Teori X dan Teori Y Teori Dua Faktor

sebagai “proses yang ikut menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran”. Intensitas terkait seberapa jauh seseorang berusaha, yang memiliki arah yang jelas dan waktu untuk mencapai sasaran tersebut. Motivasi sebagai alat pemberi semangat yang meningkatkan kinerja.

2. Teori-Teori Motivasi a. Teori Hierarki Kebutuhan

Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow dalam Robins 2006: 214 sebagai berikut: 1 fisikologis, antara lain rasa lapar, haus, perlindungan pakaian dan perumahan, seks, dan kebutuhan jasmani lainnya, 2 keamanan, mencakup keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional seperti, tunjangan di hari tua, 3 sosial, mencakup kasih sayang, rasa memiliki, diterima baik, dan persahabatan, 4 penghargaan, mencakup faktor penghormatan diri seperti harga diri, otonomi dan prestasi, serta faktor penghormatan dari luar seperti status, pengakuan dan perhatian, dan 5 aktualisasi diri, dorongan untuk menjadi seseorang atau sesuatu sesuai ambisinya yang mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan diri. Kebutuhan ini barlaku secara hierarkis, berarti dimulai dari tingkatan paling bawah kebutuhan fisik sampai tingkatan tinggi aktualisasi diri.

b. Teori X dan Teori Y

Douglas McGregor dalam Robins 2006: 215 mengemukakan “dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia”. Lanjutnya, pada dasarnya yang satu negatif ditandai dengan Teori X dan yang lain positif ditandai dengan Teori Y. Teori X mencakup tentang asumsi bahwa, karyawan secara inheren tidak menyukai kerja dan bila dimungkinkan Universitas Sumatera Utara akan mencoba menghindarinya; karena tidak menyukai kerja, mereka harus diperiksa, diawasi, atau diancam hukuman; karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari pengarahan formal bila perlu; dan kebanyakan karyawan menempatkan keamanan diatas semua faktor lain yang terkait dengan kerja dan akan menunjukkan ambisi yang rendah. Teori Y mengasumsikan karyawan dapat memandang kerja sebagai kegiatan alami yang sama dengan istirahat atau bermain; orang-orang akan melakukan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka memiliki komitmen pada sasaran; rata-rata orang dapat belajar untuk mencoba bahkan mengusahakan dan bertanggung jawab; serta kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif menyebar luas kesemua orang dan tidak hanya milik mereka yang berada dalam posisi manajemen.

c. Teori Dua Faktor

Frederick Herzberg dalam Sule dan Kurniawan 2005: 245 mengemukakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu: 1 faktor yang mendorong kepada kepuasan dalam pekerjaan motivating factors adalah berbagai kebutuhan yang terdapat dalam seseorang yang menuntut untuk terpenuhi sehingga jika terpenuhi akan mendorong tercapainya kepuasan seseorang dalam pekerjaannya. Contoh: kesempatan berprestasi, pengakuan dalam lingkungan kerja, dan kesempatan dalam mengembangkan diri, dan 2 faktor yang mendorong kepada ketidakpuasan dalam pekerjaan hygien factors adalah kebutuhan yang terdapat dalam seseorang akan kondisi dari lingkungan pekerjaannya, yang jika kebutuhan akan kondisi lingkungan yang diinginkan tidak terpenuhi, maka dirinya akan mengalami ketidakpuasan dalam pekerjaannya. Contoh: gaji atau upah yang tidak layak, hubungan dengan rekan yang tidak baik, tidak adanya penghargaan dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara

d. Teori ERG

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara

0 42 93

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Motivasi Pegawai Terhadap Kinerja SKPD Pada Pemerintah Kabupaten Asahan

0 45 83

Pengaruh Sumber Daya Manusia Serta Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja SKPD Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat

3 49 91

Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu

2 49 96

PENGARUH DESENTRALISASI, PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN MOTIVASI KERJA Pengaruh Desentralisasi, Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Kabupaten Karanganyar.

0 9 16

PENGARUH DESENTRALISASI, PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN MOTIVASI KERJA Pengaruh Desentralisasi, Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Kabupaten Karanganyar.

0 9 17

PENDAHULUAN Pengaruh Desentralisasi, Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Kabupaten Karanganyar.

0 9 8

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara

0 0 22

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Motivasi Pegawai Terhadap Kinerja SKPD Pada Pemerintah Kabupaten Asahan

0 0 11