Latar Belakang Analisis Sensitifitas Respon Konsumen Pada Perluasan Merek (brand extension) Sabun Mandi Merek Lifebuoy (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara).

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar global telah mengakibatkan kondisi persaingan yang sangat tinggi, para pelaku pasar dan produsen dituntut agar dapat bersaing dalam kompetisi ini. Seiring dengan globalisasi dan perkembangan jaman, teknologi dan perubahan gaya hidup manusia modern, tingkat kebutuhan dan keinginan konsumen turut berkembang secara dinamis dari waktu ke waktu. Proses pemasaran tidak hanya melibatkan pertempuran produk, akan tetapi juga melibatkan pertempuran mengenai persepsi konsumen. Untuk membangun sebuah persepsi dapat dilakukan dengan mengenal identitas merek dan memahami perilaku merek. Merek saat ini telah menjadi asset perusahaan yang paling bernilai. Selain sangat membantu dalam penetrasi pasar, merek yang kuat dapat menciptakan loyalitas, selain itu merek juga lebih bermakna daripada sekedar produk. Produk hanya menjelaskan atribut fisik berikut dimensinya sehingga tidak lebih dari komoditi yang dapat dipertukarkan. Sedangkan merek dapat menjelaskan emosi serta hubungan secara spesifik dengan pelanggannya Rangkuti, 2004:93. Perluasan merek brand extension merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk tetap menjaga keutuhan citra merek dimata konsumen. Strategi perluasan merek memberikan sejumlah keuntungan, karena merek tersebut pada umumnya lebih cepat dihargai karena sudah kenal sebelumnya, sehingga kehadirannya dapat cepat diterima oleh konsumen karena dari perspektif konsumen merek yang terpercaya merupakan jaminan atas konsistensi kinerja suatu produk dan Universitas Sumatera Utara menyediakan manfaat yang dicari konsumen ketika membeli produk atau merek tertentu Suyanto, 2007:77. Perluasan merek brand extension inilah yang dilakukan oleh perusahaan PT. Unilever Indonesia dalam rangka memperkenalkan produk-produk baru dengan varian yang berbeda dengan menggunakan merek yang telah ada. Hal ini dilakukan untuk menghadapi banyaknya perusahaan pesaing, termasuk perusahaan besar seperti PG, Wings dan Indofood. PT. Unilever Indonesia melakukan brand extention pada beberapa produk yang dikembangkan ke dalam beberapa kategori produk baru, salah satunya yaitu Sabun Mandi Lifebuoy. Di Indonesia, salah satu produk Unilever yang menjadi pemimpin pasar adalah Lifebuoy. Strategi perluasan merek brand extension Lifebuoy pada penelitian ini dimulai dari Sabun Mandi Padat Lifeboy ke Sabun Mandi Cair Lifebuoy. Lifebuoy yang sudah kuat dipasar sabun telah menjadi Top Brand Index sabun mandi dan mengantongi peringkat pertama dengan persentase 43,0 di Indonesia Majalah Marketing Vol 1, 2008. Tabel 1.1 Top Brand Index Kategori Sabun Mandi 2008 Merek Top Brand Index Lifeboy 43,0 Lux 23,2 Nuvo 8,2 Giv 8,0 Shinzui 2,9 Sumber : Majalah Marketing Vol 1,2008 Lifebuoy adalah salah satu merek tertua, suatu merek yang benar-benar mendunia sebelum istilah merek global diciptakan. Sabun disinfektan royal Lifebuoy diluncurkan pada tahun 1894 sebagai suatu produk baru yang terjangkau di Inggris, untuk mendukung orang mendapatkan kebersihan diri yang lebih baik. Setelah diluncurkan, sabun mandi Lifebuoy menjangkau negara-negara seperti India, suatu negara tempat sabun ini masih merupakan merek terkemuka di pasar. PT. Unilever Universitas Sumatera Utara Indonesia memanfaatkan kekuatan merek Sabun Mandi Padat Lifebuoy dengan mengekstensifikasi ke Sabun Mandi Cair Lifebuoy. Menurut survei yang dilakukan SWA bersama MarkPlus dan MARS, Lifebuoy adalah salah satu produk yang memiliki brand value tertinggi pada tahun 2003 sampai dengan 2008 untuk kategori sabun mandi padat dan peringkat ke dua untuk kateori sabun mandi cair. Tabel 1.2 Brand Value Sabun Mandi Padat 2006-2008 dalam persen Merek Brand Value 2006 Brand Value 2007 Brand Value 2008 Lifebuoy 39,4 48,4 285,5 Lux 29,0 31,8 159,5 Nuvo 8,4 15,4 51,8 Giv 7,6 14,7 40,8 Shinzui 3,7 11,7 - Sumber : Majalah SWA No.18XXIVSeptember 2008 Tabel 1.3 Brand Value Sabun Mandi Cair 2006-2008 dalam persen Merek Brand Value 2006 Brand Value 2007 Brand Value 2008 Lux 36,1 39,0 238,3 Lifebuoy 28,0 37,4 190,5 Biore 10,1 18,8 53,2 Dove 2,6 11,2 15,1 Nuvo 1,7 - 18,6 Sumber : Majalah SWA No.18XXIVSeptember 2008 Perlindungan dan kebersihan adalah komitmen Lifebuoy untuk masyarakat. Tujuan Lifebuoy adalah memberikan solusi kebersihan dan kesehatan yang terjangkau dan mudah diperoleh sehingga orang dapat menjalani hidup tanpa rasa khawatir dengan kebersihan dan akibatnya terhadap kesehatan. Oleh karena itu, sejak bertahun- tahun yang lalu Lifebuoy telah membuat program-program pertanggung jawaban Universitas Sumatera Utara sosial untuk memberikan pengertian dan pemahaman kepada masyarakat tentang arti penting menjaga kebersihan. Program-program yang telah dilakukan Lifebuoy antara lain kampanye membudayakan menuci tangan dengan sabun, kampanye kebersihan lingkungan, menyumbang sarana Masyarakat Cinta Kebersihan MCK untuk masyarakat miskin, menyumbang sarana kebersihan untuk sekolah-sekolah dalam program “berbagi sehat” yang pada intinya mengajak masyarakat untuk saling mengingatkan untuk menjaga kebersihan. Pada Tabel 1.2 menunjukkan bahwa Lifebuoy selalu meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2008 Lifebuoy berada pada peringkat pertama degan persentase sebesar 285,5 untuk kategori sabun padat. Dalam perkembangannya Lifebuoy mulai melirik untuk memasuki kategori produk yang baru. Setelah melakukan variasi produk dengan melakukan perluasan merek ke sabun cair, perluasan merek yang paling baru yang dilakukan Lifebuoy adalah dengan mengeluarkan produk baru berupa shampo pada tahun 2006 lalu. Perluasan merek brand extension dari Sabun Mandi Padat Lifebuoy ke Sabun Mandi Cair Lifebuoy tentu saja memberikan pengaruh terhadap respon konsumen. Konsumen atau bahkan pasar secara keseluruhan akan memberikan perhatian, minat, keinginan, keyakinan bahkan mungkin pembelian terhadap Sabun Mandi Cair Lifebuoy. Sensitivitas respon yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat perubahan respon yang terjadi karena perubahan stimuli akibat adanya perluasan merek brand extension. Generalisasi stimulus terjadi pada saat respon terhadap suatu stimulus dibangkitkan oleh stimulus lain yang serupa tetapi berbeda.Simamora, 2003:154. Stimuli yang terbentuk dari Sabun Mandi Cair Lifebuoy yang sudah dikenal oleh banyak konsumen seperti membunuh kuman ditangan yang dapat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan, aroma Lifebuoy Universitas Sumatera Utara yang khas, membantu melembabkan kulit, memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap kuman dan menimbulkan busa yang kaya pada kulit. Berdasarkan prasurvei yang dilakukan penulis, dimana survei yang dilakukan pada mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara angkatan 2008 sampai dengan 2009 diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara angkatan 2008-2009 lebih dominan menggunakan Sabun Mandi Cair Lifebuoy untuk perawatan tubuh. Hal ini juga dapat dilihat dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada Pasar Padang Bulan melalui divisi pemasaran sabun mandi PT.Unilever Indonesia. Dimana terdapat banyak konsumen yang menggunakan Sabun Mandi Cair Lifebuoy. Tabel 1.4 Jumlah Penjualan Lifebuoy 2008 Pasar Padang Bulan Medan Nama Produk Jumlah Penjualan Persentase Lifebuoy Bar Soap 33.002.970 Kotak 39 Lifebuoy Body Wash 25.386.900 Botol 30 Lifebuoy Clear Skin 15.232.140 Botol 18 Lifebuoy Shampo 11.000.990 Botol 13 Sumber : Divisi Pemasaran PT. Unilever Indonesia data diolah Tabel 1.4 menunjukkan data penjualan Sabun Mandi Lifebuoy pada tahun 2008. Untuk peringkat tertinggi diduduki oleh Lifebuoy Bar Soap yang mampu menjual 33.002.970 kotak atau dengan persentase 39, peringkat ke dua yaitu Lifebuoy Body Wash menjual sekitar 25.386.900 botol dengan persentase 30, peringkat ke tiga yaitu Lifebuoy Clear Skin dengan penjualan 15.232.140 botol atau 18, dan untuk peringkat terakhir diduduki oleh Lifebuoy Shampo dengan penjualan 11.000.990 botol atau 13. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Analisis Sensitifitas Respon Konsumen Pada Universitas Sumatera Utara Perluasan Merek brand extension Sabun Mandi Merek Lifebuoy Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat diambil suatu rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Apakah konsumen sensitive terhadap perluasan merek brand extension Sabun Mandi Padat Lifebuoy ke Sabun Mandi Cair Lifebuoy pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara? 2. Kemana arah konsumen terhadap perluasan merek brand extension Sabun Mandi Padat Lifebuoy ke Sabun Mandi Cair Lifebuoy pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara?

C. Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Analisis Strategi Perluasan Merek (Brand Extension) Gatsby Hair Gel ke Gatsby Splash Cologne Terhadap Sensitivitas Respon Konsumen pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

8 112 141

Pengaruh Brand Image terhadap Motivasi Mahasiswa Angkatan 2007/ 2008 dalam Memilih Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

1 43 78

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen Pada Perluasan Merek (Brand Extension) Sabun Mandi Lifebuoy ke Shampoo Lifebuoy (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia)

5 100 111

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek (Brand Extention) Pada Vaseline Hand & Body Lotion (Studi Kasus Mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

2 79 103

Pengaruh strategi brand extension terhadap intensi membeli konsumen: studi kasus pemakaian brand extension Lifebuoy untuk sampul

1 81 146

Analisis Pengaruh Sensitivitas Respon Konsumen terhadap Perluasan Merek (Brand Extension) pada Produk Sabun Mandi Bayi Merek Mittu (Studi Kasus pada Ibu Muda di Young Moms Community Bandung).

1 3 20

Analisis Pengaruh Sensitivitas Respon Konsumen terhadap Perluasan Merek (Brand Extension) (Studi Kasus pada Produk Sabun Merek Gatsby di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha).

2 10 23

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen terhadap Perluasan Merek (Brand Extension) pada Shampoo Merek Lifebuoy (Studi Kasus di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha).

0 1 21

Analisis Strategi Perluasan Merek (Brand Extension) Gatsby Hair Gel ke Gatsby Splash Cologne Terhadap Sensitivitas Respon Konsumen pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

0 0 13

ANALISA SENSITIVITAS RESPON KONSUMEN DARI EKSTENSIFIKASI MEREK (BRAND EXTENSION) PADA SABUN MANDI CAIR MEREK CITRA (STUDI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO) - repository perpustakaan

0 0 16