Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

pembelajaran yang saat itu bertepatan dengan materi IPS Kompetensi Dasar peninggalan sejarah. Guru menerapkan metode ceramah disetiap pembelajaran dan diakhiri dengan merangkum. Guru berdalih metode ceramah digunakan karena materi yang terlalu luas dibandingkan dengan materi sebelumnya dan kompetensi peninggalan sejarah harus diajarkan dengan bercerita. Siswa merasa bosan, mengantuk dan kurang bersemangat setiap kali berlangsungnya pelajaran IPS. Data awal yang diperoleh kemudian peneliti kembangkan.Peneliti dengan bantuan guru kelas mengobservasi 20 siswa kelas V pada mata pelajaran IPS di SDN Kalikutuk pada semester I tahun pelajaran 201122013 dengan mengunakan lembar pengamatan untuk mendapatkan data awal mengenai motivasi belajar. Peneliti mendapatkan data bahwa nilai rata-rata motivasi belajar siswa SD Negeri Kalikutuk sebesar 51,1. Nilai rata-rata tersebut jika dilihat dalam tabel kriteria peningkatan motivasi belajar ada dalam kelompok sangat rendah.Hal yang serupa yang terjadi pada prestasi belajar siswa SD Negeri Kalikutuk juga masih rendah.Sebanyak 20 siswa yang mengikuti ulangan harian mendapat nilai rata-rata 61, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk materi tokoh peninggalan sejarah adalah 63. Walaupun antara nilai rata-rata dengan nilai KKM hanya memiliki selisih nilai 2, namun penelitian akan tetap bertujuan untuk meningkatkanprestasi belajar karena akan menjadi penting jika seluruh siswa mampu melampaui KKM. Oleh karenanya penelitian ini akan terfokus pada memperbaiki motivasi dan prestasi belajar yangmasih rendah.Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa guru sering menghadapi kesulitan atau masalah dalam kelas namun tidak tahu cara mencari pemecahannya. Guru adalah pihak yang memegang peranan penting dalam upaya melakukan perbaikan. Kualitas pembelajaran.Guru harus memiliki strategi pembelajaran guna mengelola pembelajaran sehingga Standar Kompetensi SK dapat dicapai oleh siswa dengan baik.Strategi pembelajaran yang ditawarkan semakin beragam.Menurut Lie 2008:23 ada tiga pilihan model pembelajaran yaitu, kompetisi, individual dan kooperatif .Pada model pembelajaran kompetisi, siswa belajar dalam suasana persaingan. Tujuan dari model pembelajaran ini adalah menempatkan siswa dalam kategori berprestasi yang paling baik sampai dengan paling jelek. Dalam model pembelajaran individual, siswa belajar materi bahan ajar secara mandiri dan guru bertugas untuk memonitor.Siswa tidak perlu bersaing dengan teman-teman tetapi siswa belajar sesuai dengan minat.Sedangkan dalam model kooperatif, siswa belajar dengan teman sebaya untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran. Siswa dituntut untuk dapat bertanggung jawab atas masalah kelompoknya sehingga setiap siswa terpacu untuk menyelesaikan tugas agar yang lain dapat berhasil. Guna memperbaiki permasalahan yang telah diuraikan di awal, peneliti mengkonsultasikan strategi pemecahan dengan dosen pembimbing dan mempelajari pustaka terkait.Permasalahan di SDN Kalikutuk sangat cocok diatasimenggunakan satu model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw menekankan aspek kerjasama antar kelompok atau tim, siswa belajar menjadi tim ahli dan tim asal kemudian merencanakan bagaimana mengajarkan informasi subtopik tersebut kepada anggota kelompok lainnya. Pengaruh positif dari penggunaan Teknik Jigsaw dikemukakan oleh Johnson and Johnson dalam Rusman 2010:219 yaitu meningkatkan prestasi belajar, menumbuhkan motivasi intrinsik kesadaran individu serta meningkatkan hidup bergotong royong. Penulis mengadakan penelitian untuk meningkatkanmotivasi dan prestasi belajar siswa menggunakan model pembelajarankooperatif learning teknik jigsawpada mata pelajaran IPS siswa kelas V SD negeri kalikutuk tahun ajaran 20122013.Model pembelajaran teknik jigsaw sesuai digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tentang motivasi belajar dan prestasi belajar IPS di SD Kalikutuk.

1.2 Pembatasan Masalah

Permasalahan yang timbul dalam pembelajaran IPS di SD terlalu luas sehingga tidak mungkin diteliti dalam penelitian ini secara keseluruhan. Oleh karena itu, penelitian harus dibatasi. Pembatasan dimaksudkan agar peneliti lebih fokus. Maka penelitian ini hanya dibatasi pada: 1.2.1 Motivasi belajar siswa terhadap pelajaran IPS 1.2.2 Prestasi belajar IPS siswa kelas V semester genap SD Negeri Kalikutuk. 1.2.3 Model yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. Peneliti menggunakan model ini untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa, karena model ini menekankan aspek kerjasama diantara kelompok dan keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan siswa.

1.3 Perumusan Masalah

Dilandasi latar belakang, masalah dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut: 1.3.1 Bagaimana peningkatan motivasi belajar dan prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif siswa kelas V semester 1 SD Negeri Kalikutuk tahun pelajaran 20122013? 1.3.2 Apakah pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas V semester 1 SD Negeri Kalikutuk tahun ajaran 20122013 dapat meningkatkan motivasi belajar? 1.3.3 Apakah pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas V semester 1 SD Negeri Kalikutuk tahun ajaran 20122013 dapat meningkatkan prestasi belajar?

1.4 Pemecahan Masalah

Seperti yang diuraikan pada latar belakang, permasalahan sikap siswa dalam mengikuti pelajaran IPS dan masalah rendahnya kemampuan siswa dalam mata pelajaran IPSkhususnya KD 2.4 dapat diatasi dengan model kooperatif teknik jigsaw. Siswa berperan aktif dalam kelompok kemudian saling bekerjasama. Siswa dibagi dalam sebuah tim, tim ahli mempelajari materi kemudian mengajarkan materi tersebut kepada tim lain sehingga akhirnya nanti didapat prestasi siswa yang mencapai KKM serta tumbuhnya motivasi yang positif dalam diri siswa terhadap mata pelajaran tersebut.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara gaya belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS SMP islam YKS Depok

0 21 78

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (studi Penelitian pada anak Yatim di SMP YPMS Kedaung)

0 12 77

Hubungan persepsi siswa terhadap disiplin guru dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam

6 30 101

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode advokasi di MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan

0 9 243

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta: studi penelitian pada siswa kelas VIII D di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta.

5 21 92

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42