Uji F Uji t

60 4 Mengambil Kesimpulan Karena nilai t hitung sebesar 2,187 t tabel sebesar 2,056 dan nilai probabilitas sebesar 0,038 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa mesin berpengaruh signifikan terhadap jumlah gula pasir yang dihasilkan.

3. Uji Adjusted R Square

Tabel V.7 Uji Adjusted R Square Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .778 a .605 .559 .13008091 a. Predictors: Constant, mesin, tebu, tenaker b. Dependent Variable: gula Pada tabel V.7 dapat dilihat nilai Adjusted R square sebesar 0.559 menunjukkan bahwa sebesar 55,9 hasil produksi gula pasir dapat dijelaskan oleh variabel tebu X1, tenaga kerja X2, dan mesin X3 sedangkan sisanya yang sebesar 49,1 dijelaskan oleh variabel – variabel lain. Standard error of estimate menunjukkan tingkat prediksi dari regresi. Semakin kecil nilai Standard error of estimate semakin tepat prediksi yang dilakukan dalam menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. 61

4. Analisis Regresi Berganda

Setelah dilakukan uji asumsi klasik, uji F dan uji t maka untuk menjawab rumusan masalah kedua dan ketiga dilakukan analisis regresi linear berganda. Model regresi linear yang digunakan dalam melakukan pengujian terhadap hipotesis diformulasikan sebagai berikut : Y = a X1 b X2 c X3 d Keterangan: Y = output a = nilai konstanta X1 = tenaga kerja X2 = mesin X3 = tebu b,c,d = elastisitas input Persamaan fungsi di atas adalah rumusan asli fungsi produksi Cobb-Douglas dengan tiga variabel independen. Setelah semua variabel diubah ke dalam bentuk logaritma natural Ln maka rumusan fungsi tersebut ditransformasikan ke dalam persamaan Ln, sehingga persamaannya menjadi : Ln Y = Ln a + b ln X 1 + c ln X 2 + d ln X 3 62 Tabel V.8 Hasil Koefisien Analisis Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.435 2.320 .618 .542 Tebu .699 .120 .748 5.832 .000 Tenaker -.744 .406 -.542 -1.831 .079 Mesin .855 .391 .637 2.187 .038 a. Dependent Variable: gula Sumber : Data Diolah Pada tabel V.8, analisis regresi berganda yang diolah dengan bantuan SPSS 17.0 for windows menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut : Ln Y = ln 1,435 + 0,699 ln X1 – 0,744 ln X2 + 0,855 ln X3 Dari bentuk transformasi fungsi produksi Cobb-Douglas di atas maka bentuk tersebut diubah kembali ke dalam bentuk asli fungsi produksi Cobb – Douglas, sehingga persamaannya menjadi : Y = 4,199 X1 0,699 X2 -0,744 X3 0,855 Dari hasil analisis di atas besarnya elastisitas dari masing- masing variabel independen dapat dilihat dari besarnya koefisien pangkat pada setiap variabel independen. Elastisitas tebu sebesar 0,699, elastisitas tenaga kerja sebesar -0,744 dan elastisitas mesin sebesar 0,855 Sedangkan besarnya Return to scale dapat dihitung dengan cara menjumlahkan koefisien pangkat masing – masing variabel independen 0,699 – 0,744 + 0,855 = 0,811 yang menunjukkan perusahaan berada pada kondisi decreasing return to scale. 63

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik, model regresi berganda memenuhi uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas dan uji autokorelasi. Untuk membahas masalah pertama dapat dilihat berdasarkan hasil analisis statistik data produksi perusahaan tahun 2008 – 2012 pada uji F dan uji t. Hasil uji F pada tabel V.5 menunjukkan nilai F hitung sebesar 13,249 lebih besar dari F tabel sebesar 8,62 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 α 0,05 yang berarti tebu, tenaga kerja dan mesin berpengaruh secara simultan terhadap jumlah gula pasir yang dihasilkan oleh perusahaan. Nilai t hitung dalam tabel V.6 untuk tebu t = 5,832 dengan probabilitas 0,00 lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak. Tenaga kerja t = -1,831 dengan probabilitas 0,079 lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima. Mesin t = 2,187 dengan probabilitas 0,038 lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak. Karena probabilitas tebu dan mesin ≤ 0,05 maka variabel tebu dan mesin berpengaruh secara signifikan terhadap gula pasir yang dihasilkan, sedangkan variabel tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap gula pasir yang dihasilkan. Variabel tebu dan mesin berpengaruh secara signifikan karena tebu merupakan inti dari proses produksi, dimana tebu merupakan bahan baku utama untuk pembuatan gula pasir. Mesin merupakan teknologi utama yang digunakan dalam proses produksi, tanpa adanya mesin proses produksi tidak dapat berjalan. Variabel tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan 64 karena tenaga kerja yang digunakan selama proses produksi sebagian besar sebagai kuli angkut, dan hanya sebagian saja yang berperan dalam proses produksi yaitu sebagai operator mesin. Sehingga berkurangnya tenaga kerja tidak akan terlalu berpengaruh terhadap gula pasir yang dihasilkan oleh perusahaan. Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan jumlah tenaga kerja yang ada di bagian pabrikasi tidak mengalami perubahan atau jumlahnya sama pada setiap musim giling, meskipun bahan baku yang diolah lebih sedikit, banyaknya jumlah tenaga kerja yang digunakan tetap sama. Hal ini yang menyebabkan tenaga kerja cenderung berpengaruh negatif karena penggunaan tenaga kerja yang terlalu berlebihan. Dengan melihat nilai adjusted R square dalam penelitian ini, variabel dependen gula pasir mampu dijelaskan oleh variabel independen tebu, tenaga kerja, dan mesin sebesar 55,9, artinya perubahan variabel dependen sebesar 44,1 dipengaruhi oleh variabel lain selain tebu, tenaga kerja dan mesin. Untuk membahas rumusan masalah kedua dapat dilihat dari persamaan fungsi produksi Cobb Douglas yang menunjukkan besarnya elastisitas tebu sebesar 0,699, elastisitas tenaga kerja sebesar -0,744 dan elastisitas mesin 0,855. Hasil tersebut menunjukkan bahwa elastisitas pada setiap variabel input lebih kecil daripada satu. Sehingga variabel tebu, tenaga kerja, dan mesin bersifat inelastis. Jika X1 tebu naik sebesar 1 maka Y gula pasir akan naik sebesar 0,699 ceteris paribus, X2 tenaga kerja naik sebesar 1 maka Y gula pasir akan turun sebesar 0,744 ceteris paribus