sosro pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis
statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan, pengujian signifikan parsial, dan pengujian koefisien determinasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan karakteristik pembelian yang terdiri dari faktor pribadi dan faktor psikologis mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
keputusan membeli teh botol sosro pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU.
Septy 2009 melakukan penelitan yang berjudul “Analisis Karakteristik Individu dan Faktor Psikologis terhadap Keputusan Konsumen pada Karaoke
Keluarga K2 Medan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu dan faktor psikologis secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan
konsumen pada karaoke keluarga k2 Medan. Hasil ini dapat dilihat pada analisis regresi berganda dengan koefisien determinasi R
2
sebesar 0,498 yang berarti bahwa pengaruh karakteristik individu dan faktor psikologis terhadap keputusan
konsumen sebesar 49,8, sedangkan sisanya 52 dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak dimasukkan.
B. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, karena banyaknya variabel yang mempengaruhi dan variabel-variabel tersebut saling berinteraksi.
Perilaku konsumen merupakan proses yang kompleks dan multi dimensional Suryani, 2008:7.
Universitas Sumatera Utara
Perilaku konsumen merujuk pada perilaku membeli konsumen akhir-individu dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Seluruh
konsumen akhir yang digabungkan akan membentuk pasar konsumen consumer market. Pasar konsumen mencakup orang yang mengkonsumsi barang dan jasa
setiap tahunnya, sehingga membuat pasar konsumen menjadi salah satu pasar konsumen yang paling menarik Sunarto, 2004:96.
Perilaku konsumen pada hakikatnya untuk memahami “why do consumers do what they do” yang dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua
kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan
jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi. Schiffman dan Kanuk 1994 mengemukakan bahwa studi perilaku konsumen adalah suatu studi
mengenai bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang tersedia waktu, uang, usaha, dan energi Sumarwan, 2003:26.
C. Produk 1. Pengertian Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan Tjiptono, 2002:95. Dalam merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami lima
tingkatan produk, yaitu : a. Produk utama inti, yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan
dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
Universitas Sumatera Utara
b. Produk generik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar.
c. Produk harapan, yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan konsisinya secara normal, diharapkan disepakati untuk dibeli.
d. Produk pelengkap, yaitu berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan
dan bisa dibedakan dengan produk pesaing. e. Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin
dikembangkan untk suatu produk di masa mendatang.
2. Klassifikasi Produk
Klassifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklassifikasikan ke dalam dua
kelompok utama, yaitu : a. Barang, yaitu produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau
disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dan dipindahkan. b. Jasa, yaitu aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
D. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Faktor-faktor yang berpengaruh pada perilaku konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor personal atau individu, dan faktor psikologis.
Namun, peran faktor-faktor tersebut berbeda sesuai dengan produknya. Simamora, 2001 : 85.
Universitas Sumatera Utara
1. Faktor Kebudayaan Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam
terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh kultur, sub-kultur, dan kelas sosial pembeli.
a. Kultur
Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka
perilaku manusia biasanya dipelajari dari lingkungan sekitarnya. Sehingga nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku antara seseorang yang tinggal pada daerah tertentu
dapat berbeda dengan orang lain yang berada di lingkungan yang lain pula, sehingga pemasar sangat dianjurkan melihat pergeseran kultur tersebut untuk dapat
menyediakan produk-produk baru yang diinginkan konsumen. b.
Sub-Kultur Tiap kultur mempunyai sub-kultur yang lebih kecil, atau kelompok orang dengan
sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi hidup yang sama. Seperti kelompok kebangsaan yang bertempat tinggal pada suatu daerah akan
mempunyai cita rasa dan minat etnik yang khas. Demikian pula dengan adanya kelompok keagamaan yang ada. Daerah geografik merupakan sub-kultur tersendiri.
Banyaknya sub-kultur ini merupakan segmen pasar yang penting, dan pemasar sering menemukan manfaat dengan merancang produk yang disesuaikan dengan
kebutuhan sub-kultur tersebut. c.
Kelas Sosial Kelas sosial adalah susunan yang relatif permanen dan teratur dalam suatu
masyarakat yang anggotanya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang sama.
Universitas Sumatera Utara
Kelas sosial tidak ditentukan oleh faktor tunggal seperti pendapatan tetapi diukur sebagai kombinasi pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya. Kelas
sosial memperlihatkan preferensi produk dan merek yang berbeda.
2. Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga akan dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kelompok kecil, keluarga, peran dan status sosial dari konsumen. Faktor-faktor ini sangat
mempengaruhi tanggapan konsumen. a.
Kelompok Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang
berpengaruh langsung dan padanya seseorang menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan. Ada yang disebut dengan kelompok primer, yaitu dimana
para anggotanya berinteraksi secara tidak formal seperti keluarga, teman, dan sebagainya. Ada pula yang disebut dengan kelompok sekunder, yaitu seseorang
berinteraksi secara formal tetapi tidak regular. b.
Keluarga Ada dua keluarga dalam kehidupan pembeli, yaitu keluarga orientasi adalah
keluarga yang terdiri dari orangtua yang memberikan arah menuju penghayatan agama, aktivitas politik dan ekonomi, serta pembentukan harga diri. Sedangkan pada
keluarga prokreasi, yaitu keluarga yang terdiri atas suami, istri, dan anak sehingga pengaruh pembelian itu akan sangat terasa.
c. Peran dan Status
Posisi seseorang dalam tiap kelompok dapat ditentukan dari segi peran dan status. Tiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan umum oleh
masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
3. Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, seperti : a. Usia dan Tahap Siklus Hidup
Daur hidup orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan
bertambahnya usia. Pembelian dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, sehingga pemasar perlu memperhatikan perubahan minat pembelian yang berhubungan
dengan daur hidup manusia. b.
Pekerjaan Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.
Dengan demikian, pemasar dapat mengidentifikasi kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat diatas rata-rata terhadap produk mereka.
c. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi akan sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan seksama memperhatikan
kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat bunga. Jadi, jika indikator-indikator ekonomi tersebut menunjukkan adanya resesi, pemasar dapat
mencari jalan untuk menetapkan posisi produknya. d. Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila
digunakan oleh pemasar secara cermat, akan dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut
mempengaruhi perilaku konsumen.
Universitas Sumatera Utara
e. Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis yang unik yang
menimbulkan tanggapan relatif konstan terhadap lingkungannya sendiri. Kepribadian sangat bermanfaat untuk menganalisis perilaku konsumen bagi
beberapa pilihan produk atau merek. Pemasar juga dapat menggunakan konsep diri atau citra diri seseorang.
4. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh faktor psikologis, yaitu : a. Motivasi
Kebanyakan dari kebutuhan-kebutuhan yang ada tidak cukup kuat untuk memotivasi seseorang untuk bertindak. Suatu kebutuhan akan berubah menjadi
motif apabila kebutuhan itu telah mencapai tingkat tertentu. Motif adalah suatu kebutuhan yang cukup menekan seseorang untuk mengejar kepuasan.
b. Persepsi
Seseorang yang termotivasi akan siap bereaksi. Bagaimana orang itu bertindak akan dipengaruhi oleh persepsi mengenai situasi yang dihadapinya. Dua orang
dalam kondisi motivasi yang sama mungkin bertindak secara berbeda karena persepsi mereka terhadap situasi itu berbeda. Persepsi menurut Kotler diartikan
sebagai : proses dimana individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia. Orang
dapat memberikan persepsi yang berbeda terhadap rangsangan yang sama karena tiga proses persepsi dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
1 Perhatian yang Selektif Eksposur Selektif
Orang pada umumnya dihadapkan pada rangsangan yang jumlahnya sangat banyak setiap hari dan tidak semua rangsangan ini dapat diterima. Perhatian harus
dibuat selektif agar dapat menarik perhatian konsumen karena pesan yang disampaikan akan hilang, kecuali pesan yang cukup menonjol atau dominan.
2 Gangguan yang Selektif Distorsi Selektif
Rangsangan yang diperhatikan konsumen pun tidak selalu seperti apa yang dimaksud. Setiap orang berusaha menyesuaikan informasi yang masuk dengan
pandangannya. Distorsi selektif menggambarkan kecenderungan orang untuk merakit informasi kedalam pengertian pribadi. Orang cenderung menafsirkan
informasi dengan cara yang lebih mendukung daripada menentang konsepsi- konsepsi yang telah dimilikinya.
3 Mengingat Kembali yang Selektif Retensi Selektif
Orang cenderung melupakan apa yang mereka pelajari dan menahan informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan mereka. Mengingat yang selektif berarti
mereka akan mengingat apa yang dikatakan sebagai keunggulan suatu produk dan melupakan apa yang dikatakan pesaing.
c. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Kebanyakan perilaku manusia adalah hasil proses pembelajaran.
Secara teori, pembelajaran seseorang dihasilkan melalui dorongan, rangsangan, isyarat, tanggapan, dan penguatan.
Universitas Sumatera Utara
d. Kepercayaan dan Sikap
Melalui tindakan dan proses belajar, orang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap yang kemudian akan mempengaruhi perilaku pembeli. Kepercayaan adalah
pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sikap merupakan perpaduan motivasi, perasaan emosional, persepsi, dan proses kognitif terhadap
suatu objek. Dengan kata lain, sikap adalah cara kita berpikir, merasa, dan bertindak. Kepercayaan dapat berupa pengetahuan, pendapat atau sekedar percaya, dan
kepercayaan ini akan membentuk citra produk dan merek. Sedangkan sikap menuntun orang untuk berperilaku secara relatif konsisten terhadap objek yang
sama.
E. Peran Pembelian
Proses keputusan membeli bukanlah sekedar didasarkan pada berbagai faktor yang akan mempengaruhi pembeli, melainkan didasarkan pada peranan dalam
pembelian dan keputusan untuk membeli. Dalam keputusan membeli terdapat lima
peran Simamora, 2001 : 94.
a. Pemrakarsa Pemrakarsa initiator, yaitu orang yang pertama kali menyarankan membeli
suatu produk atau jasa tertentu. b. Pemberi Pengaruh influencer, yaitu orang yang pandangan atau nasihatnya
memberi bobot dalam pengambilan keputusan akhir. c. Pengambil Keputusan decider, yaitu orang yang sangat menentukan sebagian
atau keseluruhan keputusan pembelian, apakah membeli, apa yang dibeli, kapan hendak membeli, dengan cara bagaimana membeli, dan dimana akan membeli.
Universitas Sumatera Utara
d. Pembeli buyer, yaitu orang yang melakukan pembelian nyata. e. Pemakai user, yaitu orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau
jasa.
F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen