Dampak Kekerasan Seksual pada Anak

27 yang diakibatkan oleh kekerasan tersebut Baso Fatturohman, 2002. Kategori- kategori tersebut adalah sebagai berikut: a. Kekerasan seksual kategori ringan, yang termasuk dalam kategori ini adalah kekerasan secara verbal seperti ditatap, disenyumi, disiuli atau dikomentari, dipaksa mendengar pembicaraan tentang seks, ditelpon cabul yang semuanya ini terjadi dengan maksud untuk kepuasan seksual. b. Kekerasan seksual kategori sedang. Batasan kekerasan seksual kategori sedang meliputi colekan dari pelaku, tepukan, atau dicubit, digerayangi, dipaksa memegang organ tubuh, dicium atau dipeluk, dipertontonkan alat kelamin, dan dipaksa melihat material berbau seks video, foto, majalah, dan diintip oleh pelaku untuk tujuan seksual. c. Kekerasan seksual kategori berat. Kategori yang terakhir adalah kekerasan dengan kategori berat yang mencakup tindakan penyerangan untuk pemerkosaan dan penganiayaan secara seksual. Tindakan-tindakan tersebut membawa dampak jangka panjang yang lebih berat bagi anak.

4. Dampak Kekerasan Seksual pada Anak

Terjadinya kekerasan seksual pada anak membawa dampak yang serius bagi perkembangannya, meskipun kekerasan hanya terjadi sekali atau bahkan berulang kali. Dalam penelitian Kendall-Tacket, Williams, Finkelhor 1993ditemukan bahwa dampak yang dialami korban kekerasan seksual akan berbeda ditinjau dari tahap perkembangan anak, yaitu: 28 a. Anak korban usia prasekolah antara usia 0 dan 6 tahun. Dampak dari kekerasan seksual akan muncul dalam bentuk mimpi buruk, muncul gejala kecemasan, gejala stres pasca trauma, serta perilaku seksual yang dilakukan anak. b. Anak korban usia sekolah antara usia 6 dan 12 tahun Dampak yang muncul seperti adanya ketakutan hingga dapat mengalami gangguan mentalneurotik, agresi, mimpi buruk, masalah dalam sekolah, hiperaktif, dan perilaku regresif. c. Anak korban usia remaja antara usia 13 dan 18 tahun Dampak adanya kekerasan seksual dapat menimbulkan depresi pada anak, perilaku menarik diri, keinginan bunuh diri, atau perilaku melukai diri, keluhan somatik, tindakan ilegal, melarikan diri, dan penyalahgunaan obat- obatan. Selain ditinjau dari tahap perkembangan anak, secara keseluruhan dampak dari kekerasan seksual ini tidak hanya membuat anak mengalami kerugian fisik, akan tetapi dapat mempengaruhi emosi dan kejiwaan serta perilaku anak. Secara lebih jelas, dampak kekerasan seksual pada anak adalah sebagai berikut: a. Dampak fisik Bila kekerasan seksual terjadi secara langsung bersentuhan dengan alat vital anak, maka dampaknya adalah terjadinya kerusakan fisik secara permanen yang sulit disembuhkan atau dikembalikan seperti sedia kala. Pada anak perempuan, hal ini ditandai dengan kerusakan pada selaput dara. Selain 29 itu, dapat terjadi luka dan nyeri pada alat kelamin, pendarahan, bahkan dapat mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan Rifka Annisa, 2006. b. Dampak secara emosi dan kejiwaan Akibat kekerasan yang terjadi pada anak, anak dapat mengalami gejala stress pasca trauma yang berhubungan pula dengan gejala persisten seperti sulit tidur, sulit berkonsentrasi, dan kemarahan Hornor, 2010. Di samping itu, depresi akan muncul akibat kekerasan seksual yang terjadi baik pada anak laki-laki maupun perempuan, dalam usia anak sebelum remaja, remaja dan saat dewasa. Tipe kekerasan yang terjadi dan hubungan anak dengan pelaku juga dapat mempengaruhi berkembangnya keparahan depresi pada anak dalam Putnam, 2003. Pengalaman kekerasan seksual juga menempatkan anak pada risiko bunuh diri Dube, Anda, Felliti, Champan, Williamson, Giles, 2001. c. Dampak perilaku Dampak kekerasan seksual juga mempengaruhi perilaku anak selanjutnya. Hal yang mengkhawatirkan apabila anak menunjukkan perilaku seksual yang tidak sesuai usianya seperti berupaya menempatkan penis anak dalam mulut, anus, atau vagina anak lain Hornor, 2010. Pada remaja, perilaku seksual yang muncul diantaranya melakukan hubungan seksual dengan siapa pun atau berpakaian atau bertindak secara erotis Finkelhor, 1999. Dampak yang lain adalah kemungkinan anak melakukan penyalahgunaan napza, seperti merokok, dan mengkonsumsi alkohol Nichols 30 Harlow dalam Hornor, 2010. Selain itu, dampak yang terjadi pada korban kekerasan seksual adalah sulit tidur serta meningkatnya nafsu makan yang memungkinkan kenaikan berat badan atau obesitas Levitan et al., dalam Putnam, 2003. Secara keseluruhan terlihat bahwa anak yang mengalami kekerasan seksual berpotensi mengalami mimpi buruk, depresi, perilaku menarik diri, neurotik, agresi, dan perilaku regresif sebagai dampak dari kekerasan seksual yang dialami.

5. Faktor Risiko Anak Menjadi Korban Kekerasan Seksual