5. Uji tabung kandungan polifenol serbuk daun jarong
Uji kandugan polifenol dilakukan dengan menambahkan 10 mL aquadest pada sebuah tabung berisi 2 g serbuk daun jarong dan 10 mL etanol 70 pada
tabung lain yang juga berisi 2 g serbuk daun jarong. Kedua tabung didihkan di atas penangan air, kemudian dilakukan penyaringan. Setelah dingin, filtrat diteteskan
FeCl
3
sebanyak 3 tetes. Hasil positif adanya polifenol ditunjukkan dengan terbentuknya warna hijau-biru Wulandari dan Hartini, 2015.
6. Pembuatan pelarut etanol 70
Etanol 96 diencerkan dengan menggunakan rumus V1.C1 = V2.C2, dimana etanol 96 diencerkan dengan menggunakan aquadest hingga
konsentrasinya menjadi 70
7. Pembuatan ekstrak kental daun S. indica
Serbuk daun jarong sebanyak 30 g diekstraksi dengan etanol 70 sebanyak 300 mL dengan metode maserasi menggunakan shaker selama 24 jam Gunawan,
Soegihardjo, Mulyani, Wahyuningsih, dan Sudarto, 1993. Kemudian dilakukan remaserasi satu kali dengan perlakuan sama dengan maserasi awal. Ekstrak cair
yang diperoleh dari maserasi dan remaserasi diuapkan pelarutnya dengan vacuum rotary evaporator. Hasil evaporasi yang didapat kemudian dituangkan dalam
cawan porselin yang telah ditibang terlebih dahulu beratnya untuk menghitung rendemen ekstrak kental kemudian diuapkan dengan waterbath sampai menjadi
ekstrak kental dan bobot tetap. Menurut Farmakope Herbal Indonesia, ekstrak kental dicapai ketika tercapai bobot tetap, yakni apabila perbedaan dua kali
penimbangan berturut-turut setelah dikeringkan selama 1 jam tidak melebihi 0,5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mg pada penimbangan dengan timbangan analitik. Rendemen ekstrak kental didapat dari persamaan berikut:
� �
� �
� � ×
8. Pembuatan CMC-Na 1
CMC-Na ditimbang kurang lebih 1,0 g. Kemudian dilarutkan dengan cara disebarkan didalam erlenmeyer yang berisi aquadest 40 mL selanjutnya
ditambhakan lagi 60 mL aquadest.
9. Penetapan dosis ekstrak etanol 70 daun S. indica L. Vahl.