Motivasi Belajar KAJIAN PUSTAKA
tidaknya pengaruh dari luar, lebih merupakan kebutuhan diri sendiri yang ingin dipenuhi dalam belajar.Jadi motivasi belajar tumbuh karena adanya rangsangan
atau dorongan belajar dari individu dan dikuatkan dengan pengaruh luar individu sehingga individu dapat memenuhi kebutuhan akan belajar.
2.2.2 Faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar Menurut Sardiman 1986:88, Winkel 1996:173 dan Hamalik 2001:162
faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa dibedakan menjadi dua. Pertama motivasi intrinsik yaitu motivasi karena setiap individu memiliki
dorongan dalam melakukan sesuatu.Sebagai contoh, dilihat dari tujuannya, siswa melakukan kegiatan belajar karena ingin mendapat pengetahuan, nilai atau agar
keterampilannya dapat berubah.Yang kedua adalah motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang berfungsi karena adanya rangsangan dari luar individu.Sebagai
contoh, seseorang belajar karena disuruh orangtua atau guru, ingin dipuji temannya, atau dipuji oleh pacarnya.Motivasi dari dalam maupun dari luar perlu
digerakkan dalam proses belajar mengajar agar didapat formula tertentu dalam pencapaian tujuan.
2..2.3 Fungsi motivasi
belajar Oemar Hamalik 2001:161, Ahmadi 1991:139 danSardiman 1986:84
menjelaskan 4 fungsi motivasi yaitu: pertama, mendorong manusia untuk berbuat sesuatu hal seperti belajar. Fungsi kedua adalah sebagai pengarah, yakni tujuan
yang ingin dicapai haruslah sesuai dengan kegiatan yang sedang dilakukan.Kemudian fungsi ketiga adalah, sebagai penyeleksi perbuatan, artinya
bahwa perbuatan-perbuatan bermanfaat bagi tujuan. Seseorang yang akan melakukan kegiatan belajar tidak akan bermain atau melakukan hal-hal aneh
sebab tidak serasi dengan tujuan yang akan dicapainya. Fungsi terakhir adalah sebagai penggerak maksudnya motivasi digunakan dalam pencapaian prestasi
belajar. Seseorang yang tekun belajar karena adanya motivasi maka akan melahirkan prestasi yang baik.
2.2.4 Cara mengerakkan motivasi Oemar Hamalik 2001:166 dan Sardiman 1986:91 menjelaskan berbagai cara
untuk membangkitkan motivasi belajar siswa yaitu: pujian, guru harus memberikan apresiasi ketika siswa dapat menjawab dengan tepat karena pujian
menimbulkan perasaan senang dan puas serta pendorong belajar;memberi angka, setelah selesai mengerjakan tugas biasanya siswa mendapatkan hasil. Murid yang
mendapatkan angka sempurna akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih besar sebaliknya siswa yang mendapat angka kurang akan mendorong
agarselanjutnya belajar lebih giat:kerja kelompok, pada mata pelajaran tertentu dimana siswa melakukan kerja kelompok kadang-kadang untuk menjadikan
kelompoknya menjadi yang terbaik biasanya siswa terdorong untuk belajar. Motivasi digunakan agar diri siswa tergugah niatnya dalam melakukan tujuan
yang hendak dicapai melalui dorongan baik dari individu itu sendiri maupun dari luar individu dengan cara mengerakkan motivasi.
2.2.5 Cara mengukur
motivasi
Hasil belajar menurut Masidjo 1995:58, Hadi 2004:152 dan Solihatin 2007:44 dapat diukur melalui dua cara yaitu tes dan non tes. Alat pengukur tes
dilakukan apabila sifat suatu objek yang diukur berupa perubahan tingkat laku yang berhubungan apa yang diketahui, dipahami yang tidak dapat diamati oleh
indera kita. Sedangkan alat pengukur non tes yaitu serangkaian pernyataan atau pertanyaan yang harus dijawab untuk mengukur kemampuann belajar siswa yang
dapat diamati secara kongkret.Hasil belajar tentang motivasi dapat diukur mengunakan non tes karena sifat suatu objek dapat diamati.
Untuk mengukur motivasi belajar siswa, peneliti menggunakan teknik observasi partisipan dengan alat ukur skala nilai. Observasi partisipan berarti
peneliti turut ikut ambil bagian dalam proses penelitian sedangkan skala nilai adalah pedoman pengamatan yang berupa daftar yang memuat sejumlah
pertanyaan atau pernyataan tentang perilaku yang dijabarkan dalam bentuk skala .