17
mengukur dukungan ibu terhadap kekerasan seksual pada anak sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak di capai oleh peneliti.
4. Bentuk Respon Dukungan Ibu
Alagia Turton 2005 membedakan 2 bentuk dukungan ibu terhadap kekerasan seksual pada anak, yaitu:
a. Respon mendukung merupakan bentuk dukungan pada anak yang meliputi kepercayaan terhadap laporan atau pernyataan anak, tindakan efektif untuk
melindungi anak dari kekerasan lebih lanjut, dan menyediakan dukungan emosional untuk anak.
b. Respon tidak mendukung, meliputi ketidakpercayaan terhadap anak mengenai laporan kekerasan seksual yang dialami, percaya kepada anak
tetapi juga menyalahkan, menunjukkan kemarahan pada anak, serta tidak melakukan tindakan yang cukup kuat untuk melindungi anak.
5. Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Ibu
Beberapa faktor yang berpotensi dapat mempengaruhi dukungan ibu terhadap anak yang mengalami kekerasan seksual adalah:
a. Karakteristik Maternal
1 Penyalahgunaan napza pada ibu
Penyalahgunaan napza dan buruknya kesehatan mental ibu dapat mengganggu kemampuannya dalam memproses informasi dan
melindungi anak mereka Coohey O’Leary, 2008. Sebagai contoh, ketika ibu mengetahui bahwa anak mereka membutuhkan bantuan atas
18
kekerasan seksual yang dialaminya, ibu akan merasa tidak dapat mengatasi masalah tersebut dengan baik. Hal ini disebabkan
munculnya depresi dan kecemasan dalam diri ibu mengenai konsekuensi yang mungkin terjadi jika ibu melapor ke Lembaga Sosial
dan mereka mengetahui bahwa ibu mengalami penyalahgunaan napza. Ibu merasa khawatir akan disalahkan atas kekerasan tersebut atau
cemas jika orang lain berpikir dia adalah ibu yang buruk atas perbuatannya Bolen Lamb, 2004.
2 Kesehatan Mental Ibu
Peneliti sebelumnya, Herriot dalam Coohey O’Leary, 2008 menyelidiki hubungan antara kesehatan mental ibu dengan dukungan
pada anak, hasilnya menunjukkan bahwa adanya masalah kesehatan mental pada ibu terkait dengan kurangnya perlindungan yang
diberikan pada anak. Hal tersebut konsisten dengan hasil penelitian Runyan et al. 1992 yang menemukan ibu dari anak usia 14-17 tahun
yang mengalami depresi berat kurang dapat memberikan dukungan pada anak mereka atas peristiwa yang terjadi.
3 Status Pekerjaan Ibu
Pengaruh secara langsung antara status pekerjaan ibu dengan dukungan ibu masih belum jelas. Akan tetapi, peneliti sebelumnya,
seperti Leifer, Killbane, dan Grossman 2001 menjelaskan bahwa status pekerjaan ibu adalah variabel mediator antara ketergantungan
19
ekonomi dengan dukungan ibu. Jika ibu dalam kondisi masih tergantung secara ekonomi dengan pelaku kekerasan, hal ini
menyebabkan kurangnya kemampuan ibu untuk memberikan dukungan ketika anak mengalami kekerasan seksual dalam Cyr et al,
2003. Jika ibu berada di pihak anak, ia memiliki kekhawatiran akan kehilangan dukungan ekonomi dari pelaku kekerasan, dalam hal ini
ketika pelaku adalah pasangan ibu. Studi klinis juga menunjukkan bahwa status ketergantungan ekonomi menjadi prediktor dukungan
maternal terhadap anak. 4
Ibu Dengan Sejarah Kekerasan Seksual pada Masa Anak-anak Dalam review Elliot Carnes 2001 dijelaskan bahwa ibu
dengan sejarah kekerasan seksual pada masa anak-anak berhubungan dengan tingkat dukungannyaterhadap anak yang mengalami
kekerasan. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penemuan Morrison Clavenna-Valleroy 1998 yang menjelaskan bahwa anak
perempuan mendapat lebih banyak dukungan dari ibu yang memiliki sejarah kekerasan seksual pada masa anak-anak dibandingkan ibu
tanpa sejarah kekerasan seksual. Hasil penelitian di atas ternyata tidak konsisten dengan hasil
penelitian lain yang dilakukan oleh Bolen 2002 yang menyatakan bahwa adanya sejarah kekerasan seksual pada ibu terkait dengan
kurangnya tingkat dukungan yang diberikan pada anak.
20
b. Karakteristik Anak