Jadwal dan Lokasi Penelitian Kesimpulan

dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

H. Jadwal dan Lokasi Penelitian

Untuk keperluan penelitian, penulis melakukan riset pada Pemerintah Kabupaten Dairi yang beralamat di Jalan Sisimangaraja No. 127, Sidikalang. Waktu penelitian adalah dari bulan Januari 2010 sampai selesai. Tabel 3. 4 Jadwal Penelitian Tahapan penelitian Okt. 2009 Nov. 2009 Des. 2009 Jan. 2010 Feb. 2010 Mar. 2010 Apr. 2010 Mei 2010 Pengajuan proposal Bimbingan Proposal Seminar proposal Pengumpulan dan pengelolaan data Bimbingan skripsi Ujian komprehensif Sumber: diolah oleh peneliti, 2010 Universitas Sumatera Utara BAB. IV HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian 1. Sejarah Singkat Pemerintahan Kabupaten Dairi

a. Masa Penjajahan Belanda Pemerintahan di Dairi telah ada jauh sebelum kedatangan penjajahan

Belanda dengan dikenal adanya penngakuan terhadap raja-raja adat. Pemerintahan masa itu dikendalkan oleh Raja EkutenKampung sebagai raja adat sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Pada masa penjajahan Belanda, Dairi mengalami banyak penyusutan wilayah karena Belanda membatasi dan menutup hubungan wilayah-wilayahnya yaitu: 1. Tongging menjadi wilayah Tanah Karo, 2. Manduamas dan Barus, menjadi wilayah Tapanuli Tengah, 3. Sienem Koden Parlilitan, menjadi wilayah Tapanuli Utara, 4. Simpang Kanan, Simpang Kiri, Lipat Kijang, Gelombang, Runding dan Singkil menjadi wilayah Aceh. b. Masa Penjajahan Jepang Setelah jatuhnya Hindia Belanda atasw pendudukan Dai Nippon, maka pemerintahan Belanda diganti Militerisme Jepang. Secara umum, mereka membagi wilayah Indonesia menjadi 3 bagian: 1. daerah Jawa dikuasai Angkatan Darat yang berkedudukan di Jakarta, 2. daerah Sumatera dikuasai Angkatan Darat yang berkedudukan di Tebing Tinggi, dan Universitas Sumatera Utara 3. daerah-daerah selebihnya dikuasai Angkatan Laut yang berkedudukan di Makassar. Pada masa itu, tidak terjadi perubahan dalam susunan pemerintahan hanya ada perubahan nama jabatan lama dimana Demang diganti dengan Guntyo dan sebagainya.

c. Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI

Setelah proklamasi pasal 18 UU 1945 menghendaki terbentuknya Undang-undang yang mengatur tentang pemerintahan daerah . 1. Berlakunya Undang-Undang No. 1 tahun 1945 Undang-undang ini berisi tentang kedudukan komite nasional daerah yang mengatur pemerintahan dalam mengisi kemerdekaan dan menampung aspirasi rakyat termasuk di Dairi. 2. Masa Agresi Militer I Untuk menyelenggarakan pemerintahan serta menghadapi perang melawan agresi Belanda, ditetapkanlah Residen Tapanuli menjadi 4 kabupaten yaitu Kabupaten Dairi, Toba Samosir, Humbang dan Silindung. Kabupaten Dairi saat itu terbagi menjadi Kewedanan Sidikalang Kec. Sidikalang dan Kec. Sumbul, Kewedanan Simsim Kec. Kerajaan dan Kec. Salak dan Kewedanan Karo Kampung Kec. Tigalingga dan Kec. Tanah Pinem. 3. Masa Agresi Militer II Belanda melancarkan gencatan senjata kembali melalui agresi ini sehingga hampir seluruh wilayah Indonesia dikuasai Belanda termasuk Universitas Sumatera Utara Dairi dimana wilayahnya dimekarkan dari 6 kecamatan menjadi 12 kecamatan. Setelah Indonesia berdaulat maka kecamatan tersebut menjadi 8. Sesuai ketentuan UU No. 2 Tahun 1948 maka Kabupaten Dairi menjad bagian dari wilayah hokum Kabupaten Tapanuli Utara. 4. Masa Pemberontakan PRRI Tahun 1958 terjadi pemberontakan PRRI yang menyebabkan terputusnya hubungan Dairi dan Tarutung sebagai ibukota Tapanuli Utara. Agar tidak terjadi kevakuman di pemerintahan tersebut, maka wilayah Dairi menjadi Wilayah Administratif yang langsung berurusan dengan Provinsi Utara. 5. Perjuangan Pembentukan Daerah Otonom Sejak tahun 1958 itu, masyarakat Dairi mulai memperjuangkan daerahnya sebagai kabupaten yang otonom. Sehingga keluarlah UU darurat yaitu Peraturan Pemerintah pengganti UU No. 4 tahun 1964 tanggal 13 Februari 1964 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Dairi, lalu terpilihlah Mayor Raja Nembah Maha sebagai Bupatinya dan Wal Mantas Habeahan sebagai sekretaris daerah. Kemudian oleh Pemerintahan Pusat dan DPR RI menetapkan UU No. 15 Tahun 1964 sebagai pengganti UU diatas. Peresmian Kabupaten Daerah Tingkat II Otonom dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 Mei 1964 bertempat di Gedung Nasional Sisikalang. Berdasarkan UU tersebut maka wilayah Kabupaten Dairi terdiri atas 8 kecamatan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a Kecamatan Sidikalang, ibukotanya Sidikalang, b Kecamatan Sumbul, ibukotanya Sumbul; c Kecamatan Tigalingga, ibukotanya Tigalingga; d Kecamatan Tanah Pinem, ibukotanya Kuta Buluh; e Kecamatan Salak, ibukotanya Salak; f Kecamatan Kerajaan, ibukotanya Sukarame; g Kecamatan Silima Pungga-pungga, ibukoatnya Parongil; dan h Kecamatan Siempat Nempu, ibukotanya Bunturaja. 6. Berlakunya UU No. 5 Tahun 1974 UU ini berisi tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah. Proses pembentukan kecamatan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138-210 Tahun 1982 Tanggal 3 Maret 1982 Tentang Tata Cara Pembentukan Kecamatan dan Perwakilan Kecamatan maupun Surat Ederan Mendagri Nomor 1382603PUOD Tanggal 7 Juli 1981, Perihal: Prosedur Penyelesaian Masalah Pembentukan Wilayah Kecamatan. Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk Dairi menyebabkan terjadinya pembentukan Perwakilan Kecamatan baru sebagai pemekaran dari 4 kecamatan yaitu: a Perwakilan Kecamatan Parbuluan dengan ibukotanya Sigalingging, sebagai pemekaran dari Kecamatan Sidikalang; b Perwakilan Kecamatan Pegagan Hilir dengan ibukotanya Tigabaru, sebagai pemekaran dari Kecamatan Tigalingga; Universitas Sumatera Utara c Perwakilan Kecamatan Siempat Nempu Hulu dengan ibukotanya Silumboyah, sebagai pemekaran dari Kecamatan Siempat Nempu; d Perwakilan Kecamatan Siempat Nempu Hilir dengan ibukotanya Sopo Butar, sebagai pemekaran dari Kecamatan Siempat Nempu. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 1991 tanggal 7 September tahun 1991, maka Perwakilan Kecamatan Parbuluan dipisahkan dan ditingkatkan statusnya menjadi kecamatan yang defenitif dan diresmikan Gubernur Sumut tanggal 30 Oktober 1991 Di Sigalingging. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 1992, tanggal 13 Juli 1992 maka Perwakilan Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Siempat Nempu Hilir dan Pegagan Hilir ditetapkan menjadi Kecamatan yang defenitif oleh Gubernur Sumut tanggal 19 Oktober 1992. 7. Berlakunya UU Nomor 22 tahun 1999 Berdasarkan pedoman Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 4 tahun 2000 tentang pedoman Pembentukan Kecamatan, maka untuk menyikapi aspirasi masyarakat yang lama tumbuh dan berkembang di Kec. Silima Pungga-pungga terjadi pemekaran wilayah sehingga terbentuk Kec Lae Parira, begitu juga di Kecamatan Salak terbentuk kecamatan baru yaitu Kec. Sitelu Tali Urang Jahe. Kedua kecamatan ini ditetapkan sebagai kecamatan baru berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 33 tahun 2000, tapi peresmiannya oleh Bupati Dairi pada tanggal 13 Februari 2001 untuk Kec. Lae Parira dan tanggal 15 Februari 2001 untuk Kec. Sitelu Tali Urang Jahe. Selanjutnya terbentuk Kec. Gunung Sitember tanggal 11 Maret 2003 Universitas Sumatera Utara dan Kec. Berampu tanggal 10 April 2003 oleh Bupati Dairi berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 15 tahun 2002. 8. Pembentukan Kabupaten Pakpak Barat Berdasarkan UU RI Nomor 9 tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Barat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Sumut, maka ditetapkan wilayah Kabupaten Pakpak Barat terdiri atas: Kec. Sitellu Tali Urang Jahe, Kec. Kerajaan dan Kec. Salak.Peresmian kabupaten ini pada tanggal 28 Juli 2003 sekaligus pelantikan Bupatinya oleh Mendagri di Medan. Pada tanggal 1 Juni 2004 melalui Sidang Paripurna DPRD Kab. Dairi ditetapkan Peraturan Daerah Kab. Dairi Nomor 6 tahun 2004 tentang pembentukan Kec. Silahisabungan sebagai pemekaran dari Kec. Sumbul yang diresmikan tanggal 14 Juli 2004 dan tanggal 31 Agustus 2005 melalui Sidang Paripurna DPRD Kab. Dairi ditetapkan Peraturan Daerah Kab. Dairi Nomor 7 tahun 2005 tentang pembentukan Kec. Sitinjo sebagai pemekaran dari Kec. Sidikalang yang diresmikan tanggal 14 September 2005. Untuk itu, tahun 2005 sampai sekarang ada 15 kecamatan di Kab. Dairi.

2. Visi Dan Misi Kabupaten Dairi

Visi: terwujudnya masyarakat Kabupaten Dairi yang maju dan sejahtera melalui pengembangan agribisnis yang berdaya saing. Misi : a. meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Universitas Sumatera Utara b. mewujudkan pemerintahan yang baik dan pelayanan prima serta menciptakan dan memelihara suasana yang kondusif, c. meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pengembangan agribisnis dan sumber daya daerah yang berwawasan lingkungan, d. meningkatkan kualitas dan kuantitas serta pendayagunaan sarana dan prasarana daerah.

3. Kondisi Wilayah a. Geografis

Kabupaten Dairi terletak di bagian barat daya Kota Medan, dengan luas 1.927,80 Km 192.780 Hektar yang terdiri atas 15 Kecamatan, 161 Desa dan 8 Kelurahan. Secara Astronomi terbentang antara 98° 00 - 98° 38 Bujur Timur BT dan 2° 15 - 3° 10 Lintang Utara LU. Topografi tanahnya sangat variatif, berbukit dan bergelombang, dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Tenggara Prov. NAD dan Kabupaten Karo Prov. Sumatera Utara. Sebelah Timur : Kabupaten Samosir Prov. Sumatera Utara. Sebelah Selatan : Kabupaten Pakpak Bharat Prov. Sumatera Utara. Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Selatan Prov. NAD.

b. Topografi

Wilayah Kabupaten Dairi sebagian besar merupakan dataran tinggi dengan variasi ketinggian antara 250-1.700 meter dpl. Universitas Sumatera Utara

c. Iklim

Sesuai dengan topografi wilayah di atas, maka terdapat 3 jenis iklim di Kabupaten Dairi, yakni Iklim Tropis pada daerah dengan ketinggian kurang dari 500 meter dpl, Iklim Sub Tropis pada daerah ketinggian antara 500-1.000 meter dpl, dan Iklim Dingin pada daerah ketinggian diatas 1.000 meter dpl.

B. Pembahasan Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden. Dari 62 kuesioner yang dikirim kepada responden hanya 53 yang dikembalikan selama dua minggu. Ini berarti respon rate 85,48 dan observasi penelitian berjumlah 53 sampel.

a. Partisipasi Anggaran X

1 Tabel 4. 1 menyajikan nilai mean, standar deviasi, dan jumlah responden berdasarkan jawaban responden pada kuesioner. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 1 Statitik deskriptif variabel partisipasi anggaran X 1 N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PA1 53 1 6 3,2830 1,39197 PA2 53 1 6 3,1887 1,44191 PA3 53 1 7 4,0377 1,67518 PA4 53 1 7 3,1509 1,65711 PA5 53 1 7 2,8679 1,34504 PA6 53 1 7 3,0189 1,47401 PA7 53 1 7 2,8679 1,66454 Valid N listwise 53 Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1 jawaban terhadap pernyataan pertama, yang berkaitan dengan seberapa sering pejabat SKPD di pemerintahan Kabupaten Dairi memberikan usulan kepada atasan. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 6, dengan rata- rata 3,2830. Ini menunjukkan bahwa para pegawai menunjukkan keterlibatan yang tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,39197 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. Dikatakan outlier apabila data tersebut nilainya lebih besar dari 2,5 standar deviasi, 2 jawaban terhadap pernyataan kedua, yang berkaitan dengan seberapa sering pejabat SKPD di pemerintahan Kabupaten Dairi memberikan pendapat kepada atasan. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 6, dengan rata- rata 3,1887. Ini menunjukkan bahwa para pegawai menunjukkan keterlibatan yang tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar Universitas Sumatera Utara 1,44191 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier, 3 jawaban terhadap pernyataan ketiga, yang berkaitan dengan seberapa banyak pengaruh pejabat SKPD di pemerintahan Kabupaten Dairi dalam penyelesaian akhir. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 4,0377. Ini menunjukkan bahwa para pegawai menunjukkan keterlibatan yang tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,67518 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier, 4 jawaban terhadap pertanyaan keempat, yang berkaitan dengan seberapa besar unsur keterlibatan pejabat SKPD di pemerintahan Kabupaten Dairi dalam proses penyusunan anggaran. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 3,1509. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memberikan kontribusi yang tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,65711 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier, 5 jawaban terhadap pernyataan kelima, yang berkaitan dengan seberapa masuk akal alasan pejabat SKPD di pemerintahan Kabupaten Dairi dalam melakukan revisi anggaran. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 2,8679. Ini menunjukkan bahwa para pegawai menunjukkan keterlibatan yang tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,34504 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier, Universitas Sumatera Utara 6 jawaban terhadap pernyataan keenam, yang berkaitan dengan seberapa sering para pejabat SKPD di pemerintahan Kabupaten Dairi meminta pendapat dari atasan. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata- rata 3,0189. Ini menunjukkan bahwa para pegawai menunjukkan keterlibatan yang tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,47401 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier, 7 jawaban terhadap pernyataan ketujuh, yang berkaitan dengan seberapa besar unsure kontribusi pejabat SKPD di pemerintahan Kabupaten Dairi dalam proses penyusunan anggaran. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 2,8679. Ini menunjukkan bahwa para pegawai menunjukkan keterlibatan yang tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,66454 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.

b. Komitmen Organisasi X

2 Kuesioner komitmen organisasi terdiri dari sembilan item pertanyaan. Tabel 4.2 menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner komitmen organisasi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 2 Statitik deskriptif variabel komitmen X 2 N Minimum Maximum Mean Std. Deviation KO1 53 1 7 4,6792 1,38361 KO2 53 1 7 4,7736 1,97719 KO3 53 1 7 5,4151 1,85466 KO4 53 1 7 4,8491 1,89530 KO5 53 1 7 5,0943 1,82150 KO6 53 1 7 5,2075 1,98415 KO7 53 1 7 5,0377 1,78630 KO8 53 2 7 5,1321 1,54469 KO9 53 1 7 4,5283 1,76072 Valid N listwise 53 Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Berdasarkan tabel tersebut, dapat dideskripsikan hal-hal sebagai berikut: 1 pertanyaan pertama menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi terhadap kesamaan nilai dengan tempat bekerja. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, rata-rata jawaban responden adalah 4,6792 yang menunjukkan adanya kesamaan nilai dengan tempat responden bekerja. Standar deviasi adalah 1,38361. Artinya tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier, 2 pertanyaan kedua menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi dalam membanggakan tempatnya bekerja. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, rata-rata jawaban responden adalah 4,7736 yang menunjukkan kebanggaan responden pada tempat kerjanya. Standar deviasi adalah 1,97719. Artinya tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier, Universitas Sumatera Utara 3 pertanyaan ketiga menunjukkan seberapa besar penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi dalam bekerja keras. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, rata-rata jawaban responden adalah 5,4151 yang menunjukkan keseriusan untuk bekerja keras. Standar deviasi adalah 1,85466. Artinya tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier, 4 pertanyaan keempat menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi merasa bangga terhadap tempatnya bekerja. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, rata-rata jawaban responden adalah 4,8491 yang menunjukkan adanya rasa bangga yang cukup tinggi terhadap tempat responden bekerja. Standar deviasi adalah 1,89530. Artinya tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier, 5 pertanyaan kelima menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi dalam kesetiaannya untuk tetap bekerja di tempat kerjanya. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, rata- rata jawaban responden adalah 5,0943 yang menunjukkan adanya kesetiaan yang cukup baik dari para responden. Standar deviasi adalah 1,82150. Artinya tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier, 6 pertanyaan keenam menunjukkan seberapa perduli para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi terhadap nasib organisasi tempatnya bekerja. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 7, rata-rata jawaban responden adalah 5,2075 yang menunjukkan kepedulian yang tinggi dari responden. Standar deviasi adalah 1,98415. Artinya tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier. Universitas Sumatera Utara 7 pertanyaan ketujuh menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi terhadap organisasi tempatnya bekerja. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, rata-rata jawaban responden adalah 5,0377 yang menunjukkan adanya inspirasi yang baik dari tempat responden bekerja. Standar deviasi adalah 1,78630. Artinya tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier, 8 pertanyaan kedelapan menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi memiliki persepsi bahwa organisasi tempatnya bekerja memberikan inspirasi terbaik. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 7, rata-rata jawaban responden adalah 5,1321 yang menunjukkan bahwa responden setuju menilai oraganisasi tempatnya bekerja sebagai organisasi terbaik. Standar deviasi adalah 1,54469. Artinya tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier, 9 pertanyaan kesembilan menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi dalam perasaan senangnya memilih organisasi tempatnya bekerja. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, rata-rata jawaban responden adalah 4,5283. Standar deviasi adalah 1,76072. Artinya tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier.

c. Motivasi Organisasi X3

Kuesioner komitmen organisasi terdiri dari dua puluh sembilan item pertanyaan Tabel 4.3 menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner motivasi organisasi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 3 Statitik deskriptif variabel motivasi X 3 N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Prestasi MO1 53 1 7 6,1698 1,36911 Kerja MO2 53 2 7 5,0755 1,45244 MO3 53 1 7 4,4340 1,89645 MO4 53 2 7 5,6226 1,27440 MO5 53 1 7 5,3019 1,56383 Pengen- MO6 53 1 7 5,6038 1,41882 Dalian MO7 53 2 7 5,5849 1,29249 MO8 53 2 7 5,9434 1,33611 MO9 53 2 7 5,6981 1,38098 MO10 53 1 7 5\,5660 1,68145 Penga- MO11 53 1 7 5,6038 1,51073 Ruh MO12 53 1 7 5,4906 1,48871 MO13 53 1 7 5,8113 1,58183 MO14 53 2 7 5,5283 1,38124 MO15 53 1 7 5,0000 1,44115 Keter- MO16 53 1 7 4,6981 1,27980 Gantu- MO17 53 1 7 5,2075 1,39171 Ngan MO18 53 1 7 5,6226 1,65514 MO19 53 1 7 5,4528 1,55125 Afili- MO20 53 1 7 5,2830 1,41934 Asi MO21 53 1 7 5,4340 1,37993 MO22 53 1 7 4,9623 1,56847 MO23 53 1 7 4,3774 1,24385 MO24 53 2 7 5,2264 1,25025 Penge- MO25 53 1 7 5,2830 1,59780 mbang- MO26 53 1 7 5,3962 1,70226 An MO27 53 1 7 5,1509 1,62192 MO28 53 1 7 5,2830 1,59780 MO29 53 1 7 5,2642 1,38884 Valid N listwise 53 Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel tersebut, dapat dideskripsikan hal-hal sebagai berikut: 1 pertanyaan 1 sampai 5 menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi dalam prestasi kerja. Rata-rata jawaban responden mendekati maupun melebihi 5 yang menunjukkan bahwa para pejabat SKPD tersebut menunjukkan prestasi yang baik dalam bekerja. Standar deviasi juga tidak ada yang melebihi nilai jawaban rata-rata responden. Artinya, tidak ada jawaban yang ekstrim, dan tidak ada data yang outlier, 2 pertanyaan 6 sampai 10 menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi dalam pengendalian. Rata-rata jawaban responden mendekati 6 yang menunjukkan bahwa para pejabat SKPD tersebut baik dalam pengendalian. Standar deviasi juga tidak ada yang melebihi nilai jawaban rata-rata responden. Artinya, tidak ada jawaban yang ekstrim, dan tidak ada data yang outlier, 3 pertanyaan 11 sampai 15 menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi dalam memberikan pengaruh. Rata-rata jawaban responden melebihi 5 yang menunjukkan bahwa para pejabat SKPD tersebut memberikan pengaruh yang kuat. Standar deviasi juga tidak ada yang melebihi nilai jawaban rata-rata responden. Artinya, tidak ada jawaban yang ekstrim, dan tidak ada data yang outlier, 4 pertanyaan 16 sampai 19 menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi tentang ketergantungan. Rata-rata jawaban responden mendekati maupun melebihi 5 yang menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara para pejabat SKPD tersebut memiliki ketergantungan yang cukup tinggi. Standar deviasi juga tidak ada yang melebihi nilai jawaban rata-rata responden. Artinya, tidak ada jawaban yang ekstrim, dan tidak ada data yang outlier, 5 pertanyaan 20 sampai 24 menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi dalam afliasi. Rata-rata jawaban responden mendekati maupun melebihi 5 yang menunjukkan bahwa para pejabat SKPD tersebut memahami perasaan dan menjalin hubunngan baik antar sesama. Standar deviasi juga tidak ada yang melebihi nilai jawaban rata- rata responden. Artinya, tidak ada jawaban yang ekstrim, dan tidak ada data yang outlier, 6 pertanyaan 25 sampai 29 menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi dalam pengembangan. Rata-rata jawaban responden melebihi 5 yang menunjukkan bahwa para pejabat SKPD tersebut memiliki rencana dan pengembangan-pengembangan ke depannya.. Standar deviasi juga tidak ada yang melebihi nilai jawaban rata-rata responden. Artinya, tidak ada jawaban yang ekstrim, dan tidak ada data yang outlier. Universitas Sumatera Utara

d. Kinerja SKPD Pemerintahan Y Tabel 4.4

Statistik deskriptif variabel Kinerja Pemerintah N Minimum Maximum Mean Std. Deviation KP1 53 1 8 5,8113 1,51983 KP2 53 1 8 4,9811 1,29333 KP3 53 3 9 6,3962 1,51073 KP4 53 1 9 4,9434 2,21373 KP5 53 1 9 4,9245 1,86928 KP6 53 2 9 6,1698 1,59006 KP7 53 2 9 6,5283 1,67106 KP8 53 2 9 6,4340 1,80288 KP9 53 2 9 6,4151 1,40650 Valid N listwise 53 Sumber: Diolah dari SPSS, 2008 Tabel 4.4 menyajikan deskripsi jawaban responden berdasarkan kuesioner. Penjelasannya dapat diterangkan sebagai berikut: 1 jawaban terhadap pertanyaan pertama, yang berkaitan dengan mengukur seberapa tinggi kemampuan para pejabat SKPD di Pemerintahan Kabupaten Dairi dalam melakukan perencanaan. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 8, dengan rata-rata 5,8113. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki tingkat kecakapan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,51983 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier, 2 jawaban terhadap pertanyaan kedua, yang berkaitan dengan mengukur seberapa baik kemampuan para pejabat SKPD di Pemerintahan Kabupaten Dairi dalam melakukan staffing. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi Universitas Sumatera Utara adalah 8, dengan rata-rata 4,9811. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki tingkat kecakapan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,29333 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier, 3 jawaban terhadap pertanyaan ketiga, yang berkaitan dengan mengukur seberapa tinggi kemampuan para pejabat SKPD di Pemerintahan Kabupaten Dairi dalam melakukan investigasi. Jawaban terendah adalah 3, jawaban tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 6,3962. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki tingkat kecakapan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,51073 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier, 4 jawaban terhadap pertanyaan keempat, yang berkaitan dengan mengukur seberapa baik kemampuan para pejabat SKPD di Pemerintahan Kabupaten Dairi dalam melakukan negosiasi. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 4,9434. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki tingkat kecakapan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 2,21373 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier, 5 jawaban terhadap pertanyaan kelima, yang berkaitan dengan seberapa baik kemampuan para pejabat SKPD di Pemerintahan Kabupaten Dairi dalam melakukan perwakilan. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 4,9245. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki tingkat kecakapan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,86928 Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier, 6 jawaban terhadap pertanyaan keenam, yang berkaitan dengan mengukur seberapa baik kemampuan para pejabat SKPD di Pemerintahan Kabupaten Dairi dalam melakukan koordinasi. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 6,1698. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki tingkat kecakapan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,59006 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier, 7 jawaban terhadap pertanyaan ketujuh, yang berkaitan dengan mengukur seberapa baik kemampuan para pejabat SKPD di Pemerintahan Kabupaten Dairi dalam melakukan evaluasi. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 6,5283. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki tingkat kecakapan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,67106 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier, 8 jawaban terhadap pertanyaan kelima, yang berkaitan dengan mengukur seberapa baik kemampuan para pejabat SKPD di Pemerintahan Kabupaten Dairi dalam melakukan pengawasan. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 6,4340. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki tingkat kecakapan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,80288 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier, Universitas Sumatera Utara 9 jawaban terhadap pertanyaan kesembilan, yang berkaitan dengan seberapa baik kemampuan para pejabat SKPD di Pemerintahan Kabupaten Dairi dalam mengevaluasi kinerja secara mnyeluruh. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 6,4151. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki tingkat kecakapan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,40650 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.

2. Hasil Uji Kualitas Data

Pengujian terhadap validitas dan reliabilitas instrument kuesioner yang digunakan dilakukan dengan metode construct validity. Pengukuran ini menguji makna dan isi dari suatu konsep dan alat ukur yang dipakai untuk mengukur konsep tersebut. Construct validity ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi antar skor item yang lebih besar dari batasan r-tabel yang ditentukan. Untuk data sejumlah n= 53 sampel, dengan degree of freedom df= n-2= 51, penggunaan derajat signifikansi α sebesar 5 akan menghasilkan r-tabel sebesar 0,271. Hasil pengujian terhadap masing-masing variabel penelitian dijelaskan untuk masing-masing variabel. a. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Partisipasi Anggaran Tabel 4. 5 menyajikan hasil uji validitas variabel partisipasi anggaran. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran Item R r-tabel Keterangan Pertanyaan 1 0,590 0,271 Valid Pertanyaan 2 0,626 0,271 Valid Pertanyaan 3 0,465 0,271 Valid Pertanyaan 4 0,733 0,271 Valid Pertanyaan 5 0,663 0,271 Valid Pertanyaan 6 0,688 0,271 Valid Pertanyaan 7 0,598 0,271 Valid Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4.5, ketujuh item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel. Sehingga ketujuh pertanyaan mampu mengukur partisipasi responden dalam penyusunan anggaran. Berdasarkan hasil ini maka item pertanyaan variabel partisipasi anggaran dapat disimpulkan lolos uji validitas.Selanjutnya tabel 4. 6 menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel partisipasi anggaran. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,855, berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi. Tabel 4. 6 Hasil Uji Realibilitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items 0,855 0,858 7 Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Universitas Sumatera Utara

b. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Komitmen Organisasi

Tabel 4. 7 menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel komitmen organisasi. Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4.7, kesembilan item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel. Sehingga kesembilan pertanyaan mampu mengukur komitmen responden terhadap organisasi tempatnya bekerja. Berdasarkan hasil ini maka item pertanyaan variabel komitmen organisasi dapat disimpulkan lolos uji validitas. Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi item R r-tabel Keterangan Pertanyaan 1 0,543 0,271 Valid Pertanyaan 2 0,678 0,271 Valid Pertanyaan 3 0,804 0,271 Valid Pertanyaan4 0,844 0,271 Valid Pertanyaan 5 0,662 0,271 Valid Pertanyaan 6 0,866 0,271 Valid Pertanyaan 7 0,761 0,271 Valid Pertanyaan 8 0,766 0,271 Valid Pertanyaan 9 0,527 0,271 Valid Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Tabel 4.8 menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel komitmen organisasi. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,920, berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 8 Hasil Uji Realibilitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items 0,920 0,919 9 Sumber: Diolah dari SPSS, 2010

c. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Organisasi

Tabel 4. 9 menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variable motivasi organisasi. Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4.9, kedua puluh sembilan item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel. Sehingga kesdua puluh sembilan pertanyaan mampu mengukur komitmen responden terhadap organisasi tempatnya bekerja. Berdasarkan hasil ini maka item pertanyaan variabel komitmen organisasi dapat disimpulkan lolos uji validitas. Tabel 4. 9 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Motivasi Organisasi item R r-tabel Keterangan Pertanyaan 1 0,809 0,271 Valid Pertanyaan 2 0,594 0,271 Valid Pertanyaan 3 0,238 0,271 Tidak Valid Pertanyaan4 0,730 0,271 Valid Pertanyaan 5 0,647 0,271 Valid Pertanyaan 6 0,647 0,271 Valid Pertanyaan 7 0,705 0,271 Valid Pertanyaan 8 0,800 0,271 Valid Pertanyaan 9 0,714 0,271 Valid Pertanyaan 10 0,669 0,271 Valid Pertanyaan 11 0,754 0,271 Valid Pertanyaan 12 0,796 0,271 Valid Pertanyaan13 0,867 0,271 Valid Pertanyaan 14 0,804 0,271 Valid Pertanyaan 15 0,627 0,271 Valid Universitas Sumatera Utara Pertanyaan 16 0,579 0,271 Valid Pertanyaan 17 0,657 0,271 Valid Pertanyaan 18 0,764 0,271 Valid Pertanyaan 19 0,765 0,271 Valid Pertanyaan 20 0,748 0,271 Valid Pertanyaan 21 0,724 0,271 Valid Pertanyaan 22 0,620 0,271 Valid Pertanyaan 23 0,233 0,271 Tidak Valid Pertanyaan 24 0,553 0,271 Valid Pertanyaan 25 0,689 0,271 Valid Pertanyaan 26 0,724 0,271 Valid Pertanyaan 27 0,757 0,271 Valid Pertanyaan 28 0,729 0,271 Valid Pertanyaan 29 0,612 0,271 Valid Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4. 9, setiap item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel, kecuali pada item pertanyaan 3 dan 23. Hasil pengujian pertama yang tidak valid ini bisa jadi karena adanya respons bias dari responden. Berdasarkan hasil ini maka pengujian dilakukan ulang dengan mengeluarkan item pertanyaan yang tidak valid pada pengujian pertama. Hasil pengujian kedua dengan membuang item pertanyaan yang tidak valid tersebut disajikan pada tabel 4. 10. Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4. 10, kedua puluh delapan item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel. Berdasarkan hasil ini maka item pertanyaan variabel motivasi dapat disimpulkan lolos uji validitas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 10 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Motivasi Organisasi item R r-tabel Keterangan Pertanyaan 1 0, 822 0,271 Valid Pertanyaan 2 0, 572 0,271 Valid Pertanyaan4 0, 748 0,271 Valid Pertanyaan 5 0, 649 0,271 Valid Pertanyaan 6 0, 768 0,271 Valid Pertanyaan 7 0, 715 0,271 Valid Pertanyaan 8 0, 815 0,271 Valid Pertanyaan 9 0, 732 0,271 Valid Pertanyaan 10 0, 666 0,271 Valid Pertanyaan 11 0, 767 0,271 Valid Pertanyaan 12 0, 790 0,271 Valid Pertanyaan13 0, 870 0,271 Valid Pertanyaan 14 0, 799 0,271 Valid Pertanyaan 15 0, 612 0,271 Valid Pertanyaan 16 0, 563 0,271 Valid Pertanyaan 17 0, 563 0,271 Valid Pertanyaan 18 0, 774 0,271 Valid Pertanyaan 19 0, 786 0,271 Valid Pertanyaan 20 0, 767 0,271 Valid Pertanyaan 21 0, 738 0,271 Valid Pertanyaan 22 0, 617 0,271 Valid Pertanyaan 24 0, 527 0,271 Valid Pertanyaan 25 0, 617 0,271 Valid Pertanyaan 26 0, 731 0,271 Valid Pertanyaan 27 0, 737 0,271 Valid Pertanyaan 28 0, 729 0,271 Valid Pertanyaan 29 0, 618 0,271 Valid Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Tabel 4.11 menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel motivasi organisasi. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,967, berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 11 Hasil Uji Realibilitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items 0,967 0,968 27 Sumber: Diolah dari SPSS, 2010

d. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja SKPD Pemerintah

Tabel 4. 12 menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel kinerja SKPD Pemerintah. Tabel 4. 12 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja item R r-tabel Keterangan Pertanyaan 1 0,585 0,271 Valid Pertanyaan 2 0,646 0,271 Valid Pertanyaan 3 0,655 0,271 Valid Pertanyaan 4 0,294 0,271 Valid Pertanyaan 5 0,096 0,271 Tidak Valid Pertanyaan 6 0,741 0,271 Valid Pertanyaan 7 0,700 0,271 Valid Pertanyaan 8 0,654 0,271 Valid Pertanyaan 9 0,792 0,271 Valid Sumber: Diolah dari SPSS, 2008 Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4. 12, setiap item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel, kecuali pada item pertanyaan 5. Hasil pengujian pertama yang tidak valid ini bisa jadi karena adanya respons bias dari responden. Hasil pengujian kedua dengan membuang item pertanyaan yang tidak valid tersebut disajikan pada tabel 4. 13. Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4. 13, kedelapan item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang Universitas Sumatera Utara lebih besar dari r-tabel. Berdasarkan hasil ini maka item pertanyaan variabel kinerja SKPD pemerintah dapat disimpulkan lolos uji validitas. Tabel 4. 13 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja item R r-tabel Keterangan Pertanyaan 1 0,615 0,271 Valid Pertanyaan 2 0,639 0,271 Valid Pertanyaan 3 0,711 0,271 Valid Pertanyaan 4 0,304 0,271 Valid Pertanyaan 6 0,734 0,271 Valid Pertanyaan 7 0,716 0,271 Valid Pertanyaan 8 0,647 0,271 Valid Pertanyaan 9 0,797 0,271 Valid Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Tabel 4.14 menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel kinerja. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,867, berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi. Tabel 4. 14 Hasil Uji Realibilitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items 0,867 0,883 8 Sumber: Diolah dari SPSS, 2010

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier berganda. Uji ini terdiri dari uji normalitas data, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

a. Hasil Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Cara yang digunakan kali ini adalah dengan menggunakan analisis grafik. Hasil pengujian normalitas data ditunjukkan dalam histogram dan grafik. Histogram menunjukkan grafik berbentuk lonceng, menceng secara normal, dan membawahi sebagian besar data. Gambar 4. 1 Histogram Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Universitas Sumatera Utara Gambar 4. 2 Normal P-P Plot Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Dengan melihat tampilan histogram maupun grafik normal plot maka dapat disimpulkan bahwa grafik histogram pola distribusi yang menceng ke kanan, berbentuk lonceng dan normal. Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi tidak menyalahi asumsi normalitas. Pengujian normalitas data juga dengan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov Uji K-S. Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05, maka data itu terdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Nilai signifikansi dari variabel independen dan variabel dependen menunjukkan data terdistribusi normal. Untuk variabel kinerja pemerintah sebesar 0,415 atau lebih besar dari 0,05, untuk variabel partisipasi anggaran sebesar 0,628 atau lebih besar dari 0,05, variabel komitmen sebesar 0,223 atau lebih besar dari 0,05 dan variabel motivasi sebesar 0,064 atau lebih besar dari 0,05. Berdasarkan nilai Kolmogorof Smirnov adalah 0,884 untuk varabel y; 0,749 untuk variabel x 1; 1,047 untuk variabel x 2; dan 1,311 untuk variabel x 3 . Signifikansi masing-masing variabel lebih besar dari 0,05. Ini berarti data residual terdistribusi normal. Tabel 4.15 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kinerja Pemerinta h Partisipasi Anggaran Komitmen Organisasi Motivasi Organisasi N 53 53 53 53 Normal Parameters a Mean 47,6792 22,4151 44,7170 146,2642 Std. Deviatio n 9,47826 7,81378 12,57038 29,22272 Most Extreme Differences Absolute 0,121 0,103 0,144 0,180 Positive 0,060 0,103 0,084 0,133 Negative -0,121 -0,072 -0,144 -0,180 Kolmogorov-Smirnov Z 0,884 0,749 1,047 1,311 Asymp. Sig. 2-tailed 0,415 0,628 0,223 0,064 Universitas Sumatera Utara Kinerja Pemerinta h Partisipasi Anggaran Komitmen Organisasi Motivasi Organisasi N 53 53 53 53 Normal Parameters a Mean 47,6792 22,4151 44,7170 146,2642 Std. Deviatio n 9,47826 7,81378 12,57038 29,22272 Most Extreme Differences Absolute 0,121 0,103 0,144 0,180 Positive 0,060 0,103 0,084 0,133 Negative -0,121 -0,072 -0,144 -0,180 Kolmogorov-Smirnov Z 0,884 0,749 1,047 1,311 Asymp. Sig. 2-tailed 0,415 0,628 0,223 0,064 a. Test distribution is Normal. Sumber: Diolah dari SPSS,2010

b. Hasil Uji Gejala Multikolinieritas

Hasil uji gejala multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4. 16 Hasil Uji Gejala Multikolinearitas No Variabel VIF 1 Partisipasi Anggaran 1,150 2 Komitmen Organisasi 1,815 3 Motivasi Organisasi 1,678 Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi antara variabel- variabel independen antara yang satu dengan lainnya. Bila terjadi multikolinieritas, maka dapat dikatakan variabel-variabel bebas ini Universitas Sumatera Utara orthogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantaranya sama dengan nol. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada tabel 4.16 Dari hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas antara variabel independen. Gejala multikolinieritas terjadi apabila nilai VIF lebih besar dari 2. Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa variabel partisipasi anggaran dan komitmen organisasi lolos uji gejala multikolinieritas.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar nilai X dan Y. Jika ada pola tertentu itu maka telah terjadi gejala heteroskedastisistas. Hasil pengujian gejala heteroskedastisitas ditunjukkan pada gambar 4.3. Universitas Sumatera Utara Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 -3 R e g re s s io n S tu d e n ti z e d R e s id u a l 2 1 -1 -2 -3 Scatterplot Dependent Variable: Kinerja Pemerintah Gambar 4. 3 Scatterplot Sumber: Diolah dari SPSS, 2010

4. Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 17 Variables Entered Removedb Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Motivasi Organisasi, Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi a . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Berdasarkan tabel 4. 17, maka analisis statistik deskriptif adalah : a. variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel independen yaitu partisipasi anggaran, komitmen, dan motivasi, b. tidak ada variabel independen yang di keluarkan, c. metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 18 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 Constant 40,484 6,486 6,242 0,000 Partisipasi Anggaran -0,582 0,130 -0,480 -4,471 0,000 0,869 1,150 Komitmen Organisasi -0,026 0,102 -0,035 -0,257 0,798 0,551 1,815 Motivasi Organisasi 0,146 0,042 0,451 3,481 0,001 0,596 1,678 a. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Berdasarkan tabel 4. 18 pada kolom Unstandaized Coefficients B diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 40,484 – 0,582 X 1 – 0,026 X 2 + 0,146 X 3 + e 1 konstanta sebesar 40,484 menyatakan Bahwa jika tidak berpartisipasi, memiliki komitmen dan motivasi , maka kinerja SKPD Pemerintah Kabupaten Dairi akan sebesar 40,484, 2 koefisien X 1 b1 = - 0,582, menunjukkan bahwa partisipasi anggaran X 1 berpengaruh negatif terhadap kinerja. Hal ini berarti jika partisipasi anggaran ditingkatkan, maka tidak akan mempengaruhi kinerja SKPD Pemerintah Kabupaten Dairi, Universitas Sumatera Utara 3 koefisien X 2 b2 = - 0,026, menunjukkan bahwa komitmen X 2 berpengaruh negatif terhadap kinerja. Hal ini berarti bahwa jika komitmen ditingkatkan, maka tidak akan mempengaruhi kinerja SKPD Pemerintah Kabupaten Dairi, 4 koefisien X 3 b3 = 0,146, menunjukkan bahwa motivasi X 3 berpengaruh positif terhadap kinerja. Hal ini berarti bahwa jika motivasi ditingkatkan, maka akan mempengaruhi kinerja SKPD Pemerintah Kabupaten Dairi, 5 standar eror e menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.

a. Hasil Uji Signifikan Parsial Uji-t

Uji-t ini dilakukan untuk menguji secara parsial atau individu apakah partisipasi anggaran X 1 , komitmen X 2 dan motivasiX 3 secara parsial berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintah Y. berdasarkan tabel 4. 18 dapat dilihat dan diperoleh hasil uji t yang diperlukan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independen. Pada kolom signifikansi, konstanta memiliki tingkat signifikansi dibawah 0,05 yaitu 0,000 dan variabel independen partisipasi anggaran dan motivasi organisasi memiliki tingkat signifikansi di bawah 0,05 yaitu 0,000 dan 0,001. Sedangkan untuk variabel komitmen organisasi memiliki tingkat signifikansi jauh diatas 0,05 yaitu 0,798. Dapat disimpulkan, bila bergerak secara parsial, komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintah dengan tingkat signifikansi variabel independen 0,798 0,05, sedangkan partisipasi anggaran dan motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja SKPD Universitas Sumatera Utara Pemerintah dengan tingkat signifikansi variabel independen 0,000 dan 0,001 0,05. Berdasarkan hasil penelitian secara parsial untuk partisipasi anggaran dan motivasi organisasi, Ha diterima sedangkan untuk komitmen Ha ditolak. Hal ini berarti, secara parsial semakin tinggi partisipasi anggaran dan motivasi maka akan semakin tinggi pula kinerja SKPD pemerintahan Kota Binjai. Sebaliknya jika semakin tinggi komitmen maka akan cenderung mengurangi kinerja SKPD. Hasil penelitian ini secara parsial tidak sejalan dengan penelitian Batubara 2008, Refika 2009 dan Syuriani 2009 yang menyatakan bahwa partisipasi anggaran mempunyai pengaruh negatif terhadap kinerja. Batubara 2008 mengambil sampel para manajer PT. Siantar Top Tbk. Cabang Medan, Refika 2009 mengambil sampel sekretaris dan kepala bidang setiap dinas di Pemerintahan Kota Binjai, dan Syuriani 2009 mengambil sampel sekretaris dan kepala bidang bagian anggaran pada setiap SKPD Pemerintahan Kota Padang Panjang. Begitu juga dengan komitmen dimana hasilnya tidak sejalan dengan penelitian Refika 2009 dan Syuriani 2009 yang menyatakan bahwa komitmen mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja. Walaupun demikian, penelitian ini sejalan dengan penelitian Batubara 2008 yang menyatakan bahwa motivasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja. Universitas Sumatera Utara

b. Hasil Uji Signifikan Simultan Uji-F Tabel 4. 19

ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1Regression 2377,035 3 792,345 16,921 0,000 a Residual 2294,512 49 46,827 Total 4671,547 52 a. Predictors: Constant, Motivasi Organisasi, Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi b. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Dari uji ANOVA Analysis of variance atau uji F, didapat F hitung sebesar 16,921 dengan tingkat signifikansi 0,000, jauh lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi kinerja pegawai. Dengan kata lain, partisipasi anggaran dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Secara Quick Look bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat pada derajat kepercayaan 5. Dengan kata lain Ha diterima, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

c. Hasil Uji Koefisien Determinan Tabel 4. 20

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 0,713 a 0,509 0,479 6,84301 2,169 a. Predictors: Constant, Motivasi Organisasi, Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi b. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Berdasarkan tabel 4. 20 dapat dilihat hasil analisa regresi secara keseluruhan menunjukkan R sebesar 0,713 yang berarti bahwa hubungan antara partisipasi anggaran, komitmen organisasi, dan motivasi dengan kinerja pegawai mempunyai hubungan yang cukup kuat yaitu sebesar 71,3 . Dikatakan cukup kuat karena angka tersebut berada diatas 0,5 atau 50 . Sedangkan nilai Adjusted R Square atau nilai koefisien determinasi yang telah disesuaikan sebesar 0,479 yang berarti bahwa variabel independen kinerja SKPD mampu dijelaskan oleh variabel independen partisipasi anggaran dan komitmen organisasi sebesar 47,9 , dan selebihnya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini kemungkinan seperti variabel gaya kepemimpinan, kenaikan gaji, kejelasan sasaran anggaran, dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini menguji apakah partisipasi anggaran, komitmen organisasi dan motivasi memiliki pengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Dairi. Disini dihubungkan tiga variabel independen dengan satu variabel dependen. Berdasarkan hasil pengujian terhadap pegawai tingkat menengahmiddle dan lower eselon pada SKPD Pemerintahan Kabupaten Dairi, khususnya kedinasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini mampu membuktikan secara simultan, partisipasi anggaran, komitmen organisasi dan motivasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi. Dengan demikian H a diterima. Bila diuji secara parsial maka didapati bahwa partisipasi anggaran dan motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja SKPD, sedangkan komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja SKPD. Hal ini terjadi mungkin disebabkan karena para pegawai pemerintahan belum memiliki komitmen sepenuhnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya atau merasa terbebani dengan situasi yang ada, jadi diperlukan motivasi yang kuat baik dari diri sendiri maupun dari atasannya untuk mengimbangi hal tersebut serta dapat melibatkan mereka dalam menyusun anggaran untuk memberikan masukan- masukan yang bermanfaat nantinya. Hal ini akan membuat para pegawai merasa dirinya dapat memberikan kontribusi yang berarti sehingga akan terwujud suatu pemerintahan yang mengarah ke good governance. Angka Adjusted R Square Universitas Sumatera Utara atau koefisien determinasi yang telah disesuaikan dari penelitian ini adalah sebesar 0,479. Hal ini berarti 47,9 kinerja dapat dijelaskan oleh partisipasi anggaran, motivasi dan komitmen organisasi, sedangkan 52,1 dijelaskan oleh variabel lain. Hasil penelitian ini secara parsial tidak sejalan dengan penelitian Batubara 2008, Refika 2009 dan Syuriani 2009 yang menyatakan bahwa partisipasi anggaran mempunyai pengaruh negatif terhadap kinerja. Batubara 2008 mengambil sampel para manajer PT. Siantar Top Tbk. Cabang Medan, Refika 2009 mengambil sampel sekretaris dan kepala bidang setiap dinas di Pemerintahan Kota Binjai, dan Syuriani 2009 mengambil sampel sekretaris dan kepala bidang bagian anggaran pada setiap SKPD Pemerintahan Kota Padang Panjang. Begitu juga dengan komitmen dimana hasilnya tidak sejalan dengan penelitian Refika 2009 dan Syuriani 2009 yang menyatakan bahwa komitmen mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja. Walaupun demikian, penelitian ini sejalan dengan penelitian Batubara 2008 yang menyatakan bahwa motivasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja.

B. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara

0 42 93

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Motivasi Pegawai Terhadap Kinerja SKPD Pada Pemerintah Kabupaten Asahan

0 45 83

Pengaruh Sumber Daya Manusia Serta Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja SKPD Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat

3 49 91

Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu

2 49 96

PENGARUH DESENTRALISASI, PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN MOTIVASI KERJA Pengaruh Desentralisasi, Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Kabupaten Karanganyar.

0 9 16

PENGARUH DESENTRALISASI, PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN MOTIVASI KERJA Pengaruh Desentralisasi, Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Kabupaten Karanganyar.

0 9 17

PENDAHULUAN Pengaruh Desentralisasi, Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Kabupaten Karanganyar.

0 9 8

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara

0 0 22

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Motivasi Pegawai Terhadap Kinerja SKPD Pada Pemerintah Kabupaten Asahan

0 0 11