Tujuan Periklanan Karakteristik Iklan

tetap efektif dan ekonomis dalam pengertian dapat mencapai sasaran perusahaan.

2.2.2.1. Tujuan Periklanan

Langkah pertama dalam pengembangan program periklanan adalah menetapkan tujuan periklanan. Tujuan ini harus didasarkan pada keputusan-keputusan terdahulu, mengenai pasar sasaran, positioning dan bauran pemasaran. Dari definisi pemasaran menurut Kotler dan Amstrong 1998 : 154, adalah tugas komunikasi tertentu. Tujuan periklanan dapat dikelompokkan menjadi 4 empat macam, yaitu : a. Informative Advertising Iklan yang dipakai untuk menginformasikan kepada konsumen mengenai produk dan untuk memupuk permintaan primer. b. Persuasive Advertising Iklan yang dipakai untuk memupuk permintaan selektif dari suatu merek dengan membujuk konsumen bahwa merek itu menawarkan mutu terbaik bagi mereka. c. Comparison Advertising Iklan yang langsung atau tidak langsung,membandingkan suatu merek dengan satu atau beberapa merek lain. d. Reminder Advertising Iklan yang dipakai untuk membuat konsumen terus memikirkan suatu produk. Misal iklan coca-cola, yang mahal di televisi dirancang terutama untuk mengingatkan orang mengenai coca-cola bukan memberi informasi atau membujuk mereka.

2.2.2.2 Karakteristik Iklan

Dalam dunia periklanan para pengusaha saling bersaing untuk memperoleh tanggapan dari konsumen. Periklanan juga harus memiliki beberapa karakter yang mendukung karakteristik iklan yang baik. Menurut Jefkins 1997 : 241, karakteristik iklan yang baik adalah : a. Attention Perhatian Suatu iklan berhasil memenangkan perhatian, memecahkan perhatian knsumen dari berita editional atau iklan lain, iklan yang kita hasilkan tidak akan diperhatikan sedikitpun oleh konsumen. Perhatian mungkin dapat kita raih dengan memanfaatkan posisi dalam publikasi atau memanfaatkan bentuk iklan itu sendiri. b. Interest Ketertarikan Tidak ada suatu patokan tertantu dalam penggunaan perangkat kreatif ini guna membuat orang tertuju pada iklan kita kecuali iklan itu juga berhasil meraih rasa ketertarikan mereka. Hal itu mungkin secara selektif dan pembaca trtentu akan merasa tertarik pada iklan tertentu. c. Desire Keinginan Pembaca harus dibuat dari sekedar merasa tertarik dan terpikat, mereka harus didorong untuk menginginkan produk atau jasa yang diiklankan. Bagaimanakah secara kreatif, suatu iklan dapat dibuat sehingga menimbulkan keinginan konsumen untuk memiliki prduk yang diiklankan. d. Conviction Keyakinan Adalah sangat bagus bila kita mampu menciptakan keinginan untuk membeli, memiliki atau menikmati produk dan jasa yang diiklankan. Namun kita juga harus menciptakan iklan yang mampu memunculkan keyakinan bahwa memang layak untuk melakukan pembelian. Hal itu akan memberi kepuasan, sebagaimana yang mereka inginkan. e. Action Tindakan Iklan lebih bersifat statis dan tidak mudah untuk membuat pembaca melakukan tindakan sesuai yang diinginkan. Tentu saja, mungkin ada suatu pendekatan yang langsung memunculkan aksi pada headline, atau mungkin implisit dikeseluruhan iklan. Namun demikian, perangkat-perangkat ertentu mungkin dapat digunakan untuk membuat knsumen melakukan tindakan.

2.2.2.3 Pemilihan Media Periklanan