Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
3. Perhatian dalam bentuk keterlibatan kognitif atau intelektual. Perhatian ini mengacu pada perilaku yang mengacu pada perilaku yang mendukung
pengembangan keterampilan dan pengetahuan anak seperti membaca buku dan pergi ke museum.
Menurut Choirul Hadi 2009, bentuk-bentuk perhatian orang tua adalah sebagai berikut:
1. Pemberian bimbingan belajar Bimbingan adalah bantuan yang diberikan orang tua kepada anak
untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Pemberian bantuan kepada anak dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan
dalam penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup agar siswa lebih terarah dalam belajarnya dan bertanggung jawab dalam menilai
kemampuannya sendiri dan menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya, serta memiliki potensi yang berkembang secara
optimal meliputi semua aspek pribadinya sebagai individu yang potensial. 2. Memberikan nasihat
Bentuk lain dari perhatian orang tua adalah memberikan nasihat kepada anak. Menasihati anak berarti memberi saran-saran untuk
memecahkan suatu masalah berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan pikiran sehat. Nasihat memiliki pengaruh yang cukup besar dalam
membuka mata anak terhadap kesadaran akan sesuatu serta mendorong mereka untuk melakukan sesuatu perbuatan yang baik.
3. Pengawasan terhadap belajar Orang tua perlu mengawasi pendidikan anak-anaknya, sebab tanpa
adanya pengawasan yang berkelanjutan dari orang tua besar kemungkinan pendidikan anak tidak dapat berjalan lancar. Pengawasan orang tua berarti
pengontrolan semua kegiatan maupun aktivitas yang dilakukan anak baik secara langsung dan tidak langsung. Melalui pengawasan terhadap belajar
anak, orang tua akan mengetahui kesulitan-kesulitan belajar anak, kemajuan dan kemunduran belajar anak, dan apa saja yang menjadi
kebutuhan anak. Dalam melakukan pengawasan, orang tua dapat memantau dan menanyakan hal-hal apa saja yang menjadi kebutuhan
anak. 4. Pemberian motivasi
Tugas memotivasi belajar anak bukan menjadi tanggung jawab guru saja melainkan orang tua memiliki kewajiban untuk memotivasi siswa
supaya lebih giat belajar. Bila anak memiliki prestasi belajar yang kurang baik, baiknya orang tua memotivasi siswa supaya lebih giat lagi di dalam
belajarnya. Orang tua dapat memotivasi anak yang memiliki prestasi belajar kurang baik dengan cara memberikan les-les tambahan. Selain itu
orangtua juga bisa menciptakan keadaan yang kondusif dan nyaman sehingga anak dapat terdorong untuk belajar lebih giat dan menciptakan
prestasi belajar yang baik. Pemberian pemahaman secara pelan-pelan mengenai pentingnya pendidikan juga dapat dilakukan orang tua dalam
memotivasi anak dalam belajarnya namun bukan melalui paksaan.