Jenis Penelitian Desain Penelitian Setting Penelitian Rancangan Penelitian

23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian ini digunakan agar penelitian yang dilakukan dapat mencapai kebenaran sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas PTK, yaitu penelitian yang mengangkat masalah- masalah yang aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan pencermatan kegiatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional Taniredja dkk, 2010.

B. Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan model Stephen Kemmis dan Robbin McTaggart yang merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin. Kemmis dan McTaggart menjadikan satu kesatuan komponen acting tindakan dan observing pengamatan. Model Kemmis dan McTaggart dapat digambarkan sebagai berikut : 24 Gambar 1. Diagram Alur Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan McTaggart

C. Setting Penelitian

a. Lokasi Penelitian : SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta b. Waktu Penelitian : Bulan Mei-Juni 2014 c. Objek Penelitian : motivasi dan hasil belajar pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan d. Subjek Penelitian : siswa kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan pada semester II genap tahun ajaran 20132014 yang berjumlah 28 orang.

D. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini direncanakan dengan dua siklus yang tiap-tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dengan beberapa tahapan yaitu : tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Rincian kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : Planning Acting Observing Reflecting Planning Reflecting Acting Observing Siklus I Siklus II 25

a. Pra Tindakan

1. Identifikasi masalah, langkah ini diawali dengan menganalisis hasil belajar murid berdasarkan hasil ulangan harian pada materi. 2. Observasi, kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan belajar biologi di kelas VII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan. 3. Analisis studi pustaka sesuai dengan permasalahan dan judul penelitian. 4. Menyelesaikan rancangan penelitian dengan bimbingan dosen, hingga memperoleh persetujuan untuk melakukan penelitian dari dosen yang bersangkutan. 5. Persiapan instrumen belajar, yang meliputi silabus, RPP, Lembar Kerja Siswa LKS dan media pembelajaran. 6. Persiapan instrumen penelitian, yang meliputi soal pretest dan post test, lembar observasi, dan lembar kuesioner. 7. Permintaan izin untuk melakukan penelitian kepada Sekretariat Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma USD Yogyakarta. 8. Menghubungi pihak SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan, dengan menemui kepala sekolah, bagian kurikulum dan guru mata pelajaran Biologi dengan menyerahkan surat izin penelitian dari Universitas Sanata Dharma USD Yogyakarta. 26

b. Pelaksanaan Tindakan 2 siklus

1. Siklus I

a Perencanaan Planning Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa persiapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Jigsaw yaitu : 1 Peneliti mempersiapkan media yang akan digunakan untuk proses pembelajaran 2 Menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, tentang materi ajar pencemaran dan kerusakan lingkungan 3 Menyusun Lembar Kerja Siswa LKS sebagai instrumen pembelajaran 4 Menyusun instrumen pengumpulan data. b Pelaksanaan Acting Pada tahap ini, pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw sesuai dengan rencana tindakan yang telah dibuat, kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1 Guru memberikan pretest untuk mengukur kemampuan awal siswa 2 Guru melakukan apersepsi dengan menyajikan materi biologi yang sudah dipelajari sebelumnya 3 Guru menyampaikan materi pembelajaran dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan model Jigsaw 27 4 Guru membagi siswa ke dalam kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 orang. Kelompok ini disebut kelompok asal 5 Guru membagikan LKS kepada siswa, dan siswa mengerjakan LKS sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan 6 Setiap siswa mendapatkan 1 soal untuk dikerjakan, kemudian membentuk kelompok ahli dimana siswa dari berbagai kelompok yang memiliki soal sama bergabung dan mendiskusikan jawaban dari soal tersebut. Kelompok ini disebut kelompok ahli 7 Siswa kembali ke kelompok asal dan mempresentasikan di dalam kelompok asal hasil jawabannya 8 Guru memberikan klasifikasi hasil diskusi 9 Pada akhir siklus I, guru memberikan post test kepada siswa. c Observasi Observation Tahap observasi, dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Di dalam tahap ini penelitiobserver melakukan pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu motivasi dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh rekan peneliti mahasiswa pendidikan biologi sebagai observer , dengan mengisi pada lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Pengamatan menggunakan kamera foto. 28 d Refleksi Reflection Tahap ini dilakukan berdasarkan hasil yang diperoleh selama proses belajar mengajar, hasil tes, dan hasil lembar observasi, kemudian diidentifikasi kelemahan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung dan apa saja yang belum dapat dicapai pada siklus I. Hasil refleksi dirumuskan kembali antara guru dengan peneliti untuk tindak lanjut pada siklus berikutnya yaitu siklus II.

2. Siklusi II

a Perencanaan Planning 1 Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan hasil dan refleksi pada siklus I. 2 Menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. b Pelaksanaan Acting 1 Guru melakukan apersepsi dengan menyajikan materi biologi yang sudah dipelajari sebelumnya. 2 Siswa diberi motivasi untuk merangsang minat dan sikapnya dalam pembelajaran. 3 Guru memberikan materi pembelajaran dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 4 Guru membagi siswa ke dalam kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 orang. Kelompok ini disebut sebagai kelompok asal. 29 5 Guru membagikan LKS kepada siswa dan siswa mengerjakan LKS sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. 6 Setiap siswa mendapatkan 1 soal untuk dikerjakan, kemudian membentuk kelompok ahli dimana siswa dari berbagai kelompok yang memiliki soal sama bergabung dan mendiskusikan jawaban dari soal tersebut. Kelompok ini disebut kelompok ahli. 7 Siswa kembali ke kelompok asal dan mempresentasikan di dalam kelompok asal hasil jawabannya. 8 Guru memberikan klarifikasi atas semua jawaban siswa. 9 Pada akhir siklus II, guru memberikan post test dan membagikan lembar kuesioner reflektif untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa dan motivasi belajar siswa selama mengikuti pelajaran. c Observasi Observation Kegiatan observasi yang dilakukan pada tahap ini masih sama dengan kegiatan pada siklus I, yaitu melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas yang meliputi seluruh aktivitas dan perilaku siswa di kelas. Motivasi belajar siswa dijaring dengan menggunakan lembar kuisioner yang telah dibuat Kegiatan observasi ini juga dilakukan oleh dua observer yang sama, dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Pengamatan juga menggunakan kamera foto. 30 d Refleksi Reflection Pada tahap ini, akan ditarik kesimpulan mengenai kegiatan yang dilakukan selama dua siklus apakah penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa memperoleh keberhasilan atau tidak. Hasil refleksi akan dilihat berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama siklus I dan II, lembar kuisioner yang telah diisi siswa serta hasil observasi yang diperoleh dari kedua siklus. Diharapkan pada siklus II, motivasi dan hasil belajar siswa lebih meningkat dibandingkan pada siklus I.

E. Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem di kelas VII A SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 2

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta.

2 7 170

Penerapan metode picture and picture dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa tentang materi keanekaragaman makhluk hidup pada kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

1 7 186

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi ekosistem pada siswa kelas VII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.

0 0 170

Penggunaan media pembelajaran audiovisual pada materi ekosistem untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Taman Deasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 208

Penggunaan media pembelajaran audiovisual pada materi ekosistem untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Taman Deasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta

0 5 206

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi ekosistem pada siswa kelas VII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture

1 4 168

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SMALL GROUP WORK PADA SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

0 0 8

Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Problem Based Instruction Pada Materi Garis Dan Sudut Siswa Kelas VIIB Di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, DAN REVIEW SISWA KELAS VIIB SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

0 0 8