30
d. Iluminasi Huruf
Iluminasi dalam konteks huruf berarti membuat badan huruf yang semula kosong putih atau hitam menjadi lebih indah dengan hiasan ilustrasi atau
gambar di dalam badan huruf tersebut.
ASMAT
Gambar. 2.25. Font Asmat Sumber: Tipografi Tiap Font Memiliki Nyawa dan Arti, 2013:103
e. Iluminasi Deformasi Huruf
Iluminasi dalam konteks ini lebih kepada menghias huruf dengan cara mengubah huruf tersebut secara sengaja namun tetap pada koridor estetis
dan core huruf yang baku.
Gambar. 2.26. Font Batik Garuda Sumber: Tipografi Tiap Font Memiliki Nyawa dan Arti, 2013:103
Tipografi dalam perancangan ini lebih dititikberatkan pada pembuatan logo landmark serta sebagai media menyampaikan pesan melalui sign system agar dapat
dimengerti dengan baik informasi yang terdapat pada signage tersebut. Tipografi dalam proses perancangannya disesuaikan dengan karakteristik yang ada di Desa
Wisata Belanja Kabupaten Lamongan tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
31
2.5.3. Warna
Warna dapat didefinisikan secara objektiffisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subjektifpsikologis sebagai bagian dari pengalaman
indra penglihatan Sanyoto, 2010:9. Menurut Pujiriyanto 2005:43 Warna adalah suatu hal yang penting dalam menentukan respons dari orang, warna adalah hal
pertama yang dilihat oleh seseorang,setiap warna akan memberikan kesan dan identitas tertentu,walaupun hal ini tergantung dari latar belakang pengamatnya,
sedangkan menurut Nugroho 2008:7 warna merupakan lingkaran yang dibuat dengan menghubungkan ujung merah dan ujung ungu dari sprektrum warna.
Berikut gambar susunan warna-warna dalam lingkaran warna:
Gambar. 2.27. Lingkaran Warna Sumber: Pengenalan Teori Warna
Sanyoto 2010:17 mengklasifikasikan warna berdasarkan kejadiannya sebagai berikut:
a. Additive
adalah warna-warna yang berasal dari cahaya yang disebut spektrum. Warna pokok additive ialah red, green, blue, dalam komputer
disebut warna model RGB.
b. Subtractive
adalah warna yang berasal dari pigmen. Warna pokok subtractive menurut teori adalah sian cyan magenta dan kuning yellow, dalam
komputer disebut warna model CMY
Keterangan: 1.
Primary warna primer 2. Secondary warna
skunder
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
32
Gambar. 2.28. Kedudukan Warna Sumber: Nirmana Dasar-Dasar Seni Rupa dan Desain
Menurut Pujiriyanto 2005:47-48 Umumnya warna dapat mempengaruhi jiwa manusia dengan kuat atau dapat mempengaruhi emosi manusia. Marioka
Adams dan Terry Stone menyatakan dalam Color Design Workbook 2006:34 bahwa teori warna adalah seperangkat prinsip yang dapat digunakan untuk
membuat kombinasi warna yang harmonis. Ide-ide ini direpresentasikan dalam berbagai diagram - roda warna, segitiga, dan grafik yang membantu desainer
memahami interaksi warna, memilih dan menggabungkan warna, dan membuatnya dengan baik dan efektif. Berikut psikologi warna yang sesuai dengan
jenis warna menurut Marioka Adams dan Terry Stone 2006:27:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
33
1. Warna Primer
Tabel. 2.1. Psikologi Warna Primer
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
34
2. Warna Sekunder
Tabel. 2.2. Psikologi Warna Sekunder
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
35
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
36
3. Warna Netral
Tabel. 2.3. Psikologi Warna Netral
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
37
2.5.4. Layout
Menurut Surianto Rustan 2009:16 layout merupakan tata letak elemen- elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung
konsep atau pesan yang dibawanya. Selanjutnya dikatakan bahwa layout memiliki banyak elemen yang mempunyai peran yang berbeda-beda dalam membangun
keseluruhan layout. Menurut Surianto Rustan elemen layout terbagi menjadi 3 antara lain yaitu 2009:27:
a. Elemen Teks
Elemen teks merupakan suatu elemen berbentuk teks atau tulisan yang terdapat pada suatu layout berfungsi untuk menyampaikan informasi dengan
lengkap dan tepat, serta mengatur tingkat kenyamanan dalam membaca dan mencari informasi yang dibutuhkan.
b. Elemen Visual
Yang termasuk dalam kelompok elemen visual ialah semua elemen bukan teks yang terdapat dalam suatu layout seperti foto, ilustrasi, infographic, garis,
bentuk geometris, pointbullets.\
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
38
c. Invisible Elemen
Elemen-elemen yang tergolong sebagai invisible elemen ini merupakan fondasi atau kerang yang berfungsi sebagai acuan penempatan semua elemen
layout lainnya seperti margin dan grid.
Layout memiliki prinsip yang merupakan formula dalam menyusun sebuah layout yang baik. Prinsip-prinsip layout antara lain sebagai berikut Rustan, 2009:74:
a. Urutan Sequence
Sequence adalah urutan perhatian. Urutan dapat membantu pembaca untuk
menerima informasi yang terkandung dalam suatu layout secara berurutan. Prinsip ini dapat membuat pembaca secara otomatis mengurutkan pandangan
matanya sesuai dengan apa yang disampaikan.
b. Penekanan Emphasis
Emphasis adalah memberikan penekanan tertentu pada layout. Prinsip
penekanan dapat dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca, sehingga pembaca dapat melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud.
Penekanan berfungsi sebagai alat bantu mengatur ukuran. Penekanan dapat diciptakan dengan berbagai cara:
1. Materi ukuran yang jauh lebih besar dibanding elemen-elemen lainnya pada halaman tersebut
2. Warna yang kontrasberbeda dengan latar belakang dan elemen lainnya 3. Peletakan di posisi strategis atau yang menarik perhatian
4. Menggunakan bentuk yang berbeda dengan elemen lainnya c.
Keseimbangan Balance
Keseimbangan merupakan suatu pengaturan agar penempatan elemen-elemen dalam suatu halaman memiliki efek seimbang. Keseimbangan dibagi menjadi
dua macam, yaitu keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan informal atau tidak simetris.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
39
d. Kesatuan Unity