Pengertian Catur Varna Kelas 10 SMA Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Siswa

178 | Kelas X SMASMK varna berarti empat pilihan bagi setiap orang terhadap profesi yang cocok untuk pribadinya masing-masing atau empat pengelompokkan masyarakat dalam tata kemasyarakatan agama Hindu yang ditentukan berdasarkan profesinya. Catur varna membagi masyarakat Hindu menjadi empat kelompok profesi secara paralel horizontal. Varna ditentukan oleh guna dan karma. Guna adalah sifat, bakat dan pembawaan sesorang sedangkan karma artinya perbuatan atau pekerjaan. Guna dan karma inilah yang menentukan Varna seseorang. Alangkah bahagianya seseorang yang dapat bekerja sesuai dengan sifat, bakat, dan pembawaannya. Pemahaman tentang Catur Varna dapat dijelaskan berdasarkan sastra drstha.Yang dimaksud pemahaman Catur Varna berdasarkan sastra drstha adalah pemahaman yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian tentang Catur Varna menurut yang tersurat dalam kitab suci, sebagai berikuti; cātur-varṇya mayā ṣ̣̣á guṇ -karma-vibhāgaśạ tasya kartāram api mā́ viddhy akartāram avyayam Bhagavadgita IV.13 Terjemahan: Catur Varna aku ciptakan menurut pembagian dari guna dan karma sifat dan pekerjaan. Meskipun aku sebagai penciptanya, ketahuilah aku mengatasi gerak dan perubahan Demikianlah kitab suci menyebutkan bahwa konsepsi tentang “Catur Varna” diciptakan oleh Sang Hyang Paramakawi. Dengan demikian dapat diartikan bahwa setiap orang yang lahir ke dunia ini sudah jelas memiliki dan membawa keahliannya masing-masing. Oleh karena itu di antara kita hendaknya mau dan mampu belajar untuk mengakui kemampuan dan profesional ciptaan Beliau secara jujur dan bertanggung jawab. Hindarkanlah diri kita masing-masing untuk mendiskriditkan sesama kita. Pengertian Varna menurut pembawaan dan fungsinya dibagi menjadi empat berdasarkan kewajiban. Orang dapat mengabdi sebesar mungkin menurut pembawaannya. Di sini ia dapat melaksanakan tugasnya dengan rasa cinta kasih dan keikhlasan sesuai dengan ajaran Agama Hindu. brāhmaṇ -kṣatriy -viśā́ śūdrāṇā ca parantapa karmāṇ pravibhaktāni svabhāva-prabhavair guṇai Bhagavadgītā XVIII. 41 Terjemahan: O Arjuna, tugas-tugas adalah terbagi menurut sifat, watak kelahirannya sebagaimana halnya Brahmana, Ksatria, Waisya, dan juga Sudra. 179 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti | Pembagian kelas ini sebenarnya bukan terdapat pada Hindu saja, tetapi sifatnya adalah universal. Klasifikasinya tergantung dari tipe alam manusia, dari bakat kelahirannya. Masing-masing dari empat kelas ini mempunyai karakter tertentu. Ini tidak selalu ditentukan oleh keturunan. Di dalam Bhagavadgītā teori Varna sangat luas dan mendalam. Kehidupan manusia di luar, mewujudkan wataknya yang di dalam. Setiap makhluk mempunyai watak kelahirannya swabhava dan yang membuat efektif di dalam kehidupannya adalah kewajibannya swadharma. Keempat Varna ini memiliki hak yang sama dalam mempelajari Weda. Hal ini ditegaskan dalam kitab suci Yajurveda ke xxv. 2 sebagai berikut: Yatenam cvacam kalyanim avadanijanebhyah brahma rajanyabhyah cudraya caryaya ca svaya caranaya ca Terjemahan: Biar Kunyatakan di sini kata suci ini, kepada orang-orang banyak kepada kaum Brahmana, kaum Ksatriya, kaum Sudra dan bahkan kepada orang orangKu dan kepada mereka orang-orang asing sekalipun. Kata suci yang dimaksudkan dalam kata ini adalah Weda Śruti yang boleh dipelajari oleh keempat golongan Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra atau apapun golongannya. Jadi, Yajurveda memberikan penjelasan bahwa kedudukan masing-masing Varna dalam Catur ‘Varna dalam mempelajari Veda adalah sama. Tidak ada satu golonganpun yang ditinggalkan. Dalam Rg Veda Mandala X, lahirnya Catur Varna ini diuraikan secara mitologis. Varna Brahmana diceritakan lahir dari mulut Dewa rahma, Ksatria dari tangannya, Weisya dari perutnya, sedangkan Sudra dari kakinya. Mitologi Rg Veda ini melukiskan bahwa semua arna adalah ciptaan Tuhan dengan fungsi yang berbeda-beda. Keterangan ini dipertegas dalam kitab suci Manawa Dharmasastra I, 87 sebagai berikut: Sarvasyāsya tu sargasya guptyartham sa mahādyutih mukhā bahū upajjānām pŗthak karmānya kalpayat Terjemahan: Untuk melindungi alam ini, Tuhan Yang Maha Cemerlang menentukan kewajiban yang berlainan terhadap mereka yang lahir dari mulutnya, dari tangannya, dari pahanya. dan dari kakinya. Jelas di sini yang dimaksud lahir dari mulut, tangan, paha dan dari kaki tiada lain adalah: Brāhmaṇa, Kṣatrya, Waiṣya, dan Śudra. Keempat Varna ini justru dibeda-bedakan fungsinya agar masyarakat dan dunia terlindung dari kehancuran. Ini menandakan fungsi-fungsi itu sama penting dalam memperoleh harkat dan 180 | Kelas X SMASMK martabatnya. Untuk menentukan Varna seseorang, bukanlah dilihat dari keturunannya tetapi benar-benar ditentukan oleh gụa dan karma seseorang. Hal ini ditegaskan lagi dalam Mahabharata XII, 108. Sloka tersebut adalah sebagai berikut: Nayonir napi samskara nasrutam naca santatih karanani dwijatwasya wrttam eva tukaranam Terjemahan: Bukan karena keturunan Yoni, bukan karena upacara semata, bukan pula karena mempelajari Veda semata, bukan karena jabatan yang menyebabkan seseorang disebut dwijati. Hanya karena perbuatannyalah seseorang dapat disebut dwijati. Uji Kompetensi 1.Apa yang dimaksud dengan Catur Varna? Jelaskanlah 2.Dalam Rg Veda Mandala X, lahirnya Catur Varna ini diuraikan secara mitologis, jelaskanlah

B. Bagian-bagian Catur Varna

Renungan Tat twam asi adalah sebuah kata yang berarti kau adalah aku. Jika kamu menyakiti orang lain bayangkanlah bagaimana jika orang itu menyakiti kamu? Jika kamu membenci orang lain bayangkanlah bagaimana jika orang itu membenci kamu? Apapun yang kamu lakukan pada orang lain bayangkanlah jika hal tersebut terjadi pada dirimu. Jika kamu bisa menerapkan dalam kehidupan sehari hari maka kamu akan menjadi orang yang selalu sadar dan menghargai orang lain dan kamu akan selalu dihormati dan disayang oleh orang-orang di sekelilingmu. Dengan memberikan senyum maka kamu akan mendapati wajah yang tersenyum padamu sepanjang hari. tat twam asi aku adalah kamu sakitmu adalah sakitku bahagiamu adalah bahagiaku juga damai di hati, damai di dunia, damai di akhirat Umumnya manusia lebih memikirkan egonya sendiri. Seolah-olah dunia ini menjadi miliknya sendiri. Diberi satu minta dua, diberi dua minta tiga, diberi tiga minta seratus, diberi seratus minta satu juta dan seterusnya. Tidak ada kepuasan yang ada dalam diri seorang manusia. Tragisnya dari jutaan manusia yang ada di dunia 181 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti | ini jika satu dengan lainnya memiliki sifat egoisnya sendiri-sendiri, maka cepatlah rusak dunia ini. Bayangkan saja, jika sudah menguasai hutan, maka ia bisa bertindak seenaknya sendiri untuk mendapatkan keuntungan demi memuaskan egonya. Setiap agama yang ada di dunia ini tidak mengajarkan manusia untuk hidup sendiri-sendiri. Islam sendiri mengajarkan manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal satu dengan lainnya. Demikian juga Hindu yang terkenal dengan ajaran Tat Twam Asi. Arti sebenarnya dari Tat Twam Asi adalah “aku adalah engkau, engkau adalah aku.” Intinya adalah engkau dan aku adalah sama. Memahami Teks Untuk dapat menjadi manusia yang baik, manusia hendaknya selalu mengadakan kerja-sama yang harmonis dengan sesama mahluk ciptaan-Nya. Manusia itu hendaknya selalu merealisasikan ajaran Tat Twam Asi, dalam hidup dan kehidupan ini. Ida Sang Widhi Wasa yang bersifat Maha pencipta, Maha karya, Maha ada, Maha kekal, tanpa awal dan akhir disebut “Wiyapi-wiyapaka nirwikara”. Wiyapi-wiyapaka berarti meresap, mengatasi, berada di segala tempat semua mahkluk terutama pada manusia. Kriya karya saktinya Tuhan, yang paling utama adalah mencipta, memelihara, dan melebur alam semesta ini beserta segala isinya termasuk manusia. Manusia adalah ciptaan Tuhan. Percikan Tuhan yang ada dalam tubuh manusia disebut atman atau jiwatman. Di dalam kitab Upanisad disebutkan “Brahman atman aikyam” yang artinya Brahman Tuhan dengan atman adalah tunggal adanya. Kitab Candogya Upanisad menyebutkan “Tat Twam Asi”. Kata Tat berarti itu atau dia, Twam berarti engkau, dan asi berarti adalahjuga. Jadi Tattwamasi berarti dia atau itu adalah engkau juga. Di dalam filsafat Hindu, dijelaskan bahwa Tat Twam Asi adalah ajaran kesusilaan yang tanpa batas, yang identik dengan “perikemanusiaan” dalam Pancasila. Konsepsi sila perikemanusiaan dalam Pancasila, bila kita cermati secara sungguh-sungguh adalah merupakan realisasi ajaran tattwamasi yang terdapat dalam kitab suci Veda. Dengan demikian dapat dikatakan mengerti dan memahami, serta mengamalkan, melaksanakan Pancasila berarti telah melaksanakan ajaran Veda. Karena maksud yang terkandung di dalam ajaran Tattwamasi ini “ia adalah kamu, saya adalah kamu, dan semua mahkluk adalah sama” sehingga bila kita menolong orang lain berarti juga menolong diri kita sendiri. Di sini ia dapat melaksanakan tugasnya dengan rasa cinta dan keikhlasan sesuai dengan ajaran agama Hindu. brāhmaṇ -kṣatriy -viśā́ śūdrāṇā ca parantapa karmāṇ pravibhaktāni svabhāva-prabhavair guṇai Bhagavadgītā XVIII.41. Terjemahan: Oh, Arjuna tugas-tugas adalah terbagi menurut sifat dan watak kelahirannya sebagai halnya Brahmana, Ksatriya, Vaisya, dan juga Sudra.