dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
H. Jadwal dan Lokasi Penelitian
Untuk keperluan penelitian, penulis melakukan riset pada Pemerintah Kabupaten Dairi yang beralamat di Jalan Sisimangaraja No. 127, Sidikalang.
Waktu penelitian adalah dari bulan Januari 2010 sampai selesai.
Tabel 3. 4 Jadwal Penelitian
Tahapan penelitian
Okt. 2009
Nov. 2009
Des. 2009
Jan. 2010
Feb. 2010
Mar. 2010
Apr. 2010
Mei 2010
Pengajuan proposal
Bimbingan Proposal
Seminar proposal
Pengumpulan dan
pengelolaan data
Bimbingan skripsi
Ujian komprehensif
Sumber: diolah oleh peneliti, 2010
Universitas Sumatera Utara
BAB. IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian 1. Sejarah Singkat Pemerintahan Kabupaten Dairi
a. Masa Penjajahan Belanda Pemerintahan di Dairi telah ada jauh sebelum kedatangan penjajahan
Belanda dengan dikenal adanya penngakuan terhadap raja-raja adat. Pemerintahan masa itu dikendalkan oleh Raja EkutenKampung sebagai
raja adat sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Pada masa penjajahan Belanda, Dairi mengalami banyak penyusutan wilayah karena Belanda
membatasi dan menutup hubungan wilayah-wilayahnya yaitu: 1. Tongging menjadi wilayah Tanah Karo,
2. Manduamas dan Barus, menjadi wilayah Tapanuli Tengah, 3. Sienem Koden Parlilitan, menjadi wilayah Tapanuli Utara,
4. Simpang Kanan, Simpang Kiri, Lipat Kijang, Gelombang, Runding dan
Singkil menjadi wilayah Aceh. b. Masa Penjajahan Jepang
Setelah jatuhnya Hindia Belanda atasw pendudukan Dai Nippon, maka pemerintahan Belanda diganti Militerisme Jepang. Secara umum, mereka
membagi wilayah Indonesia menjadi 3 bagian: 1. daerah Jawa dikuasai Angkatan Darat yang berkedudukan di Jakarta,
2. daerah Sumatera dikuasai Angkatan Darat yang berkedudukan di Tebing Tinggi, dan
Universitas Sumatera Utara
3. daerah-daerah selebihnya dikuasai Angkatan Laut yang berkedudukan di Makassar.
Pada masa itu, tidak terjadi perubahan dalam susunan pemerintahan hanya ada perubahan nama jabatan lama dimana Demang diganti dengan Guntyo
dan sebagainya.
c. Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI
Setelah proklamasi pasal 18 UU 1945 menghendaki terbentuknya Undang-undang yang mengatur tentang pemerintahan daerah .
1. Berlakunya Undang-Undang No. 1 tahun 1945 Undang-undang ini berisi tentang kedudukan komite nasional daerah
yang mengatur pemerintahan dalam mengisi kemerdekaan dan menampung aspirasi rakyat termasuk di Dairi.
2. Masa Agresi Militer I Untuk menyelenggarakan pemerintahan serta menghadapi perang
melawan agresi Belanda, ditetapkanlah Residen Tapanuli menjadi 4 kabupaten yaitu Kabupaten Dairi, Toba Samosir, Humbang dan Silindung.
Kabupaten Dairi saat itu terbagi menjadi Kewedanan Sidikalang Kec. Sidikalang dan Kec. Sumbul, Kewedanan Simsim Kec. Kerajaan dan
Kec. Salak dan Kewedanan Karo Kampung Kec. Tigalingga dan Kec. Tanah Pinem.
3. Masa Agresi Militer II Belanda melancarkan gencatan senjata kembali melalui agresi ini
sehingga hampir seluruh wilayah Indonesia dikuasai Belanda termasuk
Universitas Sumatera Utara
Dairi dimana wilayahnya dimekarkan dari 6 kecamatan menjadi 12 kecamatan. Setelah Indonesia berdaulat maka kecamatan tersebut menjadi
8. Sesuai ketentuan UU No. 2 Tahun 1948 maka Kabupaten Dairi menjad bagian dari wilayah hokum Kabupaten Tapanuli Utara.
4. Masa Pemberontakan PRRI Tahun 1958 terjadi pemberontakan PRRI yang menyebabkan
terputusnya hubungan Dairi dan Tarutung sebagai ibukota Tapanuli Utara. Agar tidak terjadi kevakuman di pemerintahan tersebut, maka wilayah
Dairi menjadi Wilayah Administratif yang langsung berurusan dengan Provinsi Utara.
5. Perjuangan Pembentukan Daerah Otonom Sejak tahun 1958 itu, masyarakat Dairi mulai memperjuangkan
daerahnya sebagai kabupaten yang otonom. Sehingga keluarlah UU darurat yaitu Peraturan Pemerintah pengganti UU No. 4 tahun 1964
tanggal 13 Februari 1964 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Dairi, lalu terpilihlah Mayor Raja Nembah Maha sebagai Bupatinya dan
Wal Mantas Habeahan sebagai sekretaris daerah. Kemudian oleh Pemerintahan Pusat dan DPR RI menetapkan UU No. 15 Tahun 1964
sebagai pengganti UU diatas. Peresmian Kabupaten Daerah Tingkat II Otonom dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 Mei
1964 bertempat di Gedung Nasional Sisikalang. Berdasarkan UU tersebut maka wilayah Kabupaten Dairi terdiri atas 8
kecamatan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a Kecamatan Sidikalang, ibukotanya Sidikalang,
b Kecamatan Sumbul, ibukotanya Sumbul;
c Kecamatan Tigalingga, ibukotanya Tigalingga;
d Kecamatan Tanah Pinem, ibukotanya Kuta Buluh;
e Kecamatan Salak, ibukotanya Salak;
f Kecamatan Kerajaan, ibukotanya Sukarame;
g Kecamatan Silima Pungga-pungga, ibukoatnya Parongil; dan
h Kecamatan Siempat Nempu, ibukotanya Bunturaja.
6. Berlakunya UU No. 5 Tahun 1974 UU ini berisi tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah. Proses
pembentukan kecamatan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138-210 Tahun 1982 Tanggal 3 Maret 1982 Tentang Tata Cara
Pembentukan Kecamatan dan Perwakilan Kecamatan maupun Surat Ederan Mendagri Nomor 1382603PUOD Tanggal 7 Juli 1981, Perihal:
Prosedur Penyelesaian Masalah Pembentukan Wilayah Kecamatan. Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk Dairi menyebabkan
terjadinya pembentukan Perwakilan Kecamatan baru sebagai pemekaran dari 4 kecamatan yaitu:
a Perwakilan Kecamatan Parbuluan dengan ibukotanya Sigalingging,
sebagai pemekaran dari Kecamatan Sidikalang; b
Perwakilan Kecamatan Pegagan Hilir dengan ibukotanya Tigabaru, sebagai pemekaran dari Kecamatan Tigalingga;
Universitas Sumatera Utara
c Perwakilan Kecamatan Siempat Nempu Hulu dengan ibukotanya
Silumboyah, sebagai pemekaran dari Kecamatan Siempat Nempu; d
Perwakilan Kecamatan Siempat Nempu Hilir dengan ibukotanya Sopo Butar, sebagai pemekaran dari Kecamatan Siempat Nempu.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 1991 tanggal 7 September tahun 1991, maka Perwakilan Kecamatan Parbuluan dipisahkan
dan ditingkatkan statusnya menjadi kecamatan yang defenitif dan diresmikan Gubernur Sumut tanggal 30 Oktober 1991 Di Sigalingging.
Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 1992, tanggal 13 Juli 1992 maka Perwakilan Kecamatan Siempat Nempu Hulu,
Siempat Nempu Hilir dan Pegagan Hilir ditetapkan menjadi Kecamatan yang defenitif oleh Gubernur Sumut tanggal 19 Oktober 1992.
7. Berlakunya UU Nomor 22 tahun 1999 Berdasarkan pedoman Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 4 tahun
2000 tentang pedoman Pembentukan Kecamatan, maka untuk menyikapi aspirasi masyarakat yang lama tumbuh dan berkembang di Kec. Silima
Pungga-pungga terjadi pemekaran wilayah sehingga terbentuk Kec Lae Parira, begitu juga di Kecamatan Salak terbentuk kecamatan baru yaitu
Kec. Sitelu Tali Urang Jahe. Kedua kecamatan ini ditetapkan sebagai kecamatan baru berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 33 tahun 2000, tapi
peresmiannya oleh Bupati Dairi pada tanggal 13 Februari 2001 untuk Kec. Lae Parira dan tanggal 15 Februari 2001 untuk Kec. Sitelu Tali Urang
Jahe. Selanjutnya terbentuk Kec. Gunung Sitember tanggal 11 Maret 2003
Universitas Sumatera Utara
dan Kec. Berampu tanggal 10 April 2003 oleh Bupati Dairi berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 15 tahun 2002.
8. Pembentukan Kabupaten Pakpak Barat Berdasarkan UU RI Nomor 9 tahun 2003 tentang pembentukan
Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Barat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Sumut, maka ditetapkan wilayah Kabupaten
Pakpak Barat terdiri atas: Kec. Sitellu Tali Urang Jahe, Kec. Kerajaan dan Kec. Salak.Peresmian kabupaten ini pada tanggal 28 Juli 2003 sekaligus
pelantikan Bupatinya oleh Mendagri di Medan. Pada tanggal 1 Juni 2004 melalui Sidang Paripurna DPRD Kab. Dairi
ditetapkan Peraturan Daerah Kab. Dairi Nomor 6 tahun 2004 tentang pembentukan Kec. Silahisabungan sebagai pemekaran dari Kec. Sumbul yang
diresmikan tanggal 14 Juli 2004 dan tanggal 31 Agustus 2005 melalui Sidang Paripurna DPRD Kab. Dairi ditetapkan Peraturan Daerah Kab. Dairi Nomor 7
tahun 2005 tentang pembentukan Kec. Sitinjo sebagai pemekaran dari Kec. Sidikalang yang diresmikan tanggal 14 September 2005. Untuk itu, tahun 2005
sampai sekarang ada 15 kecamatan di Kab. Dairi.
2. Visi Dan Misi Kabupaten Dairi
Visi: terwujudnya masyarakat Kabupaten Dairi yang maju dan sejahtera melalui
pengembangan agribisnis yang berdaya saing. Misi :
a. meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
Universitas Sumatera Utara
b. mewujudkan pemerintahan yang baik dan pelayanan prima serta menciptakan dan memelihara suasana yang kondusif,
c. meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pengembangan agribisnis dan sumber daya daerah yang berwawasan
lingkungan, d. meningkatkan kualitas dan kuantitas serta pendayagunaan sarana dan
prasarana daerah.
3. Kondisi Wilayah a. Geografis
Kabupaten Dairi terletak di bagian barat daya Kota Medan, dengan luas 1.927,80 Km 192.780 Hektar yang terdiri atas 15 Kecamatan, 161
Desa dan 8 Kelurahan. Secara Astronomi terbentang antara 98° 00 - 98° 38 Bujur Timur BT dan 2° 15 - 3° 10 Lintang Utara LU.
Topografi tanahnya sangat variatif, berbukit dan bergelombang, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Tenggara Prov. NAD dan Kabupaten Karo Prov. Sumatera Utara.
Sebelah Timur : Kabupaten Samosir Prov. Sumatera Utara. Sebelah Selatan : Kabupaten Pakpak Bharat Prov. Sumatera Utara.
Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Selatan Prov. NAD.
b. Topografi
Wilayah Kabupaten Dairi sebagian besar merupakan dataran tinggi dengan variasi ketinggian antara 250-1.700 meter dpl.
Universitas Sumatera Utara
c. Iklim
Sesuai dengan topografi wilayah di atas, maka terdapat 3 jenis iklim di Kabupaten Dairi, yakni Iklim Tropis pada daerah dengan ketinggian
kurang dari 500 meter dpl, Iklim Sub Tropis pada daerah ketinggian antara 500-1.000 meter dpl, dan Iklim Dingin pada daerah ketinggian diatas
1.000 meter dpl.
B. Pembahasan Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden. Dari 62 kuesioner yang dikirim kepada responden hanya 53 yang
dikembalikan selama dua minggu. Ini berarti respon rate 85,48 dan observasi penelitian berjumlah 53 sampel.
a. Partisipasi Anggaran X
1
Tabel 4. 1 menyajikan nilai mean, standar deviasi, dan jumlah
responden berdasarkan jawaban responden pada kuesioner.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. 1 Statitik deskriptif variabel partisipasi anggaran X
1
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation PA1
53 1
6 3,2830 1,39197
PA2 53
1 6 3,1887
1,44191 PA3
53 1
7 4,0377 1,67518
PA4 53
1 7 3,1509
1,65711 PA5
53 1
7 2,8679 1,34504
PA6 53
1 7 3,0189
1,47401 PA7
53 1
7 2,8679 1,66454
Valid N listwise
53 Sumber: Diolah dari SPSS, 2010
Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1 jawaban terhadap pernyataan pertama, yang berkaitan dengan seberapa sering
pejabat SKPD di pemerintahan Kabupaten Dairi memberikan usulan kepada atasan. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 6, dengan rata-
rata 3,2830. Ini menunjukkan bahwa para pegawai menunjukkan keterlibatan yang tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar
1,39197 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. Dikatakan outlier apabila data tersebut
nilainya lebih besar dari 2,5 standar deviasi, 2
jawaban terhadap pernyataan kedua, yang berkaitan dengan seberapa sering pejabat SKPD di pemerintahan Kabupaten Dairi memberikan pendapat kepada
atasan. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 6, dengan rata- rata 3,1887. Ini menunjukkan bahwa para pegawai menunjukkan keterlibatan
yang tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar
Universitas Sumatera Utara
1,44191 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier,
3 jawaban terhadap pernyataan ketiga, yang berkaitan dengan seberapa banyak
pengaruh pejabat SKPD di pemerintahan Kabupaten Dairi dalam penyelesaian akhir. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata
4,0377. Ini menunjukkan bahwa para pegawai menunjukkan keterlibatan yang tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,67518
menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier,
4 jawaban terhadap pertanyaan keempat, yang berkaitan dengan seberapa besar
unsur keterlibatan pejabat SKPD di pemerintahan Kabupaten Dairi dalam proses penyusunan anggaran. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi
adalah 7, dengan rata-rata 3,1509. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memberikan kontribusi yang tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai
standar deviasi sebesar 1,65711 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier,
5 jawaban terhadap pernyataan kelima, yang berkaitan dengan seberapa masuk akal alasan pejabat SKPD di pemerintahan Kabupaten Dairi dalam melakukan
revisi anggaran. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 2,8679. Ini menunjukkan bahwa para pegawai menunjukkan
keterlibatan yang tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,34504 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat
ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier,
Universitas Sumatera Utara
6 jawaban terhadap pernyataan keenam, yang berkaitan dengan seberapa sering para pejabat SKPD di pemerintahan Kabupaten Dairi meminta pendapat dari
atasan. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata- rata 3,0189. Ini menunjukkan bahwa para pegawai menunjukkan keterlibatan
yang tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,47401 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim,
dan tidak terdapat data yang outlier, 7 jawaban terhadap pernyataan ketujuh, yang berkaitan dengan seberapa besar
unsure kontribusi pejabat SKPD di pemerintahan Kabupaten Dairi dalam proses penyusunan anggaran. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi
adalah 7, dengan rata-rata 2,8679. Ini menunjukkan bahwa para pegawai menunjukkan keterlibatan yang tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai
standar deviasi sebesar 1,66454 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
b. Komitmen Organisasi X
2
Kuesioner komitmen organisasi terdiri dari sembilan item pertanyaan. Tabel 4.2 menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner
komitmen organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. 2 Statitik deskriptif variabel komitmen X
2
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation KO1
53 1
7 4,6792
1,38361 KO2
53 1
7 4,7736
1,97719 KO3
53 1
7 5,4151
1,85466 KO4
53 1
7 4,8491
1,89530 KO5
53 1
7 5,0943
1,82150 KO6
53 1
7 5,2075
1,98415 KO7
53 1
7 5,0377
1,78630 KO8
53 2
7 5,1321
1,54469 KO9
53 1
7 4,5283
1,76072 Valid N
listwise 53
Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Berdasarkan tabel tersebut, dapat dideskripsikan hal-hal sebagai berikut:
1 pertanyaan pertama menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD
pemerintahan Kabupaten Dairi terhadap kesamaan nilai dengan tempat bekerja. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, rata-rata
jawaban responden adalah 4,6792 yang menunjukkan adanya kesamaan nilai dengan tempat responden bekerja. Standar deviasi adalah 1,38361. Artinya
tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier, 2
pertanyaan kedua menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi dalam membanggakan tempatnya bekerja.
Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, rata-rata jawaban responden adalah 4,7736 yang menunjukkan kebanggaan responden pada
tempat kerjanya. Standar deviasi adalah 1,97719. Artinya tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier,
Universitas Sumatera Utara
3 pertanyaan ketiga menunjukkan seberapa besar penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi dalam bekerja keras. Jawaban terendah adalah
1, jawaban tertinggi adalah 7, rata-rata jawaban responden adalah 5,4151 yang menunjukkan keseriusan untuk bekerja keras. Standar deviasi adalah 1,85466.
Artinya tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier, 4 pertanyaan keempat menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD
pemerintahan Kabupaten Dairi merasa bangga terhadap tempatnya bekerja. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, rata-rata jawaban
responden adalah 4,8491 yang menunjukkan adanya rasa bangga yang cukup tinggi terhadap tempat responden bekerja. Standar deviasi adalah 1,89530.
Artinya tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier, 5 pertanyaan kelima menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD
pemerintahan Kabupaten Dairi dalam kesetiaannya untuk tetap bekerja di tempat kerjanya. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, rata-
rata jawaban responden adalah 5,0943 yang menunjukkan adanya kesetiaan yang cukup baik dari para responden. Standar deviasi adalah 1,82150. Artinya
tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier, 6 pertanyaan keenam menunjukkan seberapa perduli para pejabat SKPD
pemerintahan Kabupaten Dairi terhadap nasib organisasi tempatnya bekerja. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 7, rata-rata jawaban
responden adalah 5,2075 yang menunjukkan kepedulian yang tinggi dari responden. Standar deviasi adalah 1,98415. Artinya tidak ada jawaban yang
ekstrim dan tidak ada data yang outlier.
Universitas Sumatera Utara
7 pertanyaan ketujuh menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi terhadap organisasi tempatnya bekerja.
Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 7, rata-rata jawaban responden adalah 5,0377 yang menunjukkan adanya inspirasi yang baik dari
tempat responden bekerja. Standar deviasi adalah 1,78630. Artinya tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier,
8 pertanyaan kedelapan menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi memiliki persepsi bahwa organisasi tempatnya
bekerja memberikan inspirasi terbaik. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 7, rata-rata jawaban responden adalah 5,1321 yang
menunjukkan bahwa responden setuju menilai oraganisasi tempatnya bekerja sebagai organisasi terbaik. Standar deviasi adalah 1,54469. Artinya tidak ada
jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier, 9 pertanyaan kesembilan menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat
SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi dalam perasaan senangnya memilih organisasi tempatnya bekerja. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi
adalah 7, rata-rata jawaban responden adalah 4,5283. Standar deviasi adalah 1,76072. Artinya tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang
outlier.
c. Motivasi Organisasi X3
Kuesioner komitmen organisasi terdiri dari dua puluh sembilan item pertanyaan Tabel 4.3 menyajikan deskripsi jawaban responden pada
kuesioner motivasi organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. 3 Statitik deskriptif variabel motivasi X
3
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
Prestasi MO1 53
1 7 6,1698
1,36911
Kerja MO2
53 2
7 5,0755 1,45244
MO3
53 1
7 4,4340 1,89645
MO4 53
2 7 5,6226
1,27440 MO5
53 1
7 5,3019 1,56383
Pengen- MO6 53
1 7 5,6038
1,41882
Dalian MO7
53 2
7 5,5849 1,29249
MO8
53 2
7 5,9434 1,33611
MO9 53
2 7 5,6981
1,38098 MO10
53 1
7 5\,5660 1,68145
Penga- MO11 53
1 7 5,6038
1,51073
Ruh MO12
53 1
7 5,4906 1,48871
MO13
53 1
7 5,8113 1,58183
MO14 53
2 7 5,5283
1,38124 MO15
53 1
7 5,0000 1,44115
Keter- MO16
53 1
7 4,6981 1,27980
Gantu- MO17 53
1 7 5,2075
1,39171
Ngan MO18
53 1
7 5,6226 1,65514
MO19 53
1 7 5,4528
1,55125
Afili- MO20
53 1
7 5,2830 1,41934
Asi MO21
53 1
7 5,4340 1,37993
MO22 53
1 7 4,9623
1,56847 MO23
53 1
7 4,3774 1,24385
MO24 53
2 7 5,2264
1,25025
Penge- MO25 53
1 7 5,2830
1,59780
mbang- MO26 53
1 7 5,3962
1,70226
An MO27
53 1
7 5,1509 1,62192
MO28
53 1
7 5,2830 1,59780
MO29 53
1 7 5,2642
1,38884
Valid N listwise
53 Sumber: Diolah dari SPSS, 2010
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dideskripsikan hal-hal sebagai berikut:
1 pertanyaan 1 sampai 5 menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat
SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi dalam prestasi kerja. Rata-rata jawaban responden mendekati maupun melebihi 5 yang menunjukkan bahwa para
pejabat SKPD tersebut menunjukkan prestasi yang baik dalam bekerja. Standar deviasi juga tidak ada yang melebihi nilai jawaban rata-rata
responden. Artinya, tidak ada jawaban yang ekstrim, dan tidak ada data yang outlier,
2 pertanyaan 6 sampai 10 menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat
SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi dalam pengendalian. Rata-rata jawaban responden mendekati 6 yang menunjukkan bahwa para pejabat SKPD tersebut
baik dalam pengendalian. Standar deviasi juga tidak ada yang melebihi nilai jawaban rata-rata responden. Artinya, tidak ada jawaban yang ekstrim, dan
tidak ada data yang outlier, 3
pertanyaan 11 sampai 15 menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi dalam memberikan pengaruh. Rata-rata
jawaban responden melebihi 5 yang menunjukkan bahwa para pejabat SKPD tersebut memberikan pengaruh yang kuat. Standar deviasi juga tidak ada yang
melebihi nilai jawaban rata-rata responden. Artinya, tidak ada jawaban yang ekstrim, dan tidak ada data yang outlier,
4 pertanyaan 16 sampai 19 menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat
SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi tentang ketergantungan. Rata-rata jawaban responden mendekati maupun melebihi 5 yang menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
para pejabat SKPD tersebut memiliki ketergantungan yang cukup tinggi. Standar deviasi juga tidak ada yang melebihi nilai jawaban rata-rata
responden. Artinya, tidak ada jawaban yang ekstrim, dan tidak ada data yang outlier,
5 pertanyaan 20 sampai 24 menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat
SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi dalam afliasi. Rata-rata jawaban responden mendekati maupun melebihi 5 yang menunjukkan bahwa para
pejabat SKPD tersebut memahami perasaan dan menjalin hubunngan baik antar sesama. Standar deviasi juga tidak ada yang melebihi nilai jawaban rata-
rata responden. Artinya, tidak ada jawaban yang ekstrim, dan tidak ada data yang outlier,
6 pertanyaan 25 sampai 29 menunjukkan seberapa baik penilaian para pejabat
SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi dalam pengembangan. Rata-rata jawaban responden melebihi 5 yang menunjukkan bahwa para pejabat SKPD
tersebut memiliki rencana dan pengembangan-pengembangan ke depannya.. Standar deviasi juga tidak ada yang melebihi nilai jawaban rata-rata
responden. Artinya, tidak ada jawaban yang ekstrim, dan tidak ada data yang outlier.
Universitas Sumatera Utara
d. Kinerja SKPD Pemerintahan Y Tabel 4.4
Statistik deskriptif variabel Kinerja Pemerintah
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation KP1
53 1
8 5,8113
1,51983 KP2
53 1
8 4,9811
1,29333 KP3
53 3
9 6,3962
1,51073 KP4
53 1
9 4,9434
2,21373 KP5
53 1
9 4,9245
1,86928 KP6
53 2
9 6,1698
1,59006 KP7
53 2
9 6,5283
1,67106 KP8
53 2
9 6,4340
1,80288 KP9
53 2
9 6,4151
1,40650 Valid N
listwise 53
Sumber: Diolah dari SPSS, 2008 Tabel 4.4 menyajikan deskripsi jawaban responden berdasarkan kuesioner.
Penjelasannya dapat diterangkan sebagai berikut: 1
jawaban terhadap pertanyaan pertama, yang berkaitan dengan mengukur seberapa tinggi kemampuan para pejabat SKPD di Pemerintahan Kabupaten
Dairi dalam melakukan perencanaan. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 8, dengan rata-rata 5,8113. Ini menunjukkan bahwa para
pegawai memiliki tingkat kecakapan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,51983 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan
tidak terdapat data yang outlier, 2
jawaban terhadap pertanyaan kedua, yang berkaitan dengan mengukur seberapa baik kemampuan para pejabat SKPD di Pemerintahan Kabupaten
Dairi dalam melakukan staffing. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi
Universitas Sumatera Utara
adalah 8, dengan rata-rata 4,9811. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki tingkat kecakapan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,29333
menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier,
3 jawaban terhadap pertanyaan ketiga, yang berkaitan dengan mengukur
seberapa tinggi kemampuan para pejabat SKPD di Pemerintahan Kabupaten Dairi dalam melakukan investigasi. Jawaban terendah adalah 3, jawaban
tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 6,3962. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki tingkat kecakapan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar
1,51073 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier,
4 jawaban terhadap pertanyaan keempat, yang berkaitan dengan mengukur
seberapa baik kemampuan para pejabat SKPD di Pemerintahan Kabupaten Dairi dalam melakukan negosiasi. Jawaban terendah adalah 1, jawaban
tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 4,9434. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki tingkat kecakapan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar
2,21373 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier,
5 jawaban terhadap pertanyaan kelima, yang berkaitan dengan seberapa baik
kemampuan para pejabat SKPD di Pemerintahan Kabupaten Dairi dalam melakukan perwakilan. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah
9, dengan rata-rata 4,9245. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki tingkat kecakapan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,86928
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier,
6 jawaban terhadap pertanyaan keenam, yang berkaitan dengan mengukur
seberapa baik kemampuan para pejabat SKPD di Pemerintahan Kabupaten Dairi dalam melakukan koordinasi. Jawaban terendah adalah 2, jawaban
tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 6,1698. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki tingkat kecakapan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar
1,59006 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier,
7 jawaban terhadap pertanyaan ketujuh, yang berkaitan dengan mengukur
seberapa baik kemampuan para pejabat SKPD di Pemerintahan Kabupaten Dairi dalam melakukan evaluasi. Jawaban terendah adalah 2, jawaban
tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 6,5283. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki tingkat kecakapan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar
1,67106 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier,
8 jawaban terhadap pertanyaan kelima, yang berkaitan dengan mengukur
seberapa baik kemampuan para pejabat SKPD di Pemerintahan Kabupaten Dairi dalam melakukan pengawasan. Jawaban terendah adalah 2, jawaban
tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 6,4340. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki tingkat kecakapan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar
1,80288 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier,
Universitas Sumatera Utara
9 jawaban terhadap pertanyaan kesembilan, yang berkaitan dengan seberapa
baik kemampuan para pejabat SKPD di Pemerintahan Kabupaten Dairi dalam mengevaluasi kinerja secara mnyeluruh. Jawaban terendah adalah 2, jawaban
tertinggi adalah 9, dengan rata-rata 6,4151. Ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki tingkat kecakapan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar
1,40650 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
2. Hasil Uji Kualitas Data
Pengujian terhadap validitas dan reliabilitas instrument kuesioner yang digunakan dilakukan dengan metode construct validity. Pengukuran ini
menguji makna dan isi dari suatu konsep dan alat ukur yang dipakai untuk mengukur konsep tersebut. Construct validity ditunjukkan oleh nilai koefisien
korelasi antar skor item yang lebih besar dari batasan r-tabel yang ditentukan. Untuk data sejumlah n= 53 sampel, dengan degree of freedom df= n-2= 51,
penggunaan derajat signifikansi α sebesar 5 akan menghasilkan r-tabel sebesar 0,271. Hasil pengujian terhadap masing-masing variabel penelitian
dijelaskan untuk masing-masing variabel.
a. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Partisipasi Anggaran Tabel 4. 5 menyajikan hasil uji validitas variabel partisipasi anggaran.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran
Item R
r-tabel Keterangan
Pertanyaan 1 0,590 0,271
Valid Pertanyaan 2 0,626
0,271 Valid
Pertanyaan 3 0,465 0,271
Valid Pertanyaan 4 0,733
0,271 Valid
Pertanyaan 5 0,663 0,271
Valid Pertanyaan 6 0,688
0,271 Valid
Pertanyaan 7 0,598 0,271
Valid
Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4.5, ketujuh item
pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel. Sehingga ketujuh pertanyaan mampu mengukur partisipasi responden
dalam penyusunan anggaran. Berdasarkan hasil ini maka item pertanyaan variabel partisipasi anggaran dapat disimpulkan lolos uji
validitas.Selanjutnya tabel 4. 6 menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel partisipasi anggaran. Hasil pengujian terhadap
reliabilitas kuesioner menghasilkan angka Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,855, berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan
item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi.
Tabel 4. 6 Hasil Uji Realibilitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran
Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha
Based on Standardized Items
N of Items 0,855
0,858 7
Sumber: Diolah dari SPSS, 2010
Universitas Sumatera Utara
b. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Komitmen Organisasi
Tabel 4. 7 menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel komitmen organisasi. Berdasarkan hasil pengujian seperti pada
tabel 4.7, kesembilan item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel. Sehingga kesembilan pertanyaan mampu
mengukur komitmen responden terhadap organisasi tempatnya bekerja. Berdasarkan hasil ini maka item pertanyaan variabel komitmen organisasi
dapat disimpulkan lolos uji validitas.
Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi
item R
r-tabel Keterangan
Pertanyaan 1 0,543
0,271 Valid
Pertanyaan 2 0,678
0,271 Valid
Pertanyaan 3 0,804
0,271 Valid
Pertanyaan4 0,844
0,271 Valid
Pertanyaan 5 0,662
0,271 Valid
Pertanyaan 6 0,866
0,271 Valid
Pertanyaan 7 0,761
0,271 Valid
Pertanyaan 8 0,766
0,271 Valid
Pertanyaan 9 0,527
0,271 Valid
Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Tabel 4.8 menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan
variabel komitmen organisasi. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu
sebesar 0,920, berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. 8 Hasil Uji Realibilitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi
Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha
Based on Standardized Items
N of Items 0,920
0,919 9
Sumber: Diolah dari SPSS, 2010
c. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Organisasi
Tabel 4. 9 menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variable motivasi organisasi. Berdasarkan hasil pengujian seperti pada
tabel 4.9, kedua puluh sembilan item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel. Sehingga kesdua puluh sembilan
pertanyaan mampu mengukur komitmen responden terhadap organisasi tempatnya bekerja. Berdasarkan hasil ini maka item pertanyaan variabel
komitmen organisasi dapat disimpulkan lolos uji validitas.
Tabel 4. 9 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Motivasi Organisasi
item R
r-tabel Keterangan
Pertanyaan 1 0,809
0,271 Valid
Pertanyaan 2 0,594
0,271 Valid
Pertanyaan 3 0,238
0,271 Tidak Valid
Pertanyaan4 0,730
0,271 Valid
Pertanyaan 5 0,647
0,271 Valid
Pertanyaan 6 0,647
0,271 Valid
Pertanyaan 7 0,705
0,271 Valid
Pertanyaan 8 0,800
0,271 Valid
Pertanyaan 9 0,714
0,271 Valid
Pertanyaan 10 0,669
0,271 Valid
Pertanyaan 11 0,754
0,271 Valid
Pertanyaan 12 0,796
0,271 Valid
Pertanyaan13 0,867
0,271 Valid
Pertanyaan 14 0,804
0,271 Valid
Pertanyaan 15 0,627
0,271 Valid
Universitas Sumatera Utara
Pertanyaan 16 0,579
0,271 Valid
Pertanyaan 17 0,657
0,271 Valid
Pertanyaan 18 0,764
0,271 Valid
Pertanyaan 19 0,765
0,271 Valid
Pertanyaan 20 0,748
0,271 Valid
Pertanyaan 21 0,724
0,271 Valid
Pertanyaan 22 0,620
0,271 Valid
Pertanyaan 23 0,233
0,271 Tidak Valid
Pertanyaan 24 0,553
0,271 Valid
Pertanyaan 25 0,689
0,271 Valid
Pertanyaan 26 0,724
0,271 Valid
Pertanyaan 27 0,757
0,271 Valid
Pertanyaan 28 0,729
0,271 Valid
Pertanyaan 29 0,612
0,271 Valid
Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4. 9, setiap item
pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel, kecuali pada item pertanyaan 3 dan 23. Hasil pengujian pertama yang
tidak valid ini bisa jadi karena adanya respons bias dari responden. Berdasarkan hasil ini maka pengujian dilakukan ulang dengan
mengeluarkan item pertanyaan yang tidak valid pada pengujian pertama. Hasil pengujian kedua dengan membuang item pertanyaan yang tidak
valid tersebut disajikan pada tabel 4. 10. Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4. 10, kedua puluh delapan item pertanyaan
menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel. Berdasarkan hasil ini maka item pertanyaan variabel motivasi dapat disimpulkan lolos
uji validitas.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. 10 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Motivasi Organisasi
item R
r-tabel Keterangan
Pertanyaan 1 0, 822
0,271 Valid
Pertanyaan 2 0, 572
0,271 Valid
Pertanyaan4 0, 748
0,271 Valid
Pertanyaan 5 0, 649
0,271 Valid
Pertanyaan 6 0, 768
0,271 Valid
Pertanyaan 7 0, 715
0,271 Valid
Pertanyaan 8 0, 815
0,271 Valid
Pertanyaan 9 0, 732
0,271 Valid
Pertanyaan 10 0, 666
0,271 Valid
Pertanyaan 11 0, 767
0,271 Valid
Pertanyaan 12 0, 790
0,271 Valid
Pertanyaan13 0, 870
0,271 Valid
Pertanyaan 14 0, 799
0,271 Valid
Pertanyaan 15 0, 612
0,271 Valid
Pertanyaan 16 0, 563
0,271 Valid
Pertanyaan 17 0, 563
0,271 Valid
Pertanyaan 18 0, 774
0,271 Valid
Pertanyaan 19 0, 786
0,271 Valid
Pertanyaan 20 0, 767
0,271 Valid
Pertanyaan 21 0, 738
0,271 Valid
Pertanyaan 22 0, 617
0,271 Valid
Pertanyaan 24 0, 527
0,271 Valid
Pertanyaan 25 0, 617
0,271 Valid
Pertanyaan 26 0, 731
0,271 Valid
Pertanyaan 27 0, 737
0,271 Valid
Pertanyaan 28 0, 729
0,271 Valid
Pertanyaan 29 0, 618
0,271 Valid
Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Tabel 4.11 menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan
variabel motivasi organisasi. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu
sebesar 0,967, berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. 11 Hasil Uji Realibilitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi
Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha
Based on Standardized Items
N of Items 0,967
0,968 27
Sumber: Diolah dari SPSS, 2010
d. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja SKPD Pemerintah
Tabel 4. 12 menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel kinerja SKPD Pemerintah.
Tabel 4. 12 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja
item R
r-tabel Keterangan
Pertanyaan 1 0,585
0,271 Valid
Pertanyaan 2 0,646
0,271 Valid
Pertanyaan 3 0,655
0,271 Valid
Pertanyaan 4 0,294
0,271 Valid
Pertanyaan 5 0,096
0,271 Tidak Valid
Pertanyaan 6 0,741
0,271 Valid
Pertanyaan 7 0,700
0,271 Valid
Pertanyaan 8 0,654
0,271 Valid
Pertanyaan 9 0,792
0,271 Valid
Sumber: Diolah dari SPSS, 2008 Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4. 12, setiap item
pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel, kecuali pada item pertanyaan 5. Hasil pengujian pertama yang tidak valid
ini bisa jadi karena adanya respons bias dari responden. Hasil pengujian kedua dengan membuang item pertanyaan yang tidak valid tersebut
disajikan pada tabel 4. 13. Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4. 13, kedelapan item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang
Universitas Sumatera Utara
lebih besar dari r-tabel. Berdasarkan hasil ini maka item pertanyaan variabel kinerja SKPD pemerintah dapat disimpulkan lolos uji validitas.
Tabel 4. 13 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja
item R
r-tabel Keterangan
Pertanyaan 1 0,615
0,271 Valid
Pertanyaan 2 0,639
0,271 Valid
Pertanyaan 3 0,711
0,271 Valid
Pertanyaan 4 0,304
0,271 Valid
Pertanyaan 6 0,734
0,271 Valid
Pertanyaan 7 0,716
0,271 Valid
Pertanyaan 8 0,647
0,271 Valid
Pertanyaan 9 0,797
0,271 Valid
Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Tabel 4.14 menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan
variabel kinerja. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,867,
berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi.
Tabel 4. 14 Hasil Uji Realibilitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja
Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha
Based on Standardized Items
N of Items 0,867
0,883 8
Sumber: Diolah dari SPSS, 2010
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier berganda. Uji ini terdiri dari uji normalitas data, uji multikolinieritas, dan uji
heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
a. Hasil Uji Normalitas Data
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika
asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Cara yang digunakan kali ini adalah
dengan menggunakan analisis grafik. Hasil pengujian normalitas data ditunjukkan dalam histogram dan grafik. Histogram menunjukkan grafik
berbentuk lonceng, menceng secara normal, dan membawahi sebagian besar data.
Gambar 4. 1
Histogram
Sumber: Diolah dari SPSS, 2010
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4. 2
Normal P-P Plot Sumber: Diolah dari SPSS, 2010
Dengan melihat tampilan histogram maupun grafik normal plot maka dapat disimpulkan bahwa grafik histogram pola distribusi yang menceng
ke kanan, berbentuk lonceng dan normal. Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebarannya tidak jauh
dari garis diagonal. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi tidak menyalahi asumsi normalitas. Pengujian normalitas data juga
dengan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov Uji K-S. Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05, maka data itu terdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Nilai signifikansi dari variabel independen dan variabel
dependen menunjukkan data terdistribusi normal. Untuk variabel kinerja pemerintah sebesar 0,415 atau lebih besar dari 0,05, untuk variabel
partisipasi anggaran sebesar 0,628 atau lebih besar dari 0,05, variabel komitmen sebesar 0,223 atau lebih besar dari 0,05 dan variabel motivasi
sebesar 0,064 atau lebih besar dari 0,05. Berdasarkan nilai Kolmogorof Smirnov adalah 0,884 untuk varabel y; 0,749 untuk variabel x
1;
1,047 untuk variabel x
2;
dan 1,311 untuk variabel x
3
. Signifikansi masing-masing variabel lebih besar dari 0,05. Ini berarti data residual terdistribusi normal.
Tabel 4.15 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kinerja Pemerinta
h Partisipasi
Anggaran Komitmen
Organisasi Motivasi
Organisasi N
53 53
53 53
Normal Parameters
a
Mean 47,6792
22,4151 44,7170 146,2642
Std. Deviatio
n 9,47826
7,81378 12,57038 29,22272
Most Extreme Differences
Absolute 0,121
0,103 0,144
0,180 Positive
0,060 0,103
0,084 0,133
Negative -0,121
-0,072 -0,144
-0,180 Kolmogorov-Smirnov Z
0,884 0,749
1,047 1,311
Asymp. Sig. 2-tailed 0,415
0,628 0,223
0,064
Universitas Sumatera Utara
Kinerja Pemerinta
h Partisipasi
Anggaran Komitmen
Organisasi Motivasi
Organisasi N
53 53
53 53
Normal Parameters
a
Mean 47,6792
22,4151 44,7170 146,2642
Std. Deviatio
n 9,47826
7,81378 12,57038 29,22272
Most Extreme Differences
Absolute 0,121
0,103 0,144
0,180 Positive
0,060 0,103
0,084 0,133
Negative -0,121
-0,072 -0,144
-0,180 Kolmogorov-Smirnov Z
0,884 0,749
1,047 1,311
Asymp. Sig. 2-tailed 0,415
0,628 0,223
0,064 a.
Test distribution is Normal.
Sumber: Diolah dari SPSS,2010
b. Hasil Uji Gejala Multikolinieritas
Hasil uji gejala multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4. 16 Hasil Uji Gejala Multikolinearitas
No Variabel
VIF
1 Partisipasi Anggaran
1,150 2
Komitmen Organisasi 1,815
3 Motivasi Organisasi
1,678 Sumber: Diolah dari SPSS, 2010
Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi antara variabel- variabel independen antara yang satu dengan lainnya. Bila terjadi
multikolinieritas, maka dapat dikatakan variabel-variabel bebas ini
Universitas Sumatera Utara
orthogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantaranya sama dengan nol.
Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada tabel 4.16 Dari hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
multikolinieritas antara variabel independen. Gejala multikolinieritas terjadi apabila nilai VIF lebih besar dari 2. Berdasarkan hasil ini maka
dapat disimpulkan bahwa variabel partisipasi anggaran dan komitmen organisasi lolos uji gejala multikolinieritas.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar nilai X dan Y. Jika ada pola tertentu itu maka telah terjadi gejala heteroskedastisistas.
Hasil pengujian gejala heteroskedastisitas ditunjukkan pada gambar 4.3.
Universitas Sumatera Utara
Regression Standardized Predicted Value
2 1
-1 -2
-3
R e
g re
s s
io n
S tu
d e
n ti
z e
d R
e s
id u
a l
2 1
-1 -2
-3
Scatterplot
Dependent Variable: Kinerja Pemerintah
Gambar 4. 3 Scatterplot
Sumber: Diolah dari SPSS, 2010
4. Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari
variabel independen terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. 17
Variables Entered Removedb
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 Motivasi
Organisasi, Partisipasi
Anggaran, Komitmen
Organisasi
a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah
Sumber: Diolah dari SPSS, 2010 Berdasarkan tabel 4. 17, maka analisis statistik deskriptif adalah :
a. variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel
independen yaitu partisipasi anggaran, komitmen, dan motivasi, b.
tidak ada variabel independen yang di keluarkan, c.
metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. 18
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Toleranc e
VIF 1
Constant 40,484
6,486 6,242
0,000 Partisipasi
Anggaran -0,582
0,130 -0,480 -4,471
0,000 0,869 1,150
Komitmen Organisasi
-0,026 0,102
-0,035 -0,257 0,798
0,551 1,815 Motivasi
Organisasi 0,146
0,042 0,451
3,481 0,001
0,596 1,678 a. Dependent Variable: Kinerja
Pemerintah Sumber: Diolah dari SPSS, 2010
Berdasarkan tabel 4. 18 pada kolom Unstandaized Coefficients B diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 40,484 – 0,582 X
1
– 0,026 X
2
+ 0,146 X
3
+ e
1 konstanta sebesar 40,484 menyatakan Bahwa jika tidak berpartisipasi,
memiliki komitmen dan motivasi , maka kinerja SKPD Pemerintah Kabupaten Dairi akan sebesar 40,484,
2 koefisien X
1
b1 = - 0,582, menunjukkan bahwa partisipasi anggaran X
1
berpengaruh negatif terhadap kinerja. Hal ini berarti jika partisipasi anggaran ditingkatkan, maka tidak akan mempengaruhi kinerja SKPD
Pemerintah Kabupaten Dairi,
Universitas Sumatera Utara
3 koefisien X
2
b2 = - 0,026, menunjukkan bahwa komitmen X
2
berpengaruh negatif terhadap kinerja. Hal ini berarti bahwa jika komitmen ditingkatkan, maka tidak akan mempengaruhi kinerja SKPD Pemerintah
Kabupaten Dairi, 4
koefisien X
3
b3 = 0,146, menunjukkan bahwa motivasi X
3
berpengaruh positif terhadap kinerja. Hal ini berarti bahwa jika motivasi ditingkatkan,
maka akan mempengaruhi kinerja SKPD Pemerintah Kabupaten Dairi, 5
standar eror e menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.
a. Hasil Uji Signifikan Parsial Uji-t
Uji-t ini dilakukan untuk menguji secara parsial atau individu apakah partisipasi anggaran X
1
, komitmen X
2
dan motivasiX
3
secara parsial berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintah Y. berdasarkan tabel 4.
18 dapat dilihat dan diperoleh hasil uji t yang diperlukan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independen. Pada kolom signifikansi,
konstanta memiliki tingkat signifikansi dibawah 0,05 yaitu 0,000 dan variabel independen partisipasi anggaran dan motivasi organisasi memiliki
tingkat signifikansi di bawah 0,05 yaitu 0,000 dan 0,001. Sedangkan untuk variabel komitmen organisasi memiliki tingkat signifikansi jauh
diatas 0,05 yaitu 0,798. Dapat disimpulkan, bila bergerak secara parsial, komitmen organisasi
tidak berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintah dengan tingkat signifikansi variabel independen 0,798 0,05, sedangkan partisipasi
anggaran dan motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja SKPD
Universitas Sumatera Utara
Pemerintah dengan tingkat signifikansi variabel independen 0,000 dan 0,001 0,05. Berdasarkan hasil penelitian secara parsial untuk
partisipasi anggaran dan motivasi organisasi, Ha diterima sedangkan untuk komitmen Ha ditolak. Hal ini berarti, secara parsial semakin tinggi
partisipasi anggaran dan motivasi maka akan semakin tinggi pula kinerja SKPD pemerintahan Kota Binjai. Sebaliknya jika semakin tinggi
komitmen maka akan cenderung mengurangi kinerja SKPD. Hasil penelitian ini secara parsial tidak sejalan dengan penelitian
Batubara 2008, Refika 2009 dan Syuriani 2009 yang menyatakan bahwa partisipasi anggaran mempunyai pengaruh negatif terhadap kinerja.
Batubara 2008 mengambil sampel para manajer PT. Siantar Top Tbk. Cabang Medan, Refika 2009 mengambil sampel sekretaris dan kepala
bidang setiap dinas di Pemerintahan Kota Binjai, dan Syuriani 2009 mengambil sampel sekretaris dan kepala bidang bagian anggaran pada
setiap SKPD Pemerintahan Kota Padang Panjang. Begitu juga dengan komitmen dimana hasilnya tidak sejalan dengan penelitian Refika 2009
dan Syuriani 2009 yang menyatakan bahwa komitmen mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja. Walaupun demikian, penelitian ini
sejalan dengan penelitian Batubara 2008 yang menyatakan bahwa motivasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja.
Universitas Sumatera Utara
b. Hasil Uji Signifikan Simultan Uji-F Tabel 4. 19
ANOVAb
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1Regression
2377,035 3
792,345 16,921 0,000
a
Residual 2294,512
49 46,827
Total 4671,547
52 a. Predictors: Constant, Motivasi Organisasi, Partisipasi Anggaran,
Komitmen Organisasi b. Dependent Variable: Kinerja
Pemerintah Sumber: Diolah dari SPSS, 2010
Dari uji ANOVA Analysis of variance atau uji F, didapat F hitung sebesar 16,921 dengan tingkat signifikansi 0,000, jauh lebih kecil dari
0,05. Oleh karena itu maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi kinerja pegawai. Dengan kata lain, partisipasi anggaran dan komitmen
organisasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Secara Quick Look bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka Ho dapat ditolak pada
derajat pada derajat kepercayaan 5. Dengan kata lain Ha diterima, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan
signifikan mempengaruhi variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
c. Hasil Uji Koefisien Determinan Tabel 4. 20
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson 1
0,713
a
0,509 0,479
6,84301 2,169
a. Predictors: Constant, Motivasi Organisasi, Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi
b. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah Sumber: Diolah dari SPSS, 2010
Berdasarkan tabel 4. 20 dapat dilihat hasil analisa regresi secara keseluruhan menunjukkan R sebesar 0,713 yang berarti bahwa hubungan
antara partisipasi anggaran, komitmen organisasi, dan motivasi dengan kinerja pegawai mempunyai hubungan yang cukup kuat yaitu sebesar 71,3
. Dikatakan cukup kuat karena angka tersebut berada diatas 0,5 atau 50 . Sedangkan nilai Adjusted R Square atau nilai koefisien determinasi
yang telah disesuaikan sebesar 0,479 yang berarti bahwa variabel independen kinerja SKPD mampu dijelaskan oleh variabel independen
partisipasi anggaran dan komitmen organisasi sebesar 47,9 , dan selebihnya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam
penelitian ini kemungkinan seperti variabel gaya kepemimpinan, kenaikan gaji, kejelasan sasaran anggaran, dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini menguji apakah partisipasi anggaran, komitmen organisasi dan motivasi memiliki pengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten
Dairi. Disini dihubungkan tiga variabel independen dengan satu variabel dependen.
Berdasarkan hasil pengujian terhadap pegawai tingkat menengahmiddle dan lower eselon pada SKPD Pemerintahan Kabupaten Dairi,
khususnya kedinasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini mampu membuktikan secara simultan, partisipasi anggaran, komitmen organisasi dan
motivasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja SKPD pemerintahan Kabupaten Dairi. Dengan demikian H
a
diterima. Bila diuji secara parsial maka didapati bahwa partisipasi anggaran dan
motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja SKPD, sedangkan komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja SKPD. Hal ini terjadi
mungkin disebabkan karena para pegawai pemerintahan belum memiliki komitmen sepenuhnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya atau merasa
terbebani dengan situasi yang ada, jadi diperlukan motivasi yang kuat baik dari diri sendiri maupun dari atasannya untuk mengimbangi hal tersebut serta dapat
melibatkan mereka dalam menyusun anggaran untuk memberikan masukan- masukan yang bermanfaat nantinya. Hal ini akan membuat para pegawai merasa
dirinya dapat memberikan kontribusi yang berarti sehingga akan terwujud suatu pemerintahan yang mengarah ke good governance. Angka Adjusted R Square
Universitas Sumatera Utara
atau koefisien determinasi yang telah disesuaikan dari penelitian ini adalah sebesar 0,479. Hal ini berarti 47,9 kinerja dapat dijelaskan oleh partisipasi
anggaran, motivasi dan komitmen organisasi, sedangkan 52,1 dijelaskan oleh variabel lain.
Hasil penelitian ini secara parsial tidak sejalan dengan penelitian Batubara 2008, Refika 2009 dan Syuriani 2009 yang menyatakan bahwa partisipasi
anggaran mempunyai pengaruh negatif terhadap kinerja. Batubara 2008 mengambil sampel para manajer PT. Siantar Top Tbk. Cabang Medan, Refika
2009 mengambil sampel sekretaris dan kepala bidang setiap dinas di Pemerintahan Kota Binjai, dan Syuriani 2009 mengambil sampel sekretaris dan
kepala bidang bagian anggaran pada setiap SKPD Pemerintahan Kota Padang Panjang. Begitu juga dengan komitmen dimana hasilnya tidak sejalan dengan
penelitian Refika 2009 dan Syuriani 2009 yang menyatakan bahwa komitmen mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja. Walaupun demikian, penelitian ini
sejalan dengan penelitian Batubara 2008 yang menyatakan bahwa motivasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja.
B. Keterbatasan Penelitian