Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

sebesar 54,35 dari tahun 2011 sampai tahun 2012, serta kenaikan sebesar 30,47 dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Persentase kenaikan modal sendiri KSP Jogja Sejahtera adalah sebesar 44,48 dari tahun 2010 sampai tahun 2011, dan kenaikan sebesar 28,80 dari tahun 2011 sampai tahun 2012, serta kenaikan sebesar 23,09 dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Persentase kenaikan SHU bagian anggota dan kenaikan modal sendiri tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.5 halaman 227 dan lampiran 8.1 halaman 217. Pada tabel 5.15 halaman 125, dapat diketahui bahwa jumlah SHU bagian anggota KSP Jogja Sejahtera mengalami kenaikan dari tahun 2010 hingga tahun 2013. Kenaikan tersebut terjadi karena adanya kenaikan pada SHU koperasi. Besarnya SHU bagian anggota adalah 5 dari SHU setelah pajak, sehingga apabila SHU setelah pajak mengalami peningkatan maka SHU bagian juga mengalami peningkatan begitu juga sebaliknya. Dalam hal ini, peningkatan SHU KSP Jogja Sejahtera karena jumlah pendapatan yang bersumber dari jasa simpan pinjam, pendapatan provisi dan komisi kredit, pendapatan administrasi kredit, serta pendapatan denda angsuran. Hal tersebut tampak di laporan perhitungan hasil usaha pada lampiran 2 halaman 196-198.

c. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan KSP Jogja Sejahtera dalam membiayai beban usaha dan beban perkoperasiannya. Dalam hal ini, partisipasi neto merupakan jumlah partisipasi bruto dikurangi dengan beban pokok yaitu beban bunga. Berdasarkan tabel 5.16 halaman 127, pada tahun 2010 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 136,76. Hasil tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 beban usaha dan beban perkoperasian dijamin dengan partisipasi neto sebesar Rp 136,76. Pada tahun 2011 rasio kemandirian operasional pelayanan menunjukkan hasil sebesar 160,26. Hasil tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 beban usaha dan beban perkoperasian dijamin dengan partisipasi neto sebesar Rp 160,26. Pada tahun 2012 rasio kemandirian operasional pelayanan menunjukkan hasil sebesar 188,92. Hasil tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 beban usaha dan beban perkoperasian dijamin dengan partisipasi neto sebesar Rp 188,92. Pada tahun 2013 rasio kemandirian operasional pelayanan menunjukkan hasil sebesar 170,59. Hasil tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 beban usaha dan beban perkoperasian dijamin dengan partisipasi neto sebesar Rp 170,59. Berdasarkan grafik 5.15 dapat pula diketahui bahwa kemampuan KSP Jogja Sejahtera dalam membiayai beban usaha dan beban perkoperasian dari tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami kenaikan, dan dari tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami penurunan. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase rasio kemandirian operasional pelayanan yaitu 136,76 pada tahun 2010, 160,26 pada tahun 2011, 188,92 pada tahun 2012, dan 170,59 pada tahun 2013. Kenaikan rasio kemandirian operasional pelayanan dari tahun 2010 hingga tahun 2012, dikarenakan persentase kenaikan partisipasi neto lebih besar dibandingkan dengan persentase kenaikan beban usaha dan beban perkoperasian. Pada tahun 2013 rasio tersebut mengalami penurunan karena terjadi penurunan persentase partisipasi neto sebesar 3,19, sedangkan beban usaha dan beban perkoperasian mengalami kenaikan sebesar 7,21. Dalam hal ini, persentase kenaikan partisipasi neto KSP Jogja Sejahtera adalah sebesar 42,59 dari tahun 2010 sampai tahun 2011, dan kenaikan sebesar 23,86 dari tahun 2011 sampai tahun 2012, serta turun sebesar 3,19 dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Persentase kenaikan beban usaha dan beban perkoperasian KSP Jogja Sejahtera adalah sebesar 21,69 dari tahun 2010 sampai tahun 2011, dan kenaikan sebesar 5,07 dari tahun 2011 sampai tahun 2012, serta kenaikan sebesar 7,21 dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Persentase kenaikan partisipasi neto dan beban usaha ditambah beban perkoperasian tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.5 halaman 227-228. Pada tabel 5.16 halaman 127, dapat diketahui bahwa jumlah partisipasi neto KSP Jogja Sejahtera mengalami kenaikan dari tahun 2010 hingga tahun 2012. Kenaikan tersebut terjadi karena adanya kenaikan partisipasi bruto. Partisipasi bruto bertambah karena terjadi peningkatan dari segi jumlah pendapatan karena jasa simpan pinjam partisipasi bruto

Dokumen yang terkait

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam Terhadap Pengembangan usaha Mikro dan Kecil di Kota Padangsidimpuan.

30 148 79

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

6 48 19

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

0 3 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) ”SAPTA USAHA MULYA” DI BEKONANG.

1 4 6

Analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan Menteri Negara Koperasi dan usaha kecil dan menengah Republik Indonesia nomor 14/Per/M.KUKM/Xii/2009 : studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur.

24 172 291

Analisis kinerja keuangan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera.

15 104 301

Analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia MIGAS Cepu.

0 0 175

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 22 PER M.KUKM IV 2007 TENTANG PEDOMAN PEMERINGKATAN KOPERASI

0 0 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) WILAYAH BANYUMAS BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/PER/M.KUKM/XII/2009 - repository perpustakaan

0 0 12

Analisis tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam berdasar peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus di Koperasi Kredit Makmur Magelang - USD Repository

0 0 210