y̅ = , x̅ = , ∑ x
i i
= ∑ x
i i
= Sehingga diperoleh:
= × ∑
�
.
� �
�
− ∑
� �
�
× ∑
� �
�
. ∑
� �
�
− ∑
� �
�
b =
× −
× ×
−
= = ,
= ̅ − ̅ = , −
, × ,
= ,
Persamaan Regresi Linear: ̂ = +
̂ = ,
+ ,
Gambar 4.2.2 Regresi Linear Minat Belajar Tes Hasil belajar n=29
Ini berarti setiap kenaikan satu unit minat belajar mengakibatkan kenaikan tes hasil belajar sebesar 1,65 poin.
Tabel perhitungan pada lampiran C.3.2
D. Pembahasan
1. Korelasi Antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa secara statistik motivasi belajar tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap hasil belajar siswa, hanya berasosiasi saja tetapi tidak saling berkaitan. Korelasi motivasi belajar dan hasil belajar siswa
sebesar 0,111. Persamaan regresinya Y= 68,13 +0,1X , yang memiliki arti setiap kenaikan satu unit motivasi belajar terdapat
kenaikan sebesar 0,1 unit hasil belajar siswa. Besarnya korelasi adalah 0,111 yang berarti motivasi belajar berpengaruh 1,22
terhadap hasil
belajar. Adapun
faktor-faktor lain
yang mempengaruhi hasil belajar misalnya faktor IQ, perhatian,
lingkungan, minat, cara belajar, dukungan orangtua dan lain-lain. 2.
Korelasi Antara Minat Belajar dan Hasil Belajar Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa
minat belajar berkorelasi positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa. Korelasi minat belajar dan hasil belajar sebesar 0,481.
Persamaan regresi linear Y=75,78+1,65X, yang memiliki arti, setiap kenaikan satu unit minat belajar terdapat kenaikan sebesar 1,65 unit
hasil belajar siswa. Besarnya korelasi adalah 0,481, yang berarti minat belajar berpengaruh 23,16 terhadap hasil belajar.
Sedangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar
misalnya faktor IQ, lingkungan, perhatian, bakat, cara belajar, dukungan orangtua dll.
E. Pendalaman Analisis
Pendalaman analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara terhadap siswa-siswa yang tergolong
diskonkordan. Penggolongan tersebut didasarkan pada skor yang diperoleh siswa pada motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa dan
minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut, maka terdapa 2 golongan yaitu minat
belajar dan motivasi belajar tinggi tetapi hasil belajar rendah, serta minat belajar dan motivasi belajar rendah tetapi hasil belajar tinggi.
1. Motivasi Belajar Tinggi Namun Hasil Belajar Rendah
Tabel 4.5.1 Transkrip Wawancara Motivasi Tinggi dan Hasil Belajar Rendah
Pertanyaan Jawaban Siswa
Biasanya dirumah ada siapa aja tiap hari? S6:ya kalo ayah pulang siang ya ada papa, sama mama
S12:aku,kakakku, sama ibuku kalo ayahku jarang,
S34:mama, papa, sama adik
Masing-masing mereka kerja apa? S6: ayah dosen, ibu PNS
S12:ayah kerja di jakarta, konsultan, konsultan proyek, ibu rumah tangga
S34:mama wiraswasta, papa wiraswasta juga
Kalo kamu belajar ada yang ngingetin gag?
S6:ada, ayah, dan ibu S12: gag ada, seringnya ngingetin belajar
sendiri S34: iya, mama, kalo papa gag selalu.
Kamu belajarnya setiap hari? S6:iya
S12:iya S34:iya
Berapa jam, jam berapa sampai jam berapa?
S6:jam 7 sampai jam sth 9 S12: sekitar 3 jam, 7 sampai 10 malem
S34: jam 6 s.d 9,belajar buat bsok Biasanya belajar dimana? Kenapa?
S6:di kamar, ya biar konsen S12: Di kamar, sendirian, kadang
dibantuin kalo susah soalnya sama ibu S34: di kamar
Perlengkapan belajarmu lengkap gag? S6:lengkap
S12:lengkap S34: lengkap
Biasanya belajarnya sendiri atau ditemani, kenapa?
S6:sendiri, kalo pelajaran yang gag bisa baru ditemenin, ya kayak matematika
S12: : ibu iya sering S34: diteman sama mama, soalnya takut
Kamu biasanya belajarnya gimana sih? S6:kalo ada yang belum bisa dibaca lagi,
kalo gag bisa ya Tanya orangtua, S12: baca dulu soalnya, yang gampang
dikerjaain dulu, yang susah nanti ditanya S34:biasanya ngringkes,ya rumus-
rumusnya aja yang penting-penting aja, dikasih latihan sama mama.
Menurutmu matematika itu gimana? S6:sulit, ya kalo belum tahu rumusnya ya
belum bisa S12:
e…gag begitu suka S34: pelajaran matematika tu
eeeeee.eeeee kalo gag bisa ngikutin gag bisa, ya biasa-biasa aja.