50
2. Ketersediaan media pembelajaran di sekolah
a. Media pembelajaran IPA yang sudah ada di sekolah
b. Perawatan media pembelajaran IPA di sekolah
c. Pengadaan media pembelajaran IPA di sekolah
3. Penggunaan media pembelajaran IPA dalam pembelajaran
4. Penelitian yang pernah dilakukan di sekolah berkaitan dengan media pembelajaran
3.6.2.2 Wawancara Guru Kelas III
Kegiatan  pengumpulan  data  melalui  wawancara  yang  kedua  dilakukan kepada  guru  kelas  III.  Wawancara  ini  dilakukan  dengan  tujuan  untuk
mengumpulkan  data  yang  berkaitan  dengan  ketersediaan  dan  penggunaan  media pembelajaran,  serta  kesulitan-kesulitan  belajar  yang  dialami  siswa.  Peneliti
melakukan wawancara dengan menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur. Garis-garis besar untuk wawancara guru kelas III dapat dilihat melalui tabel 3.4.
Tabel 3.4 Garis-garis Besar untuk Wawancara dengan Guru Kelas III
No Topik Pertanyaan
1. Ketersediaan media pembelajaran di kelas
a. Media pembelajaran IPA yang dimiliki oleh kelas
b. Pengadaan media pembelajaran IPA oleh guru
2. Penggunaan media pembelajaran IPA dalam pembelajaran
3. Kesulitan yang dialami guru dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA
4. Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA
5. Usaha yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut
3.6.2.3 Wawancara Siswa Kelas III
Kegiatan  pengumpulan  data  melalui  wawancara  yang  terakhir  dilakukan terhadap  siswa  kelas  III.  Wawancara  ini  dilakukan  dengan  tujuan  untuk
mengumpulkan data yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran dan kesulitan-kesulitan  belajar  yang  dialami  siswa.  Peneliti  melakukan  wawancara
dengan menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur. Garis-garis besar untuk wawancara siswa kelas III dapat dilihat melalui tabel 3.5.
51 Tabel 3.5 Garis-garis Besar untuk Wawancara dengan Siswa Kelas III
No Topik Pertanyaan
1. Tanggapan terhadap pembelajaran IPA yang selama ini terjadi
2. Penggunaan media dalam pembelajaran IPA
3. Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA
Semua  pedoman  wawancara  tersebut  sudah  divalidasi  oleh  tiga  validator, validator satu  yaitu ahli pembelajaran IPA, validator dua  yaitu ahli pembelajaran
Montessori, dan validator tiga yaitu guru SD setara. Instrumen tersebut divalidasi supaya dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang valid selama melakukan
penelitian.  Uji  validitas  pada  instrumen  nontes  yang  digunakan  untuk  mengukur sikap  perlu  diuji  melalui  validitas  konstruk  Sugiyono,  2014:  176.  Validitas
konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori,  yaitu  yang  menjadi  dasar  penyusunan  instrumen  Widoyoko,  2009:  131.
Berdasarkan  alasan  tersebut,  maka  wawancara  yang  digunakan  harus  diuji menggunakan  validitas  konstruk.  Hasil  rerata  skor  validasi  pedoman  wawancara
didapatkan  dari  uji  validasi  yang  dilakukan  oleh  ahli-ahli  tersebut.  Rerata  hasil tersebut  menunjukkan  valid  atau  tidaknya  instrumen  yang  sudah  dibuat.  Hasil
validasi  dari  pedoman  wawancara  kepala  sekolah  dapat  dilihat  melalui  tabel  4.3 halaman  71.  Selanjutnya,  hasil  validasi  dari  pedoman  wawancara  guru  dapat
dilihat  melalui  tabel  4.6  halaman  73.  Kemudian,  hasil  validasi  dari  pedoman wawancara siswa dapat dilihat melalui tabel 4.9 halaman 75.
3.6.3 Kuesioner