17
Ketenagakerjaan
Sekilas Pengetahuan Bahasa
Dalam pembentukan bunyi bahasa ada tiga faktor utama yang terlibat, yakni sumber tenaga, alat ucap yang menimbulkan getaran, dan rongga penyebab
getaran. Proses pembentukan bunyi bahasa dimulai dengan memanfaatkan pernapasan sebagai sumber tenaganya. Pada saat kita mengeluarkan napas, paru-
paru kita mengembuskan tenaga yang berupa napas, paru-paru kita mengem- buskan tenaga yang berupa arus udara. Arus udara itu dapat mengalami perubahan
pada pita suara yang terletak pada pangkal tenggorokan atau laring. Arus udara dari paru-paru itu dapat membuka kedua pita suara yang merapat sehingga
menghasilkan ciri-ciri bunyi tertentu. Gerakan membuka dan menutup pita suara itu menyebabkan udara di sekitar pita suara itu bergetar. Perubahan bentuk saluran
suara yang terdiri atas rongga laring, rongga mulut, dan rongga hidung menghasilkan bunyi bahasa yang berbeda-beda. Udara dari paru-paru dapat keluar
melalui rongga mulut, rongga hidung, atau lewat rongga mulut dan hidung sekaligus. Bunyi bahasa yang arus udaranya keluar melalui mulut disebut bunyi
oral, bunyi bahasa yang arus udaranya keluar dari hidung disebut bunyi sengau 8. Kata tugas seperti dan, atau, tetapi, agar, supaya memiliki fungsi
sebagai …. a. preposisi
c. artikel e. konjungsi
b. partikel d. interjeksi
9. Makna yang berupa agak, kurang, sering, dan selalu dimiliki oleh …. a. verba
c. adjektiva e. numeralia
b. adverbia d. nomina
10. Kata-kata seperti saya, engkau, dia, mereka, -nya merupakan jenis pronomina ….
a. penanya c. penyerta
e. pendamping b. penunjuk
d. persona
B. Kerjakan soal-soal berikut
1. Jelaskan pengertian mengenai lafal, intonasi, tekanan, dan jeda 2. Mengapa artikulasi sangat dibutuhkan dalam pelafalan suatu kata?
3. Sebutkan beberapa faktor yang menyebabkan seseorang tidak dapat membaca cepat dengan lancar
4. Sebutkan ciri-ciri yang terdapat pada adjektiva 5. Sebutkan ciri-ciri verba
Di unduh dari : Bukupaket.com
18
Bahasa Indonesia Tingkat Semenjana Kelas X
atau bunyi nasal. Bunyi bahasa yang arus udaranya sebagian keluar melalui mulut dan sebagian keluar melalui hidung disebut bunyi yang disengaukan atau
dinasalisasi. Setelah melewati rongga faring, arus udara mengalir ke bagian atas
tenggorokan. Jika yang kita kehendaki adalah bunyi oral, tulang rawan yang dinamakan anak tekak atau uvula akan menutup saluran ke rongga hidung.
Dengan demikian, bunyi tersebut akan keluar melalui rongga mulut. Jika yang kita kehendaki bunyi nasal, uvula diturunkan sehingga udara keluar melalui
rongga hidung. Contoh bunyi bahasa yang udaranya melewati rongga mulut adalah [p], [g], dan [f], sedangkan bunyi yang udaranya melewati rongga hidung
adalah [m], [n], [ñ], dan [ ].
Macam bunyi bahasa yang kita hasilkan juga dipengaruhi oleh ada tidaknya
hambatan dalam proses pembuatannya. Pada bunyi seperti [a], [u], dan [i], udara mengalir melewati rongga mulut tanpa hambatan oleh alat ucap apa pun.
Sebaliknya, pada bunyi seperti [p] udara dihambat oleh dua bibir yang terkatup, dan pada bunyi [t] udara dihambat oleh ujung lidah yang bersentuhan dengan
gusi atas.
Perhatikan bagan alat ucap berikut.
Keterangan: 1. Bibir atas labium
12. Tengah lidah 2. Bibir bawah labium
13. Belakang lidah 3. Gigi atas dentes
14. Akar lidah 4. Gigi bawah dentes
15. Faring 5. Gusi alveolum
16. Rongga mulut 6. Langit-langit keras palatum
17. Rongga hidung 7. Langit-langit lunak velum
18. Epiglotis 8. Anak tekak uvula
19. Pita suara 9. Ujung lidah
20. Pangkal tenggorokan laring 10. Daun lidah
21. Trakea 11. Depan lidah
Sumber: Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 2003
Di unduh dari : Bukupaket.com
19
Teknologi Komunikasi
Tema
2
TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Sumber: Seputar Indonesia, 13 Februari 2008
Tujuan Pembelajaran:
1. Memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazimbaku dan yang tidak. 2. Memahami lafal baku dan tidak baku.
3. Membaca cepat untuk memahami informasi tertulis. 4. Membedakan antara fakta dan pendapat dalam teks.
5. Memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat.
Di unduh dari : Bukupaket.com
20
Bahasa Indonesia Tingkat Semenjana Kelas X
Pendahuluan
Pada pertemuan ini Anda akan memelajari empat aspek kemampuan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pada aspek mendengarkan,
Anda akan diajak memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazimbaku dan yang tidak. Pada aspek berbicara, Anda akan memelajari cara memahami lafal baku
dan tidak baku. Bagaimana cara membaca cepat suatu teks untuk memahami informasi tertulis serta membedakan antara fakta dan opini dapat Anda temui pada aspek
membaca. Adapun pada aspek terakhir, yaitu menulis, Anda diajak untuk belajar memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat.
Setiap aspek di atas akan dilengkapi dengan tugas, berupa tugas individu atau kelompok, untuk merangsang dan memotivasi Anda berpikir kreatif dalam memahami
uraian materi. Selain itu, pada akhir bab Anda akan menemui rangkuman dan pelatihan. Rangkuman berguna untuk mengingatkan Anda kembali mengenai isi materi yang
telah dipelajari. Adapun pelatihan akan membantu mengukur sejauh mana pemahaman materi yang telah Anda capai dengan cara mengerjakan soal-soal.
A. Mendengarkan