Hasil Penelitian Penerapan pembelajaran kooperatif model JIGSAW pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan untuk meningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Penerapan Metode Pembelajaran Jigsaw

Penelitian ini dilakukan di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Penelitian tindakan berlangsung selama 2 siklus. Berikut hasil pada masing-masing siklus : a. Siklus I 1 Perencanaan Pada tahap ini peneliti melakukan perencanaan kegiatan dan bahan yang akan digunakan saat penelitian. Persiapan yang dilakukan antara lain : a Mempersiapkan instrumen penelitian yang meliputi :  Kisi-kisi, soal, kunci jawaban dan panduan skoring untuk pretest  Kisi-kisi, soal, kunci jawaban dan panduan skoring untuk post test  Lembar observasi untuk mengamati kegiatan siswa  Lembar kuesioner motivasi belajar siswa 43 b Mempersiapkan instrumen pembelajaran yang meliputi :  Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP yang digunakan memuat panduan dalam pembelajaran yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.  Silabus sebagai dasar untuk membuat RPP.  Mempersiapkan media pembelajaran yang meliputi lembar kerja siswa dan bahan pengajaran. c Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah sebagai tempat yang akan digunakan untuk penelitian. 2 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan 4 jam pelajaran pada hari Jumat dan Kamis tanggal 16 dan 22 Mei. Waktu yang digunakan adalah jam ke-5 dan jam ke-6 pukul 09.55-11.15 WIB 80 menit. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan di dalam ruang kelas dengan siswa yang hadir pada hari Jumat berjumlah 22 orang, sedangkan pada hari Kamis berjumlah 23 orang. Namun dalam penelitian ini data yang digunakan hanya berjumlah 19 orang, karena siswa yang mengikuti pembelajaran dari awal siklus I hingga akhir siklus II hanya 19 orang. Pada materi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, peneliti menggunakan metode Jigsaw dengan bantuan media gambar. Hal ini bertujuan agar siswa dapat melihat secara langsung beberapa contoh dampak dari pencemaran 44 lingkungan dan kerusakan hutan. Selain itu juga agar membuat siswa lebih tertarik dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat dengan menggunakan metode Jigsaw. Pelaksanaan proses pembelajarannya adalah sebagai berikut : a Kegiatan awal pembelajaran  Mengkondisikan kelas dan siswa untuk memulai pembelajaran  Menyampaikan salam pembuka  Mengabsen siswa kelas VII B, untuk mengetahui jumlah siswa yang hadir dan tidak saat proses pembelajaran  Apersepsi, menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan  Pre-test, untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang materi yang akan diajarkan. Gambar 2. Proses Mengerjakan Pretest 45 Hasil dari pretest yang diberikan di awal pembelajaran diperoleh nilai sebagai berikut : Tabel 4.1 Hasil Analisis Kemampuan Awal Siswa Pretest No. Jenis Data yang Diamati Hasil yang Diperoleh 1. Nilai tertinggi 90 2. Nilai terendah 50 3. Jumlah siswa yang tuntas belajar 68 7 4. Jumlah siswa yang belum tuntas belajar 68 12 5. Rata-rata Nilai 67,63 6. Ketuntasan Klasikal 36,84 Hasil pretest secara lengkap terdapat di Lampiran 9 dan 10 Berdasarkan hasil pretest tabel 4.1, hanya 7 siswa yang mencapai target KKM, artinya lebih dari sebagian siswa di kelas VII B memperoleh nilai ≤ 68. Nilai tertinggi diperoleh 1 siswa dengan jumlah nilai 90, sedangkan nilai terendah juga diperoleh 1 siswa dengan jumlah nilai 50. Rata-rata nilai kelas yang diperoleh dari hasil pretest ini adalah 67,63. Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya hasil belajar siswa pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan. b Kegiatan inti pembelajaran Proses pembelajaran menggunakan metode Jigsaw dengan bantuan media gambar pada materi Pencemaran Lingkungan dan Kerusakan Hutan. 46  Pertemuan I Pembelajaran diawali dengan membagi kelompok siswa. Kelompok pertama disebut sebagai kelompok asal. Kemudian dalam kelompok diberikan lembar kerja siswa. Setiap siswa bertanggung jawab atas satu soal. Setelah mendapatkan soal, setiap siswa berkumpul dengan kelompok baru yang disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli siswa mengerjakan soal yang sama. Pada pertemuan ini lebih fokus pada diskusi kelompok ahli dan penjelasan dalam kelompok asal. Gambar 3. Proses Diskusi Kelompok  Pertemuan II Pada pertemuan II difokuskan lebih untuk memperdalam materi dan menjelaskan materi yang saat pada pertemuan I masih kurang jelas. Siswa diminta untuk maju ke depan menyampaikan hasil diskusi yang telah didiskusikan pada pertemuan sebelumnya. Guru mengapresiasi keberanian siswa 47 dalam berpendapat dan memberikan klarifikasi atas jawaban siswa yang masih kurang tepat. Gambar 4. Presentasi Kelompok c Kegiatan akhir pembelajaran Pada tahap akhir, guru memberikan post test siklus I untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang telah diajarkan dengan menggunakan metode Jigsaw. Gambar 5. Proses Mengerjakan Post Test Siklus I 48 Hasil post test pada siklus ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Siklus I No. Jenis Data yang Diamati Hasil yang Diperoleh 1. Nilai tertinggi 100 2. Nilai terendah 30 3. Jumlah siswa yang tuntas belajar 68 14 4. Jumlah siswa yang belum tuntas belajar 68 5 5. Rata-rata Nilai 73,68 6. Ketuntasan Klasikal 74 hasil belajar secara lengkap terdapat di Lampiran 11 dan 12 Dari tabel 4.2 diperoleh bahwa siswa yang tuntas pada proses pembelajaran siklus I sebesar 74 , dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 30. Rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 73,68. Ini belum sesuai harapan atau indikator yang ditargetkan peneliti. Maka dari itu masih perlu perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran siklus II. 3 Observasi Pengamatan langsung mengenai kondisi siswa dilakukan sejak proses pembelajaran dimulai. Pengamatan dilakukan oleh rekan peneliti untuk mengetahui aktivitas belajar siswa yang menunjukkan adanya motivasi belajar yang muncul. Hasil dari observasi pada siklus I terhadap aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut : 49 Tabel 4.3 Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus I No. Kelompok Prosentase Skor Kategori 1. I 83,3 Sangat tinggi 2. II 80,95 Tinggi 3. III 85,71 Sangat tinggi 4. IV 80,95 Tinggi Prosentase Kelas 82,73 Sangat Tinggi 4 Refleksi Refleksi dilaksanakan setelah pelaksanaan siklus I berakhir. Hasil refleksi digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki dan mengembangkan pada siklus II. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada siklus I terdapat kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pada siklus I adalah peningkatan hasil belajar dari pretest dengan post test I. Sedangkan kekurangannya adalah proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw belum berlangsung sesuai harapan. Masih ada beberapa siswa yang tidak mau bergabung dengan kelompok. Selain itu ada beberapa siswa yang masih ramai dan berbicara dengan teman sendiri. Pada saat kegiatan penutup ada satu kegiatan yang belum terlaksana yaitu ketika peneliti mengajak siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran yang telah diberikan. Jika dilihat dari pencapaian indikator keberhasilan, penelitian ini belum nampak karena hasil belajar pada siklus I masih kurang dari target yang diinginkan yaitu 75 siswa lulus. 50 Pada siklus I ini ketuntasan klasikal yang diperoleh dalam kelas adalah 74. Pada siklus II dilakukan perubahan tindakan dalam proses pembelajaran. Guru mengatur kembali kelompok sesuai dengan kemauan siswa dalam berdiskusi dan juga memberikan penegasan dalam aturan diskusi sehingga dalam proses diskusi dapat berjalan dengan lancar. Guru juga lebih mengoptimalkan dalam menjelaskan materi pelajaran yang kurang jelas. Maka dari itu diharapkan pada siklus II hasil dan motivasi belajar yang diperoleh siswa dapat sesuai dengan target yang telah ditetapkan. b. Siklus II 1 Perencanaan Perencanaan siklus II dilakukan berdasarkan hasil refleksi siklus I dan menyiapkan instrumen yang akan digunakan. Berikut instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan siklus II : a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP b Lembar Kerja Siswa LKS c Lembar Kuesioner d Lembar Observasi 2 Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan siklus II merupakan hasil refleksi dari siklus I yang telah diperbaiki untuk mencapai tujuan pembelajaran yang 51 diharapkan. Siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan 4 jam pelajaran pada hari Kamis dan Jumat tanggal 29 dan 30 Mei. Waktu yang digunakan adalah jam ke-5 dan jam ke-6 pukul 09.55-11.15 WIB 80 menit. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam ruang kelas dengan jumlah siswa yang hadir adalah 20 dan 24 orang. Namun data yang digunakan dalam penelitian ini hanya berjumlah 19 orang. Pelaksanaan proses pembelajarannya adalah sebagai berikut : a Kegiatan awal pembelajaran  Mengkondisikan kelas dan siswa untuk memulai pembelajaran  Menyampaikan salam pembuka  Mengabsen siswa kelas VII B, untuk mengetahui jumlah siswa yang hadir dan tidak saat proses pembelajaran  Apersepsi, menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan b Kegiatan inti pembelajaran  Pertemuan I Pembelajaran diawali dengan membentuk kelompok baru. Hal ini dimaksudkan agar siswa yang sebelumnya tidak mau bergabung menjadi ikut terlibat dalam diskusi kelompok. Aturan yang digunakan dalam diskusi kelompok masih sama dengan siklus I. Pada pertemuan I proses pembelajaran masih 52 memfokuskan pada diskusi kelompok ahli dan penjelasan dalam kelompok asal. Gambar 6. Diskusi dalam Kelompok Ahli  Pertemuan II Pada pertemuan II guru memilih secara acak kelompok untuk maju ke depan mempresentasikan hasil diskusi. Kelompok lain menanggapi jawaban dan memberikan pertanyaan jika masih kurang paham. Setelah siswa selesai mepresentasikan hasil diskusinya, guru memberikan klarifikasi dan penjelasan lebih lanjut tentang materi yang kurang jelas. c Kegiatan akhir pembelajaran Pada akhir pembelajaran guru memberikan post test dan kuesioner untuk mengetahui tingkatan motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Jigsaw. 53 Gambar 7. Mengerjakan Post Test Siklus II Hasil post test pada siklus II ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Siklus II No. Jenis Data yang Diamati Hasil yang Diperoleh 1. Nilai tertinggi 100 2. Nilai terendah 50 3. Jumlah siswa yang tuntas belajar 68 17 4. Jumlah siswa yang belum tuntas belajar 68 2 5. Rata-rata Nilai 83,15 6. Ketuntasan Klasikal 89 Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh bahwa siswa yang tuntas pada proses pembelajaran siklus II sebesar 89 dengan nilai tertinggi sebesar 100 dan nilai terendah sebesar 50. Pada pembelajaran di siklus II target ketercapaian yang diharapkan sudah tercapai. Selain itu, diperoleh juga rata-rata kelas sebesar 83,15, sehingga menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran Jigsaw. 54 3 Observasi Instrumen observasi yang digunakan pada siklus II sama dengan siklus I. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran diamati dengan panduan lembar observasi. Pengamatan dilakukan oleh rekan peneliti untuk melihat motivasi siswa yang muncul. Hasil observasi dapat dilhat pada tabel berikut : Tabel 4.5 Hasil observasi proses pembelajaran siklus II No. Kelompok Prosentase Skor Kategori 1. I 92,85 Sangat Tinggi 2. II 90,47 Sangat Tinggi 3. III 90,47 Sangat Tinggi 4. IV 92,85 Sangat Tinggi Prosentase Kelas 91,6 Sangat Tinggi 4 Refleksi Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II, siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 17 siswa atau 89. Selain itu peningkatan juga terjadi pada aspek afektif dilihat dari hasil observasi yang telah dilakukan. pada siklus II prosentase kelas mencapai 91,6. Sedangkan pada motivasi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran yang diambil berdasarkan hasil kuisioner memiliki tingkatan yang sangat tinggi yaitu 81 . Siswa terlihat bersemangat dan antusias sejak awal pembelajaran. Setiap siswa langsung menempatkan diri dalam kelompok yang telah ditentukan oleh guru dan serius dalam 55 mengikuti proses diskusi. Siswa lebih bertanggung jawab satu sama lain dan saling membantu dalam proses diskusi. Secara umum aktivitas belajar siswa pada siklus II menunjukkan kecenderungan yang positif. Interaksi antara guru dengan siswa lebih baik. Siswa juga lebih antusias dalam mengikuti diskusi kelompok. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa sangat tertarik dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem di kelas VII A SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 2

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta.

2 7 170

Penerapan metode picture and picture dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa tentang materi keanekaragaman makhluk hidup pada kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

1 7 186

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi ekosistem pada siswa kelas VII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.

0 0 170

Penggunaan media pembelajaran audiovisual pada materi ekosistem untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Taman Deasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 208

Penggunaan media pembelajaran audiovisual pada materi ekosistem untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Taman Deasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta

0 5 206

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi ekosistem pada siswa kelas VII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture

1 4 168

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SMALL GROUP WORK PADA SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

0 0 8

Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Problem Based Instruction Pada Materi Garis Dan Sudut Siswa Kelas VIIB Di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, DAN REVIEW SISWA KELAS VIIB SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

0 0 8