Penerapan metode picture and picture dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa tentang materi keanekaragaman makhluk hidup pada kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

(1)

ABSTRAK

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

PADA KELAS VIIB SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

Erina Manganjutua Sidauruk Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma

Motivasi dan hasil belajar siswa pada materi Keanekaragaman Makhluk Hidup pada siswa kelas VIIB masih sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh metode mengajar guru yang dominan menggunakan metode ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta dengan menerapkan metode picture and picture pada materi Keanekaragaman Makhluk Hidup.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - April 2016 dengan subyek penelitian adalah 23 siswa kelas VII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Hasil belajar ranah kognitif dan ranah afektif diperoleh dari hasil posttest juga lembar observasi. Hasil motivasi belajar diperoleh dari hasil lembar kuisioner awal dan kuisioner akhir. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data campuran (kuantitatif dan kualitatif).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif metode picture and picture pada materi Keanekaragaman Makhluk Hidup dapat meningkatkan 1) hasil belajar ranah kognitif dari rata – rata skor siklus I 59,76 menjadi 77,08 di siklus II dan persentase pencapaian KKM dari 43,47 % di siklus I menjadi 86,95 % di siklus II dan 2) peningkatan motivasi belajar dari 69,56 % kriteria minimal tinggi di siklus I menjadi 100 % di siklus II. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penerapan metode picture and picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi keanekaragaman makhluk hidup kelas VII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

Kata kunci : picture and picture, hasil belajar kognitif, hasil belajar afektif, motivasi belajar, materi klasifikasi makhluk hidup.


(2)

THE APPLICATION OF A METHOD OF PICTURE AND PICTURE IN INCREASED THE MOTIVATION AND STUDY RESULTS

STUDENTS TO THE MATTER DIVERSITY LIVING THINGS ON CLASS VIIB JUNIOR HIGH SCHOOL TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN

YOGYAKARTA

ERINA MANGANJUTUA SIDAURUK BIOLOGY EDUCATION

SANATA DHARMA UNIVERSITY

ABSTRACT

The background of this study is the lack of motivation and learning outcomes students on any material classification of living things. This is caused by a method of teaching teachers who uses the method dominant talk. This research aims to improve motivation and learning outcomes grade students VIIB Taman Dewasa Ibu Pawiyatan yogyakarta with applies the methods of picture and picture on any material the diversity of living things.

The research is a descriptive research. The research uses class action research. It was done on march to april 2016. The study involves 23 students grade VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta 2015/2016. The research was done in two cycles; every cycle consisted of two meeting. The data in cognitive field was obtained from observation sheet. The data was analysed by mixing quantitative and qualitative methods.

The result of the study show two points. Yhe first is that by using cooperative learning, picture and picture method in material the diversity of living things. The student`s outcomes in cognitive field have increased than average score of the first cycle of 59.76 into 77.08 in the second cycle and the achievement of KKM percentage of 43.47% in the first cycle to 86.95% in the second cycle and 2) increase the motivation to learn of 69.56% minimum criteria high in the first cycle to 100% in the second cycle. The conclusion of the study was implementation picture and picture method increase motivation and student`s outcomes in the diversity of living things material students grade VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

Keywords : picture and picture, student outcomes, student`s motivation, the diversity of living things.


(3)

i

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP PADA KELAS VIIB SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

Erina Manganjutua Sidauruk NIM : 121434059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

iv

PERSEMBAHAN

Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (kolose 3 : 23 )

Karya Ini Saya Persembahkan Untuk: 1. Bapak dan Almarhum Ibu Yang Tersayang 2. Keluarga dan Saudara Yang Terkasih 3. Dosen pembimbing : Dra. Maslichah Asy`ari, M.Pd. 4. Keluarga Pendidikan Biologi 5. Keluarga besar Gereja Kristen Nazarene Gloria 6. Universitas Sanata Dharma

MOTTO

MENGASIHI BUKAN DENGAN PERKATAAN ATAU DENGAN LIDAH, TETAPI DENGAN PERBUATAN DAN DALAM KEBENARAN


(7)

(8)

(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dengan judul skripsi “Penerapan Metode Picture and Picture dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Tentang Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup pada Kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan” dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Biologi.

Penulisan skripsi ini banyak memperoleh bantuan, dukungan dan doa dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan rahmat kehidupan dan penyertaan kepada penulis.

2. Bapak Rohandi Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

3. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Ibu Dra. Maslichah Asy`ari, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang sudah sabar membimbing dan membantu dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi.

5. Ibu Sri Yudiastuti selaku guru mata pelajaran biologi kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta

6. Segenap staf guru dan karyawan serta siswa kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta yang telah membantu selama pelaksanaan penelitian.


(10)

viii

7. Bapak dan ibu Dosen Pendidikan Biologi yang telah membimbing dan mengajari penulis selama belajar di Pendidikan Biologi.

8. Segenap staf karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu dan melayani segala keperlian akademik dalam penelitian.

9. Ayah saya Mangaliat Sidauruk dan Almarhum ibu Edina Malau serta saudara saya Abang Novel, Abang Elyan, Abang Panal, Abang Benson juga segenap keluarga yang selalu memberikan dorongan baik moril maupun material kepada penulis serta doa demi kelancaran penulis dalam menyelesaikan studi.

10. Teman-temanku Lonni, Efis, Dani, dan Eka yang bersedia menjadi observer selama penulis melakukan penelitian.

11. Teman-teman Pendidikan Biologi 2012 yang selalu mendukung, memberi semangat, kebersamaan selama penulis menjalankan studi dan penyelesaian skripsi ini.

12. Keluarga besar dan Pemuda/I Gereja Kristen Nazarene Gloria yang mendukung dalam doa dan memberi semangat dalam pengerjaan skripsi.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas doa dan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang mendukung demi perbaikan di masa mendatang. Penulis berharap semoga skripsi dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca. Yogyakarta, 13 Juli 2016


(11)

x ABSTRAK

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE

DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

PADA KELAS VIIB SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

Erina Manganjutua Sidauruk Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma

Motivasi dan hasil belajar siswa pada materi Keanekaragaman Makhluk Hidup pada siswa kelas VIIB masih sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh metode mengajar guru yang dominan menggunakan metode ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta dengan menerapkan metode picture and picture pada materi Keanekaragaman Makhluk Hidup.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - April 2016 dengan subyek penelitian adalah 23 siswa kelas VII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Hasil belajar ranah kognitif dan ranah afektif diperoleh dari hasil posttest juga lembar observasi. Hasil motivasi belajar diperoleh dari hasil lembar kuisioner awal dan kuisioner akhir. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data campuran (kuantitatif dan kualitatif). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif metode picture and picture pada materi Keanekaragaman Makhluk Hidup dapat meningkatkan 1) hasil belajar ranah kognitif dari rata – rata skor siklus I 59,76 menjadi 77,08 di siklus II dan persentase pencapaian KKM dari 43,47 % di siklus I menjadi 86,95 % di siklus II dan 2) peningkatan motivasi belajar dari 69,56 % kriteria minimal tinggi di siklus I menjadi 100 % di siklus II. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penerapan metode picture and picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi keanekaragaman makhluk hidup kelas VII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

Kata kunci : picture and picture, hasil belajar kognitif, hasil belajar afektif, motivasi belajar, materi klasifikasi makhluk hidup.


(12)

xi

THE APPLICATION OF A METHOD OF PICTURE AND PICTURE IN INCREASED THE MOTIVATION AND STUDY RESULTS

STUDENTS TO THE MATTER DIVERSITY LIVING THINGS ON CLASS VIIB JUNIOR HIGH SCHOOL TAMAN DEWASA IBU

PAWIYATAN YOGYAKARTA

ERINA MANGANJUTUA SIDAURUK BIOLOGY EDUCATION

SANATA DHARMA UNIVERSITY

ABSTRACT

The background of this study is the lack of motivation and learning outcomes students on any material classification of living things. This is caused by a method of teaching teachers who uses the method dominant talk. This research aims to improve motivation and learning outcomes grade students VIIB Taman Dewasa Ibu Pawiyatan yogyakarta with applies the methods of picture and picture on any material the diversity of living things.

The research is a descriptive research. The research uses class action research. It was done on march to april 2016. The study involves 23 students grade VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta 2015/2016. The research was done in two cycles; every cycle consisted of two meeting. The data in cognitive field was obtained from observation sheet. The data was analysed by mixing quantitative and qualitative methods.

The result of the study show two points. Yhe first is that by using cooperative learning, picture and picture method in material the diversity of living things. The student`s outcomes in cognitive field have increased than average score of the first cycle of 59.76 into 77.08 in the second cycle and the achievement of KKM percentage of 43.47% in the first cycle to 86.95% in the second cycle and 2) increase the motivation to learn of 69.56% minimum criteria high in the first cycle to 100% in the second cycle. The conclusion of the study was implementation picture and picture method increase motivation and student`s outcomes in the diversity of living things material students grade VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

Keywords : picture and picture, student outcomes, student`s motivation, the diversity of living things.


(13)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalahan ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Motivasi Belajar ... 7

B. Hasil Belajar ... 9

C. Metide Picture and Picture ... 18

D. Penelitian yang Relevan ... 24

E. Kerangka Berpikir ... 26


(14)

xiii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Setting Penelitian ... 31

C. Variabel Penelitian ... 31

D. Rancangan penelitian ... 31

E. Instrumen Penelitian ... 36

F. Metode Pengumpulan Data ... 39

G. Analisis Data ... 39

H. Indikator Keberhasilan ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Observasi Awal Tindakan ... 46

B. Deskripsi Penelitian ... 46

C. Analaisa Data ... 58

D. Pembahasan ... 61

1. Hasil Belajar Kognitif ... 61

2. Hasil Belajar Afektif ... 65

3. Hasil Motivasi Belajar Siswa ... 66

E. Keterbatasan Peneliti ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 68

Daftar Pustaka ... 70


(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Metode Pengimpulan Data ... 39

Tabel 3.2 Kriteria Skor Ketuntasan Individu ... 40

Tabel 3.3 Kriteria Hasil Persentase Observasi Aspek Afektif Siswa... 41

Tabel 3.4 Kategori Motivasi Siswa ... 42

Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan ... 44

Tabel 4.1 Tes Hasil Belajar I ... 58

Tabel 4.2 Tes Hasil belajar II ... 59

Tabel 4.3 Hasil Belajar Ranah Afektif ... 60

Tabel 4.4 Motivasi Siswa ... 61

Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 63

Tabel 4.6 Persentase Aspek Afektif Siswa Kategori Tinggi Pada Siklus I dan Siklus II ... 65

Tabel 4.7 Motivasi Siswa ... 66


(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Siswa Mengisi Lembar Kuisioner I ... 47

Gambar 4.2 Apersepsi I ... 47

Gambar 4.3 Diskusi Kelompok I .... ... 48

Gambar 4.4 Diskusi Kelompok II ... 50

Gambar 4.5 Gambar Untuk Kegiatan Apersepsi ... 55

Gambar 4.6 Grafik Rata-Rata dan Persentase KKM ... 63

Gambar 4.7 Grafik Hasil Belajar Ranah Afektif ... 65


(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran ... 71

Lampiran 2.a Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Siklus I ... 76

Lampiran 2.b Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Siklus II ... 81

Lampiran 3. Kisi-Kisi Soal Post Test I ... 86

Lampiran 4. Soal Post Test I ... 87

Lampiran 5. Kunci Jawaban Post Test I ... 88

Lampiran 6. Panduan Skoring Post Test I ... 90

Lampiran 7. Kisi-Kisi Soal Post Test II ... 94

Lampiran 8. Soal Post Test II ... 95

Lampiran 9. Kunci Jawaban Post Test II ... 96

Lampiran 6. Panduan Skoring Post Test II ... 97

Lampiran 7.a Tabel Hasil Post Test I ... 101

Lampiran 7.b Tabel Hasil Post Test II ... 103

Lampiran 8. Kisi-Kisi Kuisioner Awal ... 105

Lampiran 9 Tabel Hasil Kuisioner Awal ... 106

Lampiran 10 Tabel Kisi-Kisi Kuisioner Akhir ... 108

Lampiran 11 Tabel Hasil Kuisioner Akhir ... 110


(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan adalah proses pembelajaran yang didapat oleh setiap manusia (peserta didik) untuk membantu manusia mengerti, paham, dan mampu membuat manusia lebih kritis dalam berpikir. Pendidikan diperoleh secara formal maupun non formal. Pendidikan yang diperoleh setiap anak tidak hanya terjadi di sekolah tetapi belajar bisa didapat dari lingkungan kehidupan anak mampu sarana pembelajaran lainnya. Menurut Annurahman (2009) belajar adalah suatu proses dimana terjadi suatu perubahan dalam diri seseorang dari tingkah laku dan pola pikir untuk mencapai tujuannya. Siswa dalam pembelajaran harus mengalami sendiri apa yang dipelajarinya. Proses belajar tidak hanya menghafal, tetapi siswa harus membangun dan mengembangkan pengetahuan di pikirannya sendiri tanpa harus dipaksa sehingga pembelajaran akan menjadi bermakna. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya guru. Peranan guru adalah sebagai fasilitator, motivator yang mendukung keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, selain guru faktor yang mempengaruhi keberhasilan adalah sarana pendukung pendidikan misalnya : alat pembelajaran, media pembelajaran dan alat peraga.

Namun kenyataan yang terjadi saat ini dalam proses belajar dan mengajar tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Siswa seharusnya belajar giat dan tekun pada saat proses pembelajaran berlangsung, akan tetapi kenyataannya banyak


(19)

2

anak yang malas dan merasa bosan ketika proses pembelajaran dimulai, siswa asik sendiri dan bermalas-malasan. Hal ini dipengaruhi cara guru menyampaikan materi di kelas dengan menggunakan metode ceramah. Guru tidak melakukan variasi metode belajar sehingga menyebabkan siswa jenuh dan pasif di kelas saat guru memberikan materi. Hal ini mengakibatkan banyak peserta didik yang melakukan aktivitasnya sendiri misalnya: siswa mencoret-coret kertas, siswa mengobrol dengan teman yang lain, dan siswa bermain „handphone‟ di dalam kelas sehingga tidak mendengarkan guru yang sedang mengajar.

Tugas seorang pendidik adalah memperhatikan kebutuhan peserta didiknya bukan memaksakan kehendak yang membuat anak merasa kurang nyaman dalam menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah guru memberikan kesempatan pada anak untuk kreatif. Hal ini sangat penting dilakukan sebab pada dasarnya gaya berpikir anak tidak bisa diarahkan. Keterlibatan siswa yang berperan aktif selama proses pembelajaran tentu sangat mempengaruhi pemahaman siswa mengenai materi yang sedang diajarkan.

Permasalahan yang paling utama di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan adalah motivasi dan hasil belajar yang rendah dan kebanyakan guru masih menggunaan metode ceramah karena dianggap lebih mudah menyampaikan materi. Hambatan yang sering terjadi saat mengajar adalah siswa tidak belajar terlebih dahulu sebelum mengikuti pembelajaran di sekolah.


(20)

3

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi yang mengajar, permasalahan yang terjadi di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan adalah motivasi siswa sangat rendah, siswa kebanyakan mengobrol dengan siswa yang lain, kurang menghargai guru yang sedang mengajar dan kurang bersemangat saat menerima pelajaran dari guru.

Hasil observasi dan wawancara dengan guru untuk materi keanekaragaman makhluk hidup diperoleh hasil, banyak siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Kriteria ketuntasan minimal di sekolah adalah 67. Dari hasil belajar siswa pada tahun sebelumnya dapat dilihat bahwa dari 30 siswa, hanya sekitar 15 siswa (50%) yang berhasil mencapai nilai KKM pada materi Keanekaragaman Makhluk Hidup. Rendahnya pencapaian KKM pada materi Keanekaragaman Makhluk Hidup disebabkan antara lain: penggunaan metode pembelajaran yang kurang variatif sehingga semangat belajar siswa dalam pembelajaran menjadi rendah yang berdampak pada hasil belajar. Untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa ke arah yang lebih baik, maka perlu dilakukan variasai pembelajaran dengan menerapakan sutau metode yang berbeda dari sebelumnya pada pembelajaran yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif metode picture and picture dalam materi Keanekaragaman Makhluk Hidup.

Penerapan metode picture and picture diharapkan dapat membuat pembelajaran IPA khususnya pada materi Keanekaragaman Makhluk Hidup menarik perhatian siswa, mengurangi rasa bosan dan malas, membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar dan motivasi pada materi Keanekaragaman


(21)

4

Makhluk Hidup kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan. Hal ini dikarenakan metode picture and picture ini banyak menggunakan gambar yang akan yang lebih mengaktifkan siswa dan membuat siswa menggunakan daya nalar dan pengetahuan mereka dalam mengamati dan menganalisa gambar yang telah disediakan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah penerapan metode picture and picture dapat meningkatkan motivasi siswa tentang materi keanekaragaman makhluk hidup pada kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan?

2. Apakah penerapan metode picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar dan siswa tentang materi keanekaragaman makhluk hidup pada kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan?

C. BATASAN MASALAH

Batasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terfokus dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian, maka diadakan batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Hasil Belajar


(22)

5 2. Motivasi

Motivasi yang menjadi tolak ukur dalam penelitian ini merupakan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran. Motivasi yang diukur dalam penelitian ini, mencakup motivasi awal dan motivasi akhir siklus. Kedua motivasi ini mencakup penugasan materi, kesiapan, ketertarikan siswa, keseriusan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Motivasi siswa diukur dengan menggunakan kuesioner motivasi.

3. Materi

Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dibatasi pada Kompetensi Dasar 6.2 mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki.

4. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 23 orang. 5. Objek penelitian

Objek penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa ranah kognitif dan afektif serta penggunaan media “picture and picture” dengan tipe/jenis memasang/mengelompokkan gambar.

D. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar dan motivasi siswa kelas VIIB SMP


(23)

6

Taman Dewasa Ibu Pawiyatan pada mata pelajaran Keanekaragaman Makhluk Hidup menggunakan metode “picture and picture”.

E. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian tindakan kelas ini bagi guru, bagi siswa, bagi sekolah, bagi mahasiswa adalah berikut :

1. Bagi Guru adalah :

a. Diharapkan dapat menambah cara pengajaran baru dengan metode seperti “picture and picture

b. Menambah pengetahuan baru tentang penggunaan media gambar sebagai salah satu inovasi dalam pembelajaran.

c. Diharapkan dapat meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar. 2. Bagi Siswa adalah :

a. Membantu siswa untuk memahami materi Keanekaragaman Makhluk Hidup b. Membantu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam belajar

IPA.

3. Bagi sekolah adalah :

Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang terjadi di sekolah tersebut.

4. Bagi mahasiswa adalah :

Mampu melakukan penelitian tindakan kelas dengan baik serta memperbaiki kualitas pembelajaran.


(24)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. MOTIVASI BELAJAR 1. Pengertian Motivasi

Menurut Winkel (1987) motivasi belajar merupakan keseluruhan kemampuan untuk memicu timbulnya kegiatan belajar yang menjamin proses pembelajaran berlangsung sekaligus menjadi patokan untuk mencapai suatu tujuan menggunakan seluruh pikiran dan psikis. Motivasi adalah suatu proses memberikan semangat kepada siswa agar mampu mencapai tujuan yang ditetapkan pada kegiatan pembelajaran.

Menurut Suhana (2009) motivasi belajar merupakan usaha berupa kekuatan (power motivation), dorongan (driving vorce) yang digunakan untuk memicu siswa belajar secara aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan yang berdampak terhadap perubahan tingkahlaku dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, dengan kata lain motivasi terdapat dalam diri dan luar diri seseorang. Pernyataan di atas menyatakan bahwa motivasi usaha yang dilakukan guru maupun orang tua dengan seluruh kemampuannya mengarahkan atau memberikan semangat kepada peserta didik untuk mencapi tujuannya dengan berbagai cara sehinnga siswa terpicu untuk belajar dan merubah tingkah lakunya.


(25)

8 2. Jenis Motivasi

Jenis-jenis motivasi menurut Suhana (2009) adalah sebagai berikut : a. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang datang secara alamiah dari dalam diri peserta didik dengan kesadaran penuh untuk mencapai tujuannya tanpa ada pengaruh dari orang lain melainkan berdasarkan kemauan diri siswa dari lubuk hati.

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik berasal dari luar diri siswa maupun orang lain yang di dorong adanya nasihat dari guru, hadiah (reward), kompetisi antar peserta didik, hukuman (punishment) dan lain-lain.

Motivasi yang telah dijabarkan di atas sangat penting dalam penelitian ini, di mana motivasi ekstrinsik dorongan dari luar diri peserta didik berupa reward dari guru, kompetisi antar siswa dan hukuman yang akan memicu motivasi anak tersebut (motivasi intrinsik).

a. Attention (perhatian)

Attention yaitu rasa ingin tahu seseorang terhadap suatu hal yang baru dan aneh yang berbeda dari yang lain serta kompleks.

Berikut ini strategi yang digunakan untuk meransang perhatian yaitu:

 Penyampaian materi menggunakan metode yang bervariasi

 Menggunakan media yang menarik dan bervariasi saat mengajarkan materi


(26)

9

 Menggunakan contoh kongkrit sebagai alat memperjelas konsep yang disampaikan.

b. Relevance (relevansi)

Relevance merupakan adanya keterkaitan yang diperlihatkan antara materi pembelajaran, kebutuhan peserta didik, dan kondisi siswa.

c. Confidence (kepercayaan diri)

Confidence adalah kemampuan siswa ikut terlibat dalam lingkungan yang sejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil.

d. Sitisfaction (kepuasan)

Sitisfaction merupakan rasa bangga dalam mencapai suatu tujuan yang menimbulkan rasa puas diaman peserta didik akan termotivasi untuk terus berusaha demi mencapi tujuan yang sempurna.

B. HASIL BELAJAR 1. Pengertian Belajar

Menurut Winkel (1987) belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan peserta didik melibatkan seluruh mental dan psikis yang mengakibatkan terjadinya perubahan pengelolaan pemahaman yang berlangsung interaksi aktif dalam lingkungan. Sedangkan menurut Surya (1981) belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan peserta didik untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah laku secara menyeluruh dari pengalaman peserta didik melalui interaksi dari lingkungannya.


(27)

10

Belajar pada umumnya merupakan situasi menyesuaikan diri terhadap segala situasi yang ada disekitar seseorang. Belajar tidak terlepas dari proses untuk mencapai suatu tujuan yang melibatkan pengalaman individu itu sendiri melalui proses melihat, megamati, memahami yang nantinya akan berdampak terhadap perubahan kepribadian dalam tingkah laku sabagai hasil dari pengalaman tersebut. (Sudjana dalam Rusman, 2010).

Berdasarkan pernyataan di atas, belajar merupakan perubahan tingkah laku yang ditandai dengan yang dipengaruhi oleh interaksi peserta didik yang sudah ada sejak lahir dan terus berlanjut sampai seumur hidup. Misalnya : kegiatan pembelajaran dengan cara meniru, memahami, mengamati merasakan, mengkaji, melakukan dan meyakini seluruh kebenaran yang yang membentuk karakter kepribadian manusia dalam berbagai tuntutan hidup dan mencapai cita-cita yang diimpikan. Dengan demikian, belajar dapat dinyatakan sebagai sumber atau cara untuk memperoleh suatu kebenaran.

Menurut (Fudyartanto dalam Prawira (2014), belajar adalah usaha yang dilakukakan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan dengan menguasi sejumlah pengetahuan, keterampilan. Belajar dapat dilakukan dengan cara formal dan otodidak. Belajar secara formal adalah usaha menyelesaikan pendidikan baik jenjang sekolah maupun perguruan tinggi. Belajar otodidak belajar yang dilakukan seseoarang secara mandiri (self study). Dengan demikian belajar merupakan proses tidak tahu menjadi tahu dengan mencari kebenaran.


(28)

11

Prinsip-prinsip belajar menurut Dimyanti (2010) antara lain: 1) Perhatian dan motivasi

Perhatian merupakan seluruh ransangan yang mengarahkan siswa ke arah tujuan belajar dengan merancang kegiatan pembelajran yang menarik perhatian siswa. Motivasi merupakan usaha yang digunakan untuk mendorong serta menggerakan aktivitas yang akan dilakukan peserta didik. 2) Respon yang dipelajari (keaktifan)

Proses belajar yang harus dilakukan ataupun dikerjakan siswa dengan melakukan aktifitas mengelola informasi serta adanya dorongan ingin berbuat.

3) Keterlibatan langsung/pengalaman

Proses berlajar akan bermakna apabila siswa terlibat secara langsung bukan sekedar mendengar saja tetapi mengalami secara langsung dalam perbuatan yang melibatkan sikap dan fisik.

4) Penguatan

Bekal peserta didik yang diperoleh dari dalam, luar diri siswa dengan cara memuaskan diri sesuai dengan kebutuhannya sedangkan dari luar pemberian reward, nilai serta ganjaran.

Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar siswa terbagi menjadi 2 yaitu :

 Faktor internal

Faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik berasal dari dalam diri siswa tersebut melibatkan fisik dan psikis yakni keadaan jasmani peserta


(29)

12

didik dan tidak terjadi perubahan tingkah laku. Misalnya : kecerdasan, bakat, keterampilan dan sebagainya.

 Faktor eksternal

Faktor yang berasal dari luar siswa yang mempengaruhi pola maupun perubahan tingkah laku pada siswa karena dampak pengaruh lingkungan dan orang berinteraksi dengan siswa. Misalnya : lingkungan sekolah, keadaan ekonomi, serta keadaan masyarakat.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar pada hakikatnya merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh peserta didik mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik setelah melampaui proses belajar mengajar (Sudjana, 2005).

Menurut Bloom dalam Abdul (2014) hasil belajar digolongkan menjadi 3 aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk aspek kognitif terdapat enam tingkatan hasil belajar antara lain : aplikasi, analisa, sintesa dan evaluasi. Sesuai dengan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar terlihat ketika seseorang mengalami perubahan perilaku pada aspek kognitif, afektif serta psikomotorik dari hal yang paling mudah sampai hal paling sulit yang bersifat memecahkan masalah dan keterlibatan individu dalam proses dan hasil belajar.


(30)

13 a. Aspek Kognitif

Aspek kognitif adalah aspek yang mencakup kegiatan otak. Aspek ini melibatkan segala seluruh aktivitas otak. Menurut Bloom dalam Abdul (2014) aspek kognitif mencakup :

1) Mengingat (C1)

Usaha memperoleh kembali pengetahuan dari masa lampau baik yang baru saja didapatkan maupun sudah lama. Mengingat merupakan kemampuan yang dimanfaatkan untuk meyelesaikan suatu masalah dalam arti bahwa mengingat adalah suatu proses pembelajaran yang bermakna yang menggali kembali penegetahuan masa lampau secara cepat dan tepat berkaitan dengan hal-hal kompleks.

2) Memahami (C2)

Tindakan yang dilakukan untuk mengenali pengetahuan berkaitan dengan kegiatan mengkategorikan persamaan dan perbedaan dalam dua atau lebih objek yang berasal dari sebuah informasi yang jelas kemudian didapatkan rancangan dan prinsip umum.

3) Menerapkan (C3)

Suatu proses yang berkelanjutan yang diawali dengan menyelesaikan suatu masalah atau melaksanakan sebuah eksperimen dengan prosedur baku yang sudah dipahami. Kegiatan ini terus berkelanjutan sampai masalah baru akan muncul aneh bagi siswa, sehingga siswa diminta melakukan transformasi atau perubahan dari prosedur baku yang sudah ada. Menerapkan merupakan penyelesaian masalah yang berhubungan dengan dimensi proses kognitif


(31)

14

mengetahui, menciptakan, memanipulasi, menemukan, mendemonstrasikan dan sebagainya.

4) Menganalisis (C4)

Merupakan keahlian yang mewajibkan seseorang untuk dapat membahas keadaan tertentu kedalam bagian pembentuknya. Menganalisis merupakan proses menemukan suatu permasalahan dan membangun ulang hal yang menjadi permasalahan dengan mengarahkan informasi asal usul suatu hal diciptakan yaitu dengan melakukan pengenalan terhadap komponen yang paling penting dengan sebuah masalah kemuadian membangun kembali hubungan yang sesuai dengan informasi yang diberikan.

5) Mengevaluasi (C5)

Tahap yang mengharuskan seseorang untuk dapat memberikan penilaian kepada suatu keadaan berdasarkan kriteria tertentu. Kegiatan menilai dapat dilihat dari tujuan dan gagasannya.

6) Berkreasi (C6)

Proses kognitif yang menuntut siswa dapat menciptakan suatu produk baru yang berhubungan dengan merancang, membangun, memperbaharui, menilai, dan mengubahnya dari pengalaman belajar siswa.


(32)

15 b. Aspek Afektif

Ranah afektif merupakan sikap yang menunjukan arah pertumbuhan secara batiniah yang berkaitan dengan nilai dan sikap. Dengan demikian siswa mampu menilai dan mengambil sikap dalam menentukan tingkah lakunya.

a. Menerima

Siswa lebih terbuka pada suatu keadaan tertentu dengan menyadari kemampuan untuk menerima dan memperhatikan.

b. Menjawab

Siswa tidak hanya terbuka kepada suatu objek atau perbuatan akan tetapi membenarkan salah satu cara.

c. Menilai

Kemampuan peserta didik untuk memberikan penilaian terhadap sebuah objek atau tingkah laku tertentu dengan bertanggung jawab.

d. Organisasi

Diharapkan siswa mampu menyelesaikan suatu masalah dengan menyatu nilai-nilai yang berbeda dan membentuk suatu tatanan nilai.

e. Karakteristik

Merupakan kombinasi seluruh nilai yang dimiliki seseorang yang berdampak kepada bentuk kepribadian dan tingkah laku.

c. Aspek Psikomotorik

Bloom, dkk dalam Abdul (2014) psikomotorik berkaitan dengan hasil belajar yang diraih melalui kapasitas manipulasi yang mengikut sertakan otot dan


(33)

16

kekuatan fisik. Hasil belajar tampak dalam bentuk soft skill ketika seseoarang maupun suatu kelompok bertindak. Hasil belajar psikomotorik dibedakan menjadi 5 tahap antara lain sebagi berikut:

1. Imitasi

Keterampilan menirukan suatu hal sederhana sama halnya dengan apa yang dilihat atau pun yang diperhatikan sebelumnya.

2. Manipulasi

Keahlian melakukan kegiatan yang sederhana yang belum dilihat, tetapi berdasarkan pada petunjuk yang sudah ada.

3. Presisi

Keahlian menghasilkan sebuah kreasi yang tepat dengan melibatkan kemampuan dalam melakukakan kegiatan yang tepat.

4. Artikulasi

Kemampuan melakukan kegiatan yang rumit dan tepat sehingga hasil dari kinerjanya merupakan sesuatu yang utuh.

5. Naturalisasi

Keterampilan melakukan kegiatan secara tidak sengaja dengan melibatkan fisik saja sehingga efesiensi kerja tinggi.

Hasil belajar psikomotorik mencakup kecakapan dalam penggunaan alat dan sikap ketika bekerja, keahlian dalam bekerja dengan menganalisis dan mengurutkan cara kerja, kecepatan mengerjakan tugas, keahlian dalam memahami simbol dan gambar, kesamaan bentuk dan ukuran yang sudah ditetapkan. Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar psikomotorik merupakan pembelajaran yang


(34)

17

menarik dan mampu meningkatkan hasil belajar dalam situasi yang kondusif agar kegiatan pembelajaran berjalan degan baik dan siswa menerima pembelajaran dengan baik juga.

Menurut Dariyanto dan Muljo (2012) hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar antara lain sebagi berikut :

Faktor fisiologi faktor yang berasal dari individu bersifat jasmani yang diperoleh dengan melihat, mendengar dan lainnya.

Faktor psikologis yang bersifat bawaan maupun keturunan yang meliputi :

 Faktor intelektual yang terdiri dari kemampuan faktor potensi seperti berpikir (intelengensi) maupun bakat dan faktor aktual berupa kecakapan nyata dan prestasi.

 Faktor non intelektual bagian dari kepribadian tertentu seperti sikap, minat, kebisaan, penyesuaian diri, emosional dan sebaginya.  Faktor kematangan baik maupun psikis yang tergolong ke dalam

faktor eksternal ialah faktor sosial yang terdiri atas :

 Faktor lingkungan keluarga

 Faktor lingkungan sekolah

 Faktor lingkungan masyarakat

 Faktor kelompok

Secara tidak langsung beberapa faktor di atas sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal ini disebabkan adanya pengaruh prestasi belajar seperti motivasi prestasi, inteligensi dan kecemasan.


(35)

18 C. METODE PICTURE AND PICTURE

1. Pengertian Metode Pembelajaran Picture and picture

Metode pembelajaran adalah penyajian materi ajar yang meliputi seluruh aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilaksanakan guru serta segala fasilitas terkait yang digunakan secara langsung maupun tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran di kelas atau di luar kelas yang sesuai dengan karakteristik perkembangan dan karakteristik belajar siswa.

Menurut Slavin dalam Rusman (2010) model pembelajaran kooperatif adalah suatu usaha mengaktifkan peserta didik terlibat secara aktif dalam sebuah kelompok. Pembelajaran ini mendorong siswa untuk mencari sendiri serta membangun pengetahuan dalam pikirannya dengan bantuan guru sebagai pemberi arah kepada siswa untuk mencapi pengetahuan tersebut (fasilitator).

Metode pembelajaran Picture and picture merupakan model pembelajaran salah satu kooperatif yang menggunakan gambar dangan cara memasangkan atau mengelompokkan dan sebagainya. Metode Pembelajaran ini memiliki ciri kreatif, inovatif dan menyenangkan. Model Pembelajaran ini menuntut siswa untuk menciptakan suatu inovasi yang baru yang mendorong kesenangan anak dengan belajar dari sebuah masalah serta menyelesaikannya sesuai dengan metode dan cara yang dimiliki oleh setiap peserta didik yang didapat dari pembelajaran yang diperoleh dari proses pembelajaran Hamdani dalam Frisca (2013).

Media gambar yang digunakan dalam model pembelajaran ini merupakan pendukung paling utama dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru


(36)

19

sudah mempersiapkan gambar yang akan digunakan sesuai dengan konsep pembelajaran, gambar boleh berbentuk charta ukuran besar dan kartu.

2. Prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif

Menurut Johnson dan Roger (2008), prinsip dasar model pembelajaran Picture and picture adalah sebagai berikut :

a. Keberhasilan kelompok tergantung dari usaha yang dilakukan oleh setiap anggota kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

b. Setiap anggota kelompok (siswa) dan seluruh anggotanya harus mempunyai tujuan yang sama.

c. Setiap anggota kelompok (siswa) mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sama.

d. Setiap anggota kelompok (siswa) akan mendapatkan evaluasi.

e. Setiap anggota kelompok (siswa) berinteraksi dengan kelompok lain selama proses belajarnya.

f. Setiap anggota kelompok (siswa) mempertanggungjawabkan

Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini yaitu memasang dan mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara seperti ini diharapkan siswa mampu berpikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi bermakna.


(37)

20

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Picture and picture

Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan Picture and picture ini menurut Lundgren dalam Rusman (2010) terdapat tujuh langkah yaitu:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai dan memotivasi siswa. Pada tahap ini guru diharapkan menyampaikan apa yang menjadi Kompetensi

dasar mata pelajaran yang bersangkutan serta mendorong siswa untuk semangat belajar. Dengan demikian maka siswa dapat menetapkan target sampai sejauh mana pelajaran yang harus dikuasainya.

2. Menyajikan materi sebagai pengantar

Tahap yang satu ini merupakan tahap yang sangat penting dalam menyampaikan materi dikarenakan kesuksesan dalam proses pembelajaran dimulai dari penyajian informasi. Guru memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap melalui ilustrasi dari bahan bacaan sebagai pembukaan pembelajaran. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari.

3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi siswa sudah diarahkan membentuk kelompok.

Dalam proses penyajian materi, guru mengajak siswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran peran siswa mengamati setiap gambar yang ditampilkan oleh guru. Gambar yang ditampilkan memudahkan siswa untuk lebih cepat memahami materi yang diajarkan.


(38)

21

4. Guru membimbing kelompok belajar secara bergantian untuk memasang/ mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.

Guru perlu melakukan pembaharuan, dengan cara memberikan undian kepada peserta, sehingga siswa merasa memang harus menjalankan tugas yang harus diberikan. Siswa diminta untuk mengurtkan gambar-gambar yang sudah ada dengan cara disatukan, atau dimodifikasi.

5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran dari urutan gambar tersebut.

Dalam langkah ini guru berperan sebagai fasilitator dan motivator supaya siswa berani mengemukakan pendapatnya. Siswa dilatih untuk mengemukakan argumen dari hasil pemikirannya tentang gambar yang sudah urut tersebut. 6. Guru mulai menanamkan konsep atau materi, sesuai dengan kompetensi yang

ingin dicapai.

Dalam proses ini guru meminta siswa lain untuk mengulangi, menuliskan atau bentuk lain serta melakukan penguatan materi serta kompetensi yang dicapai agar siswa mengetahui bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan indikator yang telah ditetapkan. Setiap siswa dipastikan telah menguasai indikator yang telah ditentukan.

7. Siswa diajak untuk menyimpulkan/merangkum materi yang baru saja diterimanya.

Guru membantu dalam proses pembuatan kesimpulan dan rangkuman. Kesimpulan dan rangkuman materi belajar bersama dengan siswa. Apabila siswa belum mengerti hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pengamatan gambar guru memberikan penguatan kembali tentang gambar tersebut.


(39)

22

4. Kelebihan dan Kelemahan Model pembelajaran Picture and picture Dalam suatu model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya, adapun kelebihan dan kelemahan model pembelajaran Picture and picture antara lain:

a. Kelebihan model pembelajaran Picture and picture:

1. Diawal pembelajaran kompetensi yang harus dicapai dan materi singkat disampaikan terlebih dahulu oleh guru, sehingga materi yang diajarkan lebih terarah.

2. Gambar-gambar yang ditampilkan oleh guru terkait materi yang dipelajari membantu siswa unuk lebih mudah memahami materi ajar.

3. Membantu meningkat intelektual seperti daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada.

4. Siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru sehingga pembelajaran lebih berkesan

5. Siswa mampu bekerjasama dengan siswa lainnya sehinnga terciptalah kemampuan bersosialisasi antar peserta didik.

6. Menumbuhkan sikap toleransi dan menghargai pendapat orang lain. 7. Memungkinkan guru mengelola kelas dengan lebih efektif.

b. Kekurangan metode Picture and Picture 1. Waktunya yang digunakan terlalu lama 2. Beberapa peserta didik menjadi pasif. 3. Terjadinya kekacauan di kelas


(40)

23

4. Beberapa peserta didik terkadang tidak senang jika disuruh bekerja sama dengan yang lain.

5. Tidak dapat diterapkan pada semua materi pembelajaran.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran metode picture and picture memiliki ciri khusus yaitu aktif, inovatif, kreatif serta menyenangkan, dengan adanya model pembelajaran ini akan berdampak terhadap hasil belajar dan motivasi siswa dalam belajar meningkatkan. Model pembelajaran ini mengunggulkan gambar sebagai media dalam kegiatan pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi komponen utama dalam proses pembelajaran.

5. Materi Klasifikasi Makhluk Hidup.

Dalam penelitian ini materi yang dibahas tentang Standar Kompetensi : 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup dengan Kompetensi Dasar 6.2 mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki.

Pembahasan meliputi :

1. Klasifikasi makhluk hidup 2. Ciri – ciri setiap kingdom


(41)

24

D. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kajian beberapa penelitian yang dilakukan peneliti lain terhadap penerapan metode belajar picture and picture. Adapun hasil penelitin yang relevan sebagai berikut :

1. Anna (2014) dalam penelitiannya yang berjudul: Penerapan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun ajaran 2013/2014 bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar melalui pembelajaran kooperatif model Picture and Picture dan model konvensional pada pokok materi Keanekaragaman Mahluk Hidup dan Upaya Pelestariannya siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. Hasil yang diperoleh yaitu nilai rata-rata pada kelas eksperimen Picture and Picture adalah 83,34 dan pada kelas kontrol adalah 71,43. Berdasarkan hasil analisis data, maka diperoleh kesimpulan yaitu ada perbedaan hasil belajar biologi pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta.

2. Fauji (2012) dalam penelitiannya yang berjudul: Penerapan metode pembelajaran picture and picture untuk meningkatkan motivasi belajar biologi siswa kelas VIID SMP negeri 14 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan penerapan metode pembelajaran picture and picture pada materi sistem peredaran darah pada manusia. Hasil penelitian penenrapan metode pembelajaran kooperatif picture and picture adalah sebagai berikut rata-rata nilai presentase capaian setiap indikator dari angket motivasi belajar biologi


(42)

25

siswa pada pra siklus sebesar 72.09%. Pada siklus I sebesar 74,09%, dan pada siklus II sebesar 79,96%. Rata-rata nilai presentase capaian setiap indikator dari observasi motivasi belajar biologi siswa pada pra siklus adaah 50,9 % pada siklus I sebesar 74,06 % dan pada siklus II 86,87%. Kesimpulan dari penelitian ini menemukan bahwa adanya peningkatan motivasi belajar biologi siswa dengan penerapan pembelajaran picture and picture di kelas VIII D SMP Negeri 14 Surakarta tahun ajaran 2011/2012. 3. Gitantri (2012) dalam penelitiannya yang berjudul: Penerapan pembelajaran

kooperatif berbasis contextual teaching learning metode picture and picture bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif berbasis contextual metode picture and picture. Hasil penelitian penerapan kooperatif berbasis contextual teaching learning metode picture and picture pada siklus I sebesar 71,43 %, siklus II sebesar 100 % dan siklus III 100 % untuk hasil ranah kognitif sedangkan ranah afektifnya siklus I sebesar 70,24%, Siklus II sebesar 76,19% dan siklus III sebesar 81,55 %. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menemukan bahwa tindakan perbaikan tersebut dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan penerapan metode picture and picture SD Negeri Candi 02 Semarang tahun ajaran 2011/2012.


(43)

26 E. KERANGKA BERPIKIR

Biologi merupakan salah satu bidang yang menduduki peranan yang penting dalam dunia pendidikan. Hal ini dilihat karena jam pelajaran yang lebih banyak dari mata pelajaran yang lain. Pembelajaran IPA sudah dilaksanakan dalam kegiatan pendidikan dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menegah atas. Dalam proses pembelajaran terkait dengan materi keanekaragaman makhluk hidup diharapkan siswa mampu memahami materi dengan mudah sehingga guru dituntut memberi pengajaran yang membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran dengan materi yang dipelajari.

Berdasarkan observasi awal terhadap proses pembelajaran materi keanekaragaman makhluk hidup kelas VII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan khususnya mata pelajaran IPA yaitu penggunaan metode pembelajaran kurang bervariasi. Pada SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan khususnya VII ini, guru masih cenderung menggunakan metode ceramah. Akibatnya banyak siswa yang keluar masuk kelas, berbicara sendiri dan bahkan ada yang bermain handphone. Oleh karena itu,dibutuhkan metode pembelajaran yang cocok dan tepat.

Berdasarkan beberapa kajian penelitian relevan yang telah menggunakan Metode kooperatif model picture and picture mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Hasil observasi terkaid dengan permasalahan yang ada maka penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode kooperatif model picture and picture dimana siswa berpartisipasi secara aktif. Media pembelajaran yang digunakan haruslah menarik dan memudahkan untuk memahami materi agar proses pembelajaran tidak membosankan. Salah satu media yang digunakan


(44)

27

berupa gambar dengan tujuan adanya kerja sama dengan kelompok/tim dan bersaing dengan sehat serta siswa berpartisipasi dalam pembelajaran. Dengan demikian, setelah diterapkannya metode picture dan picture pada SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa serta kemampuan berpikir kritis sehingga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah.


(45)

28

Skema Kerangka Berpikir Keadaan

Awal Penelitian

Relevan

Tindakan

Menerapkan metode picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa

Peningkatakan hasil belajar (kognitif dan afektif) dan motivasi belajar siswa

1. Siswa bosan dan malas belajar 2. Metode ceramah

3. Siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran

4. Hasil belajar yang rendah 5. Motivasi belajar rendah

1. Meningkatan motivasi belajar dengan menggunakan metode picture and picture 2. Meningkatan hasil belajar siswa dengan

menggunakan metode picture and picture 3. Meningkatkan kemampuan berpikir dengan


(46)

29 F. Hipotesa

Adanya pengaruh penerapan metode picture and picture terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa tentang materi Keanekaragaman Makhluk Hidup pada siswa kelas VII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan tahun ajaran 2015/2016


(47)

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas digunakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas. Upaya peningkatan tersebut dilakukan guna menyelesaikan permasalahan pembelajaran di kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif-kualitatif. Data kualitatif akan digunakan untuk memperkuat deskripsi data kuantitatif.

B. Setting Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian

a) Waktu penelitian : bulan Februari 2016 sampai Maret 2016 b) Tempat penelitian : SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan 2. Subyek Penelitian

Subyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta pada semester II (genap) dengan jumlah siswa adalah 23 siswa

3. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah Motivasi dan Hasil Belajar siswa kelas VII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta pada pokok bahasan Klasifikasi Makhluk Hidup.


(48)

31 C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut. 1. Variabel bebas : Metode Pembelajaran Picture and picture

2. Variabel terikat : Hasil belajar (ranah kognitif dan afektif) dan motivasi siswa-siswi kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan model penelitian Elliot yang merupakan pengembangan dari model Khemmis dan Mc Taggart dibuat lebih rinci pada setiap tingkatannya, agar lebih memudahkan dalam menerapkan tindakan. Adapun rancangan yang dikemukakan adalah melihat masalah awal kemudian merancang tindakan untuk menyelesaikan masalah, serta diterapkan serta pantau dan dilakukannya evaluasi atau refleksi serta dilakukan tindakan selanjutnya apabila dianggap perlu. Di dalam satu siklus terdapat beberapa komponen berulang yaitu:

1. Perencanaan (planning) 2. Pelaksanaan tindakan (acting) 3. Pengamatan (observing) 4. Refleksi (reflecting)

Dalam penelitian model Elliot ditemukannya ide dan permasalahan yang berkaitan dengan peningkatan kemudian melakukan peninjauan lapangan untuk menyeimbangkan antara ide pokok dan perencanaan dengan kondisi lapangan,


(49)

32

sehingga diperoleh perencanaan yang praktis. Setelah diperoleh perencanaan yang baik dan sesuai dengan keadaan lapangan maka tindakan yang terencana dan sistematis dapat diberikan kepada subjek yang akan diteliti. Di akhir tindakan peneliti dilakukan kegiatan monitoring terhadap pengaruh tindakan yang mungkin keberhasilan dan hambatan disertai dengan faktor-faktor penyebabnya.

Langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian ini akan dibentuk siklus, siklus ini akan diterapkan hingga penelitian selesai dilaksanakan. Selama pelaksanaan penelitian akan diperoleh data dari siswa kelas VIIB, sebagai jawaban dari permasalahan penelitian. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu siklus satu dengan pokok bahasan Monera, Protista, dan Fungi sedangkan pada siklus kedua pokok bahasannya yaitu Plantae dan Mammalia.

1. Observasi dan Refleksi Awal

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas VII B Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta ada beberapa siswa tidak terlihat memiliki motivasi dalam pembelajaran. Siswa meninggalkan kelas karena jajan ke kantin sehingga saat guru datang dari 23 siswa hanya terdapat 15 siswa yang lainnya masih berada diluar kelas dan beberapa ada yang tidak masuk tidak ada alasan. Selain itu saat pembelajaran berlangsung banyak siswa yang aktif dengan kegiatannya sendiri. Contohnya siswa bermain handphone, siswa tidur dan siswa yang mengobrol sendiri.

Di sisi lain dilihat dari data hasil belajar untuk materi keanekaragaman makhluk hidup pada tahun ajar 2013-2014 pada kelas VII menunjukkan bahwa


(50)

33

rata-rata kelas sebesar 62 dengan persentase siswa yang telah tuntas belajar dan memenuhi KKM 67 sebesar 15 siswa sedangkan 15 siswa belum tuntas belajar. Jika dirata-rata dengan presentase siswa yang lulus mencapai 15 % dan yang tidak lulus mencapai 85%. Data tersebut diketahui melalui observasi guru kelas dengan wawancara. Data tersebut juga menunjukkan bahwa pembelajaran yang terjadi pada kelas VII B belum menunjukkan hasil belajar yang maksimal. Untuk meningkatkan hasil belajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa pada kelas VII B diharapkan dapat menggunakan metode picture and picture sebagai inovasi dalam pembelajaran.

2. Desain Penelitian Siklus I

Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan sebanyak 5 x 40 menit.

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan observasi awal, maka peneliti merencanakan tindakan kelas untuk menerapkan metode Picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Rencana tindakan adalah sebagai berikut.

1) Menyusun Silabus Pembelajaran kelas VII

2) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) pokok bahasan Klasifikasi makhluk hidup.

3) Menyiapkan alat/bahan/sumber belajar yang diperlukan untuk pembelajaran pada siklus I.


(51)

34

4) Menyiapkan media gambar untuk penyampaian materi.

5) Membuat lembar kerja siswa dan soal tes (post- test) pada siklus I

6) Menyusun lembar observasi tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan kelas peneliti berpatokan kepada rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun sebelumnya. Metode yang digunakan adalah picture and picture yang diharapkan dapat membangun suasana belajar yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Guru pelaksana tindakan menyampaikan salam dan mempersiapkan kondisi belajar dan mengabsen siswa untuk mengenal para peserta didik. Selama proses inti berlangsung dalam pembelajaran. Guru memberikan materi secara singkat mengenai gambaran umum materi yang akan dipelajari selama pembelajaran berlangsung. Kemudian membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus satu, pada akhir pertemuan siswa diberi soal Post-test selama 15 menit.

c. Observasi

Pada tahap observasi, praktikan dibantu oleh 2 orang observer yang berasal dari teman-teman mahasiswa untuk menilai beberapa aspek yang diamati dalam lembar observasi. Observer diminta bantuannya oleh praktikan untuk masuk ke dalam kelompok bermain.


(52)

35 d. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh praktikan selama pelaksana tindakan untuk bahan pertimbangan pada pelaksanaan siklus dua nanti:

a. Menganalisis kelebihan dan kekurangan yang masih terdapat pada metode picture and picture

b. Mendiskusikan perencanaan pembelajaran selanjutnya agar berhasil dengan baik.

3. Desain Penelitian Siklus II

Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan sebanyak 5 x 40 menit.

a. Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan tindakan siklus II, guru pelaksana berefleksi diri hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dalam pelaksanaan tindakan selanjutnya. Perbedaan dalam pelaksanaan terdapat pada materi yang akan diberikan, LKS (Lembar Kerja Siswa), soal Post Test II, Kuisioner untuk mengukur motivasi siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode picture and picture dan kelompok yang berbeda dari siklus I dilihat dari hasil Post-test pada siklus I yaitu agar terjadi pemerataan pengetahuan pada kelompok.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Tahap pelaksanaan tindakan kelas peneliti melaksanakan mengacu kepada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun sebelumnya yang dimana


(53)

36

akan memperbaiki beberapa kesalahan pada siklus I. Metode yang digunakan adalah picture and picture yang diharapkan dapat membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, aktif, kreatif, membuat siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam pembelajaran. Penentuan kelompok pada siklus II ditentukan dengan hasil posttest siklus I yaitu pemerataan seperti nilai yang baik disatukan dengan nilai yang kurang baik agar hasil dalam pengerjaan lembar kerja maksimal. Materi pada siklus II dikhususkan pada Plantae dan Animalia.

c) Observasi

Pada tahap obsevasi dilakukan oleh 2 observer yang terdiri dari teman-teman mahasiswa yang diminta untuk melihat proses pembelajaran berlangsung, observer nanti akan masuk kedalam kelompok untuk mengetahui pencapaian hasil belajar ranah afektif.

d) Refleksi

Data yang diperoleh dari tindakan siklus II dianalisis dan digunakan sebagai perbaikan dalam perencanaan proses pembelajaran berikutnya.

E. Instrumen

Instrumen yang digunakan ada 2 macam, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data penelitian adalah sebagai berikut.


(54)

37 1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dibagi atas 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II dimana masing-masing siklus 2 kali pertemuan. Proses belajar dan mengajar menggunakan media gambar.

2. Instrumen Pengumpulan Data Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa test dan non-test.

a. Test

Test yang digunakan berupa test akhir (post-test). Test ini merupakan alat ukur hasil belajar siswa dalam ranah kognitif. Posttest digunakan untuk mengukur pengetahuan siswa mengenai materi yang telah diajarkan. Pada penelitian tindakan kelas kali ini terdapat 2 siklus sehingga menggunakan 2 kali posttest dan diberikan pada akhir siklus yaitu pertemuan kedua. Posttest I dan post-test II siswa diberikan soal pilihan uraian sebanyak 10 soal .

b. Non-test

Instrumen pengumpulan data non-test meliputi: 1) Kuisioner motivasi

Kuisioner motivasi diberikan kepada siswa untuk mengetahui seberapa presentase peningkatan motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan. Dalam penelitian tindakan kelas ini kuisioner digunakan untuk mengetahui motivasi peserta didik dalam pembelajaran mengenai materi IPA keanekaragaman makhluk hidup dengan metode picture and picture. Kuisioner terdiri dari 20 butir


(55)

38

pernyataan yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Masing-masing pernyataan memiliki 4 alternatif jawaban dan siswa dapat memilih salah satu jawaban yang sesuai. Empat alternatif jawaban tersebut adalah sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).

Metode Kuisioner motivasi belajar siswa terdiri atas 2 kategori yaitu kuisioner motivasi awal dan kuisioner motivasi akhir. Kuisioner motivasi awal diberikan pada awal pertemuan siklus I sebelum dilaksanakan kegiatan pembelajaran. Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran biologi sebelum penerapan pembelajaran menggunakan metode picture and picture. Kuisioner motivasi akhir diberikan di akhir pertemuan siklus II. Kuisioner motivasi akhir ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa setelah menerapkan pembelajaran yang menggunakan metode picture and picture.

2) Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini yang melakukan observasi adalah observer dan bukan praktikan. Observer melakukan pengamatan berdasarkan lembar oservasi yang telah disediakan oleh praktikan dan mengisinya sesuai dengan skala penilaian yang diamati sesuai dengan situasi pembelajaran dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung saat itu. Kriteria penilaian yang akan diamati dalam pembelajaran ini adalah semangat, perhatian, kerjasama, dan interaksi sikap percaya diri, sikap menghargai dalam mengkritik dan menerima


(56)

39

kritikan, mengajukan dan menjawab pertanyaan. Observasi dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran dan difokuskan pada saat kegiatan diskusi dan presntasi. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan dapat dihitung secara kuantitatif kemudian dianalisis secara kualitatif.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpuan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Metode Pengumpulan Data Jenis Data Alat Pengumpulan

Data

Sumber Data Cara Analsis Data  Hasil Belajar 1. Kognitif 2. Afektif  Motivasi Tes Lembar observasi Kuisioner Siswa Siswa Siswa Analisis Kuantitatif-Kualitatif Deskriptif

G. Analisis Data 1. Hasil Belajar

Dalam penelitian ini data peningkatan hasil belajar siswa digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil tes uraian. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa dapat dilihat dari posttest di akhir siklus I dan untuk melihat peningkatannya dari posttest di akhir


(57)

40

siklus II. Cara menghitung nilai posttest siswa setiap individu adalah sebagai berikut:

Hasil posttest setiap siswa dihitung untuk mengetahui ketercapaian KKM siswa. KKM siswa SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta minimal adalah 67. Kriteria skor ketuntasan siswa secara individu dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.2 Kriteria skor ketuntasan individu

Nilai Posttest Keterangan

<67 Tidak Tuntas

≥67 Tuntas

Untuk mengetahui skor rata-rata kelas setiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut:

Ketuntasan klasikal dikatakan telah tercapai apabila nilai siswa memenuhi KKM dengan target pencapaian ideal lebih atau sama dengan 73 % dari jumlah seluruh siswa dalam kelas. Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut:


(58)

41 2. Observasi

Observasi dilakukan untuk melihat bagaimana sikap siswa di kelas ketika metode picture and picture sedang di aplikasikan di kelas. Skor yang didapat dari lembar observasi dianalisis, sehingga didapatkan presentase skor hasil observasi dengan rumus:

Keterangan:

q = presentase skor hasil observasi aktivitas siswa r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh siswa t = skor maksimal

Tabel 3.3 Kriteria Hasil Presentase Observasi Aspek Afektif Siswa Presentase yang diperoleh Keterangan

77,78 – 100 Tinggi 55,55 – 77,77 Sedang 33,33 – 55,54 Rendah

(q) Skor observasi

=

x 100


(59)

42 3. Data Motivasi Belajar

Data motivasi siswa dapat dilihat dari hasil kuisioner. Data yang diperoleh dari kuisioner dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1) Kuisioner yang telah diisi oleh sisiwa dikategorikan dalam pernyataan positif dan pernyataan negatif,

2) Kemudian masing-masing kategori jawaban tersebut diberi skor.

Untuk mengetahui presentase motivasi belajar siswa secara individu, dianalisis menggunakan perhitungan sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kategori Motivasi Siswa

Skor (%) Kategori

20 – 35 Sangat Rendah 36 – 51 Rendah

52 – 67 Sedang

68 – 83 Tinggi

84 – 100 Sangat Tinggi

Untuk mengetahui presentase motivasi siswa digunakan persamaan: Presentase Individu (%) = x 100 %


(60)

43

Setelah data motivasi siswa diperoleh, peneliti dapat menyimpulkan berdasarkan target yang diinginkan. Dalam penelitian ini, peningkatan motivasi belajar siswa pada materi keanekaragaman makhluk hidup dengan metode picture and picture dikatakan berhasil apabila siswa dengan kategori skor tinggi dan sangat tinggi sebesar 73%.

4. Analisis Kualitatif

Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan juga dianalisis secara kualitatif dilakukian dengan diskripsi kata-kata dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode picture and picture.

H. Indikator Keberhasilan Penelitian

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi peningkatan motivasi belajar siswa dan hasil belajar aspek kognitif dan afektif. Indikator keberhasilan di dalam penelitian ini disajikan pada tabel berikut ini:


(61)

44

Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan Penelitian

Variabel Data awal Hasil yang diharapkan Instrument Hasil Belajar Ranah

Kognitif ( Tuntas KKM  67) Skor rata-rata

15 % siswanya tuntas KKM

Nilai rata – rata perolehan 43,50

Presentase nilai siswa yang mencapai KKM ≥

67 sebanyak 73% Siswa mampu mencapai

rata- rata 67

Tes kognitif pada akhir siklus

(post-test 1 dan post-test 2) Hasil Belajar Ranah

Afektif

Belum terukur Hasil belajar aspek afektif siswa mencapai

60 % dengan kategori tinggi dan sangat tinggi

Lembar Observasi

Motivasi Belum terukur Motivasi belajar siswa mencapai 73% kategori tinggi dan sangat tinggi


(62)

45 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Observasi Awal Tindakan

Sebelum penelitian dilaksanakan, dilakukan beberapa persiapan meliputi observasi awal. Observasi awal pada penelitian tindakan kelas dilakukan dengan mengamati kelas VIIB. Observasi dilakukan untuk mengamati kondisi kegiatan pembelajaran dan mengamati permasalahan yang terdapat di dalam kelas. Observasi dilakukan pada jam 7 dan 8 yaitu setelah istirahat kedua (11.30 – 12.50). Berdasarkan hasil observasi, di kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta siswa terlihat tidak memiliki motivasi ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa tidak tepat waktu masuk ke dalam kelas sehingga saat guru masuk kedalam ruangan dari 23 siswa, hanya terdapat 15 siswa dalam kelas yang lainnya masih berada diluar kelas dan beberapa ada yang tidak masuk tanpa keterangan. Selain itu ketika proses pembelajaran berlangsung banyak siswa yang aktif dengan kegiatannya sendiri. Contohnya siswa bermain handphone, siswa tidur dan mengobrol sendiri dan mengganggu teman. Oleh sebab itu, diharapkan dengan adanya penelitian ini motivasi dan hasil belajar siswa semakin meningkat.

B. Deskripsi Penelitian Tiap Siklus

Penelitian tindakan kelas yang telah digunakan dengan menggunakan metode picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan afektif


(63)

46

serta motivasi siswa SMP Taman dewasa Yogyakarta dilakukan sebanyak 2 siklus dan masing-masing siklus 2 kali pertemuan, adapun pelaksanaan dalam siklus I dan II sebagai berikut :

1. Siklus I a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan praktikan mempersiapkan instrumen pembelajaran. Instrument pembelajaran yang disusun adalah Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Instrument penelitian meliputi soal post-test I, lembar observasi (hasil belajar ranah afektif), angket motivasi awal yang digunakan untuk mendapatkan data dari siswa.

.

2. Tindakan

1) Pelaksanaan pertemuan 1

Penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan di kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta pada hari Kamis, tanggal 10 Maret 2016 Jam 7 dan 8, Pukul 11.30 – 12.50 WIB. Uraian kegiatan pelaksanaan dalam Penelitian tindakan kelas sebagai berikut :

 Kegiatan Pra Pembelajaran

Sebelum dilaksanakannya pembelajaran praktikan yang bertindak sebagai guru masuk ke dalam kelas bersama 2 orang observer (teman sejawat), lalu menyapa siswa dan mengakrabkan diri dengan siswa. Setelah itu guru menunggu


(64)

47

siswa yang masih diluar untuk masuk kedalam kelas dikarenakan jam pembelajaran setelah istirahat kedua.

Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan lembar kuisioner awal untuk mengukur motivasi awal siswa dalam pembelajaran biologi. Dari hasil kuisioner awal didapatkan nilai rata-rata 72,59. Hasil tersebut termasuk dalam kategori tinggi.

Gambar 4.1. Siswa mengisi Lembar Kuisioner (Awal) Setelah semua siswa mengumpulkan kertas kuisioner guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menggali pemahaman awal siswa tentang materi Kingdom Monera, Protista dan Fungi.

 Kegiatan pembelajaran

Gambar 4.2 Apersepsi

Guru memberikan 3 gambar pada slide, kemudian siswa membedakan ciri-ciri pada gambar. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan


(65)

48

dicapai. Lalu guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan lembar kerja siswa (LKS), yang diberikan dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan gambar yang sudah ditempel.

Pada pertemuan I siswa dibagi dalam kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Pembentukan kelompok dengan menyebutkan angka 1 sampai 5 sehingga angka yang sama duduk dengan angka yang sama misalnya 1 dan 1, 2 dan 2 seterusnya. Masing-masing kelompok dibagikan 1 Lembar Kerja Siswa dan dalam pengerjaan LKS siswa diberikan waktu 30 menit. Siswa diminta untuk menyebutkan ciri-ciri masing-masing kingdom yaitu Monera, Protista, dan Fungi serta menyebutkan contoh spesies masing-masing kingdom. Setelah itu masing-masing kelompok diminta untuk mencari tempat mengerjakan LKS dan tetap berada di dalam kelas.

Gambar 4.3. Diskusi kelompok

Setelah itu masing-masing kelompok diberikan 2 gambar untuk siswa mengidentifikasi gambar tersebut. Guru menulis di papan 3 kingom (Monera, Protista, Fungi) dan siswa menempel gambar yang sudah diberikan keterangan


(66)

49

setelah itu dijelaskan mengapa masuk dalam kelas tersebut sesuai dengan ciri-ciri yang ada di gambarnya.

Presentasi kelompok dilakukan setelah semua kelompok selesai mengerjakan Lembar Kerja Siswa. Perwakilan dari setiap kelompok mempresentasikan hasil kelompok dan kelompok yang lain membantu jika ada jawaban yang kurang tepat atau ada yang belum dijelaskan. Mempresentasikan hasil dibantu dengan gambar yang ditempel pada papan tulis sesuai dengan LKS.

b. Pelaksanaan pertemuan 2

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 11 Maret 2016 Jam 1,2 dan 3, Pukul 07.00 – 09.00 WIB. Uraian kegiatan pelaksanaan dalam Penelitian tindakan kelas sebagai berikut :

 Kegiatan Pra Pembelajaran

Sebelum memulai pembelajaran praktikan yang bertindak sebagai guru masuk ke dalam kelas bersama 2 orang observer, lalu mempersiapkan bahan ajar yang akan digunakan pada pembelajaran di kelas. Setelah itu guru menunggu siswa agar masuk kedalam kelas. Setelah siswa masuk ke dalam kelas guru mengecek siswa.

 Kegiatan pembelajaran

Lalu tahap pendahuluan guru menunjukkan gambar siswa menyebutkan gambar tersebut masuk dalam kingdom Monera, Protista atau Fungi. Guru


(67)

50

membagi siswa ke dalam kelompok untuk mengerjakan LKS II. Lembar Kerja Siswa II yang diberikan kepada siswa berisikan gambar pada masing-masing kingdom Monera, Protista dan Fungi. Masing-masing kelompok juga mendapatkan 2 gambar dimana siswa diminta untuk menempelkannya di depan kelas sesuai dengan peranan kingdom tersebut.

Pada pertemuan kedua siswa dibagi menjadi 5 kelompok sehingga terdiri dari 4-5 siswa dalam masing-masing kelompok. Pembagian kelompok masih dengan menghitung 1 sampai 5 dan siswa yang bernomor sama menjadi satu kelompok. Setelah pembagian siswa diminta untuk duduk dalam satu kelompok dan diberikan Lembar Kerja Siswa II. Waktu yang diberikan 30 menit untuk menyelesaikan Lembar Kerja Siswa. Siswa dijinkan untuk menggunakan literatur lain dalam mencari jawaban.

Gambar 4.4. Diskusi kelompok

Setelah selesai mengerjakan Lembar Kerja Siswa, masing-masing kelompok diberikan 2 gambar untuk didiskusikan peranan utama pada kingdom tersebut. Setelah itu siswa diminta untuk menempelkannya di papan tulis sesuai dengan peranan utama dan menjelaskan mengapa kingdom tersebut peranan utamanya itu.


(68)

51

Setelah menjawab, Lembar Kerja Siswa dikumpulkan dan perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dibantu dengan gambar yang ditempel pada papan tulis. Kelompok lain membantu jika ada yang kurang atau salah dalam menjelaskan

c. Observasi

Pelaksanaan observasi dibantu oleh 2 observer. Observer bertugas untuk mengamati proses pembelajaran yang berlangsung sesuai point-point yang terdapat dalam lembar observasi. Setiap observer mengamati kelompok yang berbeda. Observasi dilakukan untuk mengamati aspek afektif siswa meliputi antusias siswa dalam menerima pertanyaan guru, aktif dalam diskui kelompok, aktif dalam mencari dan mencatat hal-hal penting, mempresentasikan hasil diskusi dan menanggapi hasil presentasi kelompok lain.

 Test kognitif I

Pada pertemuan II, siswa dibagikan lembar soal test kognitif siklus I. Test kognitif ini terdiri dari 10 butir soal uraian siswa diberi waktu 20 menit untuk menegerjakan soal. Test kognitif digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa setelah dilakukan tindakan.

d. Refleksi

Dari hasil observasi dalam proses pembelajaran siklus I dengan menggunakan metode picture and picture belum baik, karena masih ada beberapa siswa yang bingung dan terus bertanya bagaimana menjelaskannya. Pada saat pengerjaan LKS siswa kurang antusias dalam mengerjakan dan mempresentasikannya masih


(69)

52

ada siswa yang sering mengobrol dan tidak mendengarkan saat siswa lain presentasi.

Pada siklus I persentase pencapaian KKM yang diraih siswa adalah 43,47 % hal ini membuktikan bahwa aspek kognitif masih rendah. Dari data test terdapat 13 siswa yang belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah sebesar 67. Sementara skor rata-rata kelas yang diperoleh hanya sebesar 59,76. Hal tersebut juga belum mencapai indikator keberhasilan yang menjadi target penelitian ini yaitu dengan skor rata-rata sebesar 67, oleh karena itu maka dilanjutkan pada siklus kedua. Dengan perbaikan kelompok belajar dan strategi pembelajaran.

2. Siklus II a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan praktikan mempersiapkan instrumen pembelajaran. Instrument pembelajaran yang telah disusun adalah Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Instrument penelitian meliputi soal posttest I lembar observasi (hasil belajar ranah afektif), angket motivasi (mengukur motivasi akhir siswa) yang digunakan untuk mendapatkan data dari siswa.

A. Pelaksanaan Pertemuan 1

Penelitian yang ke III dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 12 Maret 2016 Jam 4,5 dan 6, Pukul 09.15 – 11.15 WIB. Uraian kegiatan pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut :


(70)

53

 Kegiatan pra pembelajaran

Sebelum memulai pembelajaran guru yang bertindak sebagai guru masuk ke dalam kelas bersama 2 orang observer (teman sejawat), lalu menunggu siswa agar masuk ke dalam kelas dikarenakan pembelajaran dimulai setelah jam istirahat. Setelah masuk semua guru menyapa siswa agar siswa tidak terkesan kaku dan mengakrabkan dengan siswa.

 Kegiatan pembelajaran

Pada siklus II ini guru menunjukkan 2 slide yang berbeda, slide pertama guru membarikan 3 gambar dimana gambar tersebut gambar kingdom Monera, Protista dan Fungi bertujuan mengigatkan 3 kingdom (Monera,Protista dan Fungi) yang sudah dipelajari dalam siklus I. Pada slide kedua guru menunjukkan 2 gambar dimana siswa diminta menjelaskan 2 gambar kingdom plantae siswa dituntut untuk menjawab gambar yang termasuk tumbuhan Agiospermae dan Gymnospermae.

Dalam pembentukan kelompok kali ini guru yang berperan dalam pembentukkannya. Dimana guru melihat dari hasil posttest siklus I sehingga rata pengetahuan dalam satu kelompok. Dalam kelompok terdapat ketua kelompok dimana ketua tersebut yang mendapatkan nilai tertinggi dalam posttest I. Dalam siklus II pelaksanaan kegiatan tidak jauh berbeda dengan siklus I yaitu, selama proses pembelajaran berlangsung masing-masing kelompok mendapatkan Lembar Kerja Siswa III tentang kingdom Plantae. Siswa diminta untuk menyebutkan ciri-ciri tumbuhan tersebut. Masing-masing kelompok diberikan 2 gambar dimana


(71)

54

nanti diminta untuk menempelnya di depan kelas sesuai dengan klasifikasi yang ditulis di papan tulis. Presentasi kelompok bermain dilakukan setelah kelompok menyelesaikan Lembar Kerja Siswa. Presentasi dibantu dengan gambar yang ada di papan sesuai dengan Lembar Kerja Siswa yang dikerjakan.

B. Pelaksanaan Pertemuan 2

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 17 Maret 2016 Jam7dan 8, Pukul 11.30–12.50 WIB. Uraian kegiatan pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut :

 Kegiatan Pra Pembelajaran

Sebelum memulai pembelajaran peneliti yang bertindak sebagai guru masuk ke dalam kelas bersama 2 orang observer (teman sejawat), lalu mempersiapkan bahan ajar yang akan digunakan pada pembelajaran di kelas. Setelah itu guru menunggu siswa masuk ke dalam kelas dikarenakan jam pembelajaran setelah jam istirahat.

 Kegiatan pembelajaran

Setelah siswa masuk ke dalam kelas guru menunggu semua siswa masuk kelas. Lalu tahap pendahuluan guru memberikan gambar sebagai pengantar awal. Gambar tersebut termasuk dalam 2 slide yang berbeda. Siswa diminta untuk menyampaikan pendapat mengenai kedua gambar.


(72)

55

Gambar 4. 5 Gambar untuk kegiatan Apersepsi

Guru membagi kelompok untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa IV. Anggota kelompok sesuai dengan pembagian kelompok pada siklus II pertemuan ke 3. Lembar Kerja Siswa II yang diberikan kepada siswa berisikan gambar kingdom Animalia. Setiap masing-masing kelompok mendapatkan 2 gambar dimana siswa diminta untuk menempelkannya di depan kelas sesuai dengan ciri -ciri utama hewan tersebut.

 Diskusi kelompok

Dalam diskusi kelompok siswa diperkenankan menggunakan literatur lain untuk mencari sumber jawaban untuk Lembar Kerja Siswa. Diskusi kelompok dilakukan di dalam kelas sehingga masih terkontrol oleh guru dan observer. Jika sudah mendapatkan hasilnya siswa diminta untuk menuliskannya di Lembar Kerja Siswa yang akan dikumpulkan. Setelah selesai mengerjakan Lembar Kerja Siswa, masing-masing kelompok diberikan 2 gambar untuk didiskusikan peranan utama


(1)

164


(2)

165


(3)

166


(4)

167


(5)

168


(6)

169


Dokumen yang terkait

Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem di kelas VII A SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 2

Penerapan pembelajaran kooperatif teknik picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMS Negeri 10 Yogyakarta pada materi animalia.

0 2 188

Penerapan pembelajaran kooperatif model JIGSAW pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan untuk meningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 161

Penerapan metode picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa pada materi biologi vertebrata kelas X SMA GAMA Yogyakarta.

0 0 208

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi ekosistem pada siswa kelas VII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.

0 0 170

Penggunaan media audiovisual pada materi sistem gerak pada manusia dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VIIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 183

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi ekosistem pada siswa kelas VII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture

1 4 168

Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Problem Based Instruction Pada Materi Garis Dan Sudut Siswa Kelas VIIB Di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta

0 0 8

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

0 1 8

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, DAN REVIEW SISWA KELAS VIIB SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

0 0 8