Desain Faktorial PENELAAHAN PUSTAKA

terhadap reaksi hidrolisis yang mengakibatkan terjadinya perubahan kimiawi dari komponen tersebut. 4 Interaksi antarkomponen formula dapat menyebabkan perubahan atau menghilangkan aktivitas bahan penyusun tersebut, sehingga perlu dilakukan pemilihan bahan yang tidak memiliki interaksi dengan bahan lain yang dapat mengakibatkan rusaknya komponen dari sediaan. 5 Interaksi antara komponen formula dengan bahan pengemasnya, sehingga harus dipilih pengemas yang netral terhadap sediaan dan terhadap komponen penyusun sediaan tersebut National Health Surveilance, 2005.

E. Desain Faktorial

Desain faktorial merupakan aplikasi sistem regresi yang membandingkan antara respon dengan variabel bebas. Dalam desain faktorial dapat dilihat hubungan antara variabel bebas yang digunakan untuk menentukan efek dari beberapa faktor dan interaksinya yang berpengaruh signifikan Kurniawan dan Sulaiman, 2009. Faktor adalah variabel yang dapat mempengaruhi respon, seperti konsentrasi, temperatur dan zat lubrikan. Level merupakan nilai atau tetapan untuk faktor, misalnya level tinggi dan level rendah. Respon merupakan sifat atau hasil percobaan yang diamati. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan karena adanya variasi dari level. Interaksi merupakan penambahan dari faktor. Penelitian desain faktorial yang paling sederhana adalah penelitian dengan dua faktor dan dua level. Desain faktorial dua level berarti ada dua faktor misal A dan B yang masing-masing faktor diuji pada dua level yang berbeda, yaitu level rendah dan level tinggi Bolton, 1990. Tabel. I Rancangan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level Formula Faktor Interaksi A B AB 1 - - + A + - - B - + - Ab + + + Kurniawan dan Sulaiman, 2009 Keterangan : + : level tinggi - : level rendah A, B : faktor Formula 1 : formula dengan level rendah A, B Formula a : formula dengan level tinggi A, level rendah B Formula b : formula dengan level rendah A. level tinggi B Formula ab : formula dengan level tinggi A, B Secara umum, persamaan yang digunakan dalam desain faktorial yaitu : Y= b + b 1 A + b 2 B + b 12 AB .......................................................... 1 Keterangan : Y : respon A,B : level faktor A, B b 0, b 1 ,b 2 ,b 12 : koefisien, dapat dihitung dari hasil percobaan Keuntungan menggunakan metode desain faktorial adalah memungkinkan untuk mengevaluasi efek dari lebih dari satu variabel independen, efek dari masing-masing faktor, dan efek interaksi faktor-faktor tersebut, selain itu keuntungan ekonomisnya yaitu dapat mengurangi jumlah dari subyek atau observasi yang dibutuhkan jika dua efek utama dievalusi secara terpisah De Muth, 1999. Contour plot suatu respon tertentu didapatkan dari persamaan desain faktorial tersebut dan data yang diperoleh yang sangat bermanfaat dalam pemilihan komposisi campuran yang optimal. Besarnya efek masing-masing faktor maupun efek interaksinya dapat diperoleh dengan menghitung selisih antara rata-rata respon pada level tinggi dan rata-rata pada level rendah Bolton, 1990. Konsep perhitungan efek menurut Bolton 1990 adalah sebagai berikut: Efek faktor A = .......................................................................... 2 Efek faktor B = .............................................................. 3 Efek faktor interaksi A dan B = ......................................... 4

F. Escherichia coli

Dokumen yang terkait

Uji efek analgetik dan anthiinflamasi ekstrak etanol 70% daun sisrih (piper betle, linn secara in vivo

8 31 121

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih (piper batle Linn.) dan daun uji aktivitas antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri gram negatif

1 5 33

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih piper bettle Linn) dan uji aktivitas antibakeri terhadap beberapa jenis bakteri gram positif

1 23 78

Uji toksisitas akut campuran ekstrak etanol daun sirih (piper batle L). dan ekstrak kering gambir (uncaria gambir R.) terhadap mencit putih jantan

1 8 145

Uji efektivitas ekstrak daun sirih hijau (Piper betle Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans dengan metode Disc Diffusion

1 9 53

Pengaruh Minyak Atsiri Daun Sirih (Piper betle Linn. ) terhadap Pertumbuhan Bakteri Eschericia coli dan Staphylococcus aureus

1 7 80

Pengaruh Konsentrasi Polimer Karbopol 940 sebagai Gelling Agent terhadap Sifat Fisik Emulgel Gamma-Oryzanol

3 29 114

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) DAN SIPROFLOKSASIN Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) dan Siprofloksasin Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Escherichia coli Multiresis

1 6 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) dan Siprofloksasin Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Escherichia coli Multiresisten.

0 3 8

Pengaruh karbopol 940 dan sorbitol dalam formulasi gel hand sanitizer minyak daun sirih hijau (Oleum Piper betle L.) dan uji aktivitas antibakteri.

0 1 100