77
2. Data Kemampuan Awal dan Hasil Belajar
Kemampuan awal diperoleh dari Tes Kemampuan Awal TKA yang diberikan satu kali di awal pertemuan sebelum melaksanakan
pembelajaran menggunakan alat peraga Luasan. Hasil Tes Kemampuan Awal TKA digunakan untuk melihat kemampuan awal yang dimiliki
siswa. Hasil belajar diperoleh dari Tes Evaluasi TE yang diberikan satu kali pada pertemuan terakhir. Tes Evaluasi TE digunakan untuk
mengukur hasil belajar yang dicapai setelah melaksanakan pembelajaran menggunakan alat peraga Luasan.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan setelah hasil pengamatan keaktifan dan Tes Evaluasi TE sudah dianalisis. Wawancara dilakukan pada beberapa
siswa yang keaktifan dan hasil belajarnya diskonkordan bertentangan, yaitu: siswa yang keaktifannya rendah tetapi hasil belajarnya sedang atau
tinggi, keaktifannya sedang tetapi hasil belajarnya rendah atau tinggi, keaktifannya tinggi tetapi hasil belajarnya rendah atau sedang.
H. Validitas dan Realibilitas
1. Validitas
Validitas suatu tes adalah kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur Masidjo, 1995: 242. Surapranata 2004: 50
validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes
78
telah mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Jadi validitas adalah kemampuan untuk mengukur ketepatan suatu tes yang seharusnya diukur.
Validitas yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah validitas isi dan validitas butir soal. Validitas isi bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana tes yang telah disusun mencapai ranah isi. Validitas isi ini ditempuh dengan mengkonsultasikan instrumen yang
telah dibuat kepada ahlinya atau disebut juga validitas expert judgement. Pada penelitian ini ahli yang dimaksud adalah dosen dan guru
pembimbing penelitian. Kisi-kisi soal yang telah disusun dikonsultasikan pada dosen dan guru pembimbing penelitian untuk mengetahui
validitasnya sebelum diujikan pada siswa. Hasil uji coba tes kemudian dihitung dan dianalisis untuk mengetahui
valid tidaknya item soal menggunakan korelasi product moment dari Pearson dengan rumus:
2
34
= 5 ∑ 78 − ∑ 7 ∑ 8
9:5 ∑ 7 − ∑ 7 ;:5 ∑ 8 − ∑ 8 ; Keterangan:
2
34
= koefisien validitas 7 = hasil pengukuran suatu tes yang ditentukan validitasnya
8 = kriteria yang dipakai Suatu soal dikatakan valid atau baik jika nilai koefisien validitasnya
lebih dari atau sama dengan ≥ 0,3. Sebaliknya soal dikatakan tidak
valid atau buruk jika nilai koefisien validitasnya kurang dari 0,3.
79
2. Reabilitas
Reliabititas pada hakikatnya menguji keajegan pertanyaan tes apabila diberikan berulang kali pada objek yang sama. Untuk menghitung taraf
reliabilitas suatu tes dipakai rumus koefisien Alpha sebagai berikut: 2 =∝= -
− 1. 1 − ∑ ?
? Keterangan:
2 = koefisien reliabilitas suatu tes = jumlah soal
∑ ? = jumlah kuadrat S dari masing-masing soal ? = kuadrat S total keseluruhan
Dengan nilai koefisien realibilitas 2 sebagai berikut:
0,800-1,000 = Sangat tinggi sekali
0,600-0,799 = Tinggi
0,400-0,599 = Cukup
0,200-0,399 = Rendah
0,200 = Sangat rendah
I. Teknik Analisis Data
Analisis terhadap data yang diperoleh dapat dilakukan apabila paling sedikit 80 siswa mengikuti proses pembelajaran.
80
1. Analisis Data Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Analisis keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut:
ABA2C D = DE2 BA2C D F G HIJA2ECAℎ
DE2 BA2C D ADACL2Lℎ × 100
Dimana skor 1 apabila tanda cek √ diberikan pada kolom ‘ya’ dan
skor 0 apabila tanda cek √ diberikan pada kolom ‘tidak’. Penggunaan
alat peraga Luasan pada pembelajaran matematika dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila keterlaksanaan lebih dari sama dengan
≥ 80.
2. Analisis Ketercapaian Penggunaan Alat Peraga Luasan
Analisis ketercapaian penggunaan alat peraga Luasan adalah sebagai berikut:
ABA2 J I = DE2 BA2 J I F G HIJA2ECAℎ
DE2 BA2 J I ADACL2Lℎ × 100 Dimana skor 1 apabila tanda cek
√ diberikan pada kolom ‘ya’ dan skor 0 apabila tanda cek
√ diberikan pada kolom ‘tidak’. Penggunaan alat peraga Luasan dapat dikatakan baik apabila ketercapaian lebih dari
sama dengan ≥ 80.
81
3. Analisis Data Keaktifan Siswa dan Tes Evaluasi TE
Peneliti menggunakan skala Likert 3 Sugiyono, 2010 untuk menganalisis data keaktifan siswa dan Tes Evaluasi TE. Analisis dibagi
menjadi tiga kriteria yaitu tinggi T, sedang S, dan rendah R. Rumus skala Likert 3:
N = O − P
3 Dimana,
A adalah skor nilai minimum yang diperoleh B adalah skor nilai maksimum yang diperoleh
Untuk menentukan kriteria yaitu: Rendah
R P ≤ 7 ≤ N
Sedang S
P + N 7 ≤ P + 2N Tinggi
T P + 2N 7 ≤ P + 3N
Maka diperoleh kriteria sebagai berikut:
Kriteria Keaktifan
Tabel 3.9 Kriteria Keaktifan Siswa Kelas VII B Kriteria
Interval nilai
Rendah R 19 ≤ S ≤ 38
Sedang S 38 S ≤ 57
Tinggi T 57 S ≤ 76
82
Kriterian Hasil Belajar
Tabel 3.10 Kriteria Hasil Belajar Kelas VII B Kriteria
Interval nilai
Rendah R 50,91 ≤ S ≤ 65,46
Sedang S 65,46 S ≤ 80,01
Tinggi T 80,01 S ≤ 94,56
Catatan:
Kriteria pada tabel 3.9 dan tabel 3.10 hanya berlaku untuk siswa-siswi
kelas VII B semester gasal SMP Joannes Bosco tahun ajaran 2013 2014 pada pokok bahasan Pecahan.
4. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan tujuan mengetahui lebih dalam pendapat siswa tentang penggunaan alat peraga Luasan, keaktifan siswa
selama proses pembelajaran, kemampuan mengerjakan Tes Evaluasi TE dan faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Analisis
wawancara dilakukan dengan menyimpulkan jawaban siswa saat wawancara.
83
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN