Pengujian organoleptis dan pH Pengujian viskositas

1. Pengujian organoleptis dan pH

Organoleptis sediaan gel hand sanitizer minyak daun sirih hijau yang diamati meliputi konsistensi, bau, dan warna. Hasil pengujian organoleptis dan pH pada tabel V menunjukkan bahwa setiap formula gel hand sanitizer yang dibuat memiliki konsistensi, warna, bau dan pH yang sama. Warna bening kekuningan pada gel hand sanitizer yang dihasilkan merupakan warna dari minyak daun sirih hijau yang berwarna coklat kekuningan. Gel yang terbentuk dengan pH 6 dihasilkan dari penambahan trietanolamin TEA pada formula. Sebelum netralisasi, karbopol 940 di dalam air ada dalam bentuk tak terion pada pH sekitar 3. Pada pH ini, polimer sangat fleksibel dan strukturnya random coil. Penambahan TEA akan menggeser kesetimbangan ionik membentuk garam yang larut. Hasilnya adalah polimer menjadi kaku dan rigid sehingga terbentuk gel dan sekaligus menaikkan pH sediaan. Nilai pH sediaan yakni 6 telah sesuai dengan pH kulit yaitu 4,5-7 Buchmann, 2001.

2. Pengujian viskositas

Viskositas merupakan salah satu parameter yang menunjukkan sifat fisik sediaan gel hand sanitizer minyak daun sirih hijau yang dapat mempengaruhi kemudahan sediaan untuk mengalir. Hasil pengukuran viskositas dianalisis dengan menggunakan software Design Expert 9.0.4 trial. Hasil analisis dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 4. Contourplot respon viskositas gel handsanitizer minyak daun sirih hijau Gambar 4 menunjukkan gambaran hasil pengukuran viskositas gel hand sanitizer yang dibuat. Viskositas semakin kecil pada perbandingan konsentrasi rendah karbopol 940 dan konsentrasi rendah gliserin yang ditunjukkan pada area grafik yang berwarna biru. Viskositas semakin besar pada penambahan karbopol 940 dan gliserin yang semakin banyak yang ditunjukkan pada area grafik yang berwarna merah, hal ini disebabkan karena struktur rantai polimer semakin rigid sehingga konsistensi gel meningkat yang ditandai dengan peningkatan viskositas Zats dan Kushla, 1996. Tabel VI. Nilai efek karbopol 940, gliserin, dan interaksinya terhadap respon viskositas Faktor Efek p-value p-value persamaan Karbopol 940 251,17 0,0001 Gliserin -6,17 0,1259 0,0001 Interaksi -3,83 0,3192 Data pada tabel VI menunjukkan bahwa respon viskositas lebih dipengaruhi oleh faktor karbopol 940 dibandingkan dengan faktor gliserin dan adanya interaksi karbopol 940 dan gliserin p-value 0,05 yang juga ditunjukkan dari nilai efek yang besar. Model persamaan regresi yang diperoleh dengan memasukkan faktor yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap respon viskositas adalah sebagai berikut: Y = –72,87500 + 128,45833X 1 + 0,18750X 2 – 0,47917X 1 X 2 ................ 5 Dengan Y sebagai respon viskositas, X 1 sebagai faktor karbopol 940, X 2 sebagai faktor gliserin, dan X 1 X 2 sebagai interaksi faktor karbopol 940 dan gliserin. Dari persamaan 5 menunjukkan bahwa faktor karbopol 940 dan gliserin berpengaruh menaikkan viskositas gel hand sanitizer minyak daun sirih hijau, sedangkan faktor interaksi karbopol 940 dan gliserin berpengaruh menurunkan viskositas. Demikian pula hasil uji ANOVA diperoleh bahwa model regresi berpengaruh signifikan terhadap respon viskositas gel hand sanitizer minyak daun sirih hijau p-value 0,05. Hal ini juga dapat dibuktikan dari grafik normal plot of residuals gambar 5 yang menunjukkan bahwa sebaran residual cukup linear sehingga model regresi yang digunakan dapat dipercaya. Gambar 5. Grafik residual viskositas terhadap probabilitas normal Gambar 6. Grafik hubungan karbopol 940 terhadap viskositas Gambar 7. Grafik hubungan gliserin terhadap viskositas Gambar 6 menunjukkan semakin besar jumlah karbopol 940 yang digunakan pada penggunaan gliserin level rendah dan level tinggi akan meningkatkan viskositas sediaan gel hand sanitizer, namun perbedaan peningkatan viskositas diantara kedua level gliserin tidak berbeda jauh. Gambar 7 menunjukkan bahwa pada peningkatan gliserin pada karbopol 940 level rendah dan level tinggi perubahan viskositas cenderung tidak terlihat.

3. Pengujian daya sebar

Dokumen yang terkait

Uji efek analgetik dan anthiinflamasi ekstrak etanol 70% daun sisrih (piper betle, linn secara in vivo

8 31 121

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih (piper batle Linn.) dan daun uji aktivitas antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri gram negatif

1 5 33

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih piper bettle Linn) dan uji aktivitas antibakeri terhadap beberapa jenis bakteri gram positif

1 23 78

Uji toksisitas akut campuran ekstrak etanol daun sirih (piper batle L). dan ekstrak kering gambir (uncaria gambir R.) terhadap mencit putih jantan

1 8 145

Uji efektivitas ekstrak daun sirih hijau (Piper betle Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans dengan metode Disc Diffusion

1 9 53

Pengaruh Minyak Atsiri Daun Sirih (Piper betle Linn. ) terhadap Pertumbuhan Bakteri Eschericia coli dan Staphylococcus aureus

1 7 80

Pengaruh Konsentrasi Polimer Karbopol 940 sebagai Gelling Agent terhadap Sifat Fisik Emulgel Gamma-Oryzanol

3 29 114

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) DAN SIPROFLOKSASIN Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) dan Siprofloksasin Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Escherichia coli Multiresis

1 6 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) dan Siprofloksasin Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Escherichia coli Multiresisten.

0 3 8

Pengaruh karbopol 940 dan sorbitol dalam formulasi gel hand sanitizer minyak daun sirih hijau (Oleum Piper betle L.) dan uji aktivitas antibakteri.

0 1 100