Lafal Nada Tekanan Intonasi Penghayatan

72 Bahasa Indonesia Tingkat Semenjana Kelas X Pendahuluan Pada pertemuan ini Anda akan memelajari empat aspek kemampuan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pada aspek mendengarkan, Anda akan diajak memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda pada pembacaan puisi. Pada aspek berbicara, Anda akan memelajari ragam bahasa. Bagaimana cara membaca cepat untuk memahami informasi tertulis dapat Anda temui pada aspek membaca. Adapun pada aspek terakhir, yaitu menulis, Anda diajak untuk memahami kata umum dan kata khusus serta menggunakan kata-kata yang sama atau hampir sama artinya. Setiap aspek di atas akan dilengkapi dengan tugas, berupa tugas individu atau kelompok, untuk merangsang dan memotivasi Anda berpikir kreatif dalam memahami uraian materi. Selain itu, pada akhir bab Anda akan menemui rangkuman dan pelatihan. Rangkuman berguna untuk mengingatkan Anda kembali mengenai isi materi yang telah dipelajari. Adapun pelatihan akan membantu mengukur sejauh mana pemahaman materi yang telah Anda capai dengan cara mengerjakan soal-soal.

A. Mendengarkan

Memahami Lafal, Tekanan, Intonasi, dan Jeda pada Pembacaan Puisi Ada yang berpendapat bahwa sebuah puisi tidak dibaca secara indah dan tepat, ibarat alat musik yang belum dimainkan. Pendapat tersebut benar, karena puisi memiliki kekuatan bunyi dan nada yang akan terdengar keindahannya jika puisi tersebut dibaca. Kekuatan bunyi dan nada dalam puisi erat kaitannya dengan penggunaan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda. Di samping itu, unsur penghayatan dan ekspresi turut menunjang keberhasilan dalam pembacaan puisi. Puisi merupakan bentuk karangan yang diciptakan oleh penyair berdasarkan perenungan atas suatu keadaan atau peristiwa. Puisi dituliskan dalam bahasa yang padat dan indah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi adalah sebagai berikut.

1. Lafal

Lafal harus jelas, suara yang kita keluarkan diupayakan suara yang terolah, sehingga terdengar bulat dan mantap.

2. Nada

Nada membaca puisi meliputi keras lemahnya suara dan cepat lambatnya suara yang disesuaikan dengan kata, baris, dan suasana puisi. Sumber: Kompas, 9 Desember 2007 Gambar 5.1 Membacakan puisi sangat perlu memerhatikan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tepat Di unduh dari : Bukupaket.com 73 Olahraga dan Kesehatan

3. Tekanan

Pembacaan puisi harus terampil mengelompokkan kata yang memiliki kesatuan makna. Pemenggalan kelompok kata maupun kata harus tepat. Demikian pula jika bertemu kata-kata tertentu yang perlu mendapat tekanan khusus harus dipertegas sehingga terdengar lebih hidup dan jelas.

4. Intonasi

Intonasi adalah lagu membaca puisi. Intonasi harus diatur sedemikian rupa, sehingga mampu menghasilkanmenampilkan karya seni yang indah.

5. Penghayatan

Penghayatan adalah kemampuan pembaca menyatu dengan isi dan maksud puisi. Pembaca puisi harus mampu menggugah atau menyentuh emosi pendengar melalui penghayatan maksimal. Seorang pembaca dikatakan berhasil apabila mampu mengajak pendengar ikut larut dengan penghayatan pembaca, sehingga muncul rasa haru, merinding, bahkan meneteskan air mata saat mendengar seseorang membacakan puisi yang bertema kesedihan.

6. Ekspresi