelitian
1. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel
a. Sensitifitas respon adalah tingkat perubahan respon sebagai dampak
perluasan merek sabun mandi merek Lifebuoy. Tingkat perubahan dihitung dengan persentase. Dinyatakan sensitive apabila memiliki nilai sensitivitas
lebih dari satu dan sebaliknya apabila tidak sensitive maka nilai sensitivitas kurang dari satu. Hal ini ditunjukkan dengan indikator:
1 Kesadaran merek brand awareness. Pada fase awal, awareness
berasal dari ditangkapnya informasi tentang merek dan produk oleh konsumen, baik oleh usaha yang dilakukan oleh konsumen sendiri
dalam aktivitasnya baik sengaja maupun tidak sengaja mencari ataupun oleh aktivitas pro aktif pengelola produkmerek untuk
mengkomunikasikan produk. Indikatornya adalah sebagai merek yang mudah diingat, mudah dikenali dan memiliki ciri khas.
Universitas Sumatera Utara
2 Pengetahuan knowledge. Perusahaan perlu membuat pelanggan
mengetahui produk yang ditawarkan, mulai dari functional benefit sampai dengan emotional benefit yang akan diterimanya. Dengan
mengetahui semua informasi atau knowledge
3 Tingkat kesukaan liking. Setelah adanya perluasan merek konsumen
akan mulai menyukai produk tersebut. Indikatronya adalah merek tersebut menjadi lebih disukai, diminati juga menjadi merek favorit.
mengenai produk, maka pelanggan akan merasa dihargai dan akan lebih menghargai produk
tersebut maupun perusahaannya. Indikatornya adalah sebagai merek yang mudah dimengerti tujuannya, informasi yang tersedia mudah
diserap dan deskripsi tentang produk jelas.
4 Kecenderungan preference. Kecenderungan konsumen terhadap
tingkat pemilihan produk. Indikotornya adalah memiliki beragam pilihan keharuman dan mudah didapat.
5 Keyakinan conviction.. Keyakinan membentuk citra produk dan
merek, dan orang akan bertindak berdasarkan citra dan jaminan merek terserbut. Indikatornya adalah aman bagi semua jenis kulit dan
mempumyai kualitas. 6
Pembelian purchase, ini adalah tahapan akhir dalam proses. Pada akhirnya, pasar sasaran sudah dikenal, tahu, suka, dan menjadikan
sabun mandi Lifebuoy sebagai pilihan serta yakin akan pilihannya dan akan membeli dan memakai merek Lifebuoy.
b. Perluasan merek adalah strategi perusahaan untuk menggunakan merek yang sudah ada pada produknya pada suatu kategori baru. Perluasan merek
yang dilakukan oleh PT. Unilever Indonesia termasuk perluasan kategori,
Universitas Sumatera Utara
yaitu tetap menggunakan merek Lifebuoy untuk kategori produk yang berbeda yaitu produk sabun mandi.
2. Skala Pengukuran
Menurut Sugiono 2006:84: ”Skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial”. Penelitian ini menggunakan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 satu sampai dengan 5 lima
untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian. Skala yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.5 Instrumen Skala Likert
No Alternatif Jawaban
Skor
1 Setuju Sekali SS
5 2
Setuju S 4
3 Netral N
3 4
Kurang Setuju KS 2
5 Tidak Setuju Sekali TSS
1
Sumber: Sugiono 2006:105, data diolah. 3. Lokasi Penelitian dan Waktu
Lokasi penelitian adalah di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara jalan Universitas No.28 Kampus USU Padang Bulan. Penelitian ini
direncanakan mulai dari bulan Mei sampai dengan bulan September 2009.
4. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulan Sugiono
Universitas Sumatera Utara
2004:72. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara angkatan 2008 sampai dengan
2009. Jumlah yang diperoleh adalah 53 dari 95 orang mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara. Jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 53 orang, yang diperoleh berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Mengenal adanya sabun mandi Lifebuoy.
2. Pernah menggunakan Sabun Mandi Padat Lifebuoy dan Sabun Mandi
Cair Lifebuoy b. Sampel
Penentuan jumlah sampel menggunakan teknik sampling sensus. Sampling sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel Sugiono, 2005:78, sehingga jumlah sampel penelitian ini adalah 53 orang.
5. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu:
a. Data primer
”Data primer adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli Kuncoro,2003:136.” Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari
hasil kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa yang menggunakan Sabun Mandi Padat Lifebuoy dan Sabun Mandi Cair Lifebuoy di Fakultas
Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara.
b. Data Sekunder
”Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain Kuncoro,2003:136.” Data ini diperoleh peneliti berupa jumlah
Universitas Sumatera Utara
mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara, studi pustaka baik dari buku maupun jurnal, internet, majalah, informasi dari
perusahaan bersangkutan dan tabloid yang dapat mendukung penelitian ini.
6. Tehnik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, tehnik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Kuesioner
Menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden terpilih tentang bagaimana pengaruh faktor kesadaran, pengetahuan, kesukaan,
kecenderungan, keyakinan dan pembelian terhadap pembentukan sensitivitas respon konsumen terhadap perluasan merek brand extension
dari Sabun Mandi Padat Lifebuoy ke Sabun Mandi Cair Lifebuoy pada mahasiswa Fakultas Ilmu komputer Universitas Sumater Utara.
b. Studi Dokumentasi
Studi kepustakaan dibuat untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam buku yang memberikan landasan bagi
perumusan hipotesis, penyusunan kuesioner, dan pembahasan teoritis. Penelitian ini juga menyertai informasi yang dapat melalui artikel yang
relevan dan jurnal-jurnal ilmiah dan buku-buku lain yang berkaitan dengan penelitian.
7. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16,00 dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika r
hitung
r
tabel
, maka pertanyaan dinyatakan valid.
Universitas Sumatera Utara
b. Jika r
hitung
r
tabel
b. Uji Reliabilitas
, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16,00 butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas
ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: a.
Jika r alpha positif atau r tabel maka pertanyaan reliabel. b.
Jika r alpha negatif atau r tabel maka pertanyaan tidak reliabel.
8. Metode Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif
Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga
akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti.
b. Metode Analisis Sensitivitas Respon
Metode ini menganalisis tingkat perubahan respon sebagai dampak perubahan stimuli. Tingkat perubahan dihitung dengan persentase.
Sensitivitas respon adalah tingkat perubahan respon dibagi persentase perubahan
stimuli. Tingkat perubahan dihitung dengan persentase.”Dikatakan sensitive apabila memiliki nilai sensitivitas lebih
dari satu, dan sebaliknya dikatakan tidak sensitive jika nilai sensitivitas kurang dari satu Simamora, 2003:216
Secara sistematis, kalimat ini dapat ditulis menjadi Simamora, 2003:201: Sr =
∆S ∆R
Dimana : Sr
: sensitivitas respon
Universitas Sumatera Utara
∆R : perubahan respon
∆S : perubahan stimuli
Perubahan respon dapat ditulis dengan rumus berikut Simamora, 2003:201:
∆R = R
1
– R Dimana:
R
1
R = respon setelah perubahan
Persentase perubahan respon dihitung dengan rumus: = respon sebelumnya
∆R = R
1
– R R
x 100
Alat-alat formula diatas hanya mampu menunjukkan persentase perubahan kekuatan respon dari Lifebuoy sabun mandi padat R
dengan kekuatan respon dari Lifebuoy sabun mandi cair R
1
Sementara itu perubahan stimuli dihitung denga rumus berikut : secara keseluruhan.
∆S = S
1
– S Dimana :
S
1
S : stimuli setelah perubahan
Persentase perubahan stimuli dihitung dengan rumus : : stimuli sebelumnya
∆S = S
1
– S S
x 100
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian, sensitivitas respon dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut Simamora 2003:202
R
1
– R Sr = R
x 100
S
1
– S S
x 100
Sr = R
1
– R x S
S S
1
– S Sr =
∆R x ∆S R
S
Sr = ∂R x
∂S S R
Sensitif atau tidak sensitif dapat dilihat dengan kriteria sebagai berikut : a.
Jika Sr 1, maka dinyatakan tidak sensitif b.
Jika Sr 1, maka dinyatakan sentitif
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan