Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
belajaryang sangatrendah.Berikut ini penulis menyajikan data awal motivasi belajar siswa:
Tabel 4.1. Motivasi Pra-Siklus
NO NAMA SKOR
Pra-Siklus 1 Yuw
44 2 Wah
42 3 Ags
34 4 Lin
38 5 Sri
44 6 Mad
40 7 Gun
50 8 Nur
48 9 Ina
60 10 Ris
56 11 Ifu
60 12 Kus
54 13 Tri
44 14 Rin
40 15 Adi
42 16 Ade
58 17 Dan
46 18 Aza
68 19 Tia
74 20 Fio
80 JUMLAH 1022
RATA-RATA 51,1
Data di atas dapat disajikan dalam bentuk lain yaitu bentuk pie chart. Data pie chart 4.1 di bawah ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 15;75 yang tertera dalam
pie chart artinya bahwa sebanyak 15 siswa atau 75 dari mendapat kriteria
tingkat motivasi sangat rendah. Skor tingkatan motivasi sangat rendah berkisar 59 ke bawah.Siswa kriteria motivasi rendah didapat sebanyak 3 siswa atau jika
dipersentekan menjadi 15.Skor tingkat rendah berkisar antara 60-69 sedangkan tingkat sedang berkisar antara 80-89. Kemudian Sebanyak 5 atau sebanyak 1
siswa memperoleh kriteria sedang. Hal serupa juga terjadi pada tingkat motivasi tinggi, sebanyak 5 atau 1 siswa saja yang memperoleh tingkat motivasi
tinggi.Kriteria sangat tinggi belum nampak adanya siswa yang memperoleh skor melebihi dari 90-100.Banyaknya siswa yang masuk kedalam tingkat motivasi
sangat rendah mengharuskan guru untuk lebih giat dalam menaikkan status kriteria. Data-data tersebut memacu peneliti untuk segera menanggani
permasalahan yang ada dikelas..
Data awal yang kedua adalah data prestasi belajar siswa.Table data awal prestasi belajar dapat dilihat di bawah ini :
0; 0 1; 5
1; 5
3; 15
15; 75
Pie Chart 4.1 Kriteria Tingkat Motivasi Pra-Siklus
sangat tinggi
tinggi sedang
rendah sangat
rendah
Tabel4.2.Prestasi Pra-Siklus
NO NAMA NILAI
Pra-Siklus 1 Yuw
40 2 Wah
50 3 Ags
50 4 Lin
70 5 Sri
80 6 Mad
80 7 Gun
50 8 Nur
70 9 Ina
70 10 Ris
70 11 Ifu
70 12 Kus
70 13 Tri
80 14 Rin
70 15 Adi
50 16 Ade
50 17 Dan
50 18 Aza
50 19 Tia
50 20 Fio
50 JUMLAH 1220
RATA-RATA 61
Persentase siswa yang mencapai KKM 50
Nilai maksimal diperoleh siswa dengan nilai 80 sedangkan nilai terendah yaitu 40.Rata kelas sesuai data tabel 4.2 sebesar 61.Siswa yang mempunyai nilai di
bawah KKM sebanyak 10 siswa atau dipersentasekan menjadi 50.Siswa di atas KKM dari 20 siswa yang mengikuti ulangan sebesar 10 siswa.Perolehan KKM
dapat dilihat dalam pie chart 4.2 di bawah ini.
4.1.2 Siklus I
Pelaksanaan penelitian kelas siklus pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 13 Septemberdi kelasV dengan jumlah 20 siswa. Pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan model Kooperatif Teknik Jigsaw. Penelitian akhir siklus I siswa mengerjakan soal evaluasi dan lembar skala untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa dan motivasi belajarnya setelah melakukan pembelajaran. 4.1.2.1 Perencanaan
Penelitian ini akan dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan siklus I. 4.1.2.2 Pelaksanaan
Penelitian siklus I didapat data bahwa terjadi peningkatan rata-rata sebesar 67,4yang semula 51,1 pada tabel kriteria tingkat motivasi menunjukkan motivasi
rendah.
10; 50
10; 50
Pie Chart 4.2 KKM Pra-Siklus
Tuntas Tidak
tuntas
Tabel 4.3 Motivasi Siklus1
NO NAMA
SKOR SIKLUS I 1 Yuw
64 2 Wah
62 3 Ags
54 4 Lin
78 5 Sri
64 6 Mad
78 7 Gun
60 8 Nur
64 9 Ina
74 10 Ris
78 11 Ifu
62 12 Kus
54 13 Tri
64 14 Rin
72 15 Adi
68 16 Ade
64 17 Dan
72 18 Aza
78 19 Tia
74 20 Fio
64 JUMLAH 1348
RATA-RATA 67.4
Tabel 43 di atas menunjukkan bahwa terjadi penurunan persentase siswa kriteria motivasi sangat rendah yang semula 75 menjadi hanya 10. Hal ini
berkebalikan dengan siswa yang pada data awal mencapai motivasi rendah sebesar 15, pada siklus 1 meningkat menjadi 50. Sedangakan siswa motivasi
sedang juga mengalami peningkatan sebesar 35 dari data semula yang hanya mencapai 5 saja.Selanjutnya siswa yang masuk motivasi tinggi dan sangat
tinggi, tidak ada yang mampu mencapainya.Padahal pada data sebelumnya satu siswa mencapai motivasi tinggi.Peningkatan pengukuran ini sudah melampaui
kondisi siklus1 yaitu pada kriteria motivasi rendah. Penelitian motivasi masih akan dilanjutkan mengingat masih ada 2 siswa yang mempunyai skor motivasi
sangat rendah walaupun sudah melampau kondisi siklus1.
Penelitian prestasi belajar siklus 1 dapat dilihat dalam tabel 4.4 dimana hasil rata- rata kelas sebesar 71,25. Data siklus 1 mengalami peningkatan rata-rata sejumlah
10,25 jika dibandingkan dengan data awal pestasi belajar. Siswa yang mempunyai nilai tertinggi dicapai oleh 3 siswa yaitu dengan nilai 85.Nilai terendah adalah 60
dan lebih baik dari pada nilai terendah data awal yang mencapai nilai 40.
0, 0 0, 0
8, 40
10, 50
2, 10
Pie Chart 4.3 Kriteria Tingkat Motivasi Siklus 1
sangat tinggi
tinggi sedang
rendah sangat
rendah
Tabel 4.4. Prestasi Siklus 1
NO NAMA NILAI
Siklus 1
1 Yuw 60
2 Wah 60
3 Ags 60
4 Lin 75
5 Sri 85
6 Mad 85
7 Gun 60
8 Nur 70
9 Ina 75
10 Ris 70
11 Ifu 75
12 Kus 75
13 Tri 85
14 Rin 70
15 Adi 70
16 Ade 70
17 Dan 70
18 Aza 70
19 Tia 70
20 Fio 70
JUMLAH 1425 RATA-RATA
71,25 Presentase siswa yang mencapai KKM
80
Nilai KKM menyusut 30 untuk siswa yang tidak tuntas artinya masih ada 4 siswa yang nilai ulangan di bawah 62.Siswa yang tuntas mengalami kenaikan
sebesar 30 menjadi 80 untuk siklus 1.Hal ini terjadi karena sebanyak 6 siswa yang pada data awal nilai ulangan tidak memenuhi KKM dan setelah
menggunakan model pembelajaran menjadi naik nilainya dan melebihi KKM.
Nilai KKM dapat diamati pada pai chart 4.4 dibawah ini. Penelitian prestasi juga akan dilanjutkan mengingat masih ada 4 siswa yang mempunyai nilai di bawah
KKM walaupun jika dilihat dari rata-rata kelas sudah melebihi target awal. Penelitian selanjutnya berpedoman agar semua siswa mampu melampau KKM
dengan menggunakan model kooperatif teknik jigsaw dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
4.1.2.3 Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan bantuan guru kelas dan kepala sekolah.
Pelaksanaan pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya pembelajaran. Adapun tugas guru pengamat adalah mengamati berlangsungnya
pembelajaran dari kegiatan awal, kegiatan intidan penutup yang menghasilkan data mengenai guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
RPP atau sebaliknya. Pada siklus I ini siswa bekerja dalam kelompok. Selama kegiatan
berlangsung ada siswa yang tidak mau bekerja dalam kelompoknya karena tidak
4; 20
16; 80
Pie Chart 4.4 KKM Siklus 1
tidak tuntas
tuntas
satu kelompok dengan teman akrabnya sehingga mengganggu proses pembentukan kelompok. Kelompok belajar diatur oleh guru yang sebelumnya
peneliti sudah bertanya tentang anak-anak yang pembelajarannya menonjol atau tidak.Data persebut digunakan agar tercipta kelompok yang seimbang dan bukan
kemauan siswa.Sebagian besar siswa antusias mengikuti pembelajaran ini, karena siswa dilibatkan dalam pembelajaran.Hal ini terbukti dengan adanya siswa yang
mendengarkan penjelasan dari guru, bertanya ketika belum jelas dan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
4.1.2.4 Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan saat pembelajaran
berlangsungterdapat siswa yang tidak mau bekerja dalam kelompok. Guru menegurnya dan mengarahkannya untuk bekerja dalam kelompok. Adapun siswa
yangbercanda dengan teman sendiri tiap kali selesai mengerjakan satu perintah. Siswa lain segera memberitahu kesalahannya setelah guru memberi tahu teman
satu kelompoknya. Siswa merasa kesulitan dan binggung mengenai tugas-tugas antara kelompok jigsaw dan kelompok asal karena bangku antara kelompok asal
dan kelompok ahli menempati bangku yang sama. Yang membedakan hanyalah orang di dalam kelompoknya saja. Guru melakukan wawancara dengan tiap
kelompok mengenai hasil pembelajaran hari ini. Setiap kelompok menguraikan hal-hal yang sama yaitu bahwa anak-anak merasa senang dengan adanya
pembelajaran IPS dengan model yang tidak membosankan. Model ini mengharuskan siswa untuk bertanggung jawab atas keberhasilan teman yang lain
dalam proses pembelajaan. Di setiap presentasi kelompok, setiap siswa membantu temannya yang sedang diberi pertanyaan oleh kelompok lain. Siswa yang sudah
menjelaskan tidak boeh menjelaskan lagi. Hal ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat belajar berbicara didepan orang dan belajar mengungkapkan
pendapatnya,teman satu kelompok hanya boleh membantu. 4.1.3
Siklus II Pelaksanaan penelitian kelas siklus kedua dilaksanakan pada hari Jumat21
September 2012di kelasV dengan jumlah 20 siswa. Pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. Pada akhir siklus
IIsiswa mengerjakan soal evaluasi dan lembarskala. 4.1.3.1
Perencanaan Penelitian siklus II berpedoman pada rencana tindakan siklus II.
4.1.3.2 Pelaksanaan
Penelitian siklus II mengenai motivasi belajar siswa terjadi peningkatan dari 67,4 menjadi 78,7. Rata-rata kelas yang telah dicapai menunjukkan tingkat
motivasi sedangpada kondisi siklus II yang direncanakan.Sembilan siswa memiliki nilai di atas 70, hal ini meningkat dari data sebelumnya.Nilai motivasi
tertinggi adalah 90 sedangkan nilai terendah adalah 72.Nilai tertinggi dicapai siswa sebanyak 2 orang dan nilai terendah dicapai siswa sebanyak 1 orang.
Keterangan di atas dapat dilihat pada table 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5. Motivasi Siklus 2
NO NAMA SKOR SIKLUS
2 1 Yuw
78 2 Wah
78 3 Ags
72 4 Lin
78 5 Sri
78 6 Mad
80 7 Gun
78 8 Nur
74 9 Ina
78 10 Ris
78 11 Ifu
78 12 Kus
90 13 Tri
80 14 Rin
78 15 Adi
78 16 Ade
78 17 Dan
74 18 Aza
90 19 Tia
78 20 Fio
78 JUMLAH 1574
RATA-RATA 78,7
Pencapaian kriteria motivasi siklus 2 sesuai dengan target.Sebanyak 80 siswa mencapai tingkat motivasi sedang sedangkan 20 sisanya dicapai pada motivasi
tingkat tinggi dan sangat tinggi.Tingkat motivasi rendah dan sangat rendah tidak menampakkan hasil atau tidak ada satupun siswa yang mencapai motivasi
ini.Keterangan di atas dapat digambarkan pada pai chart di bawah ini:
Penelitian siklus yang ke-2 selanjutnya adalah prestasi belajar. Data hasil penelitian prestasibelajar siswa sebesar 79,75. Nilai rata-rata ini melampau
kondisi siklus 2 yang hanya ditargetkan sebesar 75.Nilai tertinggi dicapai siswa no urut 12 yaitu dengan nilai 95.Nilai terendah dicapai oleh siswa sebanyak 5 orang
yaitu dengan nilai 70.Nilai tertinggi jauh lebih baik daripada nilai tertinggi pada data siklus 1 yang hanya 80.Sedangkan nilai terendah mengalami kenaikan dari
data sebelumnya.Nilai KKM pada mata pelajaran sejarah yaitu 63.Pada data siklus 2, nilai KKM yang berhasil dicapai yaitu sebanyak 20 siswa siswa tuntas
belajar.Keadaan ini menandai bahwa prestasi belajar siswa kompetensi dasar peninggalan sejarah dapat dilampaui.Di bawah ini disajikan nilai rata-rata dalam
tabel4.6 dan KKM dalam pai chart 4.6:
2; 10
2; 10
16; 80
0; 0 0; 0
Pie Chart 4.5 Kriteria Tingkat Motivasi Siklus 2
sangat tinggi
tinggi sedang
rendah sangat
rendah
Tabel 4.6. Prestasi Siklus 2
NO NAMA NILAI SIKLUS
2 1 Yuw
70 2 Wah
70 3 Ags
70 4 Lin
80 5 Sri
75 6 Mad
90 7 Gun
70 8 Nur
85 9 Ina
80 10 Ris
80 11 Ifu
80 12 Kus
95 13 Tri
85 14 Rin
80 15 Adi
80 16 Ade
70 17 Dan
85 18 Aza
90 19 Tia
85 20 Fio
75 JUMLAH 1595
RATA-RATA 79,75
Presentase siswa yang mencapai KKM 100
4.1.3.3 Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan bantuan satu orang guru yang telah ditunjuk. Pelaksanaan pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya
pembelajaran. Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus II ini siswa tampak lebih semangat
mengikuti pembelajaran dibandingkan dengan siklus I. Hal ini nampak pada kegiatan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan tepat
waktu.Secara keseluruhan pembelajaran berjalan lancar dan aktivitas yang dilakukan siswa mengarah pada pembelajaran tersebut.
4.1.3.4 Refleksi
Berdasarkan data siklus I dan siklus II, dibandingkan dengan keadaan awal, tidak semua siswa mengalami kenaikan skor. Pada siklus II, dibandingkan dengan
keadaan awal skor seluruh siswa mengalami kenaikan, sedangkan dibandingkan dengan siklus I, siswa mengalami kenaikan skor yang maksimal dan sesuai
target.Siklus II merupakan siklus akhir sesuai rencana tindakan.Anak-anak belajar
0;
20; 100
Pie Chart 4.6 KKM Prestasi Siklus 2
tidak tuntas
tuntas
dirumah untuk dengan materi masuknya agama Budha, Hindu dan Islam sesuai kelompok mereka kemaren.Anak-anak tidak tahu jika pada siklus II ini kelompok
mereka berbeda.Ada rasa kekecewaan karena anak-anak tidak bisa berkelompok sesuai teman mereka kemaren baik di kelompok asal maupun kelompok ahli.Rasa
kekecewaan ini terlihat ketika salah seorang dari kelompok membandingkan kelompok yang satu dengan yang lain. Guru kemudian memberi arahan bahwa
apapun kelompok mereka baik dengan teman yang kurang pandai maupun yang pandai, yang terpenting adalah kerja tim dan proses berfikir mereka. Anak-anak
bersemangat belajar sesuai dengan kelompok dari arahan guru.Guna memompa motivasi belajar mereka, guru membagi hadiah bagi anak-anak yang mendapatkan
nilai melebihi KKM.Anak-anak merasa senang dan puas atas hasil kerja keras mereka.