Faktor Penentu Dukungan Sosial

13 Konsep dukungan sosial mengacu pada proses dinamik dan kompleks yang melibatkan transaksi antara individu dengan jaringanjalinan sosial mereka dalam sebuah ekologi sosial Alan Vaux, 1992 dalam Hoghughi Long, 2009. Pendapat senada juga diungkapkan oleh Saroson dalam Smet, 1994 yang menyatakan bahwa dukungan sosial adalah transaksi interpersonal yang ditunjukkan dengan memberikan bantuan pada individu lain, bantuan tersebut diperoleh dari orang yang berarti bagi individu yang bersangkutan. Dukungan sosial dapat berupa pemberian infomasi, bantuan tingkah laku, ataupun materi yang didapat dari hubungan sosial akrab yang dapat membuat individu merasa diperhatikan, bernilai, dan dicintai. Menurut Sidney Cobb Sarafino, 1994, orang-orang yang menerima dukungan sosial percaya bahwa mereka dicintai, diperhatikan, dihargai, serta merasa sebagai bagian dari jaringanjalinan sosial, seperti keluarga atau komunitas yang memberikan bantuan pada saat diperlukan. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah dukungan atau bantuan yang berasal dari orang yang memiliki hubungan sosial akrab dengan individu yang menerima bantuan, seperti anggota keluarga, teman, dan orang lain di sekitar individu di saat individu mengalami krisis dan masalah dalam kehidupan.

2. Faktor Penentu Dukungan Sosial

Tidak semua orang mendapatkan dukungan sosial seperti yang mereka butuhkan. Banyak faktor yang dapat menentukan apakah orang-orang akan 14 mendapat dukungan atau tidak Broadhead et al., 1983; Wortman Dunkel- Schetter, 1987, dalam Sarafino, 1994. Salah satu faktor ini terkait dengan potensi yang dimiliki individu penerima dukungan. Dalam satu hal, orang-orang tidak mungkin menerima bantuan jika mereka tidak menginginkan orang lain mengetahui bahwa ia sedang memerlukan bantuan. Disamping itu, terkadang orang tidak cukup asertif untuk meminta bantuan atau merasa bahwa mereka seharusnya tidak bergantung pada orang lain. Mereka tidak mau membebani orang lain, merasa tidak nyaman untuk percaya kepada orang lain atau mereka tidak mengetahui siapa yang bisa diminta bantuannya. Faktor lain adalah potensi dari pemberi dukungan, yaitu ketika pemberi dukungan tidak memiliki sumber daya yang diperlukan, berada dalam keadaan stress dan diri mereka sendiri juga perlu mendapat dukungan atau mereka sama sekali tidak sensitif terhadap kebutuhan orang lain. Penerima dukungan sosial juga bergantung pada komposisi dan struktur jaringanjalinan sosial yang mereka miliki, seperti keluarga atau komunitas Mitchell, 1969; Schaefer, Coyne, Lazarus, 1981 dalam Sarafino, 1994. Jalinan ini dapat berbeda dari segi kuantitas dan kualitas. Misalnya dapat dilihat dari segi ukuran, yaitu jumlah orang yang menjalin kontak setiap hari; frekuensi kontak seberapa sering individu bertemu dengan orang lain; komposisi apakah orang-orang yang ditemui adalah keluarga, teman, rekan kerja, dan lain sebagainya; dan intimasi kedekatan hubungan individual dan 15 kerelaan untuk saling mempercayai. Individu yang memiliki jaringanjalinan sosial dengan kuantitas dan kualitas yang tinggi kemungkinan akan mendapat banyak dukungan sosial.

3. Definisi Dukungan Ibu Terhadap Anak yang Mengalami Kekerasan