Pengertian Padewasan Kelas 10 SMA Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Siswa
                                                                                76 |
Kelas X SMASMK
Veda.  Lebih  jauh  pembicaraan  seputar Astromoni  dan Astrologi  dalam  khasanah kesusastraan Hindu  dijelaskan pula pada kitab Purana, Dharmasastra dan Itihasa.
Secara tersurat pada teks inilah dapat dilihat dengan jelas pembagian yuga zaman menjadi empat yakni ; satya yuga, traita yuga, dwapara yuga dan kali yuga.  Satu
yuga umurnya 432.000 tahun;  1000 yuga menjadi 1 kalpa. Sistem  tarikhperhitungan  tahun  yang  dipakai  di  India  sebelum  penyebaran
Hindu  ke  Nusantara  adalah  Çakavarsa  atau  Tahun  Çaka.  Penciptaan  tahun  ini adalah  momentum  terpenting  dari  berkuasanya    Maharaja  Kaniska  dari  dinasti
Çaka.  Permulaan  tahun  Çaka  dimulai  setelah  tahun  78  M,  diawali  oleh  sebuah kejadian Astronomis, pada hari minggu tanggal 21 Maret 79 tilem caitrakesanga,
diumumkanlah  oleh  raja  Kaniskha  tarikh  baru  yang  kemudian  dinamakan  dengan Çakavarsa atau tahun Çaka, perhitungan tahunnya dimulai pada jam 00.00, tanggal
22 Maret tahun 79 Masehi penanggal pisan sasih WaisyakaKedasa Penyebaran agama Hindu dari India ke Indonesia selanjutnya membawa  konsep-
konsep tarikhperhitungan tahun ke Nusantara. Bukti-bukti dari adanya penyebaran Hindu  terutama  tarikh  Çaka,  Jyotisa    dan  sistem  kalendernya  dapat  dilihat  pada
pencantuman  angka  tahun  Çaka,  istilah-istilah  hari  dan  bulan  pada  sebagian besar  prasasti-prasasti  di  Nusantara.  Tradisi  Astronomi  Nusantara  telah  memiliki
interprestasi khusus atas benda-benda angkasa  seperti  matahari, bulan bintang dan komet.  Kemunculan  dari  benda-benda  angkasa  ini  dipakai  oleh  masyarakat  untuk
menentukan  berbagai  keperluan  misalnya    menentukan  hari  baik,  masa  tanam, arah  pelayaran  dan  lain-lain.  Selanjutnya  dari  pertanda  alam  tersebut  Astronomi
berkembang menjadi Astrologi dan dipakai untuk memprediksi musim, cuaca, atau meramal berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia dan alam sekitarnya,
sehingga pengaruh benda-benda langit menjadi penting dalam kehidupan masyarakat Hindu.
Dalam kehidupan masyarakat Hindu terdapat suatu pandangan kosmis, dimana manusia merasakan dirinya hanya sebagai suatu unsur kecil saja yang ikut terbang
oleh proses peredaran alam semesta yang Maha Besar. Pandangan Kosmos mendasari manusia  untuk  selalu  membangun  hubungan  yang  harmonis  antara  makrokosmos
dengan mikrokosmos guna mewujudkan ketentraman batin dalam kehidupan. Planet-planet  di  alam  ini  saling  mempengaruhi.  Matahari,  bulan,  dengan  berbagai
planet yang mengelilingi bumi berpengaruh terhadap semua makhluk hidup dan benda tak hidup yang ada di bumi. Memang yang paling dominan terasa di bumi adalah pengaruh
matahari dan bulan yang secara langsung bisa kita rasakan dengan adanya siang dan malam serta adanya musim-musim tertentu yang berbeda di berbagai belahan bumi.
Para  astrologi  tahu  benar  tentang  pengaruh  berbagai  planet  yang  ada  di  alam terhadap  di  bumi.  Jika  kita  pahami  bagaimana  proses  penciptaan  bhuwana  agung
dan  hubungannya  dengan  proses  penciptaan  bhuwana  alit  maka  kita  tidak  dapat menolak betapa kita sebagai manusia sangat dipengaruhi oleh guna sifat dasar dari
alam. Nama-nama hari disesuaikan dengan pengaruh dominan planet tertentu. Planet- planet tersebut memiliki komposisi guna sifat dasar yang berbeda. Secara sederhana,
77 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti |
siang hari dominan pengaruh matahari, sifat matahari panas. Malam hari dominan pengaruh bulan sifat bulan lembut. Disamping pengaruh kedua planet tersebut yang
dapat kita rasakan secara langsung, planet-planet yang lain juga memiliki pengaruh atas kehidupan di bumi ini. Dari segi waktu juga pagi hari berbeda pengaruh planet
matahari dengan siang hari atau sore hari. Jadi setiap waktu berbeda dan hari yang berbeda akan memiliki pengaruh yang berbeda terhadap kehidupan di bumi.
Para ahli astrologi,  yang ilmunya diwarisi dari para Rsi waskita secara turun temurun ribuan tahun membuat pemetaan pengaruh planet-planet tersebut, sehingga
mengampil kesimpulan bahwa untuk waktuhari tertentu adalah baik untuk aktivitas tertentu atau sebaliknya buruk untuk aktivitas lainnya. Kalau sulit memahami konsep
ini,  sederhana  kita  mengambil  asumsi  bahwa  jalan-jalanlari-lari  untuk  kesehatan baik di pagi hari, dan tidak baik di siang hari. Istirahattidur baik di malam hari.
Jadi apapun pendapat kita tentang hari secara de facto bahwa alam mempengaruhi setiap aktivitas manusia. Lantas apa peranan manusia? Disinilah peranan keputusan
setiap  individu  untuk  menyikapi  dan  mengambil  keputusan  terhadap  apa  yang disediakan oleh alam. Untuk menghindari pengaruh panas matahari maka orang akan
mengambil  keputusan  tidak  beraktivitas  di  siang  hari  terik.  Kalau  terpaksa  harus beraktivitas menggunakan alat pelindung seperti topi atau payung. Zaman sekarang
orang beraktivitas dengan gedung fasilitas ruang ber AC. Apakah masih berpendapat bahwa benda tidak berpengaruh pada manusia?
Memahami Teks
Padewasan berasal dari kata “dewasa”  mendapat awalan pa- dan akhiran -an pa- dewasa-an.  Dewasa artinya hari pilihan, hari baik. Padewasan berarti ilmu tentang
hari  yang  baik.  Dewasa  Ayu  artinya  hari  yang  baik  untuk  melaksanakan  suatu. Selanjutnya kata “divesa” dalam  bahasa Sansekerta berasal dari akar kata “div” yang
artinya sinar.  Dari kata div lalu menjadi divesa yang berarti sorga, langit, hari. Dari uraian  tersebut  dapatlah  diketahui  bahwa  kiranya  kata  divesa  itulah  mengalami
peluluhan pengucapan menjadi kata “dewasa” yang berarti  hari pilihan atau hari yang baik. Berdasarkan dua konsep pengertian “dewasa” tersebut dapat disimpulkan bahwa
dewasa adalah hari pilihan atau hari yang baik.
Sumber: www.astronomiogretmenleri.com
Gambar 3.2 Astronomi
Kata  dewasa  sering  dikaitkan  dengan  kata wariga    yang  dalam  bahasa  Bali  jika  ditinjau
dari  segi  sejarah  bahasa,  memiliki  hubungan genetik  dengan  bahasa  Sansekerta  dan  Jawa
Kuna. Dalam bahasa Sansekerta dikenal sebuah kata  ‘vara’  yang  artinya  terbaik,  berharga,
terbaik diantara, lebih baik daripada. Kata vara dalam  bahasa  Sansekerta  kemuadian  menjadi
wara    dalam  bahasa  Jawa  Kuna,  yang  berarti pilihan, harapan, anugerah, hadiah, kemurahan
78 |
Kelas X SMASMK
hati; terpilih, berharga, bernilai, terbaik paling unggul diantara. Dalam bahasa Jawa Kuno juga dikenal kata wara  yang memakai ā dirgha panjang mempunyai arti waktu
yang telah ditetap untuk sesuatu. Dalam teks Wariga Gemet dijelaskan tentang akarurat kata wariga seperti tersebut
ika pawaking sang wiku, wruhing wariga gemet, Wa nga, apadang; Ri, nga tung- tung; Ga, nga carira, ika carira tanpa carira ngaran, tanpa dwe buddhi, hala hayu,
wang ring kasaman tasak ring padarta, diksita, blahaning lango buddhi. Artinya: Keberadaan sang wiku pendeta yang telah mengetahui ajaran wariga
Gemet. Wa  artinya terang, Ri  artinya puncak, Ga  artinya wadag. Inilah wadag yang tak nyata, tanpa memiliki kehendak, baik dan buruk, dari sesama manusia ia telah
mumpuni dalam analisis, ia telah disucikan, terbebas dari cita-cita. Berdasarkan  keterangan  lontar Wariga  Gemet  kata  wariga  berarti  wa  terang,
ri puncak dan ga  artinya wadag. Secara harfiah menurut teks Wariga Gemet, kata wariga berarti wadag untuk mencapai puncak yang terang. Selanjutnya Dalam
Kamus Bahasa Bali Lumrah oleh J.Kersten S.V.D dikenal kata wara  yang berarti hari dan wariga yang berarti ajaran tentang diwasadewasa  yaitu baik atau buruknya
hari untuk melakukan sesuatu. Jadi berdasarkan beberapa uraian dapat dijelaskan wariga  dalam pengertian bahasa
Bali adalah ajaran mengenai sistem kelendertarikh tradisional Bali, terutama dalam menentukan  diwasadewasa  baik-buruknya  hari  terkait  kepentingan  masyarakat.
Jadi padewasan dapat ditentukan  dengan menggunakan wariga.
Uji Kompetensi
1.  Apa yang dimaksud dengan padewasan? Jelaskanlah 2.  Apa yang dimaksud dengan hari baik dan hari buruk Jelaskanlah
3.  Jelaskanlah pandangan kosmis umat Hindu terhadap alam semesta
                