Hubungan antara motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan: studi kasus pada karyawan pabrik gula Madukismo `PT Madubaru` Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

(1)

x

 

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA KARYAWAN

DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN DENGAN

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

Studi Kasus Pada Karyawan Pabrik Gula Madukismo ”PT Madubaru”

Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

Lusia Rini Natalia – 051334086

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara motivasi kerja

karyawan dan produktivitas kerja karyawan; (2) hubungan antara disiplin kerja

karyawan dengan produktivitas kerja karyawan; (3) hubungan antara motivasi kerja

karyawan dan disiplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan.

Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di Pabrik Gula Madukismo ”PT

Madubaru” Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta pada bulan Juli 2010. Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan

kuesioner. Populasi penelitian ini adalah karyawan bagian instalansi dan pabrikasi

dengan sampel sebanyak 30 orang. Teknik analisa data menggunakan analisis

korelasi

Product Moment

dan analisis linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan yang signifikan

antara motivasi kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan (r

hitung

= 0,069

dengan nilai probabilitas

ρ

= 0,718 (2) tidak ada hubungan yang signifikan antara

disiplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan (r

hitung

= 0,015 dengan

nilai probabilitas

ρ

= 0,939) (3) tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi

kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan (r

hitung

= 0,081 dengan nilai probabilitas

ρ

= 0,916).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

xi

 

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN WORKING MOTIVATION,

WORKING DICIPLINE OF EMPLOYEES AND WORKING

PRODUCTIVITY OF EMPLOYEES

A Case Study of the Employees in a Sugar Factory “PT Madubaru”

Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

Lusia Rini Natalia – 051334086

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2010

The aims of this research are to know about: (1) the relationship between

working of employees and working productivity of the employees; (2) the

relationship between working discipline of the employees and working productivity

of the employees; (3) the relationship between working motivation and working

discipline of the employees and working productivity of the employees.

This research was done in a Sugar Factory Madukismo “PT Madubaru”,

Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta Juli 2010. The techniques in collecting

data are interview, observation documentation and questionnaire. The population of

this research are 30 people of employees instalansi and pabrikasi. The technique of

analysing the data were correlation analysing “product moment” and double linier

regression analysis.

The result of this research shows that: (1) there is’nt significant relationship

between the employee’s motivation and the employee’s productivity (r

hitung

= 0,069

probability value

ρ

= 0,718) (2) there is’nt significannt relationship between the

employee’s dicipline and the employee’s productivity (r

hitung

= 0,015 probability

value

ρ

= 0,939) (3)there is’nt significant relationship between the motivation,

dicipline and the productivity of the employee’s (r

hitung

= 0,081 probability value

ρ

=

0,916) .

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA KARYAWAN

DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN DENGAN

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

Studi Kasus Pada Karyawan Pabrik Gula Madukismo ”PT Madubaru” Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh : Lusia Rini Natalia

NIM : 051334086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

i

 

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA KARYAWAN

DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN DENGAN

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

Studi Kasus Pada Karyawan Pabrik Gula Madukismo ”PT Madubaru” Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Lusia Rini Natalia

NIM : 051334086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

ii

 

  

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

iii

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(7)

iv

 

MOTTO

Yesus aku selalu mencariMu………

Yesus aku selalu mengharapkanMu……..

Yesus kupersembahkan

Segala hidupku hanya padaMu

…..

Tuhan Menjadikan Segala Sesuatu Indah

Pada Waktunya….

Orang-orang yang menabur dengan bercucuran

air mata akan menuai dengan bercucuran air

mata….

Kesulitan adalah terjangan dan

tantangan untuk mencapai kesuksesan….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(8)

v

 

BAPA KAMI

 

Bapa Kami Yang Ada Disurga

Dimuliakanlah NamaMu

Datanglah KerajaanMu

Jadilah KehendakMu

Diatas Bumi Seperti di Dalam Surga

Berikanlah Kami Rejeki Pada Hari ini

Dan Ampunilah Kesalahan Kami

Seperti Kamipun Mengampuni

Yang Bersalah Kepada Kami

Janganlah Masukkan Kami Dalam

Percobaan

Tetapi Bebaskan Kami Dari Yang

Jahat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(9)

vi

 

SALAM MARIA

Salam Maria Penuh Rahmat

Tuhan Sertamu

Terpujilah Engkau Diantara Wanita

Dan Terpujilah Buah Tubuhmu Yesus

Santa Maria Bunda Allah

Doakanlah Kami Yang Berdosa Ini

Sekarang Dan Waktu Kami Mati

Amin…

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(10)

vii

 

P E R S E M B A H A N

Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka

yang selalu senantiasa ada dihati, yang telah memberikan doa, semangat

dan dorongan serta bantuan dalam bernagai bentuk sehingga karya

skripsi ini memberikan kebanggaan bagi diriku dan bagi mereka semua

yaitu :

Tuhan Yesus Kristus Serta Bunda Maria

Orangtuaku Antiochus Marga Endro.W. dan Angelia Yatilah

tercinta yang dengan tulus, sabar dan doanya, aku bisa

menyelesaikan skripsiku ini…

Kakakku Yosafat Wawan. H. terimakasih mas atas dukungan

dan doanya…

Simbah Putri MF.Sugiyarti (Alm) terimakasih buat doanya sim...

Almameterku Universitas Sanata Dharma

 

       

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(11)

viii

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(12)

ix

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(13)

x

 

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA KARYAWAN

DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN DENGAN

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

Studi Kasus Pada Karyawan Pabrik Gula Madukismo ”PT Madubaru”

Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

Lusia Rini Natalia – 051334086

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara motivasi kerja

karyawan dan produktivitas kerja karyawan; (2) hubungan antara disiplin kerja

karyawan dengan produktivitas kerja karyawan; (3) hubungan antara motivasi kerja

karyawan dan disiplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan.

Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di Pabrik Gula Madukismo ”PT

Madubaru” Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta pada bulan Juli 2010. Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan

kuesioner. Populasi penelitian ini adalah karyawan bagian instalansi dan pabrikasi

dengan sampel sebanyak 30 orang. Teknik analisa data menggunakan analisis

korelasi

Product Moment

dan analisis linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan yang signifikan

antara motivasi kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan (r

hitung

= 0,069

dengan nilai probabilitas

ρ

= 0,718 (2) tidak ada hubungan yang signifikan antara

disiplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan (r

hitung

= 0,015 dengan

nilai probabilitas

ρ

= 0,939) (3) tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi

kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan (r

hitung

= 0,081 dengan nilai probabilitas

ρ

= 0,916).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(14)

xi

 

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN WORKING MOTIVATION,

WORKING DICIPLINE OF EMPLOYEES AND WORKING

PRODUCTIVITY OF EMPLOYEES

A Case Study of the Employees in a Sugar Factory “PT Madubaru”

Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

Lusia Rini Natalia – 051334086

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2010

The aims of this research are to know about: (1) the relationship between

working of employees and working productivity of the employees; (2) the

relationship between working discipline of the employees and working productivity

of the employees; (3) the relationship between working motivation and working

discipline of the employees and working productivity of the employees.

This research was done in a Sugar Factory Madukismo “PT Madubaru”,

Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta Juli 2010. The techniques in collecting

data are interview, observation documentation and questionnaire. The population of

this research are 30 people of employees instalansi and pabrikasi. The technique of

analysing the data were correlation analysing “product moment” and double linier

regression analysis.

The result of this research shows that: (1) there is’nt significant relationship

between the employee’s motivation and the employee’s productivity (r

hitung

= 0,069

probability value

ρ

= 0,718) (2) there is’nt significannt relationship between the

employee’s dicipline and the employee’s productivity (r

hitung

= 0,015 probability

value

ρ

= 0,939) (3)there is’nt significant relationship between the motivation,

dicipline and the productivity of the employee’s (r

hitung

= 0,081 probability value

ρ

=

0,916) .

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(15)

xii

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria

atas Rahmat dan KaruniaNya yang telah dilimpahkan sehingga dengan kertebatasan

yang ada, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“HUBUNGAN

ANTARA MOTIVASI KERJA KARYAWAN DAN DISIPLIN KERJA

KARYAWAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar sarjana Pendidikan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Banyak pihak yang telah memberi kasih, bantuan, perhatian, dorongan, dan

semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghormatan kepada:

1.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph,D.

2.

Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

3.

Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.

4.

Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd.,SIP, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran

untuk kesempurnaan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(16)

xiii

 

5.

Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd. selaku Dosen Penguji I yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran

untuk kesempurnaan skripsi ini.

6.

Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku Dosen Penguji II yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran

untuk kesempurnaan skripsi ini.

7.

Kepada karyawan PG Madukismo “PT. Madubaru” Bantul, Yogyakarta yang

telah bersedia mengisi kuesioner.

8.

Bapak Antiochus Marga Endro Waluyo dan Ibuku tercinta Angelia Yatilah,

terima kasih atas kasih sayang, perhatian, doa, dorongan moril dan materil kepada

Puterimu dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini.

9.

Kakakku Yosafat Wawan Hendarto, serta Simbah Putri MF. Sugiyarti (Alm)

terima kasih atas kasih sayang, perhatian, doa, dorongannya selama ini dalam

menyelesaikan studi dan skripsi ini.

10. Galuh, Piun, Nopex, Whilda, Maya, Ocha, Rita, Dono, terima kasih atas

perhatian, dorongan dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini.

11. Teman-teman PAK’05 yang tidak bisa saya sebut satu persatu, terima kasih yang

telah membatu dan support dalam kelancaran studi ini dan skripsi ini.

12. Anak kos “Narpache“ cimeenk, intan, agiest, sintul, watick, adhis, uci, eri, dan

Ibu Bapak kos Narpache, terima kasih atas support dan bantuan dalam

menyelesaikan studi dan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(17)

xiv

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(18)

xv

 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... ix

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

KATA PENGANTAR ... xii

DAFTAR ISI ... xv

DAFTAR TABEL ... xx

DAFTAR BAGAN ... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ... 1

B.

Batasan Masalah ... 5

C.

Rumusan Masalah ... 5

D.

Tujuan Penelitian ... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(19)

xvi

 

E.

Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.

Tinjauan Teori ... 8

1.

Produktivitas ... 8

a.

Pengertian Produktivitas dan Produktivitas Tenaga

Kerja ... 8

b.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

Kerja ... 9

c.

Pengukuran Produktivitas Kerja ... 10

2.

Disiplin Kerja ... 12

a.

Pengertian Disiplin Kerja ... 12

b.

Faktor-faktor Penunjang Kedisiplinan ... 13

c.

Pendisiplinan Karyawan ... 20

d.

Penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Disiplin ... 22

3.

Motivasi Kerja ... 24

a.

Pengertian Motivasi Kerja ... 24

b.

Teori Motivasi ... 25

c.

Jenis-jenis Motivasi ... 29

d.

Unsur Penggerak Motivasi ... 31

e.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Karyawan ... 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(20)

xvii

 

B.

Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 33

C.

Kerangka Berfikir ... 34

1.

Hubungan antara Motivasi Kerja Karyawan dan

Produktivitas Kerja Karyawan... 34

2.

Hubungan antara Disiplin Kerja Karyawan

dan Produktivitas Kerja Karyawan ... 34

3.

Hubungan antara Motivasi Kerja Karyawan dan Disiplin

Kerja Karyawan dengan Produktivitas Kerja Karyawan ... 36

D.

Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian ... 38

B.

Tempat dan Waktu Penelitian ... 38

C.

Subjek dan Objek Penelitian ... 38

D.

Populasi ... 39

E.

Teknik Pengambilan Sampel ... 39

F.

Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 40

G.

Teknik Pengumpulan Data ... 42

H.

Pengujian Instrumen Penelitian ... 44

1.

Uji Validitas ... 44

2.

Uji Reliabilitas ... 47

I.

Teknik Analisis Data ... 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(21)

xviii

 

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A.

Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... 54

B.

Lokasi Perusahaan ... 58

C.

Struktur Organisasi Perusahaan ... 59

D.

Fasilitas yang Dimiliki Perusahaan ... 62

E.

Personalia ... 64

F.

Produksi ... 67

G.

Pemasaran ... 71

H.

Permodalan ... 71

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.

Deskripsi Responden ... 72

B.

Deskripsi Variabel ... 72

1.

Motivasi Kerja Karyawan ... 72

2.

Disiplin Kerja Karyawan ... 73

3.

Produktivitas Kerja Karyawan... 74

C.

Pengujian Prasyarat Analisis Data ... 75

1.

Uji Normalitas ... 75

2.

Uji Linieritas ... 76

D.

Pengujian Hipotesis Penelitian ... 76

1.

Pengujian Hipotesis I ... 76

2.

Pengujian Hipotesis II ... 77

3.

Pengujian Hipotesis III ... 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(22)

xix

 

E.

Pembahasan ... 80

1.

Hubungan antara Motivasi Kerja Karyawan dan

Produktivitas Kerja Karyawan... 80

2.

Hubungan antara Disiplin Kerja Karyawan dan

Produktivitas Kerja Karyawan... 81

3.

Hubungan antara Motivasi Kerja Karyawan dan Disiplin Kerja

Karyawan dengan Produktivitas Kerja Karyawan ... 82

BAB IV KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan ... 84

B.

Keterbatasan Penelitian... 85

C.

Saran-saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 88

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(23)

xx

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 60

Gambar 4.2 Tahap Pengolahan Gula ... 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(24)

xxi

 

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Pengukuran Motivasi Kerja... 40

Tabel 3.2 Skala Pengukuran Disiplin Kerja ... 41

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner ... 44

Tabel 3.4 Hasil Pengukuran Validitas Variabel Motivasi Kerja ... 46

Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Validitas Variabel Disiplin Kerja ... 46

Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Reliabilitas ... 47

Tabel 5.1 Deskripsi Variabel Motivasi Kerja ... 73

Tabel 5.2 Deskripsi Variabel Disiplin Kerja ... 73

Tabel 5.3 Deskripsi Variabel Produktivitas Kerja ... 74

Tabel 5.4 Hasil Pengujian Normalitas ... 75

Tabel 5.5 Hasil Pengujian Linieritas ... 76

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Korelasi Motivasi Kerja dan Produktivitas Kerja... 77

Tabel 5.7 Hasil Pengujian Korelasi Disiplin Kerja dan Produktivitas Kerja ... 77

Tabel 5.8 Hasil Pengujian Korelasi Ganda Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja

dengan Produktivitas kerja karyawan ... 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(25)

xxii

 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara dan Kuesioner ... 90

Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 97

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 100

Lampiran 4 Daftar Distribusi Frekuensi ... 102

Lampiran 5 Perhitungan PAP II ... 113

Lampiran 6 Uji Normalitas dan Linieritas ... 117

Lampiran 7 Uji Hipotesis ... 120

Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian ... 122

Lampiran 9 Surat Bukti Penelitian ... 123

Lampiran 10 Tabel R, T, F ... 124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(26)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai faktor yang dominan bagi suatu organisasi sangat menentukan berhasil tidaknya tujuan yang ingin dicapai secara efisien. Faktor manusia juga yang menentukan maju mundurnya kehidupan organisasi. Suatu perusahaan dengan modal, alam, dan teknologi mutakhir sekalipun, tidak berhasil memproduksi barang atau jasa tanpa kehadiran manusia di dalamnya.

Perusahaan atau organisasi harus menyadari bahwa berhasil tidaknya usaha meningkatkan produk baik dari segi kualitas maupun kuantitas sangat tergantung pada unsur sumber daya manusia. Untuk meningkatkan produksi tidak hanya mengandalkan pada mesin serba modern, modal yang cukup dan bahan baku yang banyak tetapi yang utama adalah faktor tenaga kerja dalam hal ini adalah manusia. Unsur sumber daya manusia sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan karena betapapun sempurnanya peralatan yang dimiliki, tanpa adanya manusia yang bermoral baik, disiplin, dinamis dan bersatu maka perusahaan tidak akan bertahan lama. Salah satu prinsip ekonomi yang harus selalu dijunjung tinggi oleh suatu perusahaan yang ingin berkembang dan maju adalah peningkatan produktivitas kerja para karyawan, agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Produktivitas kerja merupakan kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa dengan sumber daya atau faktor-faktor produksi yang dimiliki serta

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(27)

2

merupakan alat ukur untuk mengetahui keberhasilan dalam menjalankan usahanya. Perusahaan yang sudah mampu mencapai tingkat produktivitas tinggi berarti menunjukkan bahwa perusahaan tersebut semakin efektif dan efisien di dalam usahanya yang diwujudkan dengan meningkatnya laba perusahaan dan kesejahteraan karyawan.

Peningkatan semangat motivasi dan produktivitas tenaga kerja selain dapat membawa kemajuan dan keuntungan bagi perusahaan juga dapat memberikan keuntungan kepada tenaga kerja itu sendiri, karena tenaga kerja merupakan bagian integral dari suatu kumpulan faktor-faktor produksi dan memegang peranan utama dalam proses peningkatan produktivitas perusahaan.

Mengingat arti pentingnya produktivitas bagi suatu perusahaan, maka suatu perusahaan berusaha keras untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya. Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi tenaga kerja dapat ditinjau dari dua segi, yaitu faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam individu dan faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar individu. Faktor internal meliputi sifat, sistem nilai, minat, motivasi kerja, disiplin kerja, prestasi kerja, pendidikan, keterampilan, pengalaman kerja, dan kepuasan kerja. Faktor eksternal meliputi gaji, jaminan sosial, lingkungan kerja, gaya kepemimpinan, hubungan industrial, sarana produksi, manajemen, kesempatan kerja, dan teknologi. Oleh karena itu untuk bisa mencapai produktivitas yang tinggi, seorang pimpinan perusahaan harus mengetahui dan memahami faktor-faktor tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(28)

3

Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yaitu dengan menerapkan disiplin kerja. Sehingga karyawan yang memiliki disiplin kerja yang tinggi akan berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil yang maksimal. Sebaliknya jika karyawan yang memiliki disiplin kerja yang rendah justru akan menimbulkan persoalan, baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan yang bersangkutan. Disiplin kerja sangat diperlukan karyawan karena dalam bekerja setiap manusia mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Misalnya ada yang bekerja dikarenakan untuk mencukupi kebutuhan ekonominya, untuk mencari pengalaman kerja dan ada pula yang bekerja karena ingin coba-coba. Oleh karena itu pimpinan (manajer) harus tegas dan dapat mengarahkan serta menerapkan peraturan-peraturan agar para karyawan bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat disiplin karyawan, semakin tinggi produktivitasnya.

Dengan adanya tingkat kedisiplinan dalam rangka peningkatan produktivitas dalam perusahaan, maka perusahaan dapat mengetahui semangat motivasi dari karyawan. Motivasi tiap-tiap karyawan berbeda antara karyawan satu dengan yang lainnya. Pada karyawan yang memiliki motivasi tinggi tampak dalam kesungguhannya dalam bekerja, sehingga produktivitasnya cenderung tinggi, serta memiliki sikap semangat bekerja yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sementara pada karyawan yang memiliki motivasi yang rendah akan cenderung produktivitasnya rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(29)

4

Tinggi atau rendahnya hubungan disiplin kerja dan produktivitas kerja karyawan diduga kuat berbeda bila dilihat dari pengalaman karyawan dalam bekerja dan tingkat penghasilan karyawan. Banyak pendapat menunjukkan pada karyawan yang sudah berpengalaman dalam bekerja tingkat disiplin mereka rendah. Sementara, pada karyawan baru tingkat disiplin tinggi. Di lain pihak, ada banyak fakta juga menunjukkan bahwa pada karyawan yang berpenghasilan tinggi, tingkat disiplin mereka tinggi. Sementara, pada karyawan yang berpenghasilan rendah ada kecenderungan bermalas-malasan. Hal-hal tersebut tentu saja berdampak pada tingkat produktivitas karyawan. Mengingat hal demikian, diduga bahwa pada tingkat pengalaman dan penghasilan yang berbeda, derajat hubungan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja karyawan berbeda pula.

Tinggi atau rendahnya hubungan motivasi kerja dan produktivitas kerja karyawan diduga kuat berbeda pada pengalaman karyawan dalam bekerja dan tingkat penghasilan yang berbeda. Banyak pendapat menunjukkan pada karyawan yang sudah berpengalaman dalam bekerja tingkat motivasi mereka rendah. Sementara, pada karyawan baru tingkat motivasi tinggi. Di pihak lain, ada banyak fakta juga menunjukkan bahwa pada karyawan yang berpenghasilan tinggi, tingkat motivasi mereka tinggi. Sementara, pada karyawan yang berpenghasilan rendah ada kecenderungan motivasinya rendah. Hal-hal tersebut tentu saja berdampak pada tingkat produktivitas karyawan. Mengingat hal demikian, diduga bahwa pada tingkat pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(30)

5

dan penghasilan yang berbeda, derajat hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan berbeda pula.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Motivasi Kerja Karyawan dan Disiplin Kerja Karyawan, dengan Produktivitas Kerja Karyawan”.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan. Karena ada banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, maka penelitian ini memfokuskan perhatian pada motivasi kerja dan disiplin kerja karyawan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan antara motivasi kerja karyawan dan produktivitas kerja karyawan ?

2. Apakah ada hubungan antara disiplin kerja karyawan dan produktivitas kerja karyawan?

3. Apakah ada hubungan antara motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(31)

6

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi kerja dan produktivitas kerja karyawan.

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara disiplin kerja dan produktivitas kerja karyawan.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan.

E. Manfaat Penelitian

1. Perusahaan

Dengan penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan informasi tentang keadaan karyawan perusahaan yang bersangkutan dan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan perusahaan terhadap karyawannya sebagai usaha meningkatkan produktivitas kerja sehubungan dengan motivasi kerja dan disiplin kerja karyawan di masa yang akan datang.

2. Pengembangan Dunia Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(32)

7

3. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan tambahan pengetahuan dan informasi dalam mempelajari masalah yang berhubungan dengan motivasi kerja, disiplin kerja, dan produktivitas kerja. Serta dapat dijadikan sebagai pelatihan dalam menerapkan teori dan praktik sesungguhnya dalam perusahaan dan menambah wawasan pengalaman dan pengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(33)

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori

1. Produktivitas

a. Pengertian Produktivitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Produktivitas mempunyai peranan penting dalam pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi. Produktivitas sering diartikan sebagai ukuran seberapa jauh sumber daya yang ada diikutsertakan dan dipadukan dalam organisasi untuk mencapai hasil tertentu. Suatu organisasi atau perusahaan yang ingin meningkatkan daya tahannya sampai meningkatkan kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang, maka harus sungguh-sungguh memperhatikan faktor produktivitas (Siagian, Sondang P, 1995:14-15). Dalam hal ini, produktivitas adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Produktivitas dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (Ravianto, 1986:281).

Produktivitas kerja menurut John Suprianto (1986:19) adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keikutsertaan tenaga kerja per satuan waktu.

Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan yang dimiliki

sumber-8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(34)

9

sumber ekonomi perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan dalam suatu perusahaan. Produktivitas kerja melibatkan peran aktif tenaga kerja untuk menghasilkan hasil maksimal dengan melihat kualitas dan kuantitas pekerjaan. Selain itu produktivitas kerja menuntut peningkatan hasil yang diperoleh para karyawan.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Tinggi rendahnya produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor (Ravianto, 1986:282) yaitu: pendidikan, ketrampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, motivasi kerja, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, hubungan industrial, teknologi, sarana produksi, manajemen dan kesempatan berprestasi. Sedang John Suprihanto (1992:115) berpendapat bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produktivitas kerja antara lain: pendidikan dan latihan, ketrampilan, gizi atau nutrisi dan kesehatan, bakat atau bawaan, motivasi, kemauan, kesempatan kerja, kesempatan manajemen dan kebijaksanaan pemerintah.

Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat dibagi ke dalam dua bentuk, yaitu faktor intern pekerja dan faktor ekstern pekerja. Faktor intern pekerja adalah faktor yang timbul dari dalam diri pekerja sendiri, antara lain motivasi, kedisiplinan dalam bekerja, kepuasan kerja, karakter pribadi, latar belakang pendidikan, ketrampilan, kesehatan, bakat dan minat, serta kesempatan berprestasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(35)

10

Sedangkan faktor-faktor ekstern timbul karena pengaruh lingkungan pekerjaan dan perusahaan serta dari luar perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, hubungan sosial, sarana dan prasarana, peraturan birokrasi, gaya kepemimpinan serta manajemen.

Berdasarkan beberapa faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa produktivitas tenaga kerja bisa terwujud apabila ada peran dari pihak perusahaan, dalam hal ini pimpinannya dengan karyawan sebagai pelaksana. Jika kedua pihak tersebut bekerja sama, maka produktivitas karyawan dapat terwujud dengan baik.

c. Pengukuran Produktivitas Kerja.

Pengukuran merupakan suatu hal yang sangat penting dari kebijaksanaan produktivitas. Pengukuran produktivitas merupakan alat manajemen untuk membantu mengevaluasi kinerja karyawan untuk menentukan kebijaksanaan dan pengambilan keputusan. Produktivitas kerja karyawan yang tinggi menunjukkan keberhasilan usaha mencapai tujuan. Sedangkan produktivitas kerja yang rendah mencerminkan kegagalan dan terjadi pemborosan, maka diperlukan pengukuran produktivitas kerja.

Dalam mengukur produktivitas kerja perlu ditentukan kriteria pengukuran. Kriteria tersebut umumnya menghitung hasil kerja setiap orang dalam suatu waktu tertentu. Namun pengukuran produktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(36)

11

akan lebih mudah dilakukan apabila diketahui jenis bidang pekerjaannya.

Rumus produktivitas secara umum adalah (Ravianto, 1986:124):

Produktivitas =

input output

Dalam konteks kerja, rumus produktivitas kerja adalah sebagai berikut (Ravianto, 1985:25) :

Produktivitas =

sebenarnya kerja

jam Jumlah

sebenarnya yang

produksi hasil

Jumlah

Jumlah jam kerja sebenarnya ialah hasil produksi yang tidak cacat/terbuang, dan dinyatakan dalam satuan jumlah seperti kilogram, pak, liter, unit, dll. Pada perusahaan yang membuat hanya satu macam produk, maka perhitungannya menjadi sederhana. Sementara itu, pada perusahaan yang punya bermacam-macam produk, maka hasil kerja ini perlu dikonversikan menjadi satuan yang bersifat umum. Untuk mengkonversikan hasil kerja, perusahaan perlu menentukan faktor konversi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(37)

12

2. Disiplin Kerja

Dalam uraian ini, penulis akan menguraikan pengertian kerja dan faktor-faktor penunjang disiplin kerja.

a. Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam organisasi. Semua organisasi dalam melaksanakan aktivitasnya menuntut kedisiplinan para anggotanya.

Menurut Henri Simamora (1995:565), disiplin kerja adalah bentuk pengesahan dari karyawan, dan pelaksanaan yang teratur yang menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja dalam suatu organisasi.

Menurut Nitisemito (1992:199), kedisiplinan diartikan sebagai suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik yang tertulis maupun lisan.

Menurut Siswanto (1987:188), disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, dan taat terhadap peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksi apabila melanggar tugas dan wewenang yang telah diberikan.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah ketaatan dan kepatuhan seseorang atau sekelompok orang terhadap peraturan yang berlaku di perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis serta mampu menerima sanksi apabila melanggarnya. Disiplin kerja tidak hanya berkaitan dengan tata tertib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(38)

13

saja, tetapi erat hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan secara langsung dari mulai pedoman atau patokan dalam bekerja sampai pencapaian hasil.

b. Faktor-Faktor Penunjang Kedisiplinan

Menegakkan kedisiplinan terhadap karyawan-karyawan dalam suatu perusahaan memang sulit diwujudkan. Untuk mengefektifkan peraturan yang dikeluarkan dalam rangka membina dan menegakkan kedisiplinan, perusahaan harus memahami betul faktor-faktor yang dapat menunjang kedisiplinan.

Pada dasarnya banyak faktor yang menunjang kedisiplinan karyawan dalam suatu organisasi. Setidaknya ada delapan faktor yang dapat menunjang tingkat kedisiplinan (Henri Simamora, 1995:566-570):

1) Tujuan dan Kemampuan

Tujuan dan kemampuan mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan, karena tujuan yang dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan yang bersangkutan, agar ia bekerja dengan sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakan pekerjaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(39)

14

2) Teladan Pimpinan

Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan disiplin karyawan, karena pimpinan dijadikan teladan atau panutan oleh para bawahannya. Para pimpinan harus dapat memberikan contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatannya. Maka diyakini bahwa jika seorang pemimpin dapat berbuat seperti diatas, para bawahannya pun akan ikut baik, tetapi jika teladan pimpinan kurang baik (kurang disiplin), maka para bawahan pun akan ikut bekerja dengan seenaknya sendiri. Pimpinan harus menyadari bahwa perilakunya akan dicontoh dan diteladani bawahannya.

3) Kompensasi

Kompensasi sangatlah penting karena merupakan dorongan utama seseorang untuk bekerja, dan juga karena kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan mempunyai kadar pengaruh yang tinggi terhadap disiplin kerja pada diri karyawan.

Setiap perusahaan atau organisasi manapun sebaiknya dapat menetapkan kompensasi yang seimbang dengan beban kerja yang diberikan karyawan, sehingga bukan saja menjamin terwujudnya tujuan pembinaan karyawan tetapi juga dapat menciptakan karyawan yang berdaya guna dan berhasil guna untuk kedepannya, selain itu juga untuk meningkatkan omset output produksi agar semakin berpengaruh didalam perusahaan atau organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(40)

15

Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawannya yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap. Kompensasi bukanlah upah meskipun upah merupakan bagian dari kompensasi. Kompensasi selain berbentuk uang dapat pula dapat berupa fasilitas perumahan, tunjangan keluarga, fasilitas kendaraan, asuransi kesehatan, dan lain-lain.

4) Keadilan

Pimpinan perusahaan harus dapat bersikap adil, karena keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan dalam perusahaan. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa maupun pemberian hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik. Dengan keadilan yang baik akan menciptakan kedisiplinan yang baik pula, jadi keadilan harus diterapkan dengan baik pada setiap perusahaan supaya kedisiplinan karyawan perusahaan baik pula.

5) Waskat (Pengawasan Melekat)

Waskat adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan adanya waskat berarti pimpinan atau atasan harus bersifat aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya. Dalam hal ini pimpinan atau atasan dituntut dapat mengawasi dan memberikan petunjuk jika ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(41)

16

bawahannya yang mengalami kesulitan atau masalah dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Pengawasan melekat ini efektif merangsang kedisiplinan dan moral kerja karyawan, Karena karywan merasa perhatian, bimbingan, petunjuk, arahan dan pengawasan langsung dari atasan.

Dilain pihak, dengan adanya waskat, atasan atau pimpinan juga secara langsung dapat mengetahui kemampuan dan kedisiplinan dari setiap individu bawahannya, sehingga dari penilaian setiap bawahan bersifat objektif atau transparan.

Waskat menuntut adanya kebersamaan aktif antara atasan dengan bawahan dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Dengan kebersamaan aktif antara bawahan dan atasan terwujudlah kerjasama yang baik dan harmonis dalam perusahaan yang mendukung terbinanya kedisiplinan karyawan yang baik. 6) Sanksi Hukuman

Sanksi hukuman dalam perusahaan sangatlah tepat untuk dinyatakan, karena baik berat atau ringannya sanksi hukuman dapat langsung mempengaruhi baik buruknya kedisiplinan karyawan. Namun sanksi hukuman tersebut alangkah baiknya berupa hukuman yang sifatnya mendidik karyawan untuk mengubah perilakunya. Sanksi hukuman hendaknya wajar dan menjadi alat motivasi untuk memelihara kedsiplinan dalam perusahaan. Sanksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(42)

17

hukuman juga seharusnya tidak terlalu ringan atau terkalu berat supaya hukuman itu tetap mendidik.

7) Ketegasan

Atasan harus bersifat tegas karena ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang tidak disiplin sesuai dengan sanksi yang telah ditetapkan. Jika pimpinan berani bertindak tegas maka pimpinan itu akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahannya. Dengan demikian pimpinan atau atasan akan memelihara kedisiplinan karyawan perusahaan.

Tetapi jika sebaliknya, apabila seorang pemimpin kurang tegas atau tidak berani menghukum karyawan yang tidak disiplin, sulit baginya untuk memelihara kedisiplinan bawahannya, bahkan sikap tidak disiplin karyawan akan semakin banyak karena para karyawan beranggapan bahwa peraturan dan sanksi hukuman tidak berlaku lagi atau hanya bersifat formalitas.

8) Hubungan kemanusiaan

Di dalam suatu perusahaan hubungan kemanusiaan juga sangatlah penting dalam menunjang keberhasilan suatu perusahaan. Pimpinan harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi serta mengikat, vertikal ataupun horisontal diantara semua karyawannya agar terwujud lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(43)

18

dan suasana kerja yang nyaman. Hal seperti ini akan membangkitkan motivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan.

Sedangkan Alex S. Nitisemito (1992:200) menjelaskan tentang 6 (enam) hal menunjang kedisiplinan.

1) Kesejahteraan

Dari tingkat kesejahteraan yang cukup, manusia dapat hidup layak. Dengan kelayakan hidup ini para karyawan akan lebih tenang dalam menghadapi tugas-tugasnya, dan dengan ketenangannya yang berbekal kesejahteraan tersebut diharapkan para karyawan akan lebih berdisiplin.

2) Ancaman

Untuk penegakkan kedisiplinan perlu adanya ketegasan bagi mereka yang indisipliner. Di sini berarti ancaman tidak dapat dilakukan sendiri untuk menegakkan kedisiplinan, karena kedisiplinan sebenarnya merupakan kebiasaan, maka ancaman yang diberikan bukanlah suatu hukuman tetapi lebih ditekankan agar mereka melaksanakan kebiasaan atau tugas-tugas dengan lebih baik (dianggap baik).

3) Ketegasan

Suatu ancaman atau sanksi hukuman yang tidak dilaksanakan dengan tegas dan konsekuen justru akan lebih buruk akibatnya. Jika suatu pelanggaran dilakukan tanpa adanya suatu tindakan atau membiarkan pelanggaran itu terjadi berlarut-larut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(44)

19

akan mengakibatkan karyawan menganggap bahwa sanksi yang diberikan hanyalah ancaman kosong belaka atau hanya untuk semata-mata menakuti karyawannya tetapi tanpa adanya tindakan. Kalau dibiarkan terus, mereka akan berani melanggar lagi karena tidak ada tindakan-tindakan yang tegas.

4) Partisipasi

Dengan memasukkan unsur partisipasi dari karyawan maka para karyawan akan merasa bahwa peraturan tentang ancaman hukuman adalah hasil dari persetujuan bersama. Misalnya: suatu perusahaan ingin melaksanakan kedisiplinan yaitu agar setiap karyawan datang tepat pada waktunya, disini pimpinan juga mengemukakan arti pentingnya masuk tepat pada waktunya bagi kemajuan perusahaan tersebut.

Jika perusahaan berhasil memasukkan unsur partisipasi dalam peraturan yang mencantumkan ancaman hukuman, maka kecenderungan mereka akan lebih konsekuen dalam melaksanakannya. Di samping itu juga perusahaan tidak bertindak secara dictator atau sewenang-wenang dalam membuat peraturan. 5) Tujuan dan Kemampuan

Dalam perusahaan untuk memajukan kedisiplinan bukan hanya sekedar untuk aturan penegakkan kedisiplinan saja tetapi juga dapat sebagai penunjang untuk tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Kedisiplinan yang ditumbuhkan atau ditegakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(45)

20

haruslah sesuai dengan kemampuan dari para karyawan. Jadi di sini perusahaan harus meneliti terlebih dahulu peraturan yang akan dikeluarkan, mungkinkah peraturan yang akan dikeluarkan ini sesuai dengan kemampuan karyawan atau tidak.

6) Teladan Pemimpin

Teladan pemimpin mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menegakkan kedisiplinan, sebab pimpinan merupakan panutan dan sorotan dari bawahannya. Dengan contoh penegakkan kedisiplinan diatas, bila suatu perusahaan ingin menegakkan kedisiplianan agar para karyawan datang tepat pada waktunya, maka hendaknya diusahakan agar pimpinan juga datang tepat pada waktunya, terutama pimpinan yang langsung berhubungan dengan para karyawan. Dengan teladan yang demikian maka dapat diharapkan para karyawannya akan dapat lebih berdisiplin, bukan sekedar takut akan hukuman, akan tetapi terlebih karena segan kepada pimpinannya yang datang selalu tepat pada waktunya.

c. Pendisiplinan Karyawan

Dengan adanya pendisiplinan kerja karyawan diharapkan dapat membentuk perilaku kerja yang baik dan dapat mendukung tercapainya tujuan perusahaan.

Pendisiplinan karyawan merupakan suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan sikap dan perilaku karyawan sehingga karyawan tersebut secara sukarela

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(46)

21

berusaha keras bekerja secara kooperatif dengan para karyawan lain serta meningkatkan prestasi kerjanya.

Menurut Liang Gie (1987:8.28) ciri-ciri perilaku kerja yang baik adalah, sebagai berikut :

1) Kerja keras 2) Kerja cerdas 3) Kegairahan 4) Kerajinan

5) Rasa tanggung jawab 6) Kehati-hatian

7) Semangat kerja sama 8) Hasrat belajar 9) Prakarsa

10)Bekerja sepenuh hati dan sampai tuntas

11)Keterikatan emosional pada pekerjaan. Misalnya dengan menunjukan sikap menikmati kerja, memulai kerja dengan penuh semangat, menyukai kesulitan sebagai tantangan, dan memperoleh kepuasan pribadi hanya bilamana pekerjaan dapat selesai dengan tuntas.

Secara khusus pembinaan disiplin kerja para tenaga kerja mempunyai tujuan sebagai berikut :

1) Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(47)

22

2) Agar para tenaga kerja dapat menepati segala peraturan dan kebijakan ketenaga kerjaan maupun peraturan dan kebijakan perusahaan yang brlaku, baik tertulis ataupun tidak tertulis serta melaksanakan perintah manajemen.

3) Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang dan jasa perusahaan dengan sebaik-baiknya.

4) Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada pihak tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang dibebankannya.

5) Mampu memperoleh tingkat produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

d. Penanganan Kasus-Kasus Pelanggaran Disiplin

Prosedur penanganan kasus atau peringatan yang berhubungan dengan pelanggaran kedisiplinan (Siswanto, 1987:189-192)

1) Peringatan Lisan

Peringatan lisan dilakukan dengan menjelaskan tentang apa yang sudah dilanggar dan apa yang harus dilakukan. Pernyataan seharusnya bersifat khusus dan dikaitkan dengan peraturan peraturan yang telah dilanggar, selain itu pernyataan tersebut menunjukan bukti-bukti yang harus dilakukan bila mungkin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(48)

23

2) Surat Peringatan Tertulis

Suatu peringatan tertulis dikeluarkan jika prestasi atau perilaku tetap tidak baik setelah peringatan lisan. Disini kembali diberikan penegasan mengenai pokok-pokok permasalahan yang dikaitkan dengan peraturan-peraturan yang dicapai dan mengingatkan karyawan tentang peringatan lisan yang telah diberikan. Surat ini berisi tindakan disiplin diambil setelah jika tidak ada perbaikan, juga diberikan batas waktu yang ditetapkan untuk melakukan perbaikan.

3) Surat Peringatan Terakhir

Pada batas waktu yang telah ditentukan dalam peringatan tertulis tetap tidak ada perubahan perbaikan maka surat peringatan terakhir dikeluarkan. Hal ini akan menyatakan akibat yang timbul bila masalahnya berkelanjutan dan memberi peringatan tindakan-tindakan disiplin yang akan diambil, seperti: Pemecatan akan terjadi bila masalahnya tidak teratasi.

Dalam keputusan surat terakhir, jika tidak ada perbaikan tindakan disiplin akan diambil, jika ada perbaikan tidak akan ada tindakan tetapi karyawan diperingatkan bahwa pelanggaran berikutnya akan memungkinkan untuk terkena disiplin atau dengan kata lain, jika peringatan terakhir tidak mampu mencapai patokan-patokan prestasi yang diharapkan taau perilaku, tindakan disiplin akan diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(49)

24

3. Motivasi Kerja

a. Pengertian Motivasi Kerja

J. Ravianto (1985:18) mendefinisikan motivasi sebagai kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberi energi yang mengarah pada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan.

Menurut Sukanto dan Hani Handoko (1982:252), motivasi sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan sesuatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Jadi, motivasi bukan sesuatu yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak.

Sedangkan menurut Ranupandojo dan Husnan (1984:197) mendefinisikan motivasi sebagai proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu kegiatan yang kita inginkan, atau dalam hal ini dorongan kerja yang timbul pada diri seseorang untuk berperilaku dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Motivasi sebagai sesuatu yang dikatakan sangat penting, hal ini dikatakan penting karena peranan pimpinan dalam memberikan motivasi itu sendiri berkaitan langsung dengan bawahan. Tetapi motivasi juga dirasakan sebagai sesuatu yang sulit, sebab motivasi sendiri tidak bisa diamati dan diukur secara pasti. Dan untuk mengukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(50)

25

motivasi berarti harus mengkaji lebih jauh perilaku masing-masing bawahan dengan berbagai teori motivasi yang berbeda satu dengan yang lain.

b. Teori Motivasi.

Setiap pimpinan perlu menanamkan hakikat motivasi yang tepat bagi bawahannya, setiap pimpinan juga perlu memahami teori motivasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi. Berikut ini akan dijelaskan beberapa teori motivasi (Ranupandojo dan Husnan 1984:197-201).

1) Teori Isi (Content Theory)

Teori isi juga dikenal sebagai teori kebutuhan, teori ini menitikberatkan pada arti penting pemahaman faktor yang ada di dalam individu yang menyebabkan mereka bertingkah laku atau berperilaku tertentu.

2) Teori Proses (Process Theory)

Pendekatan teori proses menekankan bagaimana dan dengan tujuan apa setiap individu dimotivasi. Dasar dari teori motivasi ini adalah adanya pemahaman yaitu apa yang dipercaya oleh individu akan mereka peroleh dari tingkah laku mereka. 3) Teori Pengukuhan (Reinforment Theory)

Teori pengukuhan ini tidak menggunakan konsep atau suatu praktik motivasi. Tetapi teori ini menjelaskan bagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(51)

26

konsekuensi perilaku dimasa lalu mempengaruhi tindakan dimasa mendatang dalam suatu siklus proses belajar.

Menurut teori yang dikemukakan oleh David McCleland beserta rekan–rekannya, setiap orang mempunyai tiga jenis kebutuhan yaitu (Garry Dessler, 1984: 335) :

1) Need for Achievement ( nAch )

Bahwa setiap orang ingin dipandang sebagai orang yang berhasil dalam hidupnya. Keberhasilan itu bahkan mencakup seluruh segi kehidupan dan penghidupan seseorang. Dalam kehidupan organisasional, kebutuhan untuk berhasil biasanya tercermin pada adanya dorongan untuk meraih kemajuan dan mencapai prestasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Penetapan standar itu dapat bersifat intrinsik, akan tetapi dapat pula bersifat ekstrinsik. Artinya, seseorang dapat menentukan bagi dirinya sendiri standar karya yang ingin dicapainya. Apabila seseorang tergolong sebagai insan yang maksimalis, standar yang ditetapkan bagi dirinya adalah standar yang tinggi bahkan mungkin melebihi standar yang ditetapkan secara ekstrinsik, yaitu oleh organisasi. Akan tetapi bila seseorang tergolong sebagai insan yang minimalis, tidak mustahil bahwa standar yang ditetapkannya sebagai pegangan lebih rendah dari standar yang ditetapkan secara ekstrinsik. Berarti dengan nAch yang besar seseorang yang berusaha berbuat sesuatu misalnya dalam penyelesaian tugas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(52)

27

dipercayakan kepadanya akan berusaha lebih baik dibandingkan dengan orang–orang lain. Orang demikian biasanya berusaha menemukan situasi di mana ia dapat menunjukkan keunggulannya, seperti dalam pengambilan keputusan dan melakukan sesuatu yang dapat memberikan kepadanya umpan balik dengan segera tentang hasil yang dicapainya di mana ia dapat mengetahui apakah ia meraih kemajuan atau tidak.

2) Need for Power (nPo )

Menurut teori ini, kebutuhan akan kekuasaan menampakkan diri pada keinginan untuk mempunyai pengaruh terhadap orang lain. Tiga hal yang perlu mendapat perhatian dalam hal ini: Pertama, adanya seseorang yang mempunyai kebutuhan berpengaruh pada orang lain. Kedua, orang lain terhadap siapa pengaruh itu digunakan. Ketiga, persepsi ketergantungan antara seseorang dengan orang lain. Meskipun benar bahwa dalam kehidupan organisasional, bawahanlah yang biasanya tergantung pada atasannya, tetapi sesungguhnya ketergantungan itu tidak semata–mata terbatas pada adanya hubungan atasan dengan para bawahannya. Artinya setiap kali seseorang bergantung pada orang lain untuk sesuatu hal, pengaruh orang kepada siapa orang lain menggantungkan dirinya sudah berarti terpenuhinya nPo orang yang bersangkutan. Semakin besar tingkat ketergantungan orang lain pada seseorang, semakin besar pula pengaruh orang tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(53)

28

pada pihak lain itu. Demikian pula halnya dalam kehidupan organisasional. Apabila seorang manajer mempunyai kekuasaan untuk menentukan nasib seorang pekerja, misalnya dalam hal promosi, pemberian penghargaan, atau pengenaan sanksi disiplin yang berupa teguran, penundaan kenaikan gaji berkala, penundaan kenaikan pangkat atau bahkan penurunan pangkat dan jabatan, pekerja tersebut menjadi sangat tergantung pada atasan yang memiliki wewenang tersebut.

3) Need for affiliation ( nAff )

Kebutuhan affiliasi merupakan kebutuhan nyata dari setiap manusia, terlepas dari kedudukan, jabatan dan pekerjaannya. Artinya, kebutuhan tersebut bukan hanya kebutuhan mereka yang menduduki jabatan manajerial, tetapi juga kebutuhan para bawahan yang tanggung jawab utamanya melaksanakan kegiatan operasional. Kenyataan ini berangkat dari sifat manusia sebagai makhluk sosial. Kebutuhan akan afiliasi pada umumnya tercermin pada keinginan berada pada situasi yang bersahabat dalam interaksi seseorang dengan orang lain dalam organisasi, apakah orang lain itu teman sekerja yang setingkat atau atasan. Kebutuhan akan afiliasi biasanya diusahakan agar terpenuhi melalui kerjasama dengan orang lain. Meskipun demikian tetap perlu diingat bahwa sampai sejauh mana seseorang bersedia bekerjasama dengan orang lain dalam kehidupan organisasionalnya tetap diwarnai oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(54)

29

persepsinya tentang apa yang akan diperolehnya dari usaha kerjasama tersebut (Sondang P.Siagian, 1989:167).

c. Jenis-jenis Motivasi

Ada dua jenis motivasi yang secara proses berbeda dalam mempengaruhi seseorang (Ranupandojo dan Husnan 1984:206-214) 1) Motivasi Positif

Motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi seseorang untuk menjalankan sesuatu yang dimaksudkan dengan cara membentuk untuk mendapatkan “hadiah“ yang dapat diwujudkan dengan bonus, uang, penghargaan dan lain sebagainya. Motivasi positif dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a) Informasi

Pemberian motivasi yang jelas akan sangat berguna untuk menghindari adanya gosip dan desas-desus yang akan menurunkan semangat untuk bekerja.

b) Penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan

Pemberian penghargaan ini merupakan alat yang sangat berguna apalagi kebanyakan manusia senang dan merasa puas menerima pengakuan terhadap pekerjaan yang dilakukan dengan baik.

c) Pemberian perhatian yang tulus kepada karyawan sebagai seorang individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(55)

30

d) Persaingan

Sikap dasar yang bisa dimanfaatkan oleh para pimpinan dengan memberikan rangsangan (motivasi) persaingan yang sehat dalam menjalankan pekerjaan.

e) Partisipasi

Partisipasi digunakan sebagai salah satu bentuk motivasi positif yaitu bisa dikenal sebagai manajemen yang demokratis. Dengan dijalankan partisipasi ini akan diperoleh sebagai manfaat, seperti keputusan-keputusan yang lebih baik karena banyaknya sumber pikiran.

f) Kebanggaan

Rasa bangga bisa timbul bila karyawan mampu menyelesaikan sesuatu pekerjaan tertentu yang telah disepakati bersama.

g) Uang

Penggunaan uang sebagai alat memotivasi karyawannya juga berguna untuk memenuhi kebutuhan fisiologis.

2) Motivasi Negatif

Motivasi negatif adalah proses mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang dinginkan, tetapi teknik dasar atau metodenya yang digunakan adalah lewat kekuatan atau kekerasan dengan paksaan yang menjadikan para karyawannya menjadi ketakutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(56)

31

d. Unsur Penggerak Motivasi

Menurut Bedjo Siswanto (1985:268), unsur penggerak motivasi adalah :

a. Prestasi

Seseorang mempunyai keinginan untuk berprestasi sebagai suatu kebutuhan yang dapat mendorong untuk mencapai sasaran atau tujuan.

b. Penghargaan

Sebagai pengakuan terhadap prestasi yang telah dicapai seseorang merupakan faktor motivasi yang kuat. Pengakuan atas suatu prestasi, akan memberikan kepuasan batin yang lebih tinggi daripada penghargaan dalam bentuk materi atau hadiah.

c. Tantangan

Adanya tantangan yang dihadapi merupakan motivator yang sangat kuat bagi manusia yang mengatasinya. Suatu sasaran yang tidak menantang atau dengan mudah dapat dicapai biasanya tidak mampu menjadi motivator untuk berkembang, bahkan cenderung menjadi kegiatan-kegiatan rutin. Tantangan demi tantangan biasanya akan menumbuhkan kegairahan untuk mengatasinya. d. Tanggung jawab

Rasa ikut serta memiliki akan menimbulkan motivasi untuk turut merasa bertanggung jawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(57)

32

e. Pengembangan

Pengembangan kemampuan seseorang dapat menjadi motivator terkuat bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih giat. Apalagi jika pengembangan perusahaan selalu dikaitkan dengan prestasi atau produktivitas tenaga kerja.

f. Keterlibatan

Rasa ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan dapat dijadikan masukkan bagi manajemen perusahaan. Adanya rasa terlibat bukan saja menciptakan rasa memiliki dan rasa bertanggung jawab, tetapi juga menimbulkan rasa untuk mawas diri untuk bekerja lebih baik, serta mengahsilkan produk yang lebih baik dan bermutu.

g. Kesempatan

Dorongan untuk maju dan berkembang dalam bentuk karier yang terbuka akan menjadi motivator bagi tenaga kerja. Bekerja tanpa harapan dan kesempatan untuk meraih kemajuan atau kesuksesan merubah nasib tidak akan merupakan motivator untuk mencapai produktivitas atau bekerja secara produktif.

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan (Wahjosumijo,1991:192):

1) Faktor ekstern, yaitu faktor yang melekat pada pengaruh lingkungan pekerjaan dan perusahaan serta dari luar perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(58)

33

Dalam hal ini yang menjadi faktor ekstern adalah lingkungan kerja, hubungan status sosial, pimpinan dan kepemimpinan.

2) Faktor intern, yaitu faktor yang melekat pada diri setiap orang, yang meliputi pembawaan, tingkat pendidikan, perjalanan masa lalu, keinginan atau harapan masa depan.

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Antonius Joko Purwanto (2008:68-69) dalam penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja dengan Produktivitas Kerja Karyawan” menunjukkan bukti bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja, disiplin kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada PT Bintang Alam Semesta Yogyakarta.

Cristina Rubiyanti (2006: 76) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Hubungan Antara Motivasi dan Prestasi Kerja dengan Kepuasan Kerja Karyawan” menyimpulkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja dan prestasi kerja dengan kepuasan kerja karyawan pada PT Berlina Multi Farma, Sleman Yogyakarta.

Ig. Basuki (2000:83-84) dalam penelitian yang berjudul “Hubungan antara Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, dan Pengalaman Kerja Karyawan dengan Produktivitas Kerja Karyawan” menyimpulkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja, disiplin kerja, dan pengalaman kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro Banjar Asri, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(59)

34

C. Kerangka Berpikir

1. Hubungan Antara Motivasi Kerja dan Produktivitas Kerja Karyawan Suatu perusahaan atau organisasi telah menentukan cara-cara kerja untuk mengatur dan mengukur para karyawannya untuk bermotivasi tinggi. Motivasi kerja seseorang sangat berhubungan dengan prestasi atau produktivitas kerja karyawan yang dicapainya, karena orang yang mempunyai semangat dan mempunyai motivasi tinggi dalam bekerja akan menghasilkan suatu produktivitas yang tinggi dan akan mencapai hasilnya berdasarkan tujuan masing-masing. Sebaliknya orang yang pandai dan mempunyai bakat tetapi tidak mempunyai motivasi untuk bekerja walaupun teknologinya canggih tidak akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Perusahaan adalah suatu sistem, yang berarti saling terikat antara satu bagian dengan bagian lainnya, sehingga dalam bekerja ditetapkan cara kerja yang baik dan terarah agar terjadi keselarasan dalam bekerja untuk mencapai produktivitas dari karyawan ataupun mencapai produktivitas yang diharapkan oleh perusahaan. Dengan demikian karyawan yang mempunyai motivasi yang tinggi akan menghasilkan produktivitas yang tinggi pula.

2. Hubungan Antara Disiplin Kerja dan Produktivitas Kerja Karyawan Suatu perusahaan atau organisasi pastinya sudah menetapkan jam kerja untuk mengatur para karyawan atau tenaga kerjanya. Karyawan yang datang terlambat pada jam kerja dapat dipastikan produktivitasnya menurun, ini dapat dilihat dari hasil kerjanya. Di sisi lain, jam kerja yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(60)

35

baik adalah tidak terlalu lama dan tidak terlalu pendek, karena bila terlalu lama tenaga kerja atau karyawan akan merasa kelelahan sedangkan bila terlalu pendek maka hasilnya kurang optimal sehingga menghambat produktivitas kerjanya.

Perusahaan mempunyai beberapa departemen yang tugasnya berbeda-beda, tetapi tujuannya sama. Dalam perusahaan ada aturan-aturan atau tata tertib bagi semua elemen atau anggota perusahaan. Tata tertib dibuat untuk mengatur tingkah laku dan sikap para karyawannya dalam perusahaan, sehingga para karyawan tidak berbuat seenak hatinya sendiri.

Tenaga kerja dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya membutuhkan bahan atau pembantu lainnya. Tugas dari tenaga kerja adalah menggunakan dan memelihara bahan atau alat pembantu dengan sebaik-baiknya, karena perusahaan sudah menyediakannya. Bila ada kesalahan satu alat atau bahan yang rusak maka pekerjaan akan terhenti sementara dan dampaknya akan menghambat produktivitas kerja. Begitu juga dengan semangat para karyawan, bila tidak bekerja dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan barang yang kurang baik dan menjadikan perusahaan kurang menunjukkan kualitasnya dalam berproduksi. Dengan demikian seorang karyawan yang memiliki sikap disiplin yang tinggi akan menghasilkan produktivitas yang tinggi pula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(61)

36

3. Hubungan antara Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja dengan Produktivitas Kerja Karyawan

Salah satu aspek penting di dalam meningkatkan kemampuan serta pemanfaatan sumber daya yang relatif terbatas adalah mempergunakan sumber daya tersebut secara efektif dan efesien agar meningkatkan tingkat produktivitas karyawan. Produktivitas dapat ditingkatkan melalui tingkat pendidikan dan latihan-latihan, tingkat kedisiplinan dari semua elemen atau anggota perusahaan, pemilihan teknologi dan sarana-sarana yang memadai serta semangat motivasi para karyawan untuk berprestasi, oleh karena itu organisasi perusahaan berperan secara aktif dan produktif dalam kegiatan produktivitas. Produktivitas merupakan suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan antara hasil kerja dengan satuan waktu yang dibuktikan untuk menghasilkan produk dari seorang tenaga kerja.

Motivasi tinggi dan berdisiplin merupakan faktor penting di dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai produktivitas, jadi di antara keduanya tidak dapat dipisahkan. Karyawan yang sudah tidak mempunyai dorongan atau bermotivasi tinggi dalam bekerja akan membawa dampak buruk bagi dirinya sendiri maupun perusahaan, begitu juga apabila karyawan sudah tidak mempunyai semangat untuk berdisiplin dalam bekerja, dalam hal ini karyawan tidak menghiraukan aturan atau tata tertib perusahaan lagi, akan menjadikan dampak yang buruk di kalangan individunya maupun perusahaan yang berakibat penurunan produktivitas kerja. Tugas dari perusahaan adalah membuat perubahan-perubahan agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(62)

37

para karyawannya tidak merasa jenuh atau bosan dalam melakukan tugas kerjanya, membuat kreativitas agar karyawan terus semangat bekerja, berdisiplin tinggi agar dapat berprestasi, tetapi perubahan-perubahan yang dibuatnya hendaknya berdampak positif agar memacu produktivitas kerjanya.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah kesimpulan sementara tentang hubungan antara dua atau lebih variabel. Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berfikir yang sudah diuraikan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Ada hubungan antara motivasi kerja karyawan dan produktivitas kerja karyawan.

b. Ada hubungan antara disiplin kerja karyawan dan produktivitas kerja karyawan.

c. Ada hubungan antara motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(63)

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang diterapkan adalah studi kasus, yaitu jenis penelitian yang mendalam tentang sesuatu objek atau subjek pada area yang terbatas, yang menghasilkan gambaran yang berlaku untuk jangka waktu tertentu dimana pengumpulan dan analisis datanya dilakukan pada waktu tertentu. Jenis penelitian studi kasus tersebut bila dihubungkan dengan hasil penelitian maka hanya berlaku bagi obyek yang diteliti saja dan tidak berlaku bagi obyek penelitian yang lain. Penelitian ini terbatas pada produktivitas kerja, motivasi kerja dan disiplin kerja karyawan Perusahaan Gula Madukismo, Bantul.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian : Madukismo, Bantul

b. Waktu Penelitian : Penelitian dilaksanakan Bulan Juli 2010

C. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek penelitian adalah orang-orang yang akan dimintai informasi atau menjadi sumber informasi. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah karyawan bagian produksi pada Perusahaan Gula Madukismo, Bantul.

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(64)

39

b. Objek dari penelitian ini adalah : 1. Produktivitas Kerja Karyawan 2. Motivasi Kerja Karyawan 3. Disiplin Kerja Karyawan

D. Populasi

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek yang karakteristiknya hendak diduga dan digeneralisasikan. Populasi penelitian ini adalah sebagian karyawan Perusahaan Gula Madukismo, Bantul. Jumlah populasi penelitian ini adalah 844 karyawan.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan teknik accidental sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Dalam hal ini karyawan yang diambil sebagai sampel adalah karyawan bagian pabrikasi dan instalansi yang kebetulan karyawan tersebut yang dapat ditemui oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(65)

40

F. Variabel Penelitian dan Pengukuran

1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini meliputi varibel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja karyawan (Y), sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi kerja karyawan (X1), dan disiplin kerja karyawan (X2).

2. Pengukuran Variabel a. Motivasi Kerja

Motivasi kerja adalah besar kecilnya usaha seseorang untuk melaksanakan tugas-tugas pekerjaannya. Indikatornya adalah semangat dalam bekerja, menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik mungkin, keinginan untuk maju dan berkembang, partisipasi aktif karyawan, dan tanggung jawab.

Pengukuran motivasi kerja menggunakan skala sikap dari Likert yang dimodifikasi. Teknik pengukurannya dinyatakan dalam bentuk skor yaitu dengan memberi skor 1-4, seperti pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skala Pengukuran

Alternatif Jawaban

Skor

Selalu Sering Kadang-kadang

Tidak pernah

Pernyataan positif

(Favorable) 4 3 2 1

Pernyataan negatif

(Unfavorable) 1 2 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(66)

41

b. Disiplin Kerja

Disiplin kerja merupakan suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan-peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Indikatornya adalah kepatuhan mentaati peraturan yang berlaku, ketepatan waktu, dan tanggung jawab.

Pengukuran disiplin kerja menggunakan skala sikap dari likert yang di modifikasi. Teknik pengukurannya dinyatakan dalam bentuk skor yaitu dengan memberi skor 1-4 pada setiap item pertanyaan yang bersifat favorable dan unfavorable, seperti pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2 Skala Pengukuran

Alternatif Jawaban

Skor

Selalu Sering Kadang-kadang

Tidak pernah

Pernyataan positif

(Favorable) 4 3 2 1

Pernyataan negatif

(Unfavorable) 1 2 3 4

c. Produktivitas Kerja Karyawan

Produktivitas kerja merupakan jumlah produk yang dapat dihasilkan oleh satu orang karyawan dalam waktu tertentu. Pengukuran produktivitas kerja merupakan pengeluaran yang diubah ke dalam unit-unit pekerja yang diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satuan waktu oleh karyawan yang bekerja menurut pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(67)

42

standar. Produktivitas kerja karyawan dalam penelitian ini diukur berdasarkan satuan mesin yang dihasilkan rata-rata satu bulan kerja yang didasarkan pada dokumentasi perusahaan. Rumus produktivitas secara umum adalah (Ravianto, 1986:124) :

Produktivitas kerja karyawan =

input output

Dalam penelitian ini rumus yang digunakan adalah :

Produktivitas = Jumlah produk yang dihasilkan selama 1 bulan

Pengukuran produktivitas didasarkan pada jumlah yang dihasilkan oleh karyawan, pengukuran selanjutnya dirancang dengan mempertimbangkan bobot tingkat kesulitan penyelesaian pekerjaan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam memperoleh data atau informasi yang diperlukan adalah :

1. Wawancara

Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pihak yang bersangkutan untuk memperoleh data yang diperlukan secara lisan. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang gambaran umum perusahaan dan data lain yang dapat dipakai sebagai pelengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(68)

43

2. Observasi

Teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung terhadap subjek yang diteliti. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang kegiatan yang dilakukan serta keadaan perusahaan.

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan cara menyalin data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, khususnya mengenai produktivitas kerja karyawan.

4. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara tertulis pada subjek penelitian dengan maksud untuk memperoleh data tentang motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan. Data mengenai motivasi kerja dan disiplin kerja diperoleh melalui jawaban kuesioner yang berupa daftar pertanyaan. Kuesioner yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup, di mana responden hanya memilih jawaban yang tersedia. Jawaban yang diperoleh dari kuesioner tersebut bersifat kualitatif.

Kisi-kisi penyusunan kuesioner disajikan pada tabel 3.3 yaitu sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(69)

44

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner

Variabel Indikator No. Item Positif

No. Item Negatif

a.Motivasi Kerja

ƒMenyelesaikan pekerjaan dengan sebaik mungkin

ƒKeinginan untuk maju dan berkembang

ƒSemangat dalam bekerja

ƒPartisipasi aktif karyawan

ƒTanggung jawab

9, 12 4, 5, 7, 8, 14, 15,16 1, 2, 13 3

10, 6, 11 18 17 b.Disiplin Kerja ƒKepatuhan dalam mentaati

peraturan

ƒKetepatan waktu

ƒTanggung jawab

8,11,13 6, 9 2, 3, 4,5, 7, 10,12

1

H. Pengujian Instrumen Penelitian ( Kuesioner )

Untuk mengetahui apakah setiap item dalam kuesioner yang dibuat sudah sahih dan dapat diandalkan, maka dilakukan uji statistik untuk mengukur kesahihan butir dan keandalan butir dengan menggunakan analisis validitas dan reliabilitas, seperti di bawah ini:

1. Uji Validitas

Validitas atau kesahihan adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan atau kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid atau sahih jika mampu mengukur apa yang hendak diukurnya. Untuk menguji tingkat validitas kuesioner masing-masing item variabel motivasi kerja, dan disiplin kerja dikorelasikan dengan total skor variabel dapat diukur dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Rumus korelasi Product Moment sebagai berikut (Soetrisno Hadi,1991:23):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(70)

45

(

)

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

∑ ∑

− −

− =

Y Y

N X X

N

Y X XY N rxy

Keterangan :

xy

r = Koefisien korelasi

X = Skor masing-masing item (butir pertanyaan)

Y = Skor total seluruh item N = Jumlah data / sampel

Dalam pengujian koefisien ini digunakan taraf signifikan 5%. Jika r hitung > r tabel, maka suatu butir instrumen mampu mengukur apa yang diinginkan (valid), sebaliknya jika r hitung < r tabel maka suatu butir instrumen adalah tidak valid atau sahih.

Pelaksanaan uji coba instrumen penelitian ini dilakukan pada karyawan bagian produksi Kerajinan Batu Hartstone Production, Muntilan dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Dari hasil uji coba tersebut diketahui n = 30, dengan nilai rtabel = 0,361 dengan taraf signifikan 5%.

Adapun hasil penelitian uji coba validitas yaitu sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(1)

   

123 

 

   

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

LAMPIRAN X

TABEL R, T, F


(3)

 

124

Nilai-nilai r Product Moment

N Taraf Signifikan N Taraf Signifikan N Taraf Signifikan 5% 1% 5% 1% 5% 1%

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 0,997 0,950 0,878 0,811 0,754 0,707 0,666 0,632 0,602 0,576 0,553 0,532 0,514 0,497 0,482 0,468 0,456 0,444 0,433 0,423 0,413 0,404 0,396 0,388 0,999 0,990 0,959 0,917 0,874 0,834 0,798 0,765 0,735 0,708 0,684 0,661 0,641 0,623 0,606 0,590 0,575 0,561 0,549 0,537 0,526 0,515 0,505 0,496 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 0,381 0,374 0,367 0,361 0,355 0,349 0,344 0,339 0,334 0,329 0,325 0,320 0,316 0,312 0,308 0,304 0,301 0,297 0,294 0,291 0,288 0,284 0,281 0,279   0,487 0,478 0,470 0,463 0,456 0,449 0,442 0,436 0,430 0,424 0,418 0,413 0,408 0,403 0,398 0,393 0,389 0,384 0,380 0,376 0,372 0,368 0,364 0,361 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 125 150 175 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 0,266 0,254 0,244 0,235 0,227 0,220 0,213 0,207 0,202 0,195 0,176 0,159 0,148 0,138 0,113 0,098 0,088 0,080 0,074 0,070 0,065 0,062 0,345 0,330 0,317 0,306 0,296 0,286 0,278 0,270 0,263 0,256 0,230 0,210 0,194 0,181 0,148 0,128 0,115 0,105 0,097 0,091 0,086 0,081

Sumber : Sugiyono (2007 : 373) 

             

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

 

   


(5)

126

 

 

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

 


Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. Bahana Sysfo Utama

0 58 78

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN Hubungan Antara Disiplin Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera Regional Jateng 2 Jogjakarta.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN Hubungan Antara Disiplin Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera Regional Jateng 2 Jogjakarta.

0 4 18

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Produktivitas Kerja Karyawan.

0 3 16

Hubungan antara persepsi karyawan terhadap pelaksanaan program kesejahteraan karyawan, program keselamatan dan kesehatan dengan motivasi kerja karyawan : studi kasus pada Pabrik Gula Madukismo, Bantul.

0 4 142

Hubungan antara motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan.

2 4 156

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Madubaru PG/PS Madukismo).

0 0 128

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA KARYAWAN DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

0 1 154

Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan : studi kasus pada karyawan Bagian Produksi Pabrik Gula Madukismo PT Madu Baru, Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 0 117

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA KARYAWAN DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

0 0 160