Tabel VIII. Hasil uji Kruskal-Wallis Mann-Whitney kadar ALT praperlakuan
ekstrak etanol 70 Stachytarpheta indica L. Vahl. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida dosis 2 mLkgBB
Kontrol Olive
Oil Kontrol
CCl4 Kontrol
ekstrak Dosis
100 mgkgBB
Dosis 200
mgkgBB Dosis
400 mgkgBB
Kontrol Olive Oil BB
BTB BB
BB BTB
Kontrol CCl4 BB
BB BB
BB BB
Kontrol ekstrak BTB
BB BB
BB BTB
Dosis 100 mgkgBB BB
BB BB
BTB BB
Dosis 200 mgkgBB BB
BB BB
BTB BB
Dosis 400 mgkgBB BB
BB BTB
BB BB
Keterangan : BB : Berbeda bermakna BTB: Berbeda tidak bermakna
Tabel IX. Hasil uji Post-Hoc Games-Howell kadar AST praperlakuan ekstrak
etanol 70 Stachytarpheta indica L. Vahl. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida dosis 2 mLkgBB
Kontrol Olive
Oil Kontrol
CCl4 Kontrol
ekstrak Dosis
100 mgkgBB
Dosis 200
mgkgBB Dosis
400 mgkgBB
Kontrol Olive Oil BB
BTB BB
BB BTB
Kontrol CCl4 BB
BB BTB
BTB BB
Kontrol ekstrak BTB
BB BB
BB BTB
Dosis 100 mgkgBB BB
BTB BB
BTB BB
Dosis 200 mgkgBB BB
BTB BB
BTB BB
Dosis 400 mgkgBB BTB
BB BTB
BB BB
Keterangan : BB : Berbeda bermakna BTB: Berbeda tidak bermakna
1. Kontrol negatif olive oil 2 mLKgBB
Kontrol negatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah olive oil minyak zaitun. Kontrol negatif ini dilakukan untuk memastikan bahwa pelarut
hepatotoksin yang digunakan tidak mempengaruhi aktivitas kadar serum ALT dan AST, sehingga diharapkan hanya CCl
4
saja yang memberikan kadar hepatotoksin. Pengukuran dilakukan pada jam ke-0 atau sebelum penginjekan olive oil dan pada
jam ke-24 setelah penginduksian CCl
4
. Dosis olive oil yang diberikan 2 mLKgBB. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dosis tersebut disamakan dengan dosis hepatotoksin yang akan diinjeksikan karena olive oil merupakan pelarut dari CCl
4
. Purata aktivitas kadar serum ALT dan AST pada saat sebelum dan setelah pemberian olive oil 24 jam ditunjukkan pada tabel X
Tabel X. Purata kadar ALT dan AST tikus setelah pemberian olive oil 2 mLkgBB pada jam ke-0 dan 24
Waktu pencuplikan jam ke-
Purata kadar ALT ± SE UL
Purata kadar AST ± SE UL
Jam ke-0 47,80 ± 2,75
129,00 ± 2,49 Jam ke-24
49,20 ± 1,07 127,00 ± 2,30
Berdasarkan hasil pengukuran aktivitas kadar serum ALT dan AST tabel X, dapat dinyatakan bahwa hasil tersebut berbeda tidak bermakna. Selanjutnya
dilakukan analisa Paired-Sample T Test untuk memastikan perbedaan. Hasil dari analisa Paired-Sample T Test untuk pengukuran ALT menunjukkan bahwa p = 0,716
pada jam ke-0 dan p 0,345 pada jam ke-24. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengukuran tersebut berbeda tidak bemakna dengan p0,05, yang dapat diartikan
bahwa tidak ada kenaikanpenurunan kadar ALT maupun AST yang signifikan antara jam ke-0 dan jam ke-24. Hasil analisa Paired-Samples T Test ditampilkan
lewat tabel XI, tabel XII, gambar 11, dan gambar 12. Tabel XI. Hasil Paired-Samples T Test kadar ALT tikus setelah pemberian olive
oil 2 mLkgBB pada jam ke-0 dan 24 Waktu pencuplikan jam ke-
Kadar ALT jam ke-0 Kadar ALT jam ke-24 Jam ke-0
BTB Jam ke-24
BTB Keterangan tabel: BTB = Berbeda Tidak Bermakna
Tabel XII. Hasil Paired-Samples T Test kadar AST tikus setelah pemberian olive oil 2 mLkgBB pada jam ke-0 dan 24
Waktu pencuplikan jam ke- Kadar AST jam ke-0
Kadar AST jam ke-24 Jam ke-0
BTB Jam ke-24
BTB Keterangan tabel: BTB = Berbeda Tidak Bermakna
Gambar 12. Diagram batang purata kadar AST tikus jantan galur Wistar setelah pemberian olive oil 2 mLkgBB pada jam ke-0 dan 24
Berdasarkan anlisa statistika diatas, dapat dinyatakan bahwa olive oil sebagai kontrol negatif tidak memberikan efek hepatotoksi.
2. Kotrol hepatotoksin CCl