Kotrol hepatotoksin CCl Kontrol perlakuan ekstrak etanol 70 daun jarong 400 mgKgBB

Gambar 12. Diagram batang purata kadar AST tikus jantan galur Wistar setelah pemberian olive oil 2 mLkgBB pada jam ke-0 dan 24 Berdasarkan anlisa statistika diatas, dapat dinyatakan bahwa olive oil sebagai kontrol negatif tidak memberikan efek hepatotoksi.

2. Kotrol hepatotoksin CCl

4 dosis 2 mLKgBB Kontrol hepatotoksin bertujuan untuk melihat pengaruh dari pemberian CCl 4 terhadap kerusakan organ hati yang dilihat dari kenaikan kadar aktivitas serum ALT dan AST pada tikus percobaan. Pengukuran dilakukan setelah 24 jam Gambar 11. Diagram batang purata kadar ALT tikus jantan galur Wistar setelah pemberian olive oil 2 mLkgBB pada jam ke-0 dan 24 penginjekan hepatotoksin dengan dosis 2 mLKgBB. Organ hati dinyatakan rusak jika kadar ALT dan AST menunjukkan hasil yang tinggi. Kemudian hasil yang didapat dibandingkan dengan kontrol negatif untuk melihat efek yang ditimbulkan dari hepatotoksin. Data kadar ALT yang didapatkan 178,80 ± 7,47 UL dan kadar AST yang didapatkan 451,00 ± 32,21 UL. Pada penelitian ini peyakit hati yang diinginkan adalah steatosis perlemakan hati. Penyakit hati dinyatakan steatosis jika kenaikan kadar ALT dan AST sebesar 3 atau 4 kali lipat dari kadar normal Paschos dan Paketas, 2009. Berdasarkan hasil perbandingan antara kontrol negatif dengan kontrol CCl 4 didapatkan kenaikan kadar ALT sebesar 3,6 kali lipat sedangkan untuk kadar AST terjadi kenaikan sebesar 3,55. Kenaikan tersebut mendekati 4 kali lipat sehingga dapat dinyatakan bahwa tikus yang terinduksi CCl 4 mengalami steatosis seperti yang diharapkan. Berdasarkan uji statistika yang dilakukan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kontrol hepatotoksin dengan kontrol olive oil dimana teradi peningkatan kadar pada yang cukup signifikan pada perlakukan CCl 4 jika dbandingkan dengan kontrol olive oil, hal ini dapat dilihat dari nilai siginifikansi dari kadar aktivitas serum ALT p = 0,00 dan kadar aktivitas serum AST p = 0,003. Sehingga dapat dinyatakan bahwa pemberian hepatotoksin CCl 4 dapat menyebabkan hepatotoksik pada hewan uji.

3. Kontrol perlakuan ekstrak etanol 70 daun jarong 400 mgKgBB

Tujuan dari dilakukan kontrol perlakuan ekstrak etanol 70 daun Jarong dengan dosis 400 mgKgBB selama enam jam untuk melihat pengaruh pemberian ekstrak terhadap kadar aktivitas serum ALT dan AST tanpa diberikan karbon tetraklorida. Dengan pengujian perlakuan pada dosis tertinggi dari ketiga peringkat dosis diharapkan dosis tertinggi ini memiliki efek sehingga dosis yang lebih rendah diperkirakan juga memiliki efek. Hasil yang didapat pada kontrol perlakuan ini untuk kadar aktivitas serum ALT 51,20 ± 0,86 UL sedangkan kadar kativitas serum AST sebesar 127,80 ± 2,65 UL. Berdasarkan hasil uji statistika, kadar aktivitas serum ALT dan AST berbeda tidak bermakna dengan kontrol olive oil dengan nilai p = 1,000 ALT dan p = 151 AST. Sehingga dapat dinyatakan bahwa pemberian ekstrak tidak mempengaruhi kadar aktivitas serum ALT maupun AST.

4. Kelompok perlakuan esktrak etanol 70 daun jarong Stachytarpheta

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak etanol 70% biji atung (Parinarium glaberimum Hassk.) pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 49

Efek hepatoprotektif jangka panjang ekstrak etanol 70% biji atung (Parinarium glaberrimum Hassk.) pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 54

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol 50% daun jarong (Stachytarpheta indica (l.) vahl.) terhadap aktivitas alanin aminotransferase dan aspartate aminotransferase pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 3 106

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol 90% daun jarong (Stacytarpheta indica vahl.) terhadap kadar alanin aminotransferase dan aspartat aminotransferase pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 133

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol 30% daun jarong (Stachytarpheta indica (L.) Vahl.) terhadap kadar alanin aminotransferase dan aspartat aminotransferase pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 127

Efek hepatoprotektif infusa daun macaranga tanarius L. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 108

Efek hepatoprotektif jangka panjang ekstrak etanol 70% biji atung (Parinarium glaberrimum Hassk.) pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

0 0 52

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak etanol 70% biji atung (Parinarium glaberimum Hassk.) pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida

0 0 47

Efek hepatoprotektif infusa daun macaranga tanarius L. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 106

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni (l.) jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 112