Analisa Teoritis Penggunaan Geotekstil.

2.3.2 Analisa Teoritis Penggunaan Geotekstil.

Banyak metode perbaikan tanah dasar yang bisa dipakai dalam peningkatan daya dukung tanah dasar. Tetapi pada studi kasus ini hanya memakai geotekstil untuk mengatasi permasalahan tanah dasar. Dengan metode ini, tanah dasar yang bersangkutan diperbaiki dahulu dengan material yang baru kemudian ditimbun. Pada timbunan tanah dasar yang tinggi beban lalu lintas rencana akan terdistribusikan pada badan timbunan sehingga beban tersebut hanya berpengaruh kecil terhadap tanah dasar. Sebaliknya untuk timbunan badan jalan yang rendah akan menyebabkan beban berpengaruh cukup besar terhadap tanah dasar. Tetapi perlu juga diingat disini bahwa semakin tingginya timbunan menyebabkan tanah dasar menerima yang cukup besar pula. Jadi tinggi rendahnya timbunan rencana bukan tergantung pada beban kendaraan yang lewat di atasnya saja, tetapi juga tergantung pada kebutuhan toleransi jalan dan tinggi muka air di lokasi setempat. Secara prinsip muka air yang berada di sekitar badan jalan tidak boleh mempengaruhi kekuatan konstruksi jalan. Kenaikan muka air tanah di sekitar timbunan badan jalan akan menyebabkan kekuatan geser tanah menurun. Alasannya adalah jika muka air tanah naik atau terjadi genangan di atas permukaan tanah asli, air tersebut akan mengisi ruang pori dari tanah timbunan. Dan akibatnya, tegangan air pori dari tanah timbunan naik dan kekuatan gesernya turun. Hal ini dapat dilihat dari rumus kekuatan geser tanah di bawah ini :    tg C S     ............................................................... pers 2.1. 14 Di mana : S = Kekuatan geser tanah. C = Kohesi efektif tanah.  = Tegangan total pada bidang geser.  = Tegangan air pori.  = Sudut geser dalam untuk tanah lunak   . Penurunan kekuatan geser tanah dasar pada umumnya disebabkan tanah dasar itu sendiri yang kondisinya sangat jelek seperti tanah dasar yang berupa tanah lempung lembek. Jadi, metode yang baik untuk permasalahan seperti ini adalah memperbaiki dan mengganti material tanah dasar itu yang didukung dengan penggunaan geotekstil. Prinsipnya geotekstil pada tanah timbunan akan menaikkan stabilitas timbunan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh fungsi dari geotekstil pemisah, penyaring dan penguat maka tegangan yang ditimbulkan timbunan akan diserap dan disebarkan secara merata oleh geotekstil, sehingga secara keseluruhan geotekstil tersebut seakan-akan memperbaiki dan meningkatkan daya dukung tanah dasar.

2.3.3 Prinsip Perhitungan Stabilitas Tanah Timbunan Yang Diberi Perkuatan Geotekstil.

Dokumen yang terkait

Evaluasi Tebal Lapis Perkerasan Lentur Manual Desain Perkerasan Jalan No.22.2/KPTS/Db/2012 Dengan Menggunakan Program Kenpave

17 135 102

PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH DENGAN MENGGUNAKAN STABILISASI KAPUR UNTUK PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DI RUAS JALAN GRESIK-LAMONGAN (Sta. 27+ 250 – Sta. 32 + 550).

0 0 116

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR - SRENGAT (STA 3+450 - STA 10+520) DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN.

0 1 146

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR – SRENGAT STA 3+450 SAMPAI STA 10+350 DENGAN METODE AASHTO.

1 13 125

Analisa Perkuatan Tanah Dengan Geotekstil Pada Timbunan Konstruksi Jalan Tol Medan Kualanamu (STA 35 + 901) Dengan Metode Elemen Hingga

0 0 16

Analisa Perkuatan Tanah Dengan Geotekstil Pada Timbunan Konstruksi Jalan Tol Medan Kualanamu (STA 35 + 901) Dengan Metode Elemen Hingga

0 0 1

Analisa Perkuatan Tanah Dengan Geotekstil Pada Timbunan Konstruksi Jalan Tol Medan Kualanamu (STA 35 + 901) Dengan Metode Elemen Hingga

0 0 4

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN JALAN TOL PANDAAN-MALANG DENGAN JENIS PERKERASAN LENTUR

2 26 6

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE KONSTRUKSI BERTAHAP PADA RUAS JALAN DURENAN-BANDUNG-BESUKI PADA STA 171+550 – 182+350 DI KABUPATEN TULUNGAGUNG TUGAS AKHIR - PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE KONSTRUKSI BERTAHAP PADA RUAS JALAN DURENA

0 0 19

PERENCANAAN JALAN LINGKAR BARAT KEPANJEN STA 0+000 – 4+232 KABUPATEN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN LENTUR

0 4 300