Berbicara Kalimat tanya tersamar

106 Bahasa Indonesia Tingkat Semenjana Kelas X mengetahui kapabilitas yang dimilikinya, sehingga klien pun dengan sendirinya akan berdatangan. Cara promosi seperti ini sangat efektif bagi Septian khususnya, yang masih harus menyelesaikan masa studi belajarnya. Selain itu, agar toko senantiasa percaya dengan kualitas dan kredibilitas pemrogram, tidak ada salahnya jika pemrogram tersebut selalu menyiapkan satu program yang sudah jadi sebagai contoh hasil karya. Sumber: 21 Bisnis Sampingan untuk Mahasiswa, TransMedia Pustaka, 2007 Diambil seperlunya dengan pengubahan 2. Apakah artikel di atas dapat disebut informasi? Terangkan pendapat Anda dengan bahasa yang runtut. 3. Jika artikel tersebut merupakan sumber informasi, termasuk jenis informasi yang bersifat fakta, opini, khayalan, ataukah jenis yang lain? Jelaskan dengan alasan yang tepat. 4. Adakah hal-hal penting yang dapat Anda serap dari isi artikel tersebut? Jika ya, coba Anda catat hal-hal penting tersebut. Jika tidak, coba beri alasan yang mendukung jawaban Anda. Tugas Kelompok 1. Bekerjasamalah dengan teman sebangku Anda untuk mendaftar sumber informasi jenis khayalan. 2. Sertakan contoh teksnya pada setiap satu sumber informasi tersebut. 3. Berilah alasan yang tepat mengapa sumber yang Anda daftar tersebut merupakan sumber informasi. 4. Presentasikan di depan kelas agar mendapat masukan dari teman dan guru Anda.

B. Berbicara

Mengucapkan Kalimat dengan Lancar, Bernalar, dan Wajar Setiap hari kita sering melakukan komunikasi secara lisan dengan orang lain. Kegiatan berkomunikasi secara lisan tersebut tentunya memerlukan bahasa tutur sebagai perantara. Pada praktiknya kita sering menemui kesulitan mengungkapkan kalimat-kalimat secara lancar, bernalar, dan wajar dalam berkomunikasi. Di unduh dari : Bukupaket.com 107 Kehidupan Masyarakat Ketidaklancaran, ketidaknalaran, dan ketidakwajaran kita dalam bertutur akan mengakibatkan informasi yang ingin kita sampaikan kepada orang lain menjadi tidak jelas maksudnya. Padahal, mungkin saja pada saat itu kita hendak menyampaikan suatu informasi yang penting. Mengucapkan kalimat dengan lancar berarti kita mengucapkan kalimat tanpa mengalami hambatan apapun. Misalnya, hambatan dalam artikulasi, lafal, tekanan, intonasi, maupun jeda. Mengucapkan kalimat dengan bernalar berarti kita mengucapkan kalimat yang dapat ditangkap maksudnya oleh lawan bicara karena kalimat tersebut sesuai dengan kaidah tata bahasa sehingga terkesan nalar. Adapun mengucapkan kalimat dengan wajar berarti kita mengucapkan kalimat dengan sewajarnya, baik menurut tata bunyi maupun tata sikap. Tugas Individu 1. Bacalah dalam hati teks berikut. Beduk Berasal dari China Belum ada penelitian yang memastikan dari mana sesungguhnya asal- usul beduk. Tapi, sebagian tokoh agama dan masyarakat yakin, tabuhan besar itu berasal dari China. Wali Sanga–sembilan ulama pendakwah Islam di Jawa–memanfaatkan beduk untuk kepentingan ibadah di masjid-masjid. Menurut etnomusikolog Rizaldi Siagian, sebenarnya tradisi tabuhan besar dari kulit merupakan budaya tua yang sudah tumbuh lama di Nusantara. Di Nias, ada beduk besar yang disimpan di rumah adat, yang disebut fondahi. Di Mandailing, ada tabuhan besar yang disebut tabu yang disimpan di gordang sambilang untuk upacara adat. Tradisi serupa juga berkembang di Minangkabau. Spekulasi yang santer, kemungkinan besar beduk masuk bersama penjelajahan Cheng Ho, seorang laksamana dari Provinsi Yunnan, China, pada masa Dinasti Ming, yang mengunjungi beberapa wilayah Nusantara sekitar abad ke-15 Masehi. Di negeri asalnya, alat musik itu jadi sarana untuk mengumpulkan massa atau mengiringi ritual keagamaan. Legenda yang beredar di masyarakat menceritakan, Wali Sanga mengambil beduk untuk digantung di masjid atau surau. Alat itu kemudian ditabuh lima kali sehari untuk mengumumkan awal waktu shalat. Pada perkembangan berikutnya, beduk semakin lekat dengan masjid atau surau dan dipakai untuk menandai berbagai peristiwa penting keagamaan lain, terutama menyambut Ramadhan dan Idul Fitri. Di unduh dari : Bukupaket.com 108 Bahasa Indonesia Tingkat Semenjana Kelas X Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Komaruddin Hidayat menengarai, kepercayaan masyarakat itu sangat mungkin benar terjadi karena beberapa elemen lain dalam masjid juga diadopsi dari luar budaya Islam. Menara masjid, misalnya, diduga berasal dari tempat pemujaan Dewa Api dalam tradisi agama Majusi. Saat Islam datang, menara itu diambil dan dialihkan fungsinya menjadi tempat azan dan landmark bangunan ibadah. Demikian juga kubah yang diperkirakan juga bukan dari Arab, tetapi dari Romawi. Kubah dipadukan dalam masjid agar suara orang yang beribadah jadi lebih bergema dan lengkungan atap untuk ventilasi udara agar lebih segar. Adopsi budaya ini menghasilkan identifikasi yang unik. Jika gereja identik dengan lonceng, maka masjid identik dengan beduk. Sumber: Kompas, 30 September 2007 Diambil seperlunya dengan pengubahan 2. Coba cermati kalimat-kalimat yang tidak bernalar penggunaannya pada teks tersebut. 3. Betulkan kalimat-kalimat tersebut sehingga menjadi kalimat yang baik dan bernalar. Apabila perlu dapat Anda kembangkan sedikit kalimat-kalimat yang tidak bernalar tersebut agar lebih mudah dibetulkan. 4. Setelah selesai, coba Anda salin teks tersebut ke dalam buku tugas. 5. Bacakan hasil kerja Anda di depan kelas dengan artikulasi, lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tepat dengan lancar. 6. Gunakan sikap yang baik ketika Anda membacakan dan bedakan penggunaan intonasi yang terdapat pada kalimat di dalam teks kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat perintah secara tepat dan sewajarnya.

C. Membaca