65
dan X3 mesin naik sebesar 1 maka Y gula pasir naik sebesar 0,855 ceteris paribus.
Untuk menjawab rumusan masalah ketiga dapat dilihat dari persamaan fungsi Cobb Douglas dengan cara menjumlahkan besarnya setiap
koefisien pangkat pada masing – masing variabel independen. b = 0,699, c = -0,744, d = 0,855 , sehingga diperoleh hasil sebesar 0,811. Dengan melihat
hasil ini dapat disimpulkan bahwa pabrik gula Madukismo berada dalam kondisi skala output menurun decreasing return to scale, karena b+c+d 1.
Ini berarti bahwa penambahan faktor produksi akan menghasilkan tambahan output produksi yang proporsinya lebih kecil. Jika terjadi peningkatan input
X1 jumlah tebu, X2 jam tenaga kerja, X3 jam mesin secara proporsional sebesar 1 maka akan menyebabkan peningkatan terhadap Y jumlah gula
pasir sebesar 0,811 ceteris paribus.
66
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab terdahulu, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel X1 tebu dan X3 mesin berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel Y gula pasir sedangkan variabel X2 tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y gula pasir di dalam
pabrik gula Madukismo periode 2008 – 2012. Tebu dan mesin merupakan variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap proses
produksi. Sehingga tanpa adanya bahan baku dan mesin, proses produksi tidak dapat berjalan. Tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
hasil produksi karena didalam pabrik sebagian besar tenaga kerja bertugas sebagai kuli angkut dan sebagian lainnya bertugas sebagai pengawas dan
operator mesin. 2.
Besarnya elastisitas X1 tebu terhadap gula pasir sebesar 0,699, menunjukkan jumlah tebu bersifat inelastis karena
Ε 1, jika X1 tebu naik sebesar 1 maka Y gula pasir akan naik sebesar 0,699 ceteris
paribus. Besarnya Elastisitas X3 mesin terhadap gula pasir sebesar 0,855. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mesin bersifat inelastis, karena
Ε 1, jika X3 mesin naik sebesar 1 maka Y gula pasir naik sebesar 0,855, ceteris paribus.
67
3. Kondisi pabrik gula Madukismo periode 2008 – 2012 jika dilihat dari
skala hasilnya berada dalam kondisi decreasing return to scale. Hasil analisis menunjukkan bahwa parameter b + c + d = 0,811 lebih kecil dari
1. Ini berarti proporsi penambahan faktor produksi input dalam hal ini X1 tebu, X2 tenaga kerja, X3 mesin secara proporsional sebesar 1
akan mengakibatkan peningkatan Y gula pasir sebesar 0,811, ceteris paribus.
B. Saran
1. Pabrik Gula Madukismo perlu melakukan perbaikan dan pengawasan
terhadap penggunaan input produksi. Dengan melihat pengaruh dari masing – masing variabel independen diharapkan perusahaan dapat
membuat kebijakan untuk menggunakan dan memilih input produksi yang paling efektif dan efisien. Dalam penelitian ini tebu dan mesin merupakan
input produksi yang berpengaruh terhadap hasil dari proses produksi, sehingga penggunaan variabel tebu dan mesin harus sangat diperhatikan.
2. Pabrik gula Madukismo perlu memperhatikan dan mengatur proporsi
penggunaan input agar pengaruh dari semua input produksi dapat berpengaruh positif terhadap hasil produksi. Elastisitas tebu dan elastisitas
mesin memberikan pengaruh yang positif terhadap gula yang dihasilkan. Perusahaan harus menjaga kualitas tebu agar rendemen gula yang
dihasilkan berkualitas sehingga dapat menghasilkan jumlah gula yang maksimal, perusahaan juga harus melakukan pemeliharaan dan perawatan
terhadap mesin – mesin yang digunakan dalam proses produksi sehingga