Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain, yaitu adanya fasilitas atau sarana dan prasarana. Praktik atau
tindakan ini dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan menurut kualitasnya, yaitu: a.
Praktik terpimpin guided response Apabila subjek atau seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung
pada tuntutan atau menggunakan panduan. b.
Praktik secara mekanisme mechanism Apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau mempraktikkan sesuatu hal
secara otomatis maka disebut praktik atau tindakan mekanis. c.
Adopsi adoption Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang. Artinya, apa
yang dilakukan tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah dilakukan modifikasi, atau tindakan atau perilaku yang berkualitas.
2.3.2. Bentuk Perilaku
Bentuk perilaku dibagi menjadi dua, yaitu: 1
Bentuk Pasif Bentuk pasif adalah respon internal yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak
tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain, misalnya berpikir tanggapan atau sikap batin, dan pengetahuan Wawan Dewi, 2011. Perilaku ini sebatas
sikap dan belum ada tindakan nyata Sunaryo, 2004. 2
Bentuk Aktif
Bentuk aktif apabila perilaku jelas dapat diobservasi secara langsung Wawan Dewi, 2011. Perilaku ini bersifat terbuka dan sudah berupa tindakan yang nyata
Sunaryo, 2004
2.3.3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Perilaku manusia dalam melakukan kegiatan atau aktivitas dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sunaryo 2004 membagi faktor yang memperngaruhi perilaku
manusia ke dalam dua bagian, yaitu: 1
Faktor Genetik atau Faktor Endogen Faktor genetik atau keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal untuk
kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup. Faktor genetik ini dibagi menjadi beberapa hal yang terkait dari dalam diri individu, antara lain:
a. Jenis ras, setiap ras di dunia memiliki perilaku spesifik dan berbeda satu dengan
yang lainnya. b.
Jenis kelamin, perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari. Pria berperilaku atas dasar
pertimbangan rasional atau akal, sedangkan wanita atas dasar pertimbangan emosional atau perasaan.
c. Sifat fisik, perilaku individu jika diamati akan berbeda-beda karena sifat
fisiknya, misalnya perilaku individu yang pendek dan gemuk berbeda dengan individu yang memiliki fisik yang tinggi kurus.
d. Sifat kepribadian, menurut masyarakat awam adalah bagaimana tampil dan
menimbulkan kesan bagi individu lainnya.
e. Bakat pembawaan, merupakan interaksi dari faktor genetik dan lingkungan
serta bergantung pada adanya kesempatan untuk pengembangan. f.
Intelegensi, sesuatu terkait kemampuan berpikir abstrak dan kemampuan untuk membuat kombinasi. Maka dikenal tindakan seseorang yang memiliki
intelegensi tinggi akan bertindak cepat dan tepat, sebaliknya seseorang dengan intelegensi rendah akan bertindak lambat.
2 Faktor Luar Individu atau Faktor Eksogen
Faktor eksogen merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi yang berasal dari luar individu, antara lain:
a. Faktor lingkungan, menyangkut segala sesuatu yang ada di sekitar individu,
baik fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang karena sebagian besar dari proses perkembangan perilaku
seseorang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. b.
Pendidikan, secara luas pendidikan mencangkup seluruh proses kehidupan individu sejak dari kecil, berupa interaksi individu dengan lingkungannya, baik
secara formal maupun informal. c.
Agama, merupakan tempat mencari makna hidup yang terakhir atau penghabisan. Agama sebagai suatu keyakinan hidup yang telah masuk ke dalam
kontruksi kepribadian individu dan mempengaruhi proses berpikir, bersikap, bereaksi, dan berperilaku.
d. Sosial ekonomi, lingkungan seseorang dengan sosial ekonomi akan
berpengaruh terhadap perilaku, sebagai contoh seseorang dengan sosial ekonomi berkecukupan akan mampu memenuhi kebutuhan hidup, dan