Proses Pengambilan Keputusan URAIAN TEORITIS

G. Proses Pengambilan Keputusan

Konsumen memiliki sasaran konsekuensi yang diinginkan atau nilai dalam rantai arti akhir yang ingin dicapai atau dipuaskan. Seorang konsumen menganggap sesuatu adalah “masalah” karena konsekuensi yang diinginkannya belum dapat dicapai. Konsumen membuat keputusan perilaku mana yang ingin dilakukan untuk dapat mencapai sasaran mereka, dan demikian “memecahkan masalahnya”. Dalam penelitian ini, pengambilan keputusan konsumen adalah proses pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran Setiadi, 2003 : 416. Proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Pemasar perlu berfokus pada seluruh proses pengambilan keputusan pembelian bukan hanya pada proses pembeliannya saja Kotler, 2004 : 224. Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan Sumber : Kotler, 2004 : 224 a. Pengenalan Kebutuhan Pembeli mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipicu oleh stimulan internal ketika salah satu kebutuhan normal : seperti lapar, haus, naik ke tingkatan yang cukup tinggi sehingga menjadi pendorong. Kebutuhan juga dapat dipicu oleh rangsangan eksternal. Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Pengevaluasian Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Setelah Pembelian Universitas Sumatera Utara b. Pencarian Informasi Konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin pula tidak mencari informasi tambahan. Jika dorongan konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia cenderung akan membelinya. Jika tidak, konsumen akan menyimpan kebutuhan itu ke dalam ingatan atau mengerjakan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan itu. Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber. Sumber itu meliputi : a. Sumber pribadi keluarga, teman, tetangga, rekan kerja b. Sumber komersial iklan, penjual, pengecer, situs Web c. Sumber publik media masa, organisasi pemberi peringkat d. Sumber berdasarkan pengalaman memegang, meneliti, menggunakan produk. Pengaruh relatif diantara sumber informasi itu berbeda-beda diantara berbagai produk dan pembeli. c. Pengevaluasian Alternatif Pengevaluasian alternatif merupakan cara konsumen memproses informasi yang menghasilkan berbagai pilihan merek. Sikap konsumen terhadap sejumlah merek terbentuk melalui beberapa prosedur evaluasi. Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individual dan situasi pembelian tertentu. Konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis. d. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, sedangkan faktor yang kedua Universitas Sumatera Utara adalah faktor situasi yang tak terduga. Konsumen mungkin membentuk kecenderungan pembelian berdasar pada pendapatan yang diharapkan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan. Namun, keadaan tak terduga dapat mengubah kecenderungan pembelian. Jadi, preferensi dan kecenderungan pembelian tidak selalu menghasilkan pilihan pembelian aktual. e. Perilaku Setelah Pembelian Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas. Yang menentukan pembeli puas atau tidak puas terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan kinerja produk yang dirasakan. Jika produk jauh di bawah harapan konsumen, maka konsumen kecewa, jika produk memenuhi harapannya, konsumen akan puas, dan jika melebihi harapannya, maka konsumen akan sangat senang. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Bika ambon Hj.Fatimah didirikan oleh ibu Hj.Fatimah pada tahun 2004 yang berlokasi di Jl. Mojopahit No.68. Awal berdirinya bika ambon Hj.Fatimah ini bermula dari keinginan dari sang pemilik untuk berwirausaha karena mengingat umur yang sudah semakin tua, dan ingin membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Ibu Hj.Fatimah mengawali menjual bika ambon di bandara polonia, stasiun kereta api, dan toko - toko lain. Dalam waktu 2 tahun bika ambon Hj.Fatimah ini sudah dikenali masyarakat kota Medan maupun masyarakat luar kota yang hendak menjadikan bika ambon sebagai buah tangan. Bika ambon Hj.Fatimah memberikan pelayanan yang sangat bagus untuk pelanggan dan menyediakan berbagai variasi rasa bika ambon dan aneka jajanan khas Medan lainnya yang dapat di beli di toko ini sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Kualitas pembuatan kue bika tanpa bahan tuak dan sudah mendapat sertifikat halal MUI merupakan salah satu alasan bagi konsumen muslim maupun non muslim untuk memilih belanja di toko ini. Modal awal bika ambon Hj.Fatimah yaitu Rp.100.000.000 yang digunakan untuk membeli alat-alat kebutuhan bika. Dalam kurun waktu 2 tahun omset bika ambon per bulan mencapai Rp. 20.000.000. pembeli bika banyak berasal dari lokal maupun interlokal. Universitas Sumatera Utara