5. Merek tersebut menurun kekuatannya. Merek yang sebelumnya
hanya fokus kesalah satu kategori saja, akibat dari adanya perluasan merek, menjadi memiliki bermacam-macam kategori
sehingga tidak memiliki identitas yang jelas. 6.
Seandainya perluasan merek tersebut dilakukan tidak secara konsisten. Artinya, atribut atau manfaat ysng melekat pada merek
tersebut saling bertentangan dengan merek induk, sehingga konsumen merubah persepsinya.
7. Seandainya perluasan merek tersebut dilakukan secara besar-
besaran, hal ini menyebabkan menurunnya persepsi terhadap merek tersebut.
K. Hubungan Antara Konsep : Sensitivitas Respon Konsumen
Menurut Peter dan Olson 2002:22 ”menjelaskan bahwa perilaku yang timbul dari diri seseorang didorong oleh adanya kebutuhan. Kebutuhan yang
ada pada diri seseorang mendorong seseorang untuk berperilaku.” Respon perilaku seseorang selalu berorientasi pada tujuan yaitu terpenuhinya
kebutuhan yang diinginkannya atau berbuat sesuatu sehingga setiap perilaku yang ditampilkan seseorang dalam kehidupan sehari-hari adalah semuanya itu
untuk mewujudkan sebuah kepuasan. Manusia mempunyai tingkat kebutuhan yang berbeda antara satu dengan yang lain, demikian juga nilai intensitas
kebutuhannya pun juga berbeda-beda. Respon bisa mencakup area pengetahuan cognitive response, area
perasaan affective response, dan area tindakan behavioral response. Respon berperan penting dalam membentuk perilaku konsumen, sehingga
Universitas Sumatera Utara
akan mempengaruhi seorang konsumen dalam melakukan pembelian terhadap suatu produk dengan waktu tertentu. Respon yang positif terhadap merek
tertentu memungkinkan konsumen melakukan pembelian, sedangkan respon negative akan menjadi salah satu penghambat bagi konsumen dalam
melakukan pembelian. Konsumen yang loyal terhadap suatu merek produk tertentu akan besar kemungkinannya untuk cenderung mengamati sekecil
apapun perubahan yang dilakukan oleh perusahaan atas merek tersebut. Tujuan dari perubahan ini adalah untuk menstimulasi dengan harapan dapat
meningkatkan penjualan, oleh karena itu perubahan yang akan dilakukan harus disesuaikan dengan respond an sensasi konsumen yang bisa mendorong
timbulnya sensitivitas melalui perubahan stimuli. Perubahan produk dan image yang menjadi stimuli ini pada akhirnya
akan membentuk tingkat sensitivitas konsumen dimana sensitivitas itu akan membentuk sensasi konsumen yang merupakan titik awwal pembentukan
persepsi. Sehingga akhirnya konsumen mampu menginterprestaasikan stimuli kedalam suatu gambaran dunia yang mengglobal. Sensitivitas yang tinggi akan
menghasilkan kebutuhan yang paling kuat pada saat tertentu yang akan menggerakkan sensitivitas seseorang untuk berperilaku kearah tercapainya
tujuan.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang