Escherichia coli Uji Aktivitas Antibakteri Landasan Teori

Contour plot suatu respon tertentu didapatkan dari persamaan desain faktorial tersebut dan data yang diperoleh yang sangat bermanfaat dalam pemilihan komposisi campuran yang optimal. Besarnya efek masing-masing faktor maupun efek interaksinya dapat diperoleh dengan menghitung selisih antara rata-rata respon pada level tinggi dan rata-rata pada level rendah Bolton, 1990. Konsep perhitungan efek menurut Bolton 1990 adalah sebagai berikut: Efek faktor A = .......................................................................... 2 Efek faktor B = .............................................................. 3 Efek faktor interaksi A dan B = ......................................... 4

F. Escherichia coli

Escherichia coli yaitu bakteri anaerob gram negatif berbentuk batang yang termasuk dalam family Enterobactriaceae. Selain berkembang biak di lingkungan sekitar manusia, bakteri ini merupakan penghuni normal usus Arisman, 2009. Bakteri Escherichia coli merupakan jasad indikator dalam substrat air dan bahan makanan yang mampu memfermentasikan laktosa pada temperatur 37°C dengan membentuk asam dan gas dalam waktu jam. Bakteri ini berpotensi patogen karena pada keadaan tertentu dapat menyebabkan diare Suriawira, 1996.

G. Uji Aktivitas Antibakteri

Uji aktivitas antibakteri ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu bahan atau campuran baik dalam menghambat pertumbuhan maupun membunuh bakteri tertentu. Salah satu metode pengujian tersebut adalah metode difusi. Prinsip metode difusi adalah pengukuran aktivitas antibakteri berdasarkan pengamatan pada diameter zona hambat bakteri akibat berdifusinya bahan uji dari titik pemberian bahan uji pada media difusi. Ada dua cara yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode difusi yaitu sumuran dan paper disk. Paper disk dilakukan dengan menginokulasikan bakteri ke media, setelah media memadat paper disk ditetesi dengan agen antibakteri sehingga agen antibakteri meresap ke dalam paper disk. Aktivitas antibakteri yang diukur adalah diameter zona jernih yang dihasilkan di sekitar paper disk Pratiwi, 2008.

H. Landasan Teori

Salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit diare adalah Escherichia coli. Minyak daun sirih hijau diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri tersebut dengan senyawa turunan fenol yaitu kavikol Yendriwati, 2008. Kavikol memiliki aktivitas sebagai bakterisida lima kali lebih kuat dari fenol yang dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri antara lain Escherichia coli, Salmonella sp, Staphylococcus aureus, Klebsiella, dan Pasteurella. Senyawa fenol apabila terjadi interaksi dengan dinding sel mikroorganisme akan menyebabkan denaturasi protein dan meningkatkan permeabiitas mikroorganisme sehingga pertumbuhan sel akan terhambat dan kemudian sel menjadi rusak Praja, 2009. Oleh karena itu, minyak daun sirih hijau dijadikan sebagai zat aktif dalam sediaan gel hand sanitizer yang berfungsi sebagai antibakteri. Hand sanitizer menjadi salah satu alternatif praktis yang dapat digunakan untuk mencuci tangan. Hand sanitizer banyak digunakan karena alasan kepraktisan pada saat darurat tidak ada air, dan hand sanitizer dalam bentuk sediaan gel yang paling digemari oleh konsumen. Komponen utama suatu sediaan gel yaitu gelling agent dan humektan. Komponen ini dapat mempengaruhi sifat fisik dan stabilitas dari sediaan gel. Sifat fisik yang perlu diperhatikan dalam sediaan gel yaitu organoleptis sediaan, pH sediaan, viskositas dan daya sebar. Komponen utama gel hand sanitizer yaitu gelling agent dalam penelitian ini adalah karbopol 940 dan humektan yang digunakan adalah gliserin. Karbopol 940 merupakan tipe karbopol yang memiliki kekentalan antara 40.000-60.000 cP sehingga memiliki efisiensi membentuk gel dengan viskositas yang tinggi dan dapat menghasilkan sediaan gel yang jernih Allen, 2002. Karbopol 940 merupakan golongan karbomer yang bersifat stabil yaitu dapat terjamin kekentalannya selama penyimpanan dalam jangka waktu yang lama pada temperatur ruangan Rowe dkk, 2009. Karbopol 940 akan membentuk matriks tiga dimensi. Gaya intermolekuler akan mengikat molekul solven pada matriks sehingga mobilitas solven berkurang yang menghasilkan sistem tertentu dengan peningkatan pada viskositas. Gliserin digunakan sebagai humektan yang dapat membuat sediaan lebih lunak, menjaga kelembaban sediaan gel maupun pada saat pengaplikasiaan gel pada kulit. Gliserin juga meningkatkan viskositas sediaan karena gliserin mampu mengikat air sehingga dapat meningkatkan ukuran unit molekul. Meningkatnya ukuran unit molekul akan meningkatkan tahanan untuk mengalir dan menyebar Martin dkk, 1993. Desain faktorial dapat menunjukkan hubungan antara variabel bebas yang diteliti untuk menentukan efek dari beberapa faktor dan interaksinya yang berpengaruh secara signifikan. Metode desain faktorial memiliki kelebihan yakni memiliki efisiensi yang maksimum dalam memperkirakan efek yang dominan dalam menentukan respon, memungkinkan untuk mengidentifikasi efek masing- masing faktor, maupun efek interaksi antar faktor. Area optimum didapatkan dari cotour plot superimposed respon yang diteliti Bolton, 1990.

I. Hipotesis

a. Faktor karbopol 940 dan gliserin berpengaruh signifikan terhadap respon sifat fisik yang diteliti yakni oragoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar pada sediaan gel hand sanitizer minyak daun sirih hijau. b. Komposisi karbopol 940 dan gliserin yang dapat menghasilkan gel hand sanitizer minyak daun sirih hijau yang diinginkan dapat diprediksi dari area optimum pada superimposed contour plot. c. Gel hand sanitizer minyak daun sirih hijau stabil secara fisik selama penyimpanan 30 hari. d. Gel hand sanitizer minyak daun sirih hijau dapat menghambat pertumbuhan Eschericia coli. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Uji efek analgetik dan anthiinflamasi ekstrak etanol 70% daun sisrih (piper betle, linn secara in vivo

8 31 121

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih (piper batle Linn.) dan daun uji aktivitas antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri gram negatif

1 5 33

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih piper bettle Linn) dan uji aktivitas antibakeri terhadap beberapa jenis bakteri gram positif

1 23 78

Uji toksisitas akut campuran ekstrak etanol daun sirih (piper batle L). dan ekstrak kering gambir (uncaria gambir R.) terhadap mencit putih jantan

1 8 145

Uji efektivitas ekstrak daun sirih hijau (Piper betle Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans dengan metode Disc Diffusion

1 9 53

Pengaruh Minyak Atsiri Daun Sirih (Piper betle Linn. ) terhadap Pertumbuhan Bakteri Eschericia coli dan Staphylococcus aureus

1 7 80

Pengaruh Konsentrasi Polimer Karbopol 940 sebagai Gelling Agent terhadap Sifat Fisik Emulgel Gamma-Oryzanol

3 29 114

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) DAN SIPROFLOKSASIN Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) dan Siprofloksasin Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Escherichia coli Multiresis

1 6 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) dan Siprofloksasin Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Escherichia coli Multiresisten.

0 3 8

Pengaruh karbopol 940 dan sorbitol dalam formulasi gel hand sanitizer minyak daun sirih hijau (Oleum Piper betle L.) dan uji aktivitas antibakteri.

0 1 100