109 perbaikan. Lembar hasil uji keterbacaan kuesioner tanggapan mengenai produk
oleh siswa SD setara dapat dilihat melalui lampiran 4.3 halaman 218. Pada tahap ini, peneliti telah memperoleh desain media pembelajaran dan
desain album media pembelajaran. Selain itu, peneliti juga telah membuat kuesioner validasi produk oleh ahli, instrumen tes yang digunakan dalam uji coba
lapangan terbatas dan kuesioner tanggapan mengenai produk oleh siswa setelah menggunakan media pembelajaran. Dengan demikian, peneliti melanjutkan ke
tahap yang ketiga yaitu pengembangan bentuk awal produk.
4.1.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk
Pada tahap pengembangan bentuk awal produk, peneliti membuat media pembelajaran berdasarkan desain yang telah dirancang. Media pembelajaran
dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Peneliti juga membuat album media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai petunjuk
dan pedoman penggunaan media pembelajaran.
4.1.3.1 Pengumpulan Bahan
Peneliti memilih bahan berdasarkan pilihan guru dan siswa dalam analisis kebutuhan, yaitu kayu, kertas, kain, plastik, dan karet. Bahan yang digunakan
dalam pembuatan media pembelajaran adalah kayu, kertas, plastik, dan karet. Selanjutnya, bahan tersebut digunakan untuk pembuatan media hewan 3 dimensi,
papan penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya, kartu gambar hewan, kartu control of error, dan tempat penyimpanan kartu. Bahan plastik dan karet
digunakan untuk pembuatan media hewan 3 dimensi karena bahannya mudah dibentuk, sehingga sesuai dengan hewan pada aslinya.
110 Selanjutnya, jenis kayu yang digunakan adalah kayu damar. Kayu damar
digunakan untuk pembuatan papan penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya. Kayu damar dipilih karena ringan dan tahan lama. Kemudian jenis kayu
lainnya adalah triplek. Peneliti memilih triplek untuk pembuatan kotak penyimpanan kartu dan melapisi kartu, alasannya karena kecenderungannya yang
tidak mudah melengkung dan ukurannya tipis sehingga beratnya termasuk dalam kategori ringan.
Bahan lain yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran adalah kertas. Jenis kertas yang dipilih adalah kertas Ivory 230. Jenis kertas tersebut
digunakan sebagai bahan pembuatan kartu. Jenis kertas Ivory 230 dipilih karena memiliki tingkat ketebalan yang cukup tinggi sehingga tidak mudah rusak.
4.1.3.2 Pembuatan Media Pembelajaran
Peneliti bekerjasama dengan tukang kayu dalam pembuatan media pembelajaran karena memiliki peralatan yang lengkap sehingga dapat mendukung
proses pembuatannya. Tukang kayu yang diajak untuk bekerjasama dalam pembuatan media pembelajaran berlokasi di Gedongkiwo, Yogyakarta.
Pembuatan media pembelajaran dilakukan selama dua bulan. Peneliti memberikan sebuah desain kepada tukang kayu. Selanjutnya, tukang kayu membuat media
pembelajaran sesuai dengan desain yang telah diberikan oleh peneliti. Berikut ini adalah gambar papan penggolongan hewan yang telah dibuat dan dapat dilihat
melalui gambar 4.1. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111 Gambar 4.1 Papan Penggolongan Hewan
Langkah pertama yang dilakukan oleh tukang kayu adalah membuat papan penggolongan hewan. Tukang kayu memilih-milih, memotong, dan membentuk
kayu sesuai desain. Selanjutnya, papan dibuat menjadi tujuh kolom yang sama panjang dan di atas kolom ditempeli stiker nama-nama jenis penggolongan hewan
berdasarkan penutup tubuhnya. Setelah selesai, tukang kayu melakukan finishing pada papan agar menjadi lebih halus dan rapi.
Langkah kedua yang dilakukan oleh tukang kayu adalah membuat kotak penyimpanan kartu. Berikut ini adalah gambar kotak penyimpanan kartu yang
telah dibuat dan dapat dilihat melalui gambar 4.2.
Gambar 4.2 Kotak Penyimpanan Kartu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112 Kotak penyimpanan kartu terbuat dari bahan kayu triplek. Peneliti membuat
dua kotak penyimpanan kartu untuk tempat menyimpan kartu gambar dan kartu control of error. Kotak penyimpanan kartu ini terdiri dari tujuh kolom bagian
yang ukurannya sama. Tahapan dalam pembuatan kotak penyimpanan kartu ini adalah memilih-milih, memotong, dan membentuk kayu sesuai desain. Tukang
kayu juga membuat tutup untuk kotak penyimpanan kartu agar kartu menjadi lebih rapi dan tidak mudah rusak. Jenis kayu yang digunakan oleh tukang kayu
dalam pembuatan tutup ini adalah kayu triplek. Setelah selesai, tukang kayu melakukan finishing pada tempat penyimpanan kartu beserta tutupnya. Berikut ini
adalah gambar tutup kotak penyimpanan kartu yang telah dibuat dan dapat dilihat melalui gambar 4.3.
Gambar 4.3 Tutup Kotak Penyimpanan
Langkah ketiga yang dilakukan oleh tukang kayu adalah membuat lapisan kartu. Berikut ini adalah lapisan kartu yang telah dibuat dan dapat dilihat melalui
gambar 4.4. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113 Gambar 4.4 Lapisan Kartu
Lapisan kartu terbuat dari bahan kayu triplek. Selanjutnya, tukang kayu memilih-milih, memotong, dan membentuk kayu sesuai desain. Setelah selesai,
tukang kayu melakukan finishing pada lapisan kartu agar menjadi lebih halus dan rapi.
Selanjutnya, peneliti membuat kartu gambar hewan dan kartu control of error. Tahapan dalam pembuatan kartu gambar hewan ini adalah membuat desain
dengan menggunakan program Corel Draw X7. Kemudian, kartu dicetak dengan menggunakan jenis kertas Ivory 230. Berikut ini adalahkartu gambar hewan yang
telah dibuat dan dapat dilihat melalui gambar 4.5.
Gambar 4.5 Kartu Gambar Hewan
Pembuatan kartu control of errorsama dengan kartu gambar hewan, tetapi terdapat pembedanya. Kartu control of error terdapat tulisan dengan
114 menggunakan font Times New Roman. Berikut ini adalah kartu control of error
yang telah dibuat dan dapat dilihat melalui gambar 4.6.
Gambar 4.6 Kartu Control of Error
4.1.3.3 Pembuatan Album Media Pembelajaran