79 berdasarkan  penutup  tubuhnya.  Hal  tersebut  diperkuat  dengan  pendapat  siswa
yang  menyatakan  bahwa  guru  belum  pernah  menggunakan  media  pembelajaran untuk  materi  penggolongan  hewan  berdasarkan  penutup  tubuhnya.  Di  sisi  lain,
siswa  lebih  tertarik  mengikuti  pembelajaran  apabila  guru  menjelaskan  materi dengan menggunakan media pembelajaran karena dapat membantu mempercepat
memahami suatu materi.
4.1.1.2 Analisis Kebutuhan
Analisis  kebutuhan  dilakukan  sebelum  pengembangan  desain  media pembelajaran yang bertujuan untuk mengkaji kebutuhan media pembelajaran bagi
guru  dan  siswa.  Media  pembelajaran  yang  dibutuhkan  juga  dikaji  sesuai  dengan karakteristik  siswa  dan  media  pembelajaran  Montessori.  Berikut  ini  merupakan
paparan  mengenai  analisis  karakteristik  siswa  dan  media  pembelajaran Montessori.
1 Analisis Karakteristik Siswa
Karakteristik  siswa  dianalisis  sesuai  dengan  hasil  observasi  pembelajaran IPA kelas III SD 1 Padokan. Observasi dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2016.
Hasil  dari  observasi  yang  telah  dilakukan  oleh  peneliti  yaitu  tidak  adanya  media pembelajaran di kelas, bahkan guru pun tidak menggunakan media pembelajaran
ketika menjelaskan materi kepada siswa. Guru menggunakan metode ceramah dan tanya  jawab  sampai  jam  pelajaran  berakhir.  Guru  juga  hanya  menggunakan
pedoman yang berupa buku cetak dan meminta siswa untuk membacanya. Setelah itu, guru menjelaskan dan mendiktekan materi yang kemudian dicatat oleh siswa
di  buku  tulis.  Selanjutnya,  masih  terdapat  beberapa  siswa  yang  tidak  bisa menjawab  dan  hanya  menundukkan  kapala  ketika  guru  memberikan  pertanyaan.
80 Kemudian juga terdapat siswa yang mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal
yang  diberikan  oleh  guru  karena  pada  saat  jam  pembelajaran  telah  berakhir, pekerjaannya  masih  belum  terselesaikan  sepenuhnya.  Hasil  analisis  tersebut
menjadi  bahan  pertimbangan  peneliti  dalam  pembuatan  kuesioner  analisis kebutuhan.
2 Analisis Karakteristik Media Pembelajaran Montessori
Peneliti  menganalisis  media  pembelajaran  Montessori  sesuai  dengan  ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yaitu menarik, bergradasi, auto-
education dan auto-correction. Peneliti juga menambahkan ciri kontekstual dalam pengembangan  media  pembelajaran  tersebut  karena  dalam  pembuatannya
menggunakan  bahan-bahan  yang  ada  di  lingkungan  sekitar  dan  memanfaatkan potensi  lokal.  Oleh  karena  itu,  kelima  karakteristik  digunakan  sebagai  landasan
dalam pembuatan pertanyaan pada kuesioner analisis kebutuhan.
3 Uji Validitas Instrumen Analisis Kebutuhan
Peneliti  menggunakan  instrumen  analisis  kebutuhan  berupa  kuesioner. Kuesioner  disusun  sesuai  dengan  karakteristik  siswa  dan  kelima  ciri  media
pembelajaran  berbasis  metode  Montessori.  Kuesioner  dikembangkan  menjadi  10 pertanyaan  untuk  guru  dan  siswa.  Pengembangan  pertanyaan  kuesioner  analisis
kebutuhan untuk guru dan siswa dapat dilihat melalui tabel 3.6 halaman 52. Kuesioner  analisis  kebutuhan  tersebut  divalidasi  terlebih  dahulu  agar
instrumen menjadi valid dan layak untuk digunakan. Uji validitas yang dilakukan menggunakan validasi konstruk. Instrumen tersebut divalidasi oleh tiga validator,
validator satu  yaitu ahli pembelajaran IPA, validator dua  yaitu ahli pembelajaran Montessori, dan validator tiga yaitu guru. Kemudian, peneliti menggunakan hasil
81 validasi  tersebut  sebagai  bahan  pertimbangan  untuk  memperbaiki  kuesioner.
Kuesioner  analisis  kebutuhan  juga  diuji  keterbacaannya  yang  bertujuan  untuk mengetahui  tingkat  pemahaman  responden  terhadap  kalimat  dalam  kuesioner.
Berikut  ini  adalah  hasil  validasi  kuesioner  analisis  kebutuhan  untuk  guru  yang dapat dilihat melalui tabel 4.12.
Tabel 4.12 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru oleh Ahli
Validator No. Item
Total Rerata
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
1 4
4 4
4 4
4 3
4 3
4 38
3,8
2 4
4 4
4 4
4 3
4 4
3 38
3,8 Rerata
38 3,8
Berdasarkan hasil dari validasi  kuesioner analisis kebutuhan guru oleh ahli pada  tabel  4.12  tersebut,  didapatkan  rerata  skor  sebesar  3,8.  Jika  dibandingkan
dengan  tabel  3.18  halaman  64,  rerata  tersebut  memiliki  skor  lebih  dari  2,50 sehingga  termasuk  dalam  kategori  sangat  baik.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa
instrumen  sudah  valid  dan  layak  untuk  digunakan.  Lembar  hasil  validasi kuesioner  analisis  kebutuhan  guru  oleh  ahli  dapat  dilihat  melalui  lampiran  2.1
halaman  164.  Peneliti  tidak  melakukan  revisi  pada  kuesioner  analisis  kebutuhan guru karena para ahli tidak memberikan komentar sama sekali.
Selain  divalidasi  juga  dilakukan  uji  keterbacaannya  untuk  mengetahui tingkat  pemahaman  guru  terhadap  kalimat  pertanyaan  yang  terdapat  dalam
kuesioner. Uji  keterbacaan tersebut  dilakukan kepada  guru SD setara,  yaitu  guru SD  Negeri  Jeblog.  Berikut  ini  adalah  hasil  uji  keterbacaan  kuesioner  analisis
kebutuhan guru oleh guru SD setara yang dapat dilihat melalui tabel 4.13. Tabel 4.13 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru
Ahli No. Item
Total Rerata
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Guru 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 40
4
82 Berdasarkan  hasil  dari  uji  keterbacaan  kuesioner  analisis  kebutuhan  guru
pada tabel 4.13 tersebut, didapatkan rerata skor 4. Jika dibandingkan dengan tabel 3.18 halaman 64, rerata tersebut memiliki skor lebih dari 2,50 sehingga termasuk
dalam  kategori  sangat  baik.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  instrumen  sudah  layak untuk  digunakan  tanpa  melakukan  perbaikan.  Lembar  hasil  uji  keterbacaan
analisis kebutuhan guru dapat dilihat melalui lampiran 2.3 halaman 184. Selain  itu,  kuesioner  analisis  kebutuhan  untuk  siswa  juga  divalidasi  oleh
beberapa ahli. Berikut ini adalah hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa yang dapat dilihat melalui tabel 4.14.
Tabel 4.14 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa oleh Ahli
Validator No. Item
Total Rerata
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
1 4
4 4
4 3
4 4
4 3
3 37
3,7
2 4
4 4
4 3
4 4
4 4
3 38
3,8
3 4
4 4
4 4
4 4
3 3
4 38
3,8 Rerata
37,67 3,77
Berdasarkan hasil dari validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh ahli pada  tabel  4.14  tersebut,  didapatkan  rerata  skor  sebesar  3,77.  Jika  dibandingkan
dengan  tabel  3.18  halaman  64,  rerata  tersebut  memiliki  skor  lebih  dari  2,50 sehingga  termasuk  dalam  kategori  sangat  baik.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa
instrumen  sudah  valid  dan  layak  untuk  digunakan.  Lembar  hasil  validasi kuesioner  analisis  kebutuhan  siswa  oleh  ahli  dapat  dilihat  melalui  lampiran  2.2
halaman  172.  Peneliti  tidak  melakukan  revisi  pada  kuesioner  analisis  kebutuhan guru karena para ahli tidak memberikan komentar sama sekali.
Selain  itu,  kuesioner  analisis  kebutuhan  untuk  siswa  juga  diuji keterbacaannya.  Peneliti  melakukan  uji  keterbacaan  untuk  mengetahui  tingkat
pemahaman  siswa  mengenai  kalimat  pertanyaan  yang  terdapat  dalam  kuesioner. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83 Uji  keterbacaan  tersebut  dilakukan  terhadap  lima  siswa  kelas  III  di  SD  setara,
yaitu SD Negeri Jeblog. Berikut ini adalah hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh siswa SD setara yang dapat dilihat melalui tabel 4.15.
Tabel 4.15 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa
Siswa No. Item
Total Rerata
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
1 4
4 3
3 4
4 4
4 3
4 37
3,7 2
4 4
4 3
3 4
4 4
4 3
37 3,7
3 4
4 4
4 4
4 4
4 3
3 38
3,8 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
40 4
5 4
4 3
3 3
4 4
3 3
4 35
3,5 Rerata
37,4 3,74
Berdasarkan  hasil  dari  uji  keterbacaan  kuesioner  analisis  kebutuhan  siswa oleh siswa SD setara pada tabel 4.15 tersebut, didapatkan rerata skor sebesar 3,74
Jika  dibandingkan  dengan  tabel  3.18  halaman  64,  rerata  tersebut  memiliki  skor lebih  dari  2,50  sehingga  termasuk  dalam  kategori  sangat  baik.  Hal  ini
menunjukkan  bahwa  instrumen  sudah  layak  untuk  digunakan.  Lembar  hasil  uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat melalui lampiran 2.4
halaman 188.
4 Data Analisis Kebutuhan
Data  analisis  kebutuhan  yang  pertama  diberikan  kepada  guru.  Kuesioner analisis  kebutuhan  diberikan  kepada  guru  pada  tanggal  17  September  2016.
Kuesioner  analisis  kebutuhan  untuk  guru  terdiri  dari  10  pertanyaan  yang dikembangkan  berdasarkan  lima  ciri  media  pembelajaran  berbasis  metode
Montessori.  Pengembangan  ciri  media  pembelajaran  Montessori  ke  dalam kuesioner  analisis  kebutuhan  guru  dapat  dilihat  melalui  tabel  3.6  halaman  52.
Selanjutnya,  lembar  hasil  pengisian  kuesioner  analisis  kebutuhan  guru  dapat dilihat melalui lampiran 2.5 halaman 192. Hasil dari kuesioner analisis kebutuhan
84 guru  dijadikan  gambaran  mengenai  penggunaan  media  dalam  pembelajaran  IPA
dan  menjadi  bahan  pertimbangan  dalam  pembuatan  produk  media  pembelajaran. Kemudian jawaban dari responden dihitung menggunakan rumus 3.2 halaman 65.
untuk  mengetahui  persentasenya.  Berikut  ini  adalah  rekapitulasi  hasil  kuesioner analisis kebutuhan untuk guru yang dapat dilihat melalui tabel 4.16.
Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru
No. Item
Indikator Pertanyaan
Responden Persentase
1. Auto-
education Apakah BapakIbu pernah menggunakan
media dalam pembelajaran IPA? … Ya
Sebutkan nama media pembelajaran yang BapakIbu pernah gunakan dan berikan
penjelasan
………………………………………………... 2
100
… Tidak Alasan:
………………………………………………... -
2. Auto-
education Apakah penggunaan media pembelajaran
dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep dalam mata pelajaran IPA?
… Ya Alasan:
………………………………………………... 2
100
… Tidak Alasan:
………………………………………………... -
3. Kontekstual
Apakah BapakIbu pernah membuat media pembelajaran IPA yang memanfaatkan bahan-
bahan dari lingkungan sekitar? … Ya
Sebutkan dan jelaskan ………………………………………………...
2 100
… Tidak Alasan:
………………………………………………... -
4. Kontekstual
Manakah bahan pembuatan media pembelajaran yang BapakIbu suka? Boleh
memilih lebih dari satu … Kayu
2 100
… Kertas 1
50 … Kain
- … Plastik
2 100
… Karet 2
100 …Lainnya,
sebutkan……………………………………… -
5. Menarik
Apakah pemberian warna membuat media pembelajaran lebih menarik?
… Ya 2
100
85
… Tidak -
6. Menarik
Warna seperti apa yang BapakIbu suka untuk media pembelajaran?
… Warna gelap Sebutkan contoh warnanya
………………………………………………... -
… Warna cerah Sebutkan contoh warnanya
………………………………………………... 2
100 7.
Auto- correction
Apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa untuk menemukan
jawaban yang benar? … Ya
Alasan: ………………………………………………...
2 100
… Tidak Alasan:
………………………………………………... -
8. Bergradasi
Berapa berat media pembelajaran yang ideal untuk siswa kelas V?
… Ringan 1,5 kg 2
100 … Sedang 1,5-3kg
- … Berat    3kg
Alasan: ………………………………………………...
- 9.
Bergradasi Menurut BapakIbu, manakah yang lebih
baik? … Bentuk media pembelajaran 2 dimensi.
Alasan: ………………………………………………...
-
… Bentuk media pembelajaran 3 dimensi. Alasan:
………………………………………………... 2
100 10.
Auto- correction
Menurut BapakIbu, manakah yang lebih baik?
… Media pembelajaran yang dapat membantu siswa menyadari kesalahannya
sendiri. Alasan:
………………………………………………... 2
100
… Media pembelajaran yang tidak dapat membantu siswa menyadari kesalahannya
sendiri. Alasan:
………………………………………………... -
Selain  memilih  jawaban  yang  sudah  tersedia,  guru  juga  dapat  memberikan deskripsi berupa alasan pada setiap item dalam kuesioner analisis kebutuhan yang
bertujuan  untuk  memperkuat  jawaban  yang  sudah  dipilihnya.  Berikut  ini  adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86 deskripsi  jawaban  yang  diberikan  oleh  guru  dalam  kuesioner  analisis  kebutuhan
yang dapat dilihat melalui tabel 4.17. Tabel 4.17 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Guru dalam Kuesioner Analisis
Kebutuhan
No. Item
Jawaban Kode
Responden
1 … Ya
Sebutkan nama media pembelajaran yang BapakIbu pernah gunakan dan berikan
penjelasan ………………………………………………...
Gambar 1
Parasut 1
Kecambah 1
2 … Ya
Alasan: ………………………………………………...
Siswa lebih tertarik untuk mempelajari materi
1 Siswa lebih mendalam
untuk mempelajari materi 1
3 … Ya
Sebutkan dan jelaskan ………………………………………………...
Tumbuh-tumbuhan 1
Botol minuman bekas 1
Kertas bekas 1
4 … Kayu
2 … Kertas
1 … Kain
- … Plastik
2 … Karet
2 …Lainnya,
sebutkan……………………………………… -
5 … Ya
2 6
… Warna cerah Sebutkan contoh warnanya
………………………………………………... Merah
2 Kuning
1 Hijau
1 Oranye
1 7
… Ya Alasan:
………………………………………………... Dapat memperjelas materi
yang diajarkan 1
8 … Ringan 1,5 kg
Alasan: ………………………………………………...
Mudah dibawa 2
9 … Bentuk media pembelajaran 3 dimensi.
Alasan: ………………………………………………...
Mudah diamati dan lebih jelas
2 10
… Media pembelajaran yang dapat membantu siswa menyadari kesalahannya
sendiri. Alasan:
………………………………………………... Siswa berani mencoba-
coba 1
Berdasarkan  tabel  4.16  di  atas,  diketahui  bahwa  sebanyak  dua  guru  atau 100  guru  pernah  menggunakan  media  pembelajaran  IPA.  Media  pembelajaran
87 yang  pernah  digunakan  adalah  gambar,  parasut,  dan  tumbuhan  yang  berupa
kecambah lihat tabel 4.17. Selanjutnya, sebanyak 100 guru menyetujui bahwa penggunaan  media  dapat  membantu  siswa  dalam  memahami  konsep-konsep
pembelajaran  IPA.  Alasannya  karena  siswa  lebih  tertarik  dan  mendalam  untuk mempelajari materi lihat tabel 4.17. Pernyataan tersebut dijadikan pertimbangan
oleh  peneliti  dalam  pembuatan  media  pembelajaran  yang  bertujuan  membuat siswa lebih tertarik dan mendalam untuk mempelajari suatu materi.
Peneliti  menambahkan  ciri  kontekstual  dalam  media  pembelajaran,  maka pembuatannya  memanfaatkan  bahan-bahan  yang  terdapat  di  lingkungan  sekitar.
Terdapat  100  guru  pernah  membuat  media  pembelajaran  IPA  menggunakan bahan-bahan di lingkungan sekitar, antara lain parasut, botol minuman bekas, dan
biji  kecambah  yang  diamati  pertumbuhannya  lihat  tabel  4.17.  Selanjutnya, sebanyak 100 guru menyukai bahan pembuatan media pembelajaran dari kayu,
plastik  dan  karet,  sedangkan  50  guru  menyukai  bahan  pembuatan  media pembelajaran  dari  kertas  lihat  tabel  4.17.  Berdasarkan  bahan-bahan  yang  telah
dipilih  oleh  guru,  peneliti  menggunakannya  sebagai  pertimbangan  dalam pembuatan  media  pembelajaran  karena  beberapa  bahan  yang  dipilih  oleh  guru
sama dengan yang dipilih oleh peneliti yaitu media pembelajaran yang terbuat dari bahan kayu dan kertas.
Pembuatan  media  pembelajaran  ini  juga  mempertimbangkan  ciri  menarik. Sebanyak  100  setuju  jika  dalam  pembuatan  media  pembelajaran  diberi  warna
agar  lebih  menarik.  Selanjutnya,  sebanyak  100  guru  memilih  warna  cerah, antara lain warna merah, kuning, hijau, dan oranye lihat tabel 4.17. Warna yang
88 dipilih  oleh  guru  menjadi  pertimbangan  bagi  peneliti  dalam  pemberian  warna
pada media pembelajaran yang akan dibuat. Ciri  lain  yang  dikembangkan  oleh  peneliti  adalah  bergradasi.  Sebanyak
100 guru memilih media pembelajaran yang ringan karena lebih mudah dibawa lihat tabel 4.17. Selanjutnya, sebanyak 100 guru memilih media pembelajaran
yang  berbentuk  tiga  dimensi  karena  mudah  diamati  dan  terlihat  lebih  jelas  lihat tabel 4.17. Pendapat dari guru tersebut menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam
pembuatan media pembelajaran. Ciri  terakhir  yang  dikembangkan  oleh  peneliti  adalah  auto-correction.  Ciri
auto-correction  tersebut  dapat  dilihat  melalui  penggunaan  media  pembelajaran yang  dapat  membantu  siswa  dalam  menyadari  kesalahannya  dan  menemukan
jawaban  yang  benar.  Sebanyak  100  guru  memilih  media  pembelajaran  yang dapat  membantu  siswa  dalam  menemukan  jawaban  yang  benar  karena  dapat
memperjelas materi yang diajarkan lihat tabel 4.17. Selanjutnya, sebanyak 100 guru memilih media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam menyadari
kesalahannya  sendiri  karena  siswa  berani  mencoba-coba  menggunakan  media pembelajaran  sehingga  akan  mengetahui  dimana  letak  kesalahannya  lihat  tabel
4.17.  Pendapat  dari  guru  mengenai  ciri  auto-correction  tersebut  juga  akan dipertimbangkan oleh peneliti dalam pembuatan media pembelajaran.
Data analisis kebutuhan yang kedua diperoleh dari siswa. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan terhadap siswa pada tanggal 17 September 2016. Kuesioner
analisis  kebutuhan  untuk  siswa  terdiri  dari  10  pertanyaan  yang  dikembangkan berdasarkan  lima  ciri  media  pembelajaran  berbasis  metode  Montessori.
Pengembangan  ciri  media  pembelajaran  Montessori  ke  dalam  kuesioner  analisis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89 kebutuhan siswa  dapat  dilihat melalui tabel  3.6  halaman 52. Selanjutnya,  lembar
hasil pengisian kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat melalui lampiran 2.6  halaman  195.  Hasil  dari  kuesioner  analisis  kebutuhan  siswa  dijadikan
gambaran  mengenai  penggunaan  media  dalam  pembelajaran  IPA  dan  menjadi bahan  pertimbangan  dalam  pembuatan  produk  media  pembelajaran.  Kemudian
jawaban  dari  responden  dihitung  menggunakan  rumus  3.2  halaman  65  untuk mengetahui persentasenya. Berikut ini adalah rekapitulasi hasil kuesioner analisis
kebutuhan untuk siswa yang dapat dilihat melalui tabel 4.18. Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa
No. Item
Indikator Pertanyaan
Responden Persentase
1. Auto-
education Apakah BapakIbu gurumu pernah
menggunakan media dalam pembelajaran IPA?
… Ya 30
100
… Tidak Jika ya, sebutkan media pembelajaran yang
digunakan ………………………………………………...
-
2. Auto-
education Apakah penggunaan media pembelajaran
dapat membantu kamu untuk memahami materi IPA?
… Ya Alasan:
………………………………………………... … Tidak
Alasan: ………………………………………………...
26
4 86,67
13,33 3.
Kontekstual Apakah kamu pernah menggunakan benda-
benda yang ada di sekitarmu untuk belajar IPA?
… Ya 12
40
… Tidak Jika iya, sebutkan contoh benda yang kamu
gunakan ………………………………………………...
18 60
4. Kontekstual
Manakah bahan pembuatan media pembelajaran yang kamu suka? Boleh
memilih lebih dari satu … Kayu
22 73,33
… Kertas 30
100 … Kain
3 10
… Plastik 10
33,33 … Karet
19 63,33
…Lainnya,sebutkan besi 8
26,67
90
5. Auto-
correction Menurut kamu, apakah penggunaan media
pembelajaran dapat membantu kamu untuk menemukan jawaban yang benar?
… Ya Alasan:
………………………………………………... 24
80
… Tidak Alasan:
………………………………………………... 6
20 6.
Menarik Menurut kamu, apakah pemberian warna
membuat media pembelajaran lebih menarik? … Ya
28 93,33
… Tidak 2
6,67 7.
Menarik Warna seperti apa yang kamu suka untuk
media pembelajaran? … Warna gelap
Sebutkan contoh warnanya ………………………………………………...
5 16,67
… Warna cerah Sebutkan contoh warnanya
……………………………………………….. 25
83,33 8.
Bergradasi Menurut kamu, berapa berat media
pembelajaran yang ideal untuk digunakan? … Ringan 1,5 kg
24 80
… Sedang 1,5-3 kg 4
13,33 … Berat 3kg
Alasan: ………………………………………………...
2 6,67
9. Auto-
correction Manakah yang lebih baik menurut kamu?
… Saya dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan media pembelajaran.
Alasan: ………………………………………………...
29 96,67
… Saya tidak dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan media
pembelajaran. Alasan:
………………………………………………... 1
3,33
10. Bergradasi
Manakah yang lebih baik menurut kamu? … Media pembelajaran yang berbentuk
datar 2 dimensi. Alasan:
………………………………………………... 9
30
… Media pembelajaran yang berbentuk timbul 3 dimensi.
Alasan: ………………………………………………...
21 70
Selain memilih jawaban yang sudah tersedia, siswa juga dapat memberikan deskripsi berupa alasan pada setiap item dalam kuesioner analisis kebutuhan yang
bertujuan  untuk  memperkuat  jawaban  yang  sudah  dipilihnya.  Berikut  ini  adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91 deskripsi jawaban  yang diberikan oleh siswa dalam kuesioner analisis kebutuhan
yang dapat dilihat melalui tabel 4.19. Tabel 4.19 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Siswa dalam Kuesioner Analisis
Kebutuhan
No. Item
Jawaban Kode
Responden
1. … Ya
Jika ya, sebutkan media pembelajaran yang digunakan
Gambar 23
Biji kecambah 18
2. … Ya
Alasan:……………………………………….. Dapat belajar secara
langsung 18
Lebih paham 5
Lebih jelas 3
… Tidak Alasan:………………………………………..
Tidak jelas 4
3. … Ya
Jika iya, sebutkan contoh benda yang kamu gunakan
………………………………………………... Tumbuh-tumbuhan
12 Parasut
8 … Tidak
18 4.
… Kayu 22
… Kertas 30
… Kain 3
… Plastik 10
… Karet 19
…Lainnya,sebutkan ………………………...  Besi 8
5. … Ya
Alasan:………………………………………... Media pembelajaran
membantu memahami materi
12 Membantu menemukan
jawaban dengan mudah 8
Media pembelajaran dapat mengatasi
kesulitan 4
… Tidak Alasan:………………………………………..
Terlihat sulit 6
6. … Ya
28 … Tidak
2 7.
… Warna gelap Sebutkan contoh warnanya
………………………………………………... Hitam
3 Coklat
1 Biru tua
1 … Warna cerah
Sebutkan contoh warnanya ………………………………………………...
Putih 22
Merah 30
Biru muda 17
Hijau 21
Kuning 16
Oranye 16
8. … Ringan 1,5 kg
Alasan: ………………………………………. Tidak berat
15 Mudah dibawa
9 … Sedang 1,5-3 kg
Alasan: ………………………………………. Tidak terlalu berat
4 … Berat 3kg
Lebih kokoh 1
92
Alasan: ………………………………………………...
Lebih kuat 1
9. … Saya dapat mengetahui kesalahan saya
ketika menggunakan media pembelajaran. Alasan:
………………………………………………... Bisa memahami materi
11 Mengetahui salah atau
benar 10
Supaya menjadi tahu 8
… Saya tidak dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan media
pembelajaran. Alasan:
………………………………………………... Karena sulit ditebak
1
10. … Media pembelajaran yang berbentuk datar
2 dimensi. Alasan:
………………………………………………... Karena mudah
6 Lebih jelas
2 Membawanya tidak
susah 1
… Media pembelajaran yang berbentuk timbul 3 dimensi.
Alasan: ………………………………………………...
Karena bisa diraba 4
Terlihat asli 12
Tidak membosankan 5
Berdasarkan  tabel  4.19  di  atas,  diketahui  bahwa  sebanyak  30  siswa  atau 100 siswa pernah menggunakan media pembelajaran IPA. Media pembelajaran
yang  pernah  digunakan  adalah  gambar  dan  biji  kecambah  lihat  tabel  4.19. Selanjutnya, sebanyak 86,67 siswa menyetujui bahwa penggunaan media dapat
membantu  dalam  memahami  materi  pembelajaran  IPA.  Alasannya  karena  media pembelajaran dapat membuat siswa belajar secara langsung, menjadikannya lebih
paham,  dan  jelas  mengenai  materi  yang  disampaikan,  sedangkan  13,33  siswa tidak menyetujui jika penggunaan media dapat membantu siswa dalam memahami
materi pembelajaran IPA, alasannya karena penggunaan media pembelajaran tidak membuat  materi  menjadi  lebih  jelas  lihat  tabel  4.19.  Pernyataan  tersebut
dijadikan pertimbangan oleh peneliti dalam pembuatan media pembelajaran yang bertujuan  membuat  siswa  belajar  secara  langsung,  lebih  paham,  dan  jelas  untuk
mempelajari suatu materi. Peneliti  menambahkan  ciri  kontekstual  dalam  media  pembelajaran,  maka
pembuatannya  memanfaatkan  bahan-bahan  yang  terdapat  di  lingkungan  sekitar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93 Terdapat  40  siswa  pernah  menggunakan  benda-benda  yang  ada  di  lingkungan
sekitar untuk mempelajari materi IPA, antara lain tumbuh-tumbuhan dan parasut, sedangkan 60 siswa menyatakan belum pernah menggunakan benda-benda yang
ada  di  lingkungan  sekitar  lihat  tabel  4.19.  Selanjutnya,  sebanyak  100  siswa menyukai  bahan  pembuatan  media  pembelajaran  dari  kertas,  sebanyak  73,33
siswa  menyukai  bahan  kayu,  sebanyak  63,33  siswa  menyukai  bahan  karet, sebanyak 33,33 siswa  menyukai  bahan plastik,  sebanyak 10 siswa menyukai
bahan  kain,  dan  sebanyak  26,67  siswa  menambahkan  bahan  yang  disukai  dari besi  lihat  tabel  4.18.  Berdasarkan  bahan-bahan  yang  telah  dipilih  oleh  siswa,
peneliti  menggunakannya  sebagai  pertimbangan  dalam  pembuatan  media pembelajaran  karena  beberapa  bahan  yang  dipilih  oleh  siswa  sama  dengan  yang
dipilih  oleh  peneliti  yaitu  media  pembelajaran  yang  terbuat  dari  bahan  kayu  dan kertas.
Pembuatan  media  pembelajaran  ini  juga  mempertimbangkan  ciri  menarik. Sebanyak  80  siswa  setuju  jika  dalam  pembuatan  media  pembelajaran  diberi
warna  agar  lebih  menarik.  Selanjutnya,  sebanyak  93,33  siswa  memilih  warna cerah,  sedangkan  6,67  siswa  memilih  warna  gelap.  Warna  cerah  yang
disarankan  oleh  siswa  antara  lain  putih,  merah,  biru  muda,  hijau,  kuning,  dan oranye,  sedangkan  warna  gelap  yang  disarankan  oleh  siswa  antara  lain  hitam,
coklat,  dan  biru  tua  lihat  tabel  4.19.  Warna  yang  dipilih  oleh  siswa  menjadi pertimbangan  bagi  peneliti  dalam  pemberian  warna  cerah  dan  gelap  pada  media
pembelajaran yang akan dibuat. Ciri lain yang dikembangkan oleh peneliti adalah bergradasi. Sebanyak 80
siswa  memilih  media  yang  ringan  karena  tidak  berat  dan  mudah  dibawa  lihat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94 tabel  4.19.  Selanjutnya,  sebanyak  13,33  memilih  media  pembelajaran  yang
beratnya  sedang  karena  tidak  terlalu  ringan  ataupun  terlalu  berat  dan  sebanyak 6,67  siswa  memilih  media  pembelajaran  yang  berat  karena  lebih  kokoh  serta
kuat  lihat  tabel  4.19.  Selain  itu,  sebanyak  70  siswa  memilih  media pembelajaran  yang  berbentuk  tiga  dimensi  karena  bisa  diraba,  terlihat  asli,  dan
tidak membosankan sedangkan sebanyak 30 siswa memilih media pembelajaran yang  berbentuk  dua  dimensi  karena  mudah,  lebih  jelas,  dan  membawanya  tidak
susah  lihat  tabel  4.19.  Pilihan  siswa  mengenai  berat  dan  bentuk  tersebut  dapat dijadikan  bahan  pertimbangan  bagi  peneliti  dalam  pembuatan  media
pembelajaran. Peneliti membuat media pembelajaran sesuai dengan pilihan siswa paling banyak, yaitu media pembelajaran dengan berat ringan dan berbentuk tiga
dimensi. Ciri  terakhir  yang  dikembangkan  oleh  peneliti  adalah  auto-correction.  Ciri
auto-correction  tersebut  dapat  dilihat  melalui  penggunaan  media  pembelajaran yang  dapat  membantu  siswa  dalam  menyadari  kesalahannya  dan  menemukan
jawaban  yang benar. Sebanyak 80 siswa menyetujui bahwa penggunaan media pembelajaran  dapat  membantu  menemukan  jawaban  yang  benar  karena  media
pembelajaran  membantu  dalam  memahami  materi,  menemukan  jawaban  dengan mudah,  dan  dapat  mengatasi  kesulitan  sedangkan  sebanyak  20  siswa  tidak
menyetujui bahwa penggunaan media pembelajaran dapat membantu menemukan jawaban yang benar karena penggunaannya terlihat sulit sehingga akan sama saja
lihat  tabel  4.19.  Selanjutnya,  sebanyak  96,67  siswa  memilih  media pembelajaran  dapat  mengetahui  kesalahannya  karena  bisa  membantu  dalam
memahami  materi,  mengetahui  jawaban  yang  dipilihnya  benar  atau  salah,  dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95 menjadi tahu jawaban yang benar sedangkan sebanyak 3,33 siswa memilih tidak
dapat mengetahui kesalahannya ketika menggunakan  media pembelajaran karena merasa  sulit  untuk  ditebak  lihat  tabel  4.19.  Pendapat  dari  siswa  mengenai  ciri
auto-correction  tersebut  juga  akan  dipertimbangkan  oleh  peneliti  dalam pembuatan  media  pembelajaran  karena  siswa  lebih  banyak  memilih  penggunaan
media  pembelajaran  yang  dapat  membantu  untuk  menyadari  kesalahannya  dan menemukan jawaban yang benar.
Jawaban  dari  guru  dan  siswa  dalam  kuesioner  analisis  kebutuhan memberikan  gambaran  bagi  peneliti  mengenai  penggunaan  media  dalam
pembelajaran IPA. Pembuatan media pembelajaran memperhatikan ciri-ciri media pembelajaran  berbasis  metode  Montessori  yaitu  menarik,  bergradasi,  auto-
education, dan auto-correction. Peneliti juga mempertimbangkan ciri kontekstual dalam pembuatan media pembelajaran. Pertimbangan tersebut berdasarkan pilihan
dan  pernyataan  yang  telah  diberikan  oleh  guru  serta  siswa.  Peneliti  akan memanfaatkan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar, antara lain kayu
dan  kertas.  Bahan-bahan  tersebut  dipilih  oleh  peneliti  sesuai  dengan  saran terbanyak dari guru dan siswa.
Berdasarkan  data  kualitatif  yang  diperoleh  dari  ketiga  teknik  pengumpulan data  tersebut,  peneliti  akan  menggunakan  triangulasi  teknik.  Peneliti  akan
menggunakan hasil dari data triangulasi  teknik untuk  bahan pertimbangan dalam membuat  media  pembelajaran  yang  disesuaikan  dengan  kebutuhan  guru  dan
siswa. Triangulasi teknik pengumpulan data dapat dilihat melalui bagan 4.2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96 Berdasarkan bagan 4.2 tersebut, terdapat tiga teknik pengumpulan data yang
digunakan  oleh  peneliti,  yaitu  wawancara,  observasi,  dan  kuesioner.  Data  yang diperoleh dari wawancara yaitu sekolah sudah memiliki media pembelajaran IPA,
akan  tetapi  penggunaannya  masih  sangat  terbatas  dan  kurang  dioptimalkan. Materi penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya dirasa sulit oleh guru
dan  siswa.  Selain  itu,  guru  juga  tidak  menggunakan  media  pembelajaran  untuk menjelaskan  materi  tersebut.  Siswa  juga  merasa  kesulitan  karena  belum  pernah
melihat dan meraba penutup tubuh hewan secara langsung.
Wawancara
Sekolah sudah memiliki media pembelajaran IPA,
akan tetapi masih kurang dioptimalkan. Pada materi
penggolongan hewan berdasarkan penutup
tubuhnya  dirasa sulit oleh guru karena belum pernah
menggunakan media untuk materi tersebut.
Siswa juga merasa kesulitan karena belum
pernah melihat dan meraba penutup tubuh
hewan secara langsung.
Observasi
Ketersediaan media pembelajaran IPA di kelas
masih sangat terbatas. Guru hanya menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab sehingga siswa
mengalami kesulitan pada materi penggolongan
hewan berdasarkan penutup tubuhnya.
Terdapat siswa yang tidak bisa menjawab dan hanya
menundukkan kapala ketika guru memberikan
pertanyaan, bahkan tidak bisa tepat waktu dalam
mengerjakan soal.
Kuesioner
Guru dan siswa memilih media pembelajaran yang
memiliki kelima ciri media pembelajaran
berbasis metode Montessori. Pilihan dan
saran yang diberikan oleh guru dan siswa menjadi
pertimbangan dalam pembuatan media
pembelajaran.
Materi  pembelajaran  IPA  yang  sulit  adalah  penggolongan  hewan berdasarkan  penutup  tubuhnya.  Penggunaan  media  pembelajaran
masih  sangat  terbatas  sehingga  siswa  tidak  dapat  memahami materi  tersebut.  Oleh  karena  itu,  peneliti  mengembangkan  media
pembelajaran  sesuai  dengan  kebutuhan  guru  dan  siswa  mengenai media pembelajaran berbasis metode Montessori.
Bagan 4.2 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97 Teknik  pengumpulan  data  yang  digunakan  selanjutnya  adalah  observasi.
Data yang diperoleh melalui observasi yaitu ketersediaan media pembelajaran IPA di  kelas  masih  terbatas.  Guru  hanya  menggunakan  metode  ceramah  dan  tanya
jawab  sehingga  siswa  mengalami  kesulitan  pada  materi  penggolongan  hewan berdasarkan  penutup  tubuhnya.  Beberapa  siswa  tidak  bisa  menjawab  dan  hanya
menundukkan  kapala  ketika  guru  memberikan  pertanyaan,  bahkan  tidak  tepat waktu dalam mengerjakan soal.
Teknik  pengumpulan  data  yang  terakhir  digunakan  adalah  kuesioner.  Data yang diperoleh melalui kuesioner analisis kebutuhan yaituguru dan siswa memilih
media  pembelajaran  yang  memiliki  kelima  ciri  media  pembelajaran  berbasis metode Montessori. Pilihan dan saran yang diberikan oleh guru dan siswa menjadi
pertimbangan dalam pembuatan media pembelajaran. Berdasarkan  triangulasi  teknik  pengumpulan  data  tersebut,  dapat
disimpulkan  bahwa  materi  pembelajaran  IPA  yang  dirasa  sulit  oleh  guru  dan siswa  adalah  penggolongan  hewan  berdasarkan  penutup  tubuhnya.  Penggunaan
media  pembelajaran  juga  masih  sangat  terbatas  yang  menyebabkan  siswa  tidak dapat memahami materi tersebut. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media
pembelajaran  sesuai  dengan  kebutuhan  guru  dan  siswa  mengenai  media pembelajaran berbasis metode Montessori.
Pada tahap ini, peneliti telah memperoleh data analisis kebutuhan mengenai media  pembelajaran  yang  disesuaikan  dengan  kebutuhan  guru  dan  siswa.  Data
hasil  analisis  kebutuhan  tersebut  digunakan  peneliti  untuk  pertimbangan  dalam pembuatan  desain  dan  album  media  pembelajaran.  Dengan  demikian,  peneliti
melanjutkan ke tahap yang kedua yaitu perencanaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
4.1.2 Perencanaan