Ciri-ciri Kecerdasan Emosional Kecerdasan Emosional 1. Pengertian Kecerdasan Emosional

mendefinisikan bahwa kecerdasan emosional sebagai kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain, serta menggunakan perasaan-perasaan itu untuk memandu pikiran dan tindakan. Kecerdasan emosional ini merupakan kemampuan untuk memahami emosi orang lain dan cara mengendalikan emosi sendiri Harmoko, www.businescareer.com. Apabila suatu masalah menyangkut pengambilan keputusan dan tindakan, aspek perasaan sama pentingnya dan seringkali lebih penting daripada nalar. Kepandaian tidak akan berarti apabila tingkat kecerdasan emosionalnya rendah. Banyak bukti yang memperhatikan bahwa orang yang secara emosionalnya baik yang mengetahui dan menangani perasaan mereka sendiri dengan baik, dan yang mampu membaca dan menghadapi perasaan orang lain dengan efektif memiliki keuntungan dalam setiap bidang kehidupan, baik dalam asmara, persahabatan, ataupun dalam bekerja. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan perasaan dirinya sendiri maupun orang lain serta dalam hubungannya dengan orang lain.

2. Ciri-ciri Kecerdasan Emosional

Ada beberapa karakteristik kecerdasan emosional. Karakteristik kecerdasan emosional seseorang meliputi www.businescareer.com: a. Pengenalan diri self-awareness Meliputi: mengenali emosi, mengetahui kekuatan, mengetahui keterbatasan diri, keyakinan atas kemampuan sendiri. b. Penguasaan diri self-regulation Meliputi: menahan emosi dan dorongan negatif, bertanggung jawab atas kinerja pribadi, menjunjung norma kejujuran dan integritas, luwes, terhadap perubahan, dan terbuka terhadap ide-ide serta informasi baru. c. Memotivasi diri self-motivation Meliputi: dorongan untuk menjadi lebih baik, menyesuaikan dengan sasaran kelompok atau organisasi, kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan, dan kegigihan memperjuangkan kegagalan dan hambatan. d. Empati emphaty Meliputi: memahami orang lain, mengembangkan orang lain menciptakan kesempatan melalui pergaulan dengan berbagai macam orang, membaca hubungan antara keadaan emosional dan kekuatan hubungan suatu kelompok. e. Hubungan yang efektif effective relationship Meliputi: kemampuan persuasi, mendengar dengan terbuka dan memberi pesan yang jelas, kemampuan untuk menyelesaikan pendapat, semangat leadership , kolaborasi dan kooperasi, dan membangun tim. Ciri-ciri kecerdasan emosional tersebut juga dijelaskan oleh beberapa ahli seperti yang dikemukakan oleh Goleman www.businescareer.com. Seseorang dikatakan mempunyai tingkat kecerdasan emosional apabila sudah mempunyai: a. Kesadaran diri Mengetahui apa yang kita rasakan pada suatu saat dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan diri sendiri, mempunyai tolak ukur realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat. b. Pengaturan diri Menangani emosi kita sedemikian rupa sehingga berdampak positif kepada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati dan dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran, mampu pulih kembali dari tekanan emosi. c. Motivasi Menggunakan hasrat kita yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun kita menuju sasaran, membantu kita menuju inisiatif dan bertindak sangat efektif, dan untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Empati Merasakan yang dirasakan orang lain, mampu memahami perspektif mereka, menumbuhkan hubungan saling percaya dan menyelaraskan diri dengan bermacam-macam orang. e. Keterampilan sosial Menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial, berinteraksi dengan lancar, menggunakan keterampilan ini untuk mempengaruhi dan memimpin, bermusyawarah dan menyelesaikan perselisihan, dan untuk bekerjasama dan bekerja dalam tim. Untuk mengembangkan kecerdasan emosional kita ada beberapa cara www.businescareer.com, antara lain: a. Mengenali emosi diri kita sendiri Mengenali perasaan yang dirasakan merupakan dasar kecerdasan emosional. Kemampuan untu memantau kemampuan perasaan kita dari waktu kewaktu merupakan hal penting bagi pemahaman diri. Orang yang memiliki keyakinan yang lebih tentang perasaannya mampu mengenali kepekaan lebih tinggi akan keadan emosi yang dirasakan pada saat itu. b. Mengelola emosi Menangani perasaan agar dapat terungkap dengan baik adalah kemampuan yang tergantung pada kesadaran diri. Kemampuan untuk menghibur diri, melepaskan kecemasan, kemurungan, ketersinggungan atau akibat-akibat yang muncul karena kegagalan keterampilan emosional dasar ini. c. Memotivasi diri Penataan emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting dalam keterkaitan memberi perhatian untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri serta mampu melakukan kreasi secara bebas. Pengendalian emosi seperti menahan diri terhadap suatu kepuasan dan pengendalian dorongan hati sebagai landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. d. Memahami emosi orang lain empati Kemampuan yang bergantung pada kesadaran diri emosional merupakan keterampilan bergaul atau berinteraksi dengan orang lain. Jika diberi kemampuan empati yang tinggi, situasi demikian dapat mengarahkan pekerjaan yang cocok untuk individu seperti bidang keperawatan, mengajar, penjualan, dan manajemen. e. Membina hubungan sosial Setelah kita melakukan identifikasi, kemudian kita mampu mengenali hal lain yang perlu dilakukan untuk dapat mengembangkan kecerdasan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI emosional, yaitu dengan memelihara dan membina hubungan tersebut. Kemampuan persuasi, mendengar dengan terbuka dan memberi pesan yang jelas, kemampuan berpendapat, semangat leadership, kolaborasi dan kooperasi, membangun tim. Keterampilan membina hubungan merupakan bagian dari keterampilan sosial. Hal ini dapat mengembangkan pergaulan kita dengan melakukan komunikasi. Karakteristik kecerdasan emosional seseorang yang tidak tinggi meliputi 4 empat hal di bawah ini http:ganeca.blogspirit.com archive200506.23ge_mozaik_juni_2005_pentingnya_pendidikan_kecerdasa n_emosional.html yaitu: a. Mempunyai emosi yang terlalu tinggi b. Cepat bertindak sesuai dengan emosinya c. Tidak sensitif dengan perasaan orang lain d. Mempunyai kecenderungan untuk menyakiti dan memusuhi orang lain Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak rencana seketika untuk mengatasi masalah yang ditanamkan secara berangsur-angsur yang terkait dengan pengalaman dari waktu kewaktu Goleman, 1999:13. Kita sering kali mendengar kata-kata emosi namun kadang kita sulit untuk mengartikan kata tersebut. Bentuk emosi yang muncul sering sering dirasakan atas sikap yang ditampilkan atas dasar keadaan perasaan saat itu. Emosi terbagi menjadi beberapa bentuk Goleman, www.businescareer.com, yaitu: a. Amarah, seperti mengamuk, bengis, benci, jengkal, kesel, dan tersinggung b. Kesedihan, seperti pedih, sedih, depresi berat c. Rasa takut, seperti cemas, takut, gugup, khawatir, tidak senang, tidak tenang, was-was dan panik. d. Kenikmatan, seperti bahagia, gembira, puas, terhibur, bangga, takjub, senang sekali dan sebagainya. e. Terkejut, takjub, terpana dan sebagainya. f. Jengkel, hina, jijik, mual, benci, tidak suka, mau muntah dan sebagainya. g. Malu, rasa salah, malu hati, aib, dan sebagainya.

B. Kualitas Pelayanan