16 2.
Faktor eksternal Faktor eksternal berasal dari luar diri siswa menyangkut kondisi
lingkungan di sekitar siswa. Faktor eksternal meliputi lingkungan belajar, orang tua, guru, kondisi pembelajaran, sarana dan prasarana sekolah,
kurikulum yang ditetapkan sekolah dan kondisi sosial siswa.
E. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Metode pembelajaran memiliki peranan yang penting dalam tercapainya hasil belajar siswa. Penerapan metode pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi dan materi ajar akan memberikan dampak positif bagi tercapainya hasil belajar siswa. Pembelajaran kooperatif cooperative
learning dapat menumbuhkan kesadaran bahwa para siswa perlu belajar untuk berpikir, menyelesaikan masalah, dan mengintegrasikan serta
mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan mereka untuk mencapai hasil belajar yang maksimal Slavin, 2005. Tujuan utama pembelajaran kooperatif
adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat
yang bahagia dan bermanfaat. Selain itu dapat meningkatkan prestasi belajar juga memiliki akibat positif lain yang dapat mengembangkan hubungan
kerjasama antara anggota kelompok, membantu teman yang lemah dalam akademik dan meningkatkan harga diri Slavin, 2005.
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
17 bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran
kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif
dan bertangggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang
lain. Pada model pembelajaran kooperatif Jigsaw, terdapat kelompok asal
dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga
yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal
yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya
untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Tujuan dari model ini adalah mengembangkan kerja tim, keterampilan
belajar kooperatif dan penguasaan materi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam model Jigsaw antara lain :
listening mendengarkan, siswa aktif mendengarkan dalam materi yang dipelajari dan mampu memberi pengajaran pada kelompok
aslinya
18 speaking-student berkata, melatih siswa bertanggungjawab
menerima pengetahuan dari kelompok baru dan menyampaikannya kepada orang baru dari kelompok aslinya
kerjasama setiap anggota dari tiap kelompok bertanggungjawab untuk sukses dari yang lain dalam kelompok
refleksi pemikiran dengan berhasil melengkapi, menyelesaikan kegiatan dalam kelompok yang asli, harus ada pemikiran reflektif
yang menerangkan tentang yang dipelajari dalam kelompok asli. Menurut Johson 1989 dalam Lie 2002 bahwa suasana belajar
kooperatif tipe Jigsaw menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi, hubungan yang lebih positif dan penyesuaian psikologi yang lebih baik
daripada suasana belajar yang penuh persaingan. Selain itu, bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memiliki beberapa keunggulan antara
lain : 1.
mengembangkan hubungan yang positif diantara siswa yang memiliki kemampuan berbeda ;
2. menerapkan bimbingan sesama teman ;
3. rasa harga diri siswa lebih tinggi ;
4. memperbaiki kehadiran ;
5. menerima terhadap perbedaan individu lebih besar ;
6. pemahaman materi lebih mendalam ;
7. meningkatkan motivasi belajar.
19 Ardiyanto 2013 pemberian pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw akan
mendorong siswa aktif dalam proses pembelajaran sehingga menghilangkan kejenuhan atau kebosanan seperti ketika pengajaran pada pembelajaran
konvensional yang hanya berpusat pada guru. Strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini juga dapat meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan nilai prestasi belajar.
Menurut Diah Widyatun 2012, model pembelajaran Jigsaw memiliki beberapa kelebihan yaitu :
1. mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada
kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan- rekannya
2. pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang
lebih singkat 3.
model pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat.
Namun dalam penerapannya model pembelajaran Jigsaw juga memiliki beberapa kelemahan antara lain :
1. siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi dan cenderung
mengontrol jalannya diskusi 2.
siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berpikir rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila
ditunjuk sebagai tenaga ahli
20 3.
siswa yang cerdas cenderung merasa bosan 4.
siswa yang tidak terbiasa berkompetensi akan kesulitan untuk mengikuti proses pembelajaran.
Dalam meminimalkan kelemahan model pembelajaran Jigsaw dapat dilakukan beberapa usaha antara lain :
1. guru harus menekankan agar anggota kelompok menyimak
terlebih dahulu penjelasan dari tenaga ahli. Kemudian baru mengajukan pertanyaan
2. guru harus memilih tenaga ahli secara tepat, kemudian
memonitor kinerja mereka dalam menjelaskan materi, agar materi dapat tersampaikan secara akurat apabila tidak mengerti
3. guru harus pandai menciptakan suasana kelas yang
menggairahkan agar siswa yang cerdas tertantang untuk mengikuti jalannya diskusi.
F. Penelitian yang Relevan