Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

33 2 Menentukan Level of Significance α Menentukan tingkat signifikansi level of significance sebesar 5 dengan tingkat kepercayaan level of confidence sebesar 95. 3 Menentukan kriteria pengujian a H O1 , H O2 , H O3 ditolak jika : t hitung t tabel atau –t hitung –t tabel b H O1 , H O2 , H O3 diterima jika : -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel 4 Menentukan Kesimpulan a Jika H O1 ditolak berarti tebu secara parsial berpengaruh terhadap jumlah gula pasir yang dihasilkan. Jika H O1 diterima berarti tebu secara parsial tidak berpengaruh terhadap jumlah gula pasir yang dihasilkan. b Jika H O2 ditolak , berarti tenaga kerja secara parsial berpengaruh terhadap jumlah gula pasir yang dihasilkan. Jika H O2 diterima berarti tenaga kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap jumlah gula pasir yang dihasilkan. c Jika H O3 ditolak berarti mesin secara parsial berpengaruh terhadap jumlah gula pasir yang dihasilkan. Jika H O3 diterima berarti mesin secara parsial tidak berpengaruh terhadap jumlah gula pasir yang dihasilkan. Setelah data ditransfomasikan ke dalam bentuk logaritma dan diolah menggunakan analisis regresi berganda maka dapat dilihat besarnya elastisitas input dari bentuk transformasi fungsi produksi Cobb – Douglas yang diubah kembali ke dalam bentuk asli fungsi produksi : 34 Y = a X1 b X2 c X3 d Dari fungsi produksi tersebut maka besarnya elastisitas output dari input dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien pangkat pada setiap faktor input. Koefisien pangkat b menunjukkan besarnya elastisitas tebu, koefisien pangkat c menunjukkan elastisitas tenaga kerja, dan koefisien pangkat c menunjukkan elastisitas mesin. Besarnya return to scale yang terjadi di perusahaan juga dapat dilihat dari bentuk transformasi fungsi produksi Cobb – Douglas yang diubah kembali ke dalam bentuk asli fungsi produksi : Y = a X1 b X2 c X3 d Dari fungsi produksi di atas maka return to scale dapat diketahui dengan menjumlahkan koefisien pangkat yang ada pada setiap input faktor produksi. Apabila nilai b + c + d 1, maka perusahaan berada pada kondisi increasing return to scale. Ini artinya proporsi penambahan faktor produksi akan menghasilkan tambahan produksi yang proporsinya lebih besar. Jika b + c + d = 1. Maka perusahaan berada pada kondisi constant return to scale. Ini artinya proporsi penambahan faktor produksi akan menghasilkan tambahan produksi yang proporsinya sama besar. Jika b + c + d 1. Maka perusahaan berada pada kondisi decreasing return to scale. Ini artinya proporsi penambahan faktor produksi akan menghasilkan tambahan produksi yang proporsinya lebih kecil.