Fungsi Produksi Cobb-Douglas Landasan Teori

18 Menurut Soekartawi 1990:138, elastisitas output E Q menunjukkan persentase perubahan output sebagai akibat dari persentase perubahan input. Secara sederhana dapat ditulis sebagai berikut : perubahan output E Q = perubahan input Menurut Arsyad 2008 : 242, elastisitas output eQ adalah persentase perubahan output yang disebabkan oleh perubahan semua input sebesar satu persen. Jika X merupakan semua input yang digunakan, maka : Persentase perubahan output Q e Q = Persentase perubahan semua input X Menurut Nicholson 1994 : 161, sifat – sifat dari elastisitas input produksi adalah sebagai berikut : 1. Jika ε 1, maka sifatnya inelastis 2. Jika ε 1, maka sifatnya elastis Jika input naik sebesar 1 maka jumlah output akan naik sebesar elastisitas tersebut, ceteris paribus. 19

5. Skala Hasil Return to Scale

Fungsi produksi menggambarkan proses produktif yang nyata dan dapat diukur. Didalam fungsi produksi kita ingin mengetahui seberapa besar output yang dihasilkan apabila jumlah input ditambah dengan proporsi yang sama, hal tersebut dapat dilihat dari kondisi return to scale yang dihasilkan. Return to scale adalah proporsi perubahan seluruh total input terhadap total output. Return to scale memiliki tiga kemungkinan keadaan Arsyad, 2008: 1. Hasil Skala Meningkat Increasing Return To Scale α + β 1. Ini artinya proporsi penambahan faktor produksi akan menghasilkan tambahan produksi yang proporsinya lebih besar. 2. Hasil Skala Konstan Constant Return To Scale α + β = 1. Ini artinya proporsi penambahan faktor produksi akan menghasilkan tambahan produksi yang proporsinya sama besar. 3. Hasil Skala Menurun Decreasing Return To Scale α + β 1. Ini artinya proporsi penambahan faktor produksi akan menghasilkan tambahan produksi yang proporsinya lebih kecil. Menurut Nicholson 1994 :190, skala hasil return to scale digunakan untuk melihat bagaimana output bereaksi terhadap penambahan seluruh input secara bersama. Sebuah fungsi produksi menunjukkan skala dengan hasil konstan constant return to scale jika penggandaan seluruh input menghasilkan penggandaan output yang tepat sama secara presentase. 20 Jika penggandaan seluruh input menghasilkan penggandaan output lebih kecil, maka fungsi produksi itu dikatakan menunjukkan skala dengan hasil menurun decreasing return to scale. Sebaliknya, apabila penggandaan seluruh input menghasilkan penggandaan output lebih besar, maka fungsi produksi menunjukkan skala dengan hasil meningkat increasing return to scale.

B. Review Penelitian Terdahulu yang Relevan

1. Syamsul Amar 1997 Syamsul Amar pada tahun 1997 melakukan penelitian berjudul “ANALISIS FUNGSI PRODUKSI COBB-DOUGLAS PADA KEGIATAN INDUSTRI KECIL DI SUMATERA BARAT”. Penelitian yang dilakukan pada kegiatan industri kecil di Sumatera Barat ini bertujuan untuk melihat kondisi return to scale yang terjadi pada kegiatan industri kecil menggunakan analisis regresi berganda. Penelitian ini berdasarkan pada data empiris, dua faktor input yaitu tenaga kerja dan modal. Dari hasil penelitian tersebut elastisitas tenaga kerja sebesar 0,792 dan elatisitas modal sebesar 1,731 membuat kegiatan industri kecil di Sumatera Barat berada pada kondisi increasing return to scale. 2. Yuliastuti Ramadhani 2011 Yuliastuti Ramadhani pada tahun 2011 mengadakan penelitian berjudul “ANALISIS EFISIENSI, SKALA DAN ELASTISITAS PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN COBB DOUGLAS DAN REGRESI BERGANDA”. Penelitian yang dilakukan di PT. Taman Batu Alam 21 tersebut bertujuan untuk mengukur produktivitas perusahaan dengan melakukan perbaikan produksi. Penelitian yang dilakukan tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa performansi proses produksi tahun 2007 sebesar 1,031 increasing return to scale lebih baik dari pada proses produksi tahun 2008 sebesar 0,793decreasing return to scale.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual merupakan kerangka dasar pemikiran dari suatu penelitian dimana dalam kerangka konseptual akan ditunjukkan hubungan atau pengaruh antara variabel – variabel yang terdapat di dalam penelitian. Dengan kata lain kerangka konseptual harus menjelaskan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Berdasarkan pada konsep di atas maka dapat disusun kerangka konseptual sebagai berikut : INPUT OUTPUT Keterangan : berpengaruh simultan berpengaruh parsial Faktor produksi yang terdiri atas tebu, tenaga kerja dan mesin secara bersama – sama simultan berpengaruh terhadap gula pasir. Sedangkan Tebu X1 Gula Pasir Y Tenaga kerja X2 Mesin X3