belajar.Motivasi belajar sangat penting diberikan kepada siswa baik secara intrinsik maupun ekstrinsik.Motivasibelajar berguna untuk menciptakan dorongan
belajar sehingga diperoleh prestasi belajar yang maksimal.Model pembelajaran yang tepat member sumbangsih terhadap peningkatan motivasi belajar dan
prestasi belajar dalam pembelajaran IPS. Banyak ragam inovasi yang ditawarkan namun yang sesuai dengan kriteria siswa SD adalah menggunakan model
kooperatif yang menekankan kerjasama diantara teman sebaya. Permasalahan motivasi dan prestasi belajar di sd sangat cocok diatasi
dengan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. Model pembelajaran ini bekerja didalam kelompok yang terbagi menjadi kelompok asal dan kelompok
ahli.Setiap siswa bertanggungjawab terhadap kemajuan kelompoknya.Siswa belajar mengemukakan pendapat dan belajar menemukan solusi dari setiap
permasalahan kelompoknya. Guru bertugas membimbing pelaksanaan pembelajaran.
2.8 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori, kerangka berpikir diatas serta adanya penelitian sebelumnya maka, hipotesis tindakannya adalah :
2.8.1 Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw dapat meningkatkan motivasi siswa kelas V SD Negeri Kalikutuk semester1 pada mata pelajaran IPS Tahun
Ajaran 20122013 KD 1.1.
2.8.2 Pembelajaran Kooperatif Teknik jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalikutuk semester1 pada mata pelajaran IPS
Tahun Ajaran 20122013 KD 1.1.
32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini sangat praktisdigunakan oleh guru dalam
memperbaiki praktik mengajarnya dalam kawasan sebuah kelas.Permasalahan yang diangkat benar-benar merupakan permasalahan yang ada dalam pekerjaan
keseharian guru bersama anak didik. Suharsimi 2010:17 berpendapat mengenai desain penelitian tindakan
kelas yaitu :
Artinya: satu siklus terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan rekfleksi. Perencanaan adalah langkah yang harus dilakukan oleh
guru ketika akan memulai tindakannya. Pelaksanaan adalah implementasi dari perencanaan yang sudah dibuat. Pengamatan adalah proses mencermati jalannya
Perencanaan
Refleksi Pengamatan
Perencanaan Pelaksanaan
Refleksi
Perencanaan Pelaksanaan
SIKLUS I
SIKLUS II
Pengamatan
Pengamatan
pelaksanaan tindakan. Refleksi adalah perenungan kembali kegiatan siswa yang sudah dilakukan. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan paling sedikit dua siklus
Sistematika Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi Arikunto 2010:159 dibagi menjadi 4 tahapan, pertama setting penelitian, pelaksanaan
penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. Adapun
penjelasannya adalah sebagai berikut: Setting penelitian menjelaskan tentang keadaan subjek tindakan dan obyek yang akan diteliti. Pelaksanaan
penelitian berisi langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti dalam
menyusun rencana tindakan yang tertera dalam RPP kemudian dilanjutkan dengan
jalannya keseluruhan siklus. Metode pengumpulan data ialah cara yang
digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang digunakan. Peneliti memerlukan instrument yaitu alat bantu agar pekerjaan mengumpulkan data
menjadi lebih mudah. Terakhir metode analisis data adalah menyatukan data
yang berasal dari jenis instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data yang akan bermakna menjadi kesimpulan.
3.2 Setting Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri Kalikutuk yang beralamat Kalikutuk, Sentolo, Kulon Progo.Penelitian melibatkan siswa sebanyak 20 siswa diantaranya terdiri
dari 12 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Obyek penelitian mengenai motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
semester 1 Tahun Ajaran 20122013. Waktu penelitiandilakukan pada awal bulan Agustus.